Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fajar
"Komposit paduan aluminium 5%Cu-4%Mg berpenguat SiC memiliki potensi untuk memiliki sifat mekanik yang baik dengan massa yang rendah. Pada penelitian ini, persentase volume fraksi SiC yaitu 5%, 10%, dan 15% difabrikasi untuk mengetahui efek penambahan kadar SiC pada kekerasan dengan proses pengecoran kemudian dilakukan proses thixoforming untuk mengetahui perubahan struktur mikro hasil thixoforming dibandingkan dengan struktur mikro produk as-cast.
Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan kekerasan terjadi seiring penambahan kadar SiC. Peningkatan nilai kekerasan hasil as-cast yang terjadi adalah sebesar 10% dan 14%. Kemudian nilai kekerasan as-cast vs thixoforming berkadar SiC 5%, 10%, dan 15% mengalami peningkatan kekerasan yaitu sebesar 21%, 25%, dan 28%. Dari hasil pengamatan stuktur mikro hasil as-cast menghasilkan struktur mikro berbentuk dendritik yang memiliki sifat mekanis dalam hal ini kekerasan yang kurang optimal. Namun, dengan proses pembentukan thixoforming, dapat dihasilkan struktur mikro dengan evolusi baru yaitu strktur non-dendritik atau globular yang meningkatkan sifat kekerasan material komposit.

Aluminum alloy 5% Cu ? 4% Mg composite strengthened by SiC has the potential to have good mechanical properties with low mass. In this study, the percentage of SiC volume fraction 5%, 10%, and 15%, fabricated to determine effect of the addition of SiC toward the hardness through casting process then performed thixoforming process to determine microstrucure change of after thixoforming compared with microstructure of as-cast product.
The results showed that the hardness number increasing with the addition of SiC reinforcement. The increasing hardness number of as-cast produk is 10% and 14%. Then, hardness number of ascast vs thixoforming 5%,10%, and 15% SiC vlome fraction also showed increasing, that is 21%, 25% and 28%. From the observation of microstructure as-cast showed microstructure is dendirtic which has unoptimum the hardness number, while microstructure of thixoforming showed new grain evolution from dendritic become non-dendritic or weelknown as globular microstructure which increased the hardness number of composite.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audri Muhammad Fajar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume transaksi SUN di pasar sekunder. Hasil penelitian membuktikan bahwa on-the-run-status benchmark status dan nominal oustanding SUN berkorelasi positif terhadap volume transaksi SUN di pasar sekunder, sementara tenor dan usia seasonedness / age memiliki korelasi negatif terhadap volume transaksi SUN di pasar sekunder.Penelitian juga menemukan bahwa SUN benchmark memiliki volume transaksi 1.72 kali lebih tinggi dibandingkan dengan volume obligasi non-benchmark, koefisien tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Obligasi Pemerintah Jerman dan Perancis yang masing-masing memiliki koefisien sebesar 0.69 dan 0.59 Ejsing dan Sihvonen, 2009 . Tingginya koefisien tersebut terindikasi disebabkan oleh 2 hal: 1 Pemerintah Indonesia hanya menetapkan 1 set seri SUN Benchmark dalam satu tahun, berbeda halnya dengan obligasi pemerintah Perancis / Jerman yang dapat mengganti set obligasi benchmark beberapa kali dalam satu tahun sehingga mengurangi konsentrasi penerbitan pada satu obligasi, dan 2 Dampak dari kebijakan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134 / PMK.08 / 2013 mengenai dealer utama, dimana dealer utama diwajibkan untuk melaksanakan perdagangan jual atau beli SUN paling kurang 2,00 dua perseratus dari total volume perdagangan transaksi SUN.

This research examined factors affecting transaction volume of Indonesian Government Bonds SUN . This paper demonstrated that transaction volume of particular SUN series at the secondary market has positive correlation with on the run status benchmark status and outstanding, while in the other hand, transaction volume has negative correlation with Age and Tenor of SUN.In particular, this research discovered that benchmark status has a significant impact to transaction volume, which in SUN, benchmark status increased transaction volume by 1.72 times higher than the non benchmark SUN. This coefficient is greatly higher than German France Government Bonds with only 0.69 and 0.59 Ejsing dan Sihvonen, 2009 . The possible causes of such difference are 1 Indonesian Government only issue 1 set of benchmark bonds series year, while German France Government Bonds might change the set of benchmark bonds series more than 1 times a year. 2 Particular implication of regulation implemented by Indonesian Government PMK no.134 PMK.08 2013 which oblige primary dealers to trade benchmark series SUN with a minimum transaction volume of 2 from the total SUN benchmark series transaction volume in the secondary market."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T48286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library