Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Milky Iskandar
"
ABSTRAKPengelolaan modal kerja merupakan tugas penting bagian keuangan perusahaan. Tugas ini menjadi amat penting selain karena nilai modal kerja yang sering lebih dari separuh aktiva perusahaan juga karena modal kerja berkaitan erat dengan 3 aspek penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, yaitu : aspek likuiditas, aktivitas dan juga profitabilitas. Bagian Keuangan dalam mengelola modal kerja perusahaan harus memperhatikan ketiga aspek tadi. Tugas pengelolaan modal kerja dengan memperhatikan ketiga aspek tadi bukanlah hal yang mudah karena dihadapkan pada dua kutub yang bertentangan. Modal kerja disatu pihak dibutuhkan untuk dapat membayar utang setiap saat ,menjalankan kegiatan sehari-hari dan untuk dapat menghasilkan laba. Dilain pihak modal kerja juga membutuhkan biaya. Modal kerja yang besar mengakibatkan likuiditas perusahaan meningkat, akan tetapi bila telalu besar akan mengurangi keuntungan. Agar profitabilitas tidak berkurang maka aktivitas perusahaan harus diperhatikan. Apakah perusahaan mampu mengelola modal kerja sedemikian besar. Pengelolaan modal kerja PD. X tahun 1986 dan 1987 cenderung konservatif. Modal kerja demikian besar, likuiditas badan usaha besar. Walaupun likuiditas badan usaha, besar likuiditas perusahaan sangat kecil karena ada ketidak seimbangan antara persediaan dan aktiva lancar lainnya. Akibatnya aktivitas perusahaan demikian rendah dan selanjutnya membuat laba perusahaan juga rendah. Awal tahun 1988 perusahaan mendapat Proyek Segi Tiga senen. Proyek ini cukup besar bila dilihat dari ukuran proyek-proyek terdahulu. Untuk proyek pembebasan tanahnya perusahaan telah mendapatkan pinjaman jangka panjang dari Departemen Keuangan sebesar 17,5 milyar. Selain itu perusahaan juga mendapatkan pinjaman jangka pendek 2,25 milyar dari BPD. Masuknya Proyek Segitiga Senen ini ternyata mengakibatkan perusahaan semakin kesulitan likuiditas (likuiditas perusahaan). Proyek ini ternyata menyerap fikiran serta tenaga pengelola perusahaan, akibatnya proyek lain agak terbengkalai. Pembebasan mengakibatkan Segitiga Senen nilai persediaan meningkat menjadi cukup tinggi. Peningkatan persediaan yang demikian tinggi perlu dana lancar untuk mengelolanya. Akibat kesulitan dana tersebut aktivitas perusahaan menurun jauh dan laba perusahaan juga merosot. Sampai akhir tahun 1989 belum terlihat titik terang yang menunjukkan pemecahan masalah. Proyek Segitiga Senen masih dalam tahap pembebasan tanah dan belum menghasilkan, sedangkan persediaan tanah semakin banyak dengan proyek pembebasan tanah tersebut."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library