Muhammad Fadly Suhendra
Abstrak :
Meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas buku ilmiah dalam lanskap pengetahuan digital merupakan sebuah kebutuhan dalam menghadapi tuntutan perkembangan teknologi informasi yang telah membuat komunitas akademik menjadi lebih terhubung, ide dibagikan lebih cepat, dan informasi dapat diambil lebih mudah daripada sebelumnya. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini berupaya mengeksplorasi bagaimana penerbitan buku ilmiah dapat dilihat dan ditemukan oleh pengguna potensial yang mungkin memanfaatkannya. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut juga dianalisis, serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi untuk memastikan bahwa buku-buku ilmiah terintegrasi ke dalam lanskap pengetahuan digital. Pengambilan data dilakukan pada Januari-Maret 2022 dengan wawancara, kuesioner, observasi, dan tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penerbitan buku ilmiah di era digital adalah dengan membangun visibilitas dan aksesibilitas ke dalam alur kerja editorial, mulai dari produksi hingga penyebarluasan buku dengan memanfaatkan secara maksimal berbagai alat dan inovasi penemuan informasi. Sementara itu, langkah-langkah yang perlu dilakukan penerbit adalah mulai mengadopsi dan menerapkan sistem penerbitan elektronik yang mampu menampung dan mengelola metadata secara lengkap serta menggunaan berbagai alat penemuan informasi, seperti E-ISBN, DOI, dan berbagai jejaring media sosial serta media berbagi untuk mendukung penyebarluasan dan penemuan buku dalam lanskap pengetahuan digital. Adapun tantangan yang dihadapi untuk memastikan bahwa buku-buku ilmiah terintegrasi ke dalam lanskap pengetahuan digital adalah karena penerbit ilmiah di Indonesia masih terlalu fokus dengan penerbitan buku versi cetak dan belum memiliki sistem yang mengarah pada pendistribusian ke dalam lanskap digital. Akhirnya, penerbit ilmiah di Indonesia perlu melakukan transformasi dalam proses produksi dan penyebarluasan buku ilmiah sebagai media komunikasi ilmiah yang mendalam. Keterbatasan penelitian ini adalah pada jumlah narasumber yang digunakan. Untuk itu, diharapkan adanya penelitian lanjutan dengan melibatkan lebih banyak penerbit dan akademisi untuk memetakan bentuk serta peran penerbitan buku ilmiah di masa depan dan pengaruhnya terhadap pembaca dan kualitas publikasi nasional.
......Increasing the visibility and accessibility of scholarly books in the digital knowledge landscape is a necessity in the face of the demands of information technology developments that have made the academic community more connected, ideas shared faster, and information retrieved easier than ever before. This qualitative research with the case study method seeks to explore how scholarly book publications can be seen and discovered by potential users who might take advantage of them. The steps taken to achieve these goals are also analyzed, as well as identifying the challenges faced to ensure that scholarly books are integrated into the digital knowledge landscape. Data collection was carried out in January-March 2022 with interviews, questionnaires, observations, and literature review. The results show that the strategy for publishing scholarly books in the digital era is to build visibility and accessibility into the editorial workflow, from production to book dissemination by making maximum use of various information discovery tools and innovations. The steps that need to be taken are that publishers begin to adopt and implement an electronic publishing system that is able to accommodate and manage complete metadata and use various information discovery tools, such as E-ISBN, DOI, and various social media networks and sharing media to support the dissemination and book discovery in the digital knowledge landscape. The challenge faced in ensuring that scholarly books are integrated into the digital knowledge landscape is that scientific publishers in Indonesia are still too focused on publishing printed versions of books and do not yet have a system that leads to distribution in the digital landscape. Finally, scholarly publishers in Indonesia need to make a transformation in the process of producing and disseminating scholarly books as a medium of deep scientific communication. The limitation of this research is the number of sources used. For this reason, it is hoped that further research will be carried out by involving more publishers and academics to map out the form and role of scientific book publishing in the future and its impact on readers and the quality of national publications.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library