Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhidin
"Penggunaan bata merah sudah sangat umum dalam berbagai bentuk dan jenis bangunan teknik sipil. Beberapa fungsi dari bata merah ini adalah dinding pengisi, partisi mangan, pondasi, kolom, dan lain-lain. Dalam struktur pasangan bata merah terdapat komponen-komponen yang memberikan sumbangan kepada kekuatan pasangan bata merah itu sendiri. Komponen-komponen tersebut adalah bata merah dan mortar sebagai pengikat. Namun dalam analisa perhitungan portal, kekuatan pasangan bata merah biasanya selalu diabaikan. Ini disebabkan karena kurangnya acuan yang memuat parameter kekuatan bata merah ataupun kekuatan pasangan bata merah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pasangan bata merah pejal Cikarang terhadap gaya pra-tekan dan gaya lateral. Benda uji berupa pasangan bata triplet yang tersusun dengan adukan mortar struktural yaitu 1:3 dan 1:4 serta mortar non-struktural yaitu 1:5. Gaya pra-tekan merupakan representasi dari beban-beban vertikal permanen yang bekerja pada tembok bata, sedangkan gaya lateral merepresentasikan gaya yang menyerupai gaya statik arah horizontal yang bekerja pada pasangan bata tersebut seperti angin dan gempa bumi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan mutu mortar yang berbeda dan pemberian beban pra-tekan yang bervariasi berpengaruh terhadap kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Semakin tinggi mutu mortar akan semakin tinggi pula kekuatan pasangan bata dalam menahan gaya lateral. Sampai batas kekuatan tekannya, semakin tinggi beban pra-tekan yang diberikan semakin tinggi pula kemampuan pasangan bata dalam menahan beban lateral. Selain itu diperoleh kekuatan geser awal/ kekuatan geser, ?o dan koefisien friksi, antara bata dengan mortar. Pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:4 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.33 - 0.51 MPa dan nilai 4 berkisar antara 0.85 - 1.07. Sedangkan pada pasangan bata triplet yang menggunakan mortar 1:5 nilai ?o yang diperoleh berkisar antara 0.18 - 0.34 MPa dan nilai berkisar antara 1.07 - 1.44. Tipe keruntuhan yang mendominasi adalah keruntuhan ikatan/bond failure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
"Generator induksi sudah mulai banyak dikembangkan, dikarenakan generator induksi memiliki banyak kelebihan. Generator induksi dapat diperoleh dari motor induksi dengan cara memberikan suplai daya reaktif kedalam motor induksi. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan mesin induksi dengan kapasitas 100kW. Simulasi dilakukan tiga tahap, yaitu: pada tahap pertama melakukan perancangan motor induksi. Pada tahap ini melakuan desain dengan menentukan hubungan antara jumlah slot stator dan rotor untuk mendapatkan desain yang optimal, dengan membandingkan masing-masing desain, apakah hasil simulasi dari masing-masing desain sudah mendekati dengan daya 100 KW, efisiensi dan faktor daya yang baik. Tahap kedua adalah melakuan optimasi disain yang dipilih dari tahap pertama yaitu dengan memvariasikan jumlah lilitan, lebar celah gigi, dan kedalaman slot rotor, dan tahap ketiga melakuan simulasi uji mesin induksi sebagai generator.
Dari hasil penelitin bahwa variasi jumlah lilitan stator dan rotor, lebar celah gigi dan kedalaman slot rotor dapat mempengaruhi daya keluaran, efisiensi dan paktor daya. Pada penelitan ini berhasil mendapatkan desain yang diinginkan yaitu sebesar 102 KW dengan efisiensi 94.39 dan faktor daya 0.896. sedangkan pada pengujian mesin induksi beroperasi sebagai generator, berhasil dilakukan dengan exitasi 150 A dengan putaran 825 rpm, daya yang dibangkitkan sebesar 114 KW pada tegangan output 234 Vrms.

Induction generator has started to be developed because induction generator has many advantages. The induction generator can be obtained from the induction motor by providing a reactive power supply into the induction motor. In this research, the design of induction machine with 100kW capacity. Simulation performed three stages, namely in the first stage of designing an induction motor. At this stage do the design by determining the relationship between the number of stator and rotor slots to obtain the optimal design, by comparing each design, whether the simulation results of each design is close to 100 KW power, efficiency and good power factor. The second stage is to design the optimization of the design selected for the first stage by varying the number of loops, the width of the tooth gap, and the depth of the rotor slot, and the third stage performing the simulation of the induction machine test as a generator.
From the results of the research that the variation in the number of stator and rotor windings, the width of the tooth gap and the depth of the rotor slot can affect the output power, efficiency, and power factor. In this research managed to get the desired design that is equal to 102 KW with efficiency 94.39 and power factor 0.896. Whereas in the induction machine testing operates as a generator, successfully done with excitation 150 A with the spin of 825 rpm, power raised equal to 114 KW at output voltage 234 Vrms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 1986
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhidin
"ABSTRAK
Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan utama di rumah sakit yang diberikan melalui multidisiplin profesi kesehatan dan non kesehatan. Perawat merupakan profesi yang memiliki intensitas interaksi paling luas dengan pasien dan keluarganya. Mutu pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat merupakan hasil dari harapan ideal yang dipersepsikan pasien dengan kenyataan yang diterima. Perilaku caring perawat merupakan inti pelayanan keperawatan yang merupakan faktor penentu kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Sogaten kota Madiun.
Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi deskriptif menurut Spiegelberg (1975) dengan teknik pegambilan sampel convenience sampling sejumlah 7 informan. Pengumpulan data menggunakan teknik indepthinterview dengan bentuk pertanyaan open-ended semi terstruktur. Hasil wawancara direkam dengan tape recorder, kemudian ditranskrip verbatim dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi (1978). Etika penelitian diperhatikan dengan menggunakan prinsip autonomy, confidentiality serta protection from discomfort. Keabsahan data dijamin mememenuhi prinsip credibility, transferability, dependability dan conformability.
Penelitian menghasilkan 18 tema tentang persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan : alasan utama memilih rawat inap; alasan penunjang memilih rawat inap; puas pada pelayanan keperawatan; kecewa pada pelayanan keperawatan; toleran pada pelayanan keperawatan; sikap dalam merawat; atribut perawat; kemampuan kognitif; kemampuan teknikal; pengelolaan tugas; pemenuhan gizi; pemeliharaan lingkungan; pelaksanaan program terapi; aktivitas perawatan; perilaku perawat; penataan SDM keperawatan; pengembangan layanan keperawatan dan pengembangan strategis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di RSUD Sogaten kota Madiun belum memenuhi harapan pasien, penerapan prinsip caring oleh perawat belum optimal, yang disebabkan oleh terbatasnya jumlah perawat baik secara kuantitas maupun kualitas. Pemerintah kota Madiun sebagai pengambil kebijakan disarankan untuk membenahi SDM keperawatan dengan cara menambah jumlah perawat, seleksi tenaga perawat yang kompeten, evaluasi kinerja, pendidikan dan latihan, dan supervisi keperawatan.

ABSTRACT
The primary service of hospital is in-patient service which is given by multi discipline of health and non health profession. Nurse is a profession which having widest interaction intensity with patient and family. Nursing service quality which is given by nurse is a result of ideal hope which patient perception by received reality. Caring behavior of nurse is a core of nursing service which is a determinant of nursing service quality. The objecitives of this study is to explore the patient perception related to nursing services at RSUD Sogaten in Madiun District.
This study used a descriptive phenomenology according to Spiegelberg (1975) by convenience sampling technique from 7 informants. Collecting data used in-depth interview technique in form of open-ended question by structural. Interview result recorded by tape recorder, and then it was transcripted by verbatim and it was analyzed by Colaizzi method (1978). Ethical considerations used principles of autonomy, confidentiality and also protection from discomfort. Authenticity of data was guaranteed can fulfill principles of credibility, transferability, dependability and conformability.
Study yield 18 themes concerning patient perception to nursing service: main reason to choose inpatient; reason of supporter choose taking care of to lodge; satisfied at service of treatment; satisfaction of nursing service; lenient of nursing service; attitude of nursing; nurse attribute; cognitive ability; technical ability; job management; nutrition accomplishment; environment maintenance ; execution of therapy program; nursing activity; nurse behavior; settlement of nursing human resources; nursing service and strategic development.
This conclusions of this study is nursing services at at RSUD Sogaten in Madiun District did not fulfill patient hope yet, applying of caring principle by nurse is not optimal yet, because of limited amount of nurses both amounts and qualities. Government in Madiun District as policy maker was suggested to correct nursing human resources by the way of adding amount of nurse, select a competence nurse, performance evaluation, education, practice and nursing supervise. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muhidin
"ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penderita kanker cenderung mengalami kecemasan dalam menghadapi proses pengobatannya (Fallowfield & Baum, 1991). Kecemasan yang berlebihan selain akan menghambat proses pengobatan, juga dapat berpotensi menyebabkan gangguan penyesuaian psikologis penderita, sehingga berpeluang menurunkan kualitas hidup penderita (Ganz & Coscarelli, 1991). Faktor psikososial yang membedakan antara penderita yang berhasil dengan penderita yang gagal menyesuaikan diri terhadap dampak pengobatannya adalah penerimaan yang kuat akan adanya dukungan emosional dari dokter, perawat, suami, dan anak-anaknya (Jamisson, Wellisch & Pasnau dalam Gottlieb, 1983). Hal ini diperkuat oleh pendapat Sarafmo (1994) bahwa dukungan sosial adalah bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok di sekitarnya, yang dapat membuat penerimanya menjadi nyaman, dicintai dan dihargai. Tetapi Kulik & Mahler (dalam Sheridan & Radmacher, 1992) menyatakan bahwa dukungan sosial yang tinggi tidak selalu memberikan respon positip pada orang yang mendapatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh dukungan sosial sebagai variabel bebas terhadap tingkat kecemasan sebagai variabel terikat pada penderita kanker payudara dalam menjalani pengobatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan teknik metode penelitian korelasional. Pengukuran dukungan sosial dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial yang dibuat dengan mengacu pada SSQ (Social Support Questioner) dari Irwin G Sarason, dan pengukuran tingkat kecemasan dilakukan dengan skala kecemasan State {State Amciety Scale) dari Spielberger. Subyek yang menjadi responden pada penelitian ini adalah 34 penderita kanker payudara yang menjalani pengobatan di R.S. Kanker Dharmais Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan korelasi negatif yang signifikan antara tingkat kepuasan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan. Sumbangan terbesar dari dimensi dukungan sosial terhadap penurunan tingkat kecemasan diberikan oleh dimensi dukungan informasi. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah dilakukannya studi kualitatif pada subyek-subyek yang mempunyai karakteristik khusus seperti subyek penderita yang tidak menikah baik gadis atau janda, ataupun subyek yang tidak memiliki anak, sehingga dapat diperoleh gambaran lebih mendalam mengenai dinamika hubungan dukungan sosial dengan kecemasan pada subyek-subyek tersebut."
2004
S3378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library