Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Massie, Juliana G.E.P.
"Penelitian ini membahas tingkat pengetahuan perawat tentang pencegahan luka tekan di ruang rawat inap RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 112 orang perawat dan diperoleh hasil 99,1% perawat masih memiliki pengetahuan yang rendah tentang pencegahan luka tekan. Hasil analisis lanjut menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat tentang pencegahan luka tekan dengan tingkat pendidikan perawat (p = 0,007), pengalaman ikut serta dalam pelatihan luka tekan (p = 0,030) dan intensitas paparan informasi melalui pembelajaran tentang luka tekan (p = 0,010). Perawat disarankan untuk meningkatkan pengetahuannya tentang pencegahan luka tekan sehingga angka kejadian luka tekan dapat dikurangi.

Pressure ulcers are becoming a major health problem as a result of increasing severity of illness, lack of support systems at home, and shortage of nurses. Pressure ulcer prevention has been known as a fundamental aspect of nursing care. This study was focused on exploring the nurses’ knowledge regarding to pressure ulcer prevention at inpatient wards of Mitra Keluarga Kelapa Gading Hospital Jakarta. This research used a correlationaldescriptive design with cross sectional approach. The subjects were 112 nurses who worked at inpatient wards. We found that 99.1% of respondents have poor knowledge of pressure ulcer prevention. Further analysis showed that there were significant relationships between nurses’ knowledge of pressure ulcer prevention to nursing educational status (p = 0,007), clinical competencies in pressure ulcer (p = 0,030) and exposure time to information sources about pressure ulcer (p = 0,010). Our recommendation for nurses is to improve their knowledge to reduce the incidence of pressure ulcers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Massie, Juliana G.E.P.
"Osteoartritis merupakan salah satu masalah kesehatan degeneratif daerah perkotaan yang banyak menyerang usia lanjut. Salah satu penatalaksanaan osteoartirtis adalah dengan tindakan pembedahan untuk penggantian sendi yang rusak. Fenomena yang terjadi pada klien pasca pembedahan penggantian sendi ini antara lain kurangnya pengetahuan klien tentang pentingnya ambulasi dini pasca pembedahan. Tujuan penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini adalah untuk melakukan analisis manfaat ambulasi dini pada klien pasca penggantian sendi lutut di Ruang Rawat Bedah Kelas RSUP Persahabatan Jakarta. Edukasi pasien pada tahap pre operasi tentang ambulasi dini terbukti efektif mengurangi komplikasi pasca pembedahan.

Osteoarthritis is a degenerative health problems are common in urban elderly. One of the osteoarthritis management is a replacement of the damaged joint. Some research shows that patients after joint replacement surgery had lack of knowledge about the importance of early ambulation post-surgery. The purpose of this final clinical nursing report aimed to analyze the impact of early ambulation on patient with total knee replacement at Surgical Ward RSUP Persahabatan Jakarta. Education about early ambulation in pre-operative phase is needed for patient to prevent and decrease post-surgery complications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Massie, Juliana G.E.P.
"Keluhan sesak napas atau dispnea merupakan gejala umum yang selalu dikeluhkan oleh pasien PPOK. Pengelolaan dispnea pada penderita PPOK di tatanan layanan kesehatan, selain menggunakan terapi farmakologi juga dengan pemberian terapi non farmakologi. Terapi non farmakologi untuk penderita PPOK tersebut meliputi 3 aspek utama, yaitu olah napas/breathing, olah pikiran/thinking dan olah fungsional/functioning
Tatalaksana non farmakologi untuk kasus PPOK sebagian besar berfokus pada upaya kontrol pernapasan melalui teknik Pursed Lip Breathing. Namun belum banyak penelitian yang mengkaji pengaruh kontrol pikiran dalam mengatasi keluhan dispnea pasien PPOK. Penelitian ini menggabungkan antara kontrol pernapasan melalui latihan Pursed Lip Breathing (PLB) dan kontrol pikiran melalui latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR).
Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment dengan pendekatan pre-post test design pada 20 responden di setiap kelompok intervensi. Kelompok intervensi I diberi kombinasi latihan PLB dan PMR selama 10 menit, 2 kali sehari, selama 7 hari. Sedangkan kelompok intervensi II diberi kombinasi latihan PLB selama 10 menit, 2 kali sehari, selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada derajat dispnea setelah pemberian kombinasi latihan PLB dan PMR (p = 0,000; α = 0,05). Dengan demikian, kombinasi latihan PLB dan PMR merupakan salah satu intervensi yang efektif untuk menurunkan derajat dispnea pada pasien PPOK.
Rekomendasi pada penelitian ini adalah diperlukannya pengembangan program terapi komplementer di pendidikan dan pelayanan keperawatan untuk modifikasi standar asuhan keperawatan dengan memasukkan terapi komplementer kombinasi latihan PLB dan PMR dalam asuhan keperawatan pasien PPOK. 

Shortness of breath or dyspnea are common symptoms that are always complained of by Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) patients. Management of dyspnea in patients with COPD are pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. Non-pharmacological therapy for patients with COPD includes 3 main aspects, namely breathing, mind processing and functional functioning.
Non-pharmacological management for COPD cases focuses mostly on respiratory control efforts through the Pursed Lip Breathing technique. But not many studies have examined the effect of mind control in overcoming complaints of COPD dyspnea patients. This study combines breathing control through Pursed Lip Breathing (PLB) exercise and mind control through Progressive Muscle Relaxation (PMR) exercise.
This research is a quasy experiment with a pre-post test design approach to 20 respondents in each intervention group. The intervention group I was given a combination of PLB and PMR exercises for 10 minutes, 2 times a day, for 7 days. While the intervention group II was given a combination of PLB exercises for 10 minutes, 2 times a day, for 7 days.
The results showed a significant difference in the degree of dyspnea after PLB and PMR exercises (p = 0.000; α = 0.05). The combination of PLB and PMR exercises is an effective intervention to reduce the degree of dyspnea in COPD patients.
The recommendation in this study is the need to develop complementary therapy programs in education and nursing services for modification of nursing care standards by incorporating complementary therapy in combination with PLB and PMR exercises in the nursing care of COPD patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T54756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library