Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Matthew
Abstrak :
Permintaan terhadap material hidrofobik dan superhidrofobik diprediksi akan meningkat 187.61% pada tahun 2024 dari tahun 2015. Material umum yang dapat digunakan sebagai bahan baku material superhidrofobik adalah carbon nanotubes, graphene, dan silica. Dari ketiga bahan baku tersebut silika merupakan bahan baku yang murah dan mudah didapatkan. Silika didapatkan dengan cara menambang pasir dari pantai atau sungai. Pertumbuhan pembangunan infrastruktur berdampak besar terhadap permintaan pasir. Penambangan pasir memiliki dampak buruk seperti pendangkalan sungai, abrasi air laut, dan lain-lain. Untuk mengurangi dampak dari pertambangan pasir maka diperlukan pencarian sumber silika dari tempat lain yang lebih ramah lingkungan. Salah satu sumber silika yang melimpah adalah terak feronikel. Terak feronikel adalah residu sisa dari proses ekstraksi nikel. Terak feronikel mengandung 45.7% SiO2. Penelitian ini menjelaskan proses sintesis silika hidrofobik dari terak feronikel untuk diaplikasikan sebagai campuran untuk pelapisan bitumen. Metode yang digunakan adalah fusi alkali, pelindian air, presipitasi silika, pelindian dengan asam stearat dan media etanol, dan pencampuran silika dengan bitumen. Dalam penelitian ini, hasil sintesis partikel silika hidrofobik memiliki sudut kontak air sebesar 107.558º dengan ukuran partikel silika hidrofobik di antara 2.5 – 27.77 µm dan rata-rata ukuran partikel 9.43 µm. ...... Hydrophobic and Superhydrophobic material demand growth forecasted will increase 187.61% in 2024. Carbon nanotubes, graphene, and silica are the most common raw material for superhydrophobic material use. Silica is the cheapest and easiest to obtain compared to CNT and graphene. Silica were obtained through sand mining from beaches or rivers. Increase growth in infrastructure construction lead to increase in sand mining operation. Sand mining operation caused negative impact to the environment such as river shallowing, sea water abrasion, etc. Therefore, we need to find other sources of silica that does not cause harm to the environment. Ferronickel slag is one of the other sources that contain substantial amount of silica. Ferronickel slag contain 45.7% SiO2. This research will explain synthesis process of hydrophobic silica from ferronickel slag as additive for bitumen coating. This research consist of 5 process, such as alkaline fusion, water leaching, silica precipitation, stearic acid and ethanol leaching, and mixing of hydrophobic silica and bitumen. In this research, hydrophobic silica particle reach 107.558º contact angle with particle diameter range from 2.5 – 27.77 µm and average particle size 9.43 µm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Matthew
Abstrak :
Smartphone telah dikembangkan sebagai alat deteksi pothole oleh berbagai penelitian karena potensinya dalam memberikan manfaat pengumpulan data secara crowdsourcing tanpa memerlukan suatu infrastruktur khusus dan mahal. Namun, metode deteksi pothole berbasis smartphone memiliki tantangan dalam menghadapi berbagai ketidakpastian intrinsik dalam mengukur sinyal yang dihasilkan oleh perangkat smartphone berbeda. Ketangguhan metode dalam menghadapi ketidakpastian intrinsik tersebut diperlukan agar potensi pengumpulan data secara crowdsourcing dapat tercapai. Meskipun telah banyak penelitian yang menghasilkan kinerja deteksi yang memuaskan, berbagai macam faktor ketidakpastian masih mencegah ketangguhan penuh dari metode deteksi pothole tersebut. Penelitian menanggapi faktor-faktor ketidakpastian potensial sebagai faktor prediktor dalam mengembangkan model deteksi berbasis algoritma Random Forest dengan memanfaatan sudut Euler untuk menyelaraskan percepatan akselerometer terhadap percepatan vektor gravitasi; menerapan profil matriks untuk mengurangi kesalahan pelabelan pothole dan memberikan apriori untuk klasifikasi secara efisien; dan diskritisasi temporal pada data sensor dengan penghalusan data tersegmentasi berdasarkan jarak roda platform deteksi (Zona Deteksi). Ketangguhan metode dibuktikan dengan eksperimen faktorial bertingkat dengan variasi spesifikasi perangkat sensor, variasi rute dan tingkatan pothole, serta variasi ketersediaan sensor. Eksperimen membuktikan bahwa faktor-faktor ketidakpastian memiliki efek signifikan secara statistik, namun tidak mempengaruhi kinerja model-model yang dihasilkan. Selain tangguh, kinerja model klasifikasi yang dihasilkan menunjukkan hasil serupa atau bahkan lebih baik dari metode lain yang ada saat ini. ......Smartphones have been developed as a pothole detection tool by various studies due to their potential in providing crowdsourced data collection without the need for special and expensive infrastructure. However, a reliable smartphone-based pothole detection method is challenging to develop due to various uncertainties in measuring the signal generated by different smartphone devices. A robust method is needed to deal with said uncertainties so crowdsourced data collection potential can be achieved. Although many studies have yielded satisfactory performance, various uncertainty factors still prevent the full robustness of the existing pothole detection methods. This study endeavors to address the potential uncertainty factors as predictors in developing a pothole detection model with Random Forest algorithm. This is done by incorporating Euler angles to align the relevant sensor data to gravitational vector acceleration; matrix profile to reduce pothole labeling errors and provide a priori for efficient classification; and temporal discretization of sensor data with data segment-smoothing based on detection platform wheelbase (Detection Zone). The robustness of the proposed method is proven using multilevel factorial experiment with variations of sensor device specifications, variations in routes and levels of potholes, and variations in sensor availability. The conducted experiment proves the statistical significance of the simulated uncertainty factors does not affect the performance of the resulting models. Besides showing robustness, the performance of the resulting classification models shows promising results that are comparable to or better than other currently available smartphone-based pothole methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Samuel Matthew
Abstrak :
Skripsi ini menyajikan analisis kinerja komprehensif penyeimbang beban dalam konteks lingkungan Apache CloudStack berbasis Prometheus. Seiring dengan berkembangnya komputasi awan, efisiensi mekanisme penyeimbangan beban memainkan peran penting dalam memastikan pemanfaatan sumber daya yang optimal dan keandalan layanan. Memanfaatkan Prometheus untuk pemantauan dan pengumpulan metrik, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja berbagai konfigurasi penyeimbang beban yang diterapkan di Apache CloudStack, serta memberikan analisis terhadap mengapa penyeimbang beban dapat meningkatkan efisiensi distribusi paket sebesar 23%. ......This thesis provides a complete performance analysis of load balancers in Prometheus-based Apache CloudStack setups. As cloud computing evolves, the effectiveness of load balancing techniques becomes critical in guaranteeing optimal resource usage and service reliability. Using Prometheus for monitoring and metric collecting, this study seeks to assess the performance of several load balancer configurations implemented in Apache CloudStack, and also providing analysis as to why load balancer can increase the efficiency of traffic distribution by up to 23%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brandon Matthew
Abstrak :
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit kanker yang paling sering terjadi di dunia dan berkontribusi sebagai salah satu penyebab kematian kanker terbesar pada pria. Pendeteksian awal kanker prostat menggunakan prostate specific antigen (PSA) merupakan tahap yang sangat penting agar pasien dapat dirawat dan disembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan biosensor elektrokimia berbasis MIP untuk pendeteksian PSA menggunakan elektroda pensil grafit (PGE) dengan modifikasi multi-walled carbon nanotube (MWCNT) untuk peningkatan performa sensor. Dilakukan karakterisasi morfologi menggunakan scanning electron microscopy (SEM) dan karakterisasi elektrokimia menggunakan metode cyclic voltammetry (CV) dan differential pulse voltammetry (DPV). Limit deteksi dari sensor yang dikembangkan adalah 0,568 ng/mL, dengan jangkauan linear 0,01–4 ng/mL. Sensitivitas sensor adalah 107,8940025 μA.ng.mL-1.cm-2. Uji selektivitas menunjukkan hasil yang baik dengan analit BSA, glukosa, dan dopamin. Hasil RSD dari reproduksibilitas adalah 13,8897% dan nilai stabilitas turun sebesar 56% pada hari ke-5, menunjukkan adanya peningkatan yang perlu dilakukan dalam dua aspek tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian, biosensor MIP berbasis elektroda PGE dengan modifikasi MWCNT dapat mendeteksi PSA dengan baik, dan memiliki potensi digunakan dalam klinis untuk pendeteksian dini kanker prostat karena sensitvitasnya yang memenuhi kebutuhan. ......Prostate cancer is one of the most common cancers worldwide and contributes significantly to cancer-related deaths in men. Early detection of prostate cancer using prostate specific antigen (PSA) is crucial for effective treatment and cure of patients. This research aims to design and develop a molecularly imprinted polymer (MIP)-based electrochemical biosensor for PSA detection using a graphite pencil electrode (PGE) modified with multi-walled carbon nanotubes (MWCNTs) to enhance sensor performance. Morphological characterization was conducted using scanning electron microscopy (SEM), while electrochemical characterization employed cyclic voltammetry (CV) and differential pulse voltammetry (DPV) methods. The developed sensor has a detection limit of 0.568 ng/mL, with a linear range of 0.01–4 ng/mL. The sensor's sensitivity is 107.8940025 μA.ng.mL-1.cm-2. Selectivity tests showed good results with BSA, glucose, and dopamine. The relative standard deviation (RSD) for reproducibility is 13.8897%, and stability decreased by 56% on the 5th day, indicating areas for improvement in these aspects. Based on the study results, the MIP biosensor based on PGE with MWCNT modification demonstrates effective PSA detection capability and holds potential for clinical applications in early prostate cancer detection due to its sufficient sensitivity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy, Matthew
Abstrak :
Infeksi Saluran Kemih (ISK) disebabkan oleh mikroorganisme dengan atau tanpa gejala berupa sakit saat berkemih, urgensi, dan peningkatan frekuensi berkemih. Pada ISK tanpa gejala, diagnosis ditegakkan melalui kultur urin dengan jumlah koloni mikroorganisme 105 colony forming unit (cfu)/mL. ISK terutama disebabkan oleh bakteri, sehingga terapi awal yang diberikan secara empirik untuk ISK adalah antibiotik. Ampisilin dulu pernah digunakan sebagai terapi empirik untuk ISK, tetapi tidak lagi digunakan karena angka resistensinya yang tinggi. Secara teoritis, resistensi tersebut dibawa oleh plasmid dan akan hilang dalam populasi bakteri apabila tidak pernah digunakan. Penelitian ini bertujuan melihat apakah ampisilin berpotensi menjadi sensitif kembali dengan pola resistensi yang relatif sama dibandingkan dengan siprofloksasin sebagai pembanding untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab ISK secara in vitro. Studi ini menggunakan metode potong lintang dengan pengambilan sampel urin di puskesmas-puskesmas di Jakarta yang diuji pola resistensi terhadap kedua antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan angka resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik ampisilin dan siprofloksasin secara berurutan adalah 89,5% dan 10,5% dan perbedaan tersebut tersebut bermakna melalui uji Chi-square dengan nilai p < 0,001. Dengan tingginya angka resistensi bakteri penyebab ISK terhadap ampisilin, maka ampisilin belum dapat digunakan kembali sebagai terapi ISK terutama untuk penyebab ISK oleh bakteri Gram negatif. Untuk bakteri Gram positif, ampisilin masih mungkin untuk dipakai kembali sebagai pengobatan ISK, tetapi masih perlu diteliti lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar. ......Urinary tract infection (UTI) is caused by microorganism with or without clinical symptoms such as dysuria, urgency, and increase frequency of urination. For asymptomatic UTI, diagnosis was supported by urine culture marked by more than 105 colony forming unit (cfu)/mL. UTI is mainly caused by bacteria; therefore, initial empirical therapy of UTI is using antibiotic. Once, ampcillin has been used as empirical therapy for UTI; however, it is no longer used as empirical therapy because of its high number of resistance. Theoretically, the resistance is carried by plasmid which will be lost in bacteria population if it has never been used. The objective of this study is to find whether ampicillin has potency to be sensitive again with the same resistance pattern as ciprofloxacin as reference for inhibiting growth of bacteria causing UTI. Method of this study is cross-sectional study with urine samples collection at Puskesmas in Jakarta which were tested its resistance pattern to both of antibiotics. Result of this study showed that resistance number of bacteria causing UTI to ampicillin and ciprofloxacin and are 89,5% and 10,5% respectively and this difference is significant based on Chi-square test with a p value of < 0,001. Ampicillin’s resistance is high so that ampicillin still can not be used again as therapy of UTI particularly against Gram negative bacteria. For Gram-positive bacteria, ampicillin is still likely to be reused as a treatment for UTI, but still need to be investigated further with a larger number of samples.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waworuntu, Bernardino Matthew
Abstrak :
Latar Belakang: Kurkumin ((1E,6E)-1,7-bis(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)hepta- 1,6-diene-3,5-dione) adalah sebuah zat dengan efek renoprotektif. Ketika digunakan dengan cisplatin, kedua zat ini bekerja secara sinergis dengan mengurangi efek nefrotoksik dari cisplatin. Namun, kurkumin memiliki kelarutan yang rendah, metabolism yang cepat, dan farmakokinetik yang buruk. Penggunaan nanopartikel kurkumin (nanokurkumin) dapat meningkatkan ambilan obat sehingga dapat meningkatkan kedayagunaanya dalam situasi klinik. Tujuan peneliatian ini adalah untuk mengevaluasi kadar kurkumin dan nanokurkumin di jaringan ginjal tikus. Metode: Penelitian ini adalah studi eksperimental pada tikus yang diberikan cisplatin dan kurkumin 100 mg/kgbb (Cur100) atau cisplatin dan nanokurkumin 100 mg/kgbb (Nanocur100) atau cisplatin dan nanokurkumin 50mg/kgbb (Nanocur50). Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kurkumin dan nanokurkumin diberikan selama 7 hari. Sampling dilakukan 24 jam setelah pemberian dosis kurkumin atau nanokurkumin terakhir. Konsentrasi kurkumin dan nanokurkumin dianalisa menggunakan UPLC/MS-MS. Hasil: Data terkumpul disajikan dalam mean ± SEM. Rata-rata konsentrasi dari kurkumin pada grup Cur100 adalah 14.773 (CI: 8.904 – 20.642) pg/mg. Rata-rata konsentrasi dari nanokurkumin pada grup Nanocur100 adalah 11.631 (CI: 0.000 – 25.009) pg/mg. Rata-rata konsentrasi dari nanokurkumin pada grup Nanocur50 adalah 12.548 (CI: 0.563 – 24.534) pg/mg. Hasil dari tes one-way ANOVA adalah 0.805 (p>0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan signifikansi pada ketiga kelompok. Kesimpulan: Kurkumin dalam bentuk nanopartikel (nanokurkumin) yang diberikan bersama cisplatin tidak menghasilkan kadar dalam jaringan yang berbeda dibandingkan kurkumin konvensional. ......Background: Curcumin ((1E,6E)-1,7-bis(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)hepta-1,6- diene-3,5-dione) is a substance with renoprotective effect. When used together with cisplatin, it works synergistically by reducing the nephrotoxic effects of cisplatin. However, it has low solubility, rapid metabolism, and poor pharmacokinetics. Usage of curcumin nanoparticle (nanocurcumin) should increase the uptake of the drug thus improving its viability for clinical use. The aim of our study is to evaluate the concentration of curcumin and nanocurcumin in rat kidney tissue. Methods: This research is an experimental study on rats that were given cisplatin and curcumin 100 mg/kgbw (Cur100) or cisplatin and nanocurcumin 100 mg/kgbw (Nanocur100) or cisplatin and nanocurcumin 50 mg/kgbw (Nanocur50). Each group consists of 4 rats. Curcumin and nanocurcumin were given for 7 days. Sampling were done 24 hours after the last dose of curcumin or nanocurcumin. Concentration of curcumin and nanocurcumin were analyzed using UPLC/MS-MS detection. Result: Collected data was expressed in mean ± SEM. Mean concentration of curcumin in the first group (Cur100) was 14.773 (CI: 8.904 – 20.642) pg/mg. Mean concentration of nanocurcumin in the second group (Nanocur100) was 11.631 (CI: 0.000 – 25.009) pg/mg. Mean concentration of nanocurcumin in the third group (Nanocur50) was 12.548 (CI: 0.563 – 24.534) pg/mg. The result of one-way ANOVA test was 0.805 (p>0.05) thus concluded that there is no significance difference between the three groups. Conclusion: Concentration of curcumin in nanoparticle form (nanocurcumin) that were given with cisplatin did not show distinguishable difference in kidney tissue in comparison to conventional curcumin.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darren Matthew
Abstrak :
Fenomena banjir hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Banjir menyebabkan masalah ekonomi, masalah sosial, masalah kesehatan, hingga sudah memakan korban jiwa. Salah satu faktor utama yang menyebabkan banjir adalah sebagian besar permukaan jalan dilapisi material yang bersifat kedap air sehingga air hujan tidak dapat terinfiltrasi ke dalam tanah dan menyebabkan limpasan air hujan, yang kemudian terakumulasi dan terjadi banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari porous concrete paving block sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir. Digunakkan batu screening dengan ukuran 4-9.5 mm sebagai komponen utama pembuatan porous concrete paving block. Dibuat paving block dengan variasi tinggi 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Rangkaian pengujian dilakukan untuk melihat karakteristik dari porous concrete paving block. Pengujian yang dilakukan berupa uji kuat tekan, porositas, dan laju infiltrasi. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, porous concrete paving block memiliki porositas berkisar antara 19 – 23% dan laju infiltrasi berkisar antara 0.17 – 0.42 cm/detik, namun porous concrete paving block mengalami penurunan kuat tekan sebesar 58-60% jika dibandingkan dengan paving block konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa porous concrete paving block hanya dapat digunakkan sebagai area pejalan kaki dan taman. ......Floods occur almost every year in Indonesia. Floods cause economic, social, and health problems, and have even claimed lives. One of the main factors that cause flooding is that most of the road surfaces are coated with impervious pavement materials so that rainwater could not infiltrate into the soil and cause rainwater runoff, which accumulates and cause flooding. This research aims to study porous concrete paving block as an effort to prevent flooding. Screening stone with a size of 4-9.5 mm were used as the main component in manufacturing porous concrete paving block. Paving blocks were made with height variation of 6 cm, 8 cm, and 10 cm. A series of test were conducted to see the characteristics of porous concrete paving block. Compressive strength, porosity, and infiltration rate test are forms of testing that are carried out. The results show that porous concrete paving blocks have porosity between 19-23% and infiltration rate ranging from 0.17-0.42 cm/s. However, the compressive strength decreased by 58-60% when compared to conventional paving blocks. This indicates that porous concrete paving blocks can only be used as pedestrian and garden areas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Matthew
Abstrak :
Indonesia sebagai negara wilayah yang rawan gempa masih tertinggal dibandingkan negara rawan gempa lainnya dalam hal perencanaan bangunan tahan gempa. Hal ini terlihat terutama dalam perencanaan struktur fondasi tiang di Indonesia yang belum memasukkan konsep performance-based design sehingga struktur masih didesain berperilaku elastis dan tidak mengijinkan struktur mengalami deformasi dalam batas tertentu. Ini adalah pendekatan yang sangat tidak ekonomis karena seharusnya struktur tiang dapat didesain berperilaku daktail. Sebuah studi penurunan persamaan parametrik secara teoritis sudah dilakukan oleh Chiou,dkk. Pada tahun 2011 untuk mengestimasi daktilitas pada tiang pejal dengan curvature ductility yang tinggi. Studi ini menyimpulkan bahwa daktilitas tiang sangat dipengaruhi oleh overstrength ratio, curvature ductility, dan soil-pile interaction. Kajian ini dilakukan berbasis data dari tiang pejal berdaktilitas kurvatur yang berada pada rentang 16-20, sedangkan spun pile eksisting di Indonesia memiliki daktilitas kurvatur <10. Studi pemodelan numerik pushover analysis dengan bantuan software OpenSees Navigator dilakukan untuk melihat apakah perbedaan karakteristik dari spun pile eksisting di Indonesia dengan tiang pejal yang diteliti dalam kajian referensi mempengaruhi applicability dari persamaan parametrik yang sudah diturunkan, dan mencoba menawarkan persamaan parametrik baru yang lebih applicable untuk mengestimasi daktilitas spun pile di Indonesia. ......Indonesia as one of the regions prone to earthquakes is still lagging behind other countries in terms of designing earthquake-resistant buildings. This can be seen especially in the designing of pile foundations in Indonesia which has not included the concept of performance-based design so that the structure is still designed to behave elastically and does not allow the structure to deform within a certain limit. This is a very uneconomical approach because the pile structure should be designed to behave in a ductile manner. A theoretical derivation study of parametric equations has been carried out by Chiou, et al. In 2011 to estimate the ductility of solid piles with high curvature ductility. This study concludes that pile ductility is strongly influenced by overstrength ratio, curvature ductility, and soil-pile interaction. This study was conducted based on data from solid piles with curvature ductility in the range of 16-20, while the existing spun piles in Indonesia have curvature ductility <10. A pushover analysis numerical modeling study with the help of OpenSees Navigator software was conducted to see whether the different characteristics of the piles affected the applicability of the derived parametric equations, then tried to offer a new parametric equation that is more applicable to estimate ductility of existing spun piles in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Martua Matthew
Abstrak :
Sebagai salah satu kontributor utama gas emisi yang mengakibatkan perubahan iklim, industri energi semakin didorong untuk beralih ke penggunaan energi terbarukan. Di Indonesia, PLTS atap rumah tangga diharapkan pemerintah untuk menjadi penopang utama upaya transisi industri energi bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan. Sayangnya, upaya tersebut menemui beberapa hambatan, utamanya dari kondisi sosial dan kondisi PLN, BUMN yang mengendalikan industri kelistrikan di Indonesia. Maka dari itu, dilakukan analisis skenario dengan basis model sistem dinamis untuk mengkaji dampak penetrasi PLTS atap rumah tangga dalam beberapa kondisi terhadap PLN dan bagaimana Pemerintah dapat mencapai target bauran energi dan juga lingkungan yang ditetapkan. Analisis pada penelitian menunjukkan bahwa resiliensi PLN terhadap adopsi PLTS atap rumah tangga jauh lebih tinggi dari prakiraan, sedangkan target bauran energi dengan PLTS atap rumah tangga sama sekali tidak tercapai. Hal ini menimbulkan sebuah gagasan rekomendasi akan bagaimana Pemerintah Indonesia harus merancang kebijakan pada kedepannya untuk mengejar target Indikator adopsi PLTS atap rumah tangga dan target indikator lingkungan sembari tetap menjaga keberlanjutan PLN. ......As one of the main contributors of gas emissions that cause climate change, the energy industry is increasingly being encouraged to switch to the use of renewable energy. In Indonesia, the government expects household rooftop PVs to become the main support for the transition of fossil fuel energy industry to renewable energy. Unfortunately, these efforts encountered several obstacles, mainly from social barriers and PLN, the state-owned enterprise that controls Indonesia’s electricity industry. Therefore, a scenario analysis was carried out on the basis of a system dynamics model to examine the impact of household rooftop PV – under several conditions – on PLN and how the Government can achieve its energy mix and environmental targets. The analysis in the study shows that the resilience of PLN is much higher than forecasted, while the energy mix target with household rooftop PV is not achieved at all. This gave rise to a recommendation on how Indonesia’s government should design policies in the future to pursue the target of household rooftop PV adoption indicators and environmental indicators targets while maintaining the sustainability of PLN.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Matthew
Abstrak :
Transportasi jalanan menyumbang 70-80% dari total volume angkutan barang setiap tahunnya di Indonesia dan pangsa pasar logistik darat berkisar antara 40% dan 50% dari total ukuran pasar logistik Indonesia. Dengan harga logistik yang semakin cepat meningkat (menyumbang 29% dari beban PDB Indonesia), besarnya permintaan layanan logistik darat memaksa pemain dalam industri tersebut untuk bersaing lebih ketat demi mendapatkan bagian pangsa pasar yang berkembang. Penelitian ini mengikuti Perusahaan X sebagai studi kasus perusahaan yang berusaha meminimalkan biaya agar tetap kompetitif di pasar logistik di Indonesia. Dalam upaya ini, Perusahaan X berniat untuk meningkatkan proses bisnis Middle-Mile (Mil-Tengah) untuk meminimalisasi limbah yang dihasilkan. Kebutuhan optimasi antara pencapaian waktu dan pemanfaatan kendaraan lahir dari prioritas untuk mencapai Service Level Agreement (SLA). Dalam penelitian ini, Peneliti membuat model optimasi untuk Penjadwalan dan Penugasan Kendaraan yang meminimalisasi jumlah kendaraan yang digunakan dalam proses Middle-Mile serta mengoptimalkan Serviceable Volume (volume pengiriman yang mencapai SLA) untuk setiap Segmen Mil-Tengah untuk meminimalkan limbah dengan memaksimalkan penggunaan kapasitas per kendaraan. Masalah Penjadwalan Kendaraan Multi Depot (MDVSP) dan beberapa heuristik akan digunakan sebagai dasar teoritis untuk pemodelan. Hasil model berpotensi pengurangan biaya kapital sebesar 32% dan pemanfaatan kendaraan sebesar 225%, serta menyediakan Penugasan Jadwal Perjalanan. Optimal secara otomatis. ......Road transport accounts for 70-80% of the total freight volume handled annually in Indonesia and the share of the land-based logistics market is between 40% and 50% of the total logistics market size. With price of logistics rapidly accelerating, the great demand for land-based logistics forces players in the industry to compete even more tightly to secure their share of the growing market. This research follows Company X as a case study of a company seeking to minimize costs to stay competitive in the logistics market in Indonesia. To minimize costs, Company X aims to enhance their Middle-Mile business process to minimize any generated wastes found. However, the question of optimizing time achievement and vehicle utilization arises from the priority to achieve Service Level Agreement (SLA). In this research, Author creates optimization models to minimize the number of vehicles used in the Middle-Mile processes while optimizing Serviceable Volume for each shipping Segment. Multi Depot Vehicle Scheduling Problem (MDVSP) and some heuristics will be used as a theoretical basis for the modelling. The output of the model is very desirable with a fixed 32% potential capital cost reduction and 225% vehicle utilization, with automated optimal Timetabled Trips assignment for decision making.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>