Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Haidar Izzuddin
"Usurran Ganti merupakan teks mengenai kosmologi pada naskah Ulu dengan kode 93 E 109 PNRI. Teks ini mengisahkan proses terbentuknya alam semesta hingga pemaparan sejumlah nama leluhur dalam pemahaman masyarakat Uluan. Bentuk kosmologi Usurran Ganti memperlihatkan adanya keterkaitan unsur-unsur lokal dan pengaruh Islam dalam menjelaskan hadirnya alam semesta. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suntingan teks dengan metode diplomatis dan kritis, serta menjelaskan bentuk dan konsep kosmologi yang bersumber dari pengetahuan lokal dan Islam dalam Usurran Ganti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian filologi yang menggunakan teori Hermeneutika untuk menafsirkan teks dari Susanto (2016) dan Bleincher (2021). Adapun Teori kosmologi yang digunakan adalah teori kosmologi dari Harrison (2001) dan kosmologi Islam dari Osman Bakar (2001). Bentuk kosmologi dalam Usurran Ganti dapat dibagi menjadi tiga realitas kosmos, yaitu metakosmos, makrokosmos, dan mikrokosmos. Kosmologi Usurran Ganti memperlihatkan pengaruh Islam pada tataran metakosmos yang dipengaruhi ajaran tasawuf falsafi melalui konsep martabat tujuh. Adapun pada tataran makrokosmos dan mikrokosmos, teks masih menampilkan pengaruh lokal. Usurran Ganti berusaha menampilkan identitas lokal melalui penyandaran terhadap sosok leluhur, yaitu diwê Semidang Sakti.
The Usurran Ganti is a text regarding cosmology in the Ulu manuscript with code 93 E 109 PNRI. This text narrates the process of the formation of the universe to the explanation of a number of ancestral names in the understanding of the Uluan people. The form of the Usurran Ganti cosmology shows a connection between local elements and Islamic influences in explaining the universe's existence. This study aims to produce text editions using diplomatic and critical methods, as well as to explain the forms and concepts of cosmology originating from local and Islamic knowledge in Usurran Ganti. This study uses a qualitative descriptive research method. This research is philological research that uses the theory of Hermeneutics to interpret texts from Susanto (2016) and Bleincher (2021). The cosmological theory used is the cosmological theory from Harrison (2001) and Islamic cosmology from Osman Bakar (2001). The cosmological form in the Usurran Ganti can be divided into three cosmic realities, namely metacosm, macrocosm, and microcosm. Usurran Ganti cosmology shows the influence of Islam at the level of the metacosm which is influenced by the teachings of philosophical tasawuf through the concept of the dignity of the seven (martabat tujuh). As for the macrocosm and microcosm, the text still displays local influences. The Usurran Ganti tries to present a local identity by relying on an ancestral figure, namely diwê Semidang Sakti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Haidar Izzuddin
"Penelitian ini memaparkan hasil analisis morfosemantik Surah Al-Fatihah terjemahan bahasa Ibrani pada versi Haquran Uri Rubin yang diterbitkan oleh Tel Aviv University pada 2005. Penelitian ini dilatar belakangi dekatnya hubungan bahasa Arab sebagai bahasa sumber dan Ibrani sebagai bahasa sasaran dalam bentuk struktur dan kosakata. Adapun batasan penelitan terfokus pada analisis morfosemantik kosakata yaitu nomina, verba, dan partikel. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan bentuk dan makna kosakata dalam Surah Al-Fatihah dan terjemahannya dalam versi Haquran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Adapun teori-teori yang digunakan adalah teori teori morfologi bahasa Ibrani Schwarzwald (2009) dan Schneider (2010). Hasil yang didapat dari analisis menyatakan bahwa kosakata dalam versi bahasa Ibrani lebih banyak dari bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki 28 bentuk nomina, 4 verba, dan 7 partikel, sedangkan bahasa Ibrani memiliki 28 nomina, 5 verba, dan 19 partikel. Bentuk nomina versi Ibrani dan Arab didominasi dari derivasi akar dan pola yang juga melibatkan formasi kata linear dengan tambahan afiks. Kosakata pada Surah Al-fatihah terjemahan versi Haquran Uri Rubin juga menyesuaikan bentuk dan makna menggunakan pola-pola yang setara dengan bahasa Arab.
This paper analyze the morphosemantic aspect of Surah Al-Fatihah in the Hebrew version of the Haquran by Uri Rubin that was published by Tel Aviv University in 2005. The study was motivated by the close relationship, in terms of structure and vocabulary, between Arabic (as the source language) and Hebrew (as the target language). The focus of the study is the morphosemantic analysis of the vocabulary (nouns, verbs, and particles) in Surah Al-Fatihah. The purpose of the study is to explain the form and meaning of said vocabulary and its translation in the Haquran. Descriptive and qualitative methods were used with literature study as the data collection technique. Schwarzwald (2009) and Schneider (2010) theory on Hebrew morphological were used in the study. The results obtained from the analysis states that the amount of vocabulary that was used in the Hebrew version is greater than the Arabic version. Arabic has 28 noun forms, 4 verbs, and 7 particles; while Hebrew has 28 nouns, 5 verbs, and 19 particles. The nouns in Hebrew and Arabic are dominated by root-derivation nouns and pattern nouns which also involve linear word formation with additional affixes. The Hebrew vocabulary also adapts its form and meaning using Arabic equivalent patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library