Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirradewi Rianty
Abstrak :
Work Breakdown Structure WBS adalah perincian deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat dikelola lebih baik. Meskipun setiap proyek unik, kebanyakan bangunan dapat distandarisasi kegiatannya sehingga memungkinkan penyediaan dasar perkiraan yang lebih kuat untuk pengelolaan proyek. Dalam pengelolaan proyek, kinerja kualitasnya juga penting untuk dikontrol dan pendekatan pertimbangan risiko sekarang disyaratkan untuk keseluruhan proses manajemen mutu dalam perkembangan ISO 9001. Pekerjaan finishing atau arsitektur merupakan pekerjaan yang paling sering mengalami rework atau ketidaksesuaian hasil dengan spesifikasi dibanding pekerjaan lainnya dalam proyek. Pada Oleh karena itu, pengembangan WBS berbasis risiko diusulkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan WBS berbasis risiko untuk perencanaan kualitas pekerjaan arsitektur bangunan tinggi. Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap dengan metode analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan WBS standar terdiri dari 5 level utama dan 2 level pelengkap, dengan 14 variabel risiko dominan terhadap kinerja kualitas proyek, dan rekomendasi respon risiko sebagai pengembangan WBS standar.
Work Breakdown Structure WBS is a breakdown of deliverables and project work into smaller components so it can be better managed. Although each project is unique, most buildings can be standardized in their activities so as to enable the provision of a stronger forecast basis for project management. In project management, quality performance is also important to be controlled and a risk consideration approach is now required for the overall quality management process in the development of ISO 9001. Finishing or architectural work has the most frequent degree of rework compared to other work in the project, it is the non conformity with specifications. Therefore, the development of risk based WBS is proposed. The objective of the study was to develop risk based WBS for high quality building architectural work planning. The research consisted of several stages with qualitative risk analysis method. The result indicate that standardized WBS consists of 5 primary level and 2 complementary level, with 14 dominant risk variables on quality performance, and recommended risk responses as the development.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirradewi Rianty
Abstrak :
Teror tersesat muncul pada saat kebutuhan manusia untuk berorientasi tidak terpenuhi. Teror ini bisa saja menimbulkan stress dan kecemasan dalam diri seseorang. Hal ini dapat dihindari jika manusia memiliki kemampuan wayfinding yang baik. Dalam prosesnya dibutuhkan obyek-obyek yang digunakan sebagai acuan pergerakan. Yi-Fu Tuan, seorang ahli geografi manusia berpendapat bahwa untuk dapat mempelajari suatu lingkungan yang baru, manusia butuh mengidentifikasi significant localities. Skripsi ini membahas mengenai pemaknaan significant localities dalam wayfinding, menggali kualitas obyek yang digunakan sebagai referensi orientasi dan mendalami cara manusia memaknainya. Pemaknaan significant localities dicoba dipahami dari studi kasus pada sebuah lingkungan. Hasil yang didapat dari studi kasus menunjukkan bahwa ternyata terdapat aspek penting yang berpengaruh terhadap pemaknaan significant localities yaitu kualitas mengarahkan yang dapat mengurangi kemungkinan tersesat, meningkatkan rasa aman saat berorientasi. ......The terror of being lost arises when we couldn't fulfill our needs to be oriented in our surroundings. At some case, this terror can cause stress and anxiety. This can be avoided if we have good abilities in wayfinding. The process required objects used as a reference for the movement. Yi-Fu Tuan, an expert in human geography, said that we require the identification of significant localities to learn our neighborhood. This thesis discusses the meaning of significant localities in wayfinding, digging up the quality of the object used as a reference in orientation and explore how humans create meanings of it. The meanings are understood deeper through a case studies in an environment. The results obtained show that in fact there are important aspects that influence the meaning of significant localities. That is the directing quality that can reduce the possibility of getting lost, increasing the security to stay oriented.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52273
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library