Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"ABSTRAK
Romansa di tempat kerja merupakan fenomena yang niscaya terjadi dan menjadi bagian
tak terpisahkan dari dinamika organisasi. Romansa di tempat kerja memiliki dampak
ganda: positif dan negatif bagi organisasi. Oleh sebab itu, maka organisasi harus berhatihati
dalam melakukan formulasi kebijakan terkait masalah ini. Banyak literatur
menyatakan bahwa dalam pembuatan kebijakan terkait romansa di tempat kerja harus
dimulai dari teori keadilan organisasi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan kebijakan
apakah yang dipersepsikan paling adil dalam merespon romansa di tempat kerja. Metode
kuasi eksperimen melalui instrumen skenario digunakan dalam penelitian. Metode ini
memungkinkan subjek eksperimen memberikan respon terkait berbagai kombinasi/variasi
hubungan romansa di tempat kerja yang didasarkan pada 4 jenis kriteria (jenis hubungan
- asal pasangan - dampak hubungan - jenis kebijakan). Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa kebijakan memberikan konseling dipersepsikan sebagai kebijakan paling adil
untuk semua kombinasi/variasi hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa respon organisasi
terhadap romansa di tempat kerja haruslah kebijakan yang tidak bersifat koersif.

ABSTRACT
Romance in the workplace is a common phenomenon and inevitable from organization
dynamics. Romance in the workplace has double effects to the organization: positive and
negative. Therefore, organization must be careful in formulating policies concerning this
phenomenon. Many literatures said that in formulation policies concerning romance in
the workplace must be started from organizational justice theory. This research tries to
find out what policies which perceived as the most fair. Quasi experiment method with
scenario instrument is chosen. This method allows experiment subjects to give response
to different combinations/varieties of romance in the workplace based on 4 criterias (type
of romance – origin of couple – impact of romance – romance policies). Result shows
that giving counseling is perceived as the most fair policy for all combinations/varieties
of romance in the workplace. It shows that organization’s response to romance in the
workplace should not coercive policies."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"ABSTRAK
Alain Badiou menyusun suatu pemikiran yang menggunakan matematika untuk menjelaskan realitas. Bagi Badiou matematika dapat dengan tepat menjawab permasalahan dalam ontologi. Matematika sebagai ontologi yang diformulasikan oleh Badiou kemudian dikontekstualisasi untuk menjelaskan keberadaan pekerja minoritas seksual dalam situasi ketenagakerjaan. Konsep Badiou terkait presentasi, representasi, dan peristiwa coba digunakan secara kontekstual kepada pekerja minoritas seksual terutama untuk membuatnya menjadi elemen dalam himpunan pekerja.

ABSTRACT
Abstract Alain Badiou composed a conceptual thinking using mathematics to explain reality. According to Badiou, mathematics can serve as a way to answer problems in ontology. Mathematics as ontology in this research is contextualized to describe exsistence of sexual minority workers in their labor situation. Badiou rsquo s concepts about presentation, representation, and event are utilized into sexual minority workers rsquo context especially to make them as an element of workers rsquo set."
2017
T48829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"Dibandingkan dengan topik lain seperti politik, keadilan, dan kesetaraan maka topik cinta sedikit sekali menjadi objek kajian yang dikaji secara filosofis. Ada konsepsi yang diyakini secara umum bahwa cinta terkait dengan hal-hal yang bersifat irasional. Filsafat mensyaratkan penyelidikan yang ketat dan sistematis, dan karena cinta dianggap sebagai bagian dari afeksi yang instingtual kemudian dianggap asing bagi filsafat. Cinta lebih banyak dikaji sebagai kajian di dalam psikoanalisis. Di dalam penelitian ini, pemikiran Alain Badiou dikaji dengan menggunakan metode naratif-deskriptif untuk mendemonstrasikan bahwa cinta adalah rasional dan dapat dikaji secara filosofis. Hasil analisis dan sintesis yang didasarkan pada filsafat yang dibangun Alain Badiou dapat disimpulkan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang bersifat irasional. Cinta adalah rasional karena mampu memberikan penghayatan bagi cara manusia memahami eksistensinya di dunia. Cinta sejalan dengan filsafat dan karena itu cinta bersifat filosofis. Lebih jauh lagi, cinta juga mampu menghadirkan perubahan dalam tataran personal karena jatuh cinta memberikan penghayatan akan dunia yang sama sekali baru. Di dalam tataran yang lebih jauh, cinta juga mampu memberikan perubahan melampaui tataran personal karena kemungkinan cinta beririsan dengan hal lain seperti politik. Penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa cinta memiliki dimensi yang jauh lebih luas melampaui pemahaman yang umum selama ini.

Love received very little attention in philosophical inquiry compared to other topics such as politics, justice, and equality. There is a widely accepted conception that love is related to irrational things. Philosophy requires systematic and rigorous investigation, and because love is considered a part of instinctual affection, it makes love foreign to philosophy. Love is more appropriate to be an object of psychoanalysis. In this study, Alain Badiou’s system of thought is reviewed using a narrative-descriptive method to demonstrate that love is rational and philosophical. The analysis and synthesis of Alain Badiou’s system of thought conclude that love is not irrational. Love is logical because it provides meaning for people to understand their existence. Additionally, love can initiate change on a personal level because love can give a new meaning to how people live in the world. In a broader context, love can create change transcending the personal level because love can intersect with other things, such as politics. This study gives new insight into love, highlighting that love has broader dimensions beyond the general conception that many believe. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library