Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mufiedah
Abstrak :
Penelitian mengenai klasifikasi emosi manusia sudah berlangsung lama. Pada umumnya yang dikembangkan adalah algoritma pengklasifikasiannya dengan menggunakan dataset EEG laboratory-grade yang sudah tersedia secara bebas. Penelitian ini bertujuan membuat dataset klasifikasi emosi manusia berbasis peranngkat EEG komersil. Responden direkrut secara online dan yang memenuhi kriteria diminta  untuk menonton 6 video stimuli emosi sambil direkam aktivitas kelistrikan otaknya menggunakan perangkat EEG komersil. Tiap video stimuli diperuntukkan untuk memancing emosi yang berbeda, yaknik emosi sedih, takut, jijik, marah, tenang, dan senang. Responden juga diminta unutk mengisi kuesioner untuk tiap video stimuli yang ditonton. Dari 27 responden yang direkam data EEG-nya, hasil rekam dari 3 responden harus dieliminasi karena kualitas hasil rekam yang buruk. Hasil analisa kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar video stimuli sudah berhasil memancing emosi responden sesuai dengan tujuannya. Sedangkan hasil rekam signal EEG dibuat dataset untuk melatih algoritma Deep Learning model Recurrent Neural Network (RNN) untuk klasifikasi emosi manusia. Setelah melewati 16 epoch dan tidak ada perbaikan sampai epoch ke-46, nilai akurasi yang dicapai adalah sebesar 33%. ......The majority of studies on the classification of human emotions have relied on the analysis of pre-existing datasets. We generated a dataset using consumer-grade EEG devices, which could be a big step forward for EEG research. Respondents were recruited online based on specific criteria and asked to watch a series of six videos while recording their brain's electrical activity using an EEG device and asked to complete a questionnaire for each video they watched. Out of the 27 respondents whose EEG data were recorded, the recordings from 3 respondents had to be eliminated due to the poor quality of the recordings. The results of the questionnaire analysis show that most of the video stimuli have succeeded in evoking the intended respondents’ emotions. Meanwhile, the EEG signal recording results are made into a dataset to train the Deep Learning algorithm using Recurrent Neural Network (RNN) method for the classification of human emotions. After passing 16 epochs and no improvement until the 46th epoch, the accuracy value achieved is 33%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nur Mufiedah S
Abstrak :
ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik, dimana kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Apotek Kimia Farma No. 50 merupakan apotek pelayanan yang berada dibawah pengelolaan Unit Bisnis Bogor. Praktek kerja di apotek dilaksanakan selama 1 bulan dari tanggal 02 November 2015 sampai dengan tanggal 30 November 2015. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA adalah membantu praktek pelayanan resep serta mempelajari tugas dan tanggung jawab apoteker di apotek. Tugas dan tanggung jawab apoteker di apotek adalah sebagai manajer, profesional yaitu melaksanakan pelayanan farmasi klinik, dan retailer. Kegiatan manajerial yang dilakukan di apotek Kimia Farma No.50 sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan, dan pelaporan. Pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan di apotek Kimia Farma No.50 adalah pengkajian resep, dispensing, dan pelayanan informasi obat, namun apoteker belum berperan dalam pelayanan farmasi klinik.ABSTRACT Apotek is a pharmacy service facilities to practice pharmacy by a pharmacist. Pharmaceutical Services at pharmacies include two (2) activities, ie activities managerial form of management of pharmaceutical, medical devices, and medical materials consumables and pharmacy service clinic, where these activities have to be supported by human resources, facilities and infrastructure in accordance with the Standards have been set in the Pharmaceutical Services in Pharmacy. Kimia Farma No. 50 is a pharmacy service is under the management of Business Unit Bogor. Working practices in pharmacies carried out for 1 month from the date of November 2, 2015 until November 30, 2015. The activities conducted during PKPA is helping service practices recipe and learn the duties and responsibilities of a pharmacist in a pharmacy. Duties and responsibilities of pharmacists in pharmacies are as managers, professionals that carry out clinical pharmacy services, and retailers. Managerial activities undertaken in the pharmacy Kimia Farma 50 in accordance with the Standards of Pharmaceutical Services in Pharmacy: planning, procurement, receipt, storage, destruction, control, recording, and reporting. Clinical pharmacy services that have been performed in the pharmacy Kimia Farma 50 is the assessment prescription, dispensing and drug information services, but the pharmacist has not been instrumental in the clinical pharmacy services.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nur Mufiedah S
Abstrak :
ABSTRAK
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan pelayanan farmasi klinik dan kegiatan manajerial berupa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai. Kegiatan dari pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai berupa perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pemantauan, dan evaluasi. Tugas Apoteker di Sudinkes Jakarta Timur terutama adalah di subseksi Farmakmin, yaitu mengadakan pendampingan perizinan sarana farmasi bila diminta oleh PTSP, pengelolaan laporan-laporan seperti LPLPO, POR, NAPZA dari Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana Farmakmin, pengelolaan obat buffer dan obat program dari Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk disalurkan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Binwasdal sarana Farmaasi Makanan dan Minuman. Tugas Apoteker Puskesmas di bidang pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai yakni dalam perencanaan kebutuhan; permintaan; penerimaan; penyimpanan; pendistribusian; pengendalian; pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; serta pemantauan dan evaluasi pengelolaan telah dilaksanakan oleh apoteker di Puskesmas Kecamatan Matraman. Tugas Apoteker Puskesmas dalam bidang farmasi klinik yang belum dilaksanakan di Puskesmas Matraman adalah konseling, ronde/visite pasien, pemantauan dan pelaporan efek samping obat, pemantauan terapi obat, dan evaluasi penggunaan obat.ABSTRACT Pharmaceutical Services at the health center includes two (2) activities, ie activities of clinical pharmacy services and managerial activities in the form of drugs and medical materials management of consumables. The activities of the management Drugs and Medical Materials Consumables such as planning, demand, receipt, storage, distribution, control, record keeping, reporting, monitoring, and evaluation. Task Pharmacists in Sudinkes East Jakarta primarily in subsection Farmakmin, which held the assistance of licensing means pharmacy when requested by the PTSP, management reports such as LPLPO, POR, drugs from health centers, hospitals, and means Farmakmin, drug management buffer and medication program of Ministry of Health and the Department of Health to be distributed to health facilities, Binwasdal on Pharmacy, Food and Beverages facilities. Pharmacist PHC task in the field of medicine and medical material management of consumables that is in the planning needs; demand; reception; storage; distribution; control; recording, reporting, and archiving; management and monitoring and evaluation has been carried out by a pharmacist in Matraman sub-district health center. Pharmacist PHC tasks in the field of clinical pharmacy which has not been implemented in PHC Matraman is counseling, round / visite patients, monitoring and reporting of adverse effects of drugs, drug therapy monitoring, and evaluation of drug use.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nur Mufiedah S
Abstrak :
ABSTRAK
poteker sebagai sumber daya manusia penyelenggara pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit berperan penting dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit untuk mewujudkan pelayanan yang baik, aman, efektif, dan efisien kepada masyarakat. Terutama dalam era JKN dimana dana yang ada utnuk melakukan pelayanana kefarmasian terbatas, rean apoteker menjadi sangat penting karena obat dan alat kesehatan merupakan komoditi kesehatan yang utama. Penggunaan obat dan perbekalan kefarmasian lainnya menjadi tanggung jawab apoteker yang melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Rumah Sakit. Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan selama 2 bulan atau 38 hari kerja dari tanggal 1 September 2015 sampai dengan 30 Oktober 2015 di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat. Praktek kerja profesi dilaksanakan di Instalasi Farmasi, yaitu bagian satelit farmasi, gudang, produksi, depo farmasi rawat inap, dan farmasi klinik. Kegiatan manajemen perbekalan farmasi yang dilakukan di apotek RSKD sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit yaitu pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan, pengendalian, pencatatan, dan pelaporan. Pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan di RSKD adalah palayanan dan pengkajian resep, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite, Pemantauan Terapi Obat (PTO), serta Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Kegiatan produksi yang dilakukan di RSKD meliputi produksi steril dan non-steril.ABSTRACT Pharmacists as providers of human resources at the hospital pharmacy services play an important role in the implementation of the Standards of Pharmaceutical Services at the Hospital for realizing a good service, a safe, effective, and efficient to the public. JKN especially in an era where the funds are separately perform limited pelayanana pharmacy, pharmacist rean becomes very important because drugs and medical devices is a major health commodities. The use of drugs and other pharmaceutical supplies are the responsibility of the pharmacist who carry out work at the hospital pharmacy. Work Practice Pharmacists Profession held for 2 months or 38 working days of September 1, 2015 through to October 30, 2015 in Cancer Hospital Dharmais Jl. Let. Gen. S. Parman Kav. 84-86, Slipi, West Jakarta. Practice the profession undertaken in Pharmacy, which is part of a satellite pharmacy, warehouse, production, pharmaceutical depot hospitalization, and clinical pharmacy. Pharmaceuticals management activities conducted in accordance with Standards RSKD pharmacy Pharmaceutical Services at the Hospital, the choice, planning, procurement, receipt, storage, distribution, destruction, control, recording, and reporting. Clinical pharmacy services that have been performed in RSKD is dispensing and assessment prescription, medication reconciliation, drug information services, counseling, visite, Therapeutic Drug Monitoring (PTO), and Drug Side Effects Monitoring (meso). Production activities conducted in RSKD include production of sterile and non-sterile.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library