Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Azmi
"Penggerusan material dasar penopang pilar jembatan oleh aliran air menjadi salah satu masalah serius untuk kegagalan bangunan. Oleh karena itu dibutuhkan model untuk memprediksi gerusan lokal pada pilar jembatan. Alat Sediment Flow Channel HF 302 adalah salah satu model fisik untuk mensimulasi kasus tersebut. Penelitian ini mengusulkan pengecekan terhadap tingkat akurasi dan presisi alat tersebut dengan menggunakan variasi faktor kecepatan, diameter pasir dan bentuk pilar serta empat pengulangan pada semua percobaan dan diverifikasi menggunakan Persamaan Froehlich dan CSU equation. Hasilnya alat tersebut kurang dapat mengakomodir pengaturan keseragaman kecepatan serta percobaan dengan diameter butiran besar (d50 = 0,238 cm), di mana hasil yang ditunjukkan menyimpang dengan rasio yang besar dari hasil verifikasi. Namun alat tersebut tetap memiliki tingkat akurasi yang baik pada percobaan dengan diameter butiran kecil (d50 = 0,033 cm) dan tingkat presisi yang baik pada semua percobaan.

Scouring the material under the bridge pier by the water flow becomes a serious problem for the construction failure. Therefore, a model needed in order to predict local scouring under the bridge pier. Sediment Flow Channel HF 302 is one of the physical model for simulating the case. This research propose to check the model againts the accuracy and precision by using variation velocity factor, sand diameter and pier shape with four times repetition and verified by Froehlich and CSU Equation. The result is that the model can not accomodate velocity uniformity setting and experiment with coarse particles (d50 = 0,238 cm), which resulted in high ratio of deviation when verified. However, the model still has a good accuracy level when the experiments using fine particles (d50 = 0,033 cm) which show good precision in all experiment."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pola sosialisasi politik pada organisasi mahasiswa dan implikasinya terhadap pola partisipasi politik mahasiswa. Sejumlah studi berpandangan bahwa terdapat pola sosialisasi politik yang dilakukan dengan menggunakan agen sosialisasi politik media sosial bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula, termasuk mahasiswa, dalam politik elektoral, baik di tingkat nasional maupun lokal. Selain itu, terdapat pula studi-studi yang menemukan pola sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen sosialisasi politik teman sebaya dalam lingkup mahasiswa ditujukan sebagai sarana bagi pembentukan calon pimpinan beragam organisasi mahasiswa. Peneliti setuju dengan gagasan tentang dua pola sosialisasi politik bagi mahasiswa yang dibahas dalam studi-studi tersebut. Namun, peneliti tidak sepakat dengan implikasinya terhadap pola partisipasi politik yang hanya menempatkan mereka sebagai pemilih atau yang dipilih (pimpinan organisasi). Peneliti berargumen bahwa kedua pola sosialisasi tersebut juga dapat menciptakan mahasiswa yang terlibat secara kritis dalam politik, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yang dilakukan kepada pengurus organisasi mahasiswa di Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Indonesia secara umum.

This study aims to explain how the pattern of political socialization in student organizations and its implications for the pattern of student political participation. A number of studies are of the view that there is a pattern of political socialization carried out using social media political socialization agents aimed at increasing the political participation of novice voters, including students, in electoral politics, both at the national and local levels. In addition, there are also studies that find patterns of political socialization carried out by peer political socialization agents within the scope of students intended as a means for the formation of prospective leaders of various student organizations. Researchers agree with the idea of two patterns of political socialization for students discussed in these studies. However, researchers disagree with the implications for patterns of political participation that only place them as voters or elected (leaders of organizations). Researchers argue that both socialization patterns can also create students who are critically involved in politics, both as students and as citizens. The data in this study was obtained through a qualitative approach with data collection techniques using in-depth interviews conducted with student organization administrators at the University of Indonesia and University of Indonesia students in general."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library