Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Mawarfaatin Ryana Putri
"
ABSTRAKSalah satu produk media dan budaya yang memiliki banyak penonton hingga saat ini adalah kartun. Produk-produk media tersebut, tidak hanya kartun, sering menggambarkan perempuan sebagai karakter yang membutuhkan pertolongan dari laki-laki atau sebagai karakter yang sering diremehkan. Adventure Time adalah salah satu kartun Amerika yang popular dan memiliki karakter-karakter laki-laki sebagai pemeran utamanya: Finn the Human (Finn si Manusia) dan Jake the Dog (Jake si Anjing). Namun, di dalam kartun tersebut terdapat karakter perempuan bernama Princess Bubblegum yang menunjukkan kebalikan dari karakter-karakter perempuan yang tradisional dan konvensional. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk meneliti karakter-karakter yang dimiliki oleh Princess Bubblegum untuk membuktikan dekonstruksi dari peran perempuan di dalam kartun Adventure Time. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dan pendekatan peran gender. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa karakter Princess Bubblegum telah mendekonstruksi peran perempuan di dalam kartun ini karena karakter-karakter laki-laki yang muncul pada Princess Bubblegum lebih dominan daripada karakter-karakter perempuan konvensional.
ABSTRACTOne of media and cultural products which hold many audiences until the present time is cartoon. Those media products, not only cartoon, often depicts female as character that needs help from male or often underrated. Adventure Time is one of American popular cartoon that has male characters as the protagonist: Finn the Human and Jake the Dog. However, there is a female character in Adventure Time named Princess Bubblegum which shows the opposite of traditional and conventional female characteristics. The objective of this paper is to examine the characteristics of Princess Bubblegum in order to prove the deconstruction of female role in Adventure Time. Textual analysis and gender role approach are conducted to this research. The findings of the study reveal that Princess Bubblegum deconstructed the female role because the male characteristics that appear in her are more dominant than the female characteristics."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library