Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meinyda Fachrani
Abstrak :
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan isu penting yang tidak dapat diabaikan bagi karyawan, khususnya untuk karyawan yang bekerja pada lingkungan kerja dengan risiko yang tinggi, salah satunya adalah kegiatan ground handling. Beberapa tahun terakhir, perhatian yang cukup besar telah diberikan terhadap safety climate dan perannya dalam mengurangi tingkat kecelakaan kerja. Namun, penelitian terkait safety climate pada kegiatan ground handling masih terbatas. Penelitian ini menggunakan konsep safety climate untuk memahami dampaknya terhadap safety outcome melalui safety behavior sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan survei sebagai metode pengumpulan data yang utama, yang melibatkan 238 karyawan PT X yang bekerja mengoperasikan alat-alat di area apron di bandara. Peneliti melakukan uji hipotesis pada level dimensi menggunakan SmartPLS. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa safety supervision, management commitment, dan safety training memiliki pengaruh terhadap safety compliance. Sedangkan co-worker support, management commitment, dan safety training memiliki pengaruh terhadap safety participation. Lebih lanjut dalam penelitian ini ditemukan tidak ada peran mediasi oleh safety compliance dan safety participation dalam pengaruh dimensi-dimensi safety climanet terhadap safety outcome.
Workplace health and safety are important issues that should not be understated for employees especially who work on high-risk working environment, including ground handling activities. In recent years, much attention has been paid to the safety climate and its roles in decreasing the number of workplace injuries. However, there is still a limited number of studies regarding safety climate on ground handling activities. This study employed the concept of safety climate to understand how it impacts the safety outcome mediated by safety behavior. This research employed surveys as the main data collection method and involved 238 respondents from PT X who operates the ground handling equipment in the airports apron area. The researcher tested the hypothesis at the dimensions level using Smart PLS. The results showed that safety supervision, management commitment, and safety training as the predictors of safety compliance. While co-worker support, management commitment, and safety training were the predictors of safety participation. Moreover, the results also showed that there was no mediation role of safety compliance and safety participation in the impact of safety climate on safety outcome.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meinyda Fachrani
Abstrak :
Bank berfungsi sebagai perantara antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana. Fungsi tersebut dijalankan melalui berbagai jenis usaha bank, salah satunya adalah pemberian kredit. Pada pelaksanaannya, kredit dapat tumbuh menjadi kredit bermasalah yang disebabkan oleh berbagai faktor. Bank selalu berusaha untuk meminimalkan besarnya kredit bermasalah, yang dilakukan melalui penyelamatan kredit bermasalah dengan restrukturisasi kredit. Penelitian ini membahas mengenai kriteria kredit bermasalah yang dapat direstrukturisasi serta mekanismenya berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (PBI 14/15/PBI/2012). Selain itu, dalam PBI tersebut juga diatur mengenai kewajiban bagi bank umum untuk memilikiperaturan internal mengenai restrukturisasi kredit. Berdasarkan ketentuan tersebut, penulis menganalisis apakah penerapan restrukturisasi kredit pada Bank X berdasarkan peraturan internal Bank X telah sesuai dengan ketentuan PBI 14/15/PBI/2012. Dalam penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa penerapan restrukturisasi kredit pada Bank X sudah sejalan dengan yang digariskan dalamPBI 14/15/PBI/2012. ......Bank serves as financial intermediary between those who have surplus of funds and those who are lack of funds through various bank’s business activities. One of the bank’s business activities is to provide loan. In practice, that loan can become non-performing loan, caused by various reasons. Banks always make efforts to minimize the number of non-performing loans by doing loan restructuring. This thesis explains about criteria of the non-performing loans that can be restructured, and the mechanism of loan restructuring based on Bank Indonesia Regulation No. 14/15/PBI/2012 (PBI 14/15/PBI/2012) concerning Assessment of Commercial Bank Asset Quality. PBI 14/15/PBI/2012 also regulates that banks are required to have internal regulation concerning loan restructuring. Based on that provision, the author analyzes whether the implementation of loan restructuring in Bank X based on its internal regulation has complied with the provisions in PBI 14/15/PBI/2012. Along with this thesis, the author concludes that the implementation of loan restructuring in Bank X has complied with PBI 14/15/PBI/2012.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library