Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Muhammad Fadli
Abstrak :
ABSTRAK
Siapa pun memenuhi fungsi ditentukan oleh hukum order adalah organ. Fungsi-fungsi ini, baik itu dari normcreating sebuah atau karakter norma-menerapkan, semua akhirnya ditujukan pada pelaksanaan sanksi hukum. Sebuah organ, dalam pengertian ini, merupakan indvidual memenuhi tertentu fungsi. Dia adalah organ karena dan sejauh ia melakukan hukum menciptakan atau fungsi hukum yang berlaku. tidak semua individu yang benar-benar berfungsi sebagai organ dari Statein arti yang lebih luas memegang posisi resmi. Itu negara bertindak hanya melalui organ-organnya, tatanan hukum dapat dibuat dan hanya diterapkan oleh individu yang ditunjuk oleh tatanan hukum itu sendiri. Di Indonesia, pemuda nasional utama tubuh koordinatif adalah Dewan Pemuda Nasional Indonesia - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Itu organisasi, didirikan pada tahun 1973, memiliki keanggotaan yang terdiri dari empat tingkat. Pertama, pada dasarnya, terdiri dari semua pemuda Indonesia. Kedua, anggota biasa yang papan KNPI dan organisasi masyarakat pemuda. Ketiga, anggota ekstra-biasa adalah orang-orang dengan kemampuan dan keterampilan dalam bidang apapun yang compartible dengan tujuan KNPI, dan forthly, anggota terhormat adalah formal, tokoh masyarakat resmi yang telah berkontribusi pengembangan pemuda community.KNPI bertujuan untuk mempertahankan dan melaksanakan Pancasila (dasar negara), UDD 1945 (konstitusi negara), dan untuk membangun luas di kalangan generasi muda Indonesia di tertentu, dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, yang mendalam pemahaman tentang prinsip-prinsip negara. Kegiatan KNPI terdiri dari pengorganisasian pelatihan kepemimpinan, teknis pelatihan keterampilan, tur bekerja, program-program pembangunan, dan pendidikan politik bagi Pemuda Indonesia untuk mempromosikan mereka kesadaran nasional.
ABSTRACT
Whoever fulfills a function determined by the legal order is an organ. These functions, be they of a normcreating or of a norm-applying character, are all ultimately aimed at the execution of a legal sanction. An organ, in this sense, is an indvidual fulfilling a specific function. He is an organ because and in so far as he performs a law-creating or law-applying function. not every individual who actually functions as an organ of the State in the wider sense holds the position of an official. The State acts only through its organs, the legal order can be created and applied only by individuals designated by the legal order itself. In Indonesia, the major national youth coordinative body is the National Youth Council of Indonesia - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). The organization, founded in 1973, has a membership that consists of four levels. First, in principal, it consists of all Indonesian youth. Secondly, the ordinary members are KNPI board and youth community organizations. Thirdly, the extra-ordinary members are people with capabilities and skills in any field which is compartible with the objectives of KNPI, and forthly, honourable members are formal, official community figures who have contributed to the development of the youth community.KNPI aims to defend and implement Pancasila (the foundation of the state), UDD 1945 (the constitution of the state), and to establish extensively among Indonesian Young generation in particular, in the Indonesian people in general, a profound understanding of the state's principles. The activities of KNPI consist of organizing leadership training, technical skill training, working tours, development programmes, and political education for Indonesian Youth to promote their national consciousness.
Universitas Indonesia, 2007
T37050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Muhammad Fadli
Abstrak :
Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang dipungut dari warga negara dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya. Penagihan pajak timbul akibat dari adanya utang pajak atau tunggakan pajak. Skripsi ini membahas tentang implementasi kebijakan prioritas penagihan pajak atas selebriti di KPP Pratama Cilandak, serta kendala apa saja yang dihadapinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskripstif dan mengambil KPP Pratama Cilandak sebagai site penelitian. Hasil penelitian ini diketahui bahwa fiskus melakukan tindakan persuasif yang disebut dengan penagihan pasif terhadap selebriti dalam melakukan upaya penagihan pajak. Bila wajib pajak tidak responsif terhadap penagihan pasif maka fiskus akan melakukan penagihan aktif dimulai dengan penerbitan surat paksa sampai dengan tindakan penyitaan. Kendala yang dihadapi adalah belum adanya sistem yang terkoneksi dengan pihak-pihak yang terkait yang dapat memberikan data yang akurat dan valid, sistem ini disebut dengan single identity number. ......Tax is one of the sources of government revenue which is levied to residents and become one of the obligations that can been forced by the issue of tax collection notices. Tax collection comes from the debt of tax or arrear of tax. This thesis discusses about the priority policy in implementation of tax billing for the soap opera actress at KPP Pratama Cilandak, and which problems they face. This study uses a qualitative research methode and the research site is at KPP Pratama Cilandak. The results of this research shows, that the tax has authorities to take some persuasife actions which is called a passive collection to announce the artist's right in tax collection process, when the taxpayer is not responsive to this way, the tax has authorities to collect the tax by forcing the taxprayer up to confiscation. The problems they face are, they do neither have any system which is connected to the people who can provide accuratly nor valid data. This system is called "single identity number"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S43957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadli
Abstrak :

Penggunaan herbisida untuk membunuh tumbuhan liar yang mengganggu tumbuhan pertanian merupakan salah satu masalah cukup serius yang terjadi di dunia. Masalah utama yang disebabkan oleh penggunaan herbisida adalah efek samping yang menyebabkan lahan menjadi keras ataupun tidak baik lagi dan akan menyebabkan mikroba pengurai unsur hara sulit untuk berkembang. Hal ini dapat diminimalisir dengan menggunakan  rover yang dapat menyemprot herbisida secara efisien, yaitu rover yang menyemprotkan herbisida hanya pada gulma. Permasalahan yang muncul dari rover yang sudah ada adalah rover tidak bisa secara langsung mendeteksi jalur yang akan dilewati dan ketika kondisi jalan berbatu atau perlu menaiki jalur yang tidak rata, kemungkinan rover untuk jatuh menjadi tinggi. Karena kekurangan itu penulis mengimplementasikan mekanisme Rocker-bogie untuk meningkatkan stabilitas rover­ dan pengendalian otomatis menggunakan pendeteksian jalur berbasis HSV color space dibantu oleh region of interest untuk mendeteksi jalur dan menyesuaikan manuver. Rangka Rocker-bogie berhasil diimplementasikan dengan tinggi maksimal halangan setinggi 4 cm untuk naik dan 18,1 cm untuk turun dan metode pendeteksian jalur berhasil diterapkan dengan akurasi sebesar 98,232%.


The use of herbicides to kill wild plants that disturb agricultural crops is one of the serious problems that occur in the world. The main problem caused by the use of herbicides is the side effects that cause the land to become hard or not good anymore and will make it difficult for microorganisms to break down nutrients. This can be minimized by using a rover that can spray herbicides efficiently, by spraying herbicides only on weeds. The problem that arises from the existing rover is that the rover cannot directly detect the path that will be traversed and when the road is rocky or need to climb uneven path, the possibility of the rover to fall is high. Because of this shortcoming, the author implements the Rocker-bogie mechanism to improve rover stability and automatic control using HSV color space-based path detection aided by regions of interest to detect paths and adjust maneuvers. The Rocker-bogie frame was successfully implemented with a maximum height of obstacles as high as 4 cm for climbing and 18.1 cm for descending and the path detection method was successfully applied with an accuracy of 98.232%.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadli
Abstrak :
ABSTRAK Latar Belakang: Operasi seksio sesaria merupakan faktor risiko infeksi yang berkaitan dengan morbiditas maternal psaca persalinan. Hingga saat ini, belum ada protokol tetap mengenai dosis antibiotik profilaksis sebelum prosedur seksio sesaria. Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah perbedaan kejadian infeksi pasca persalinan dengan penggunaan cefazoline profilaksis dosis tunggal dan multipel. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis acak tersamar tunggal dengan dua kelompok perlakuan: cefazoline dosis tunggal 2 gram pada 30 menit sebelum insisi dan cefazoline dosis multipel (cefazoline dosis tunggal 2 gram pada 30 menit sebelum insisi dan 1 gram pada delapan jam setelah dosis awal). Penelitian dilakukan pada wanita yang menjalani operasi seksio sesaria berencana di RS Fatmawati dan RS Anna, Jakarta pada Januari 2016 - Maret 2016. Luaran utama yang dinilai adalah infeksi selama 30 hari setelah prosedur meliputi infeksi luka operasi, infeksi saluran kemih dan endometritis berdasarkan temuan klinis. Hasil: Didapatkan 46 subjek dengan 23 subjek pada kelompok cefazoline dosis tunggal dan 23 subjek pada cefazoline dosis multipel. Didapatkan 9 dari seluruh subjek mengalami infeksi (19,6%). Tidak ditemukan perbedaan kejadian infeksi pada kedua kelompok perlakuan (Uji Fisher-exact p=1,00; risiko relatif cefazoline dosis tunggal 0,8 dengan 95% IK 0,25- 2,61). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam efikasi pemberian cefazoline dosis tunggal dan multiple. Pemberian dosis tunggal dapat dijadikan pilihan terkait efikasi dan efisiensinya
ABSTRACT Background: Caesarean section is a risk factor for infection and it is related to maternal morbidity during puerpureal period. To date, there is consensus regarding antibiotic prophylactic protocol before caesarean section procedure. This study aimed to determine the comparative efficacy of a single dose of cefazoline prior incision versus multiple doses toward the incidence of maternal infection. Method: This was a single-blind, randomized, clinical trial with two arms of interventions: 2 gram single dose cefazoline 30 minutes prior incision versus 2 gram single dose cefazoline 30 minutes prior incision plus 8 hours apart. This study recruited women endergone elective caesarean section at Fatmawati Hospital and Anna Hospital, Jakarta during January 2016 to December 2016. The primary outcomes were surgical site infection, urinary tract infection, and endometritis based on clinical findings during 30-day of follow-up period. Result: A total of 46 subjects were recruited with 23 of them were in single dose cefazoline group whereas the other 23 subjects were in multiple dose of cefazoline group. Only 9 subjects had infection (19,6%). There was no difference in the incidence of infection between two groups (Fisher-exact test with p=1,00; relative risk of cefazoline single dose: 0.80, 95% CI :0.25-2.61) Conclusion: There's no significant difference in efficacy between single dose and multiple dose of cefazoline. Single dose of cefazoline could be a treatment option based on its efficacy and efficiency.
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library