Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Nur Tsani Rizka
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi sekarang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil
sebagai sumber energi pentingnya. Minyak mentah yang keluar dari perut bumi
memiliki kegunaan yang terbatas sehingga perlu diproses di kilang untuk merubah
minyak mentah menjadi beberapa produk seperti BBM, fuel oil untuk proses
pemanasan, diesel untuk kendaraan berat dan bitumen untuk aspal jalan.Pada tahun
2015, Indonesia mengalami defisit bahan bakar minyak sebesar 562.000 barrel/ hari
sehingga pemerintah harus melakukan impor. Untuk menutupi defisit tersebut
diperlukan upaya luar biasa berupa pembangunan kilang baru atau modifikasi
kilang eksiting. Pemerintah Indonesia bersama dengan UOP dalam proyek
graasroot refinery mencanangkan pembangunan kilang baru dengan feed sebesar
300.000 barrel/ hari dengan umpan dari Irak (basarh lighr crude) dan Arab Saudi
(arabian light crude). Wahid dan Rizka, 2015, telah melakukan disain crude
distillation unit serta sistem pengendaliannya dengan pengendali PI yang
menghasilkan laju produk straight run naphta sebesar 2050 ton/ hari. Pada
penelitian ini akan digagas hasil laju produk straight run naphta sebesar 8129 ton/
hari dengan model dari PT. X. Pengendali MPC akan dipertimbangkan untuk
digunakan mengenai objektif pengendalian kualitas produk dan pengendali PI
digunakan untuk menangani low performance dari pengendali MPC seperti pada
pengendali laju alir produk. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah disain
crude distillation dan sistem pengendaliannya dengan pemilihan jenis pengendali
yang tepat untuk menjaga laju alir produk straight run naphta sesuai spesifikasi yang
diinginkan. Pada penelitian ini dihasilkan produk straight run naphta sebesar 21.527
ton/ hari (55,58 %vol umpan) dengan menggunakan model desain CDU tipe prefraksinasi.
Semua pengendali dapat merespon dengan baik terhadap gangguan
kenaikan laju alir umpan hingga 100% lebih.
ABSTRACT
Technology development nowdays still depends on fossil fuel as its main source.
Crude oil from the earth has limited function so that it needs to be proceed on
refinery to get more useful product such as gasoline, fuel oil for heating process,
diesel for heavy vehicle and bitumen for road asphalt. By 2015, Indonesia is
projected on fossil fuel deficit by 562,000 barrel/ day that the Indonesia?s
government need to import it. To cover this deficit, Indonesia requires construction
of a new refinery or modification of the existing one. Indonesia?s government and
X company on grassroot refinery project arrange the construction of a new refinery
with 300,000 barrel/ day production capacity and the feed from iraq (basrah light
crude) and Saudi Arabia (arabian light crude). Wahid and Rizka, 2015, have
executed on the design of crude distillation unit (CDU) with its control system using
PI controller and the result of straight run naphta (SRN) product is 8,129 ton/ day
with the CDU?s model from X company. MPC Controller will be considered on
behalf of product quality control objective and PI controller will handle the low
performance of MPC controller like on product flow control. The expected result
from the research is CDU design and its control system with the right choice of
control method on each controller to preserve SRN product flow rate as same as the
desired spesification. On this research, the SRN product flow rate is 21,527 ton/ day
(55.58%vol of feed) by using CDU design with pre-fractionation type model. The
controllers did respond well on the disturbance rejection test with the increasing of
the feed flow rate up to 100%.
2016
T46299
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Nur Tsani Rizka
Abstrak :
Pada tahun 2015, Indonesia diproyeksikan mengalami defisit bahan bakar minyak sebesar 562.000 barrel/ hari. Untuk menutupi defisit tersebut diperlukan upaya luar biasa berupa pembangunan terminal transit bahan bakar minyak impor atau pembangunan kilang baru dan modifikasi kilang eksisting dengan kapasitas pengolahan sebesar minimal 300.000 barrel/ hari guna menjaga ketahanan energi nasional. Disain kilang yang ada harus dipasang dengan sistem pengendalian untuk menghindari gangguan pada proses yang berdampak pada keefektifan dan kestabilan operasi pabrik. Pada awalnya minyak bumi akan diproses pada bagian Crude Distillation Unit (CDU) untuk mendapatkan produk straight run. Unit ini sangat menentukan rate produk sehingga perlu diterapakan konfigurasi sistem pengendalian yang optimum. Jenis pengendali yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah pengendali PI (Proportional - Integral) karena dapat menangani hampir setiap situasi pengendalian proses di dalam skala industri. Telah banyak rancangan kilang dengan model konfigurasi tertentu dan metode pengendali tertentu, misalnya kilang dengan dominasi produk bensin dengan pengendali PID dan kilang dengan dominasi produk kerosene dengan pengendali PI. Pengendalian proses kolom distilasi ini dilakukan dengan mensimulasikan secara dinamik pada perangkat lunak Aspen Hysys v.8. Penyetelan pengendali dilakukan untuk mendapatkan parameter kinerja alat kendali yang optimum yaitu dihitung berdasarkan metode Ziegler - Nichols, Lopez dan fine tunning. Sebagai hasilnya, pada pengendali laju alir diesel dan light naphta, pengendali tekanan pada reboiler, dan pengendali temperatur feed masukan kolom distilasi digunakan penyetelan Lopez. Sedangkan untuk pengendali laju alir AGO (atmospheric gas oil) dan level kondenser digunakan penyetelan fine tuning.
By 2015, Indonesia is projected in deficit of fuel oil by 562.000 barrels/ day. To cover that deficit, Indonesia requires a tremendous efforts such as the construction of a transit terminal which is imported fossil fuels or the construction of new refineries and modification of the existing refinery with a processing capacity of at least 300.000 barrels/ day in order to maintain national energy security. The design of the existing refinery has to be fitted with a control system to avoid interruptions that have an impact on the effectiveness and stability of plant operations. At first, crude oil will be processed at the Crude Distillation Unit (CDU) to obtain straight run products. This unit will determine the rate of product that needs to be applied an optimum configuration of system control. PI controller (Proportional - Integral) will be applied to the system control because it can handle almost any situation in process control in industrial scale. Have many designs refineries with a particular configuration model and specific control methods, such as a refinery with a petrol product dominance with a PID controllers and refineries with kerosene product dominance with a PI controller. The distillation column of process control is done by simulating the plant dynamically in Aspen Hysys v.8 software. Adjustments made to obtain the optimum performance parameters of control device that is calculated based on Ziegler - Nichols, Lopez and fine tunning methods. As a result, the diesel and light naphtha flowrate controllers, reboiler pressure controller, and input feeds temperature of a distillation column controller used Lopez adjustment. As for the AGO (atmospheric gas oil) flowrate controller and the level of conndenser controller used fine tuning adjustment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58870
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library