Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mashadi
"Telah berhasil dibuat Sistem Instrumentasi untuk pengujian Sifat Elektrik suatu bahan. Sistem instrumentasi ini dikembangkan dengan menghubungkan LCR HiTESTER HIOKI 3522 dengan personal komputer dengan LabView sebagai bahasa pemprogramannya. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur sifat listrik suatu bahan karbon yang dapat diaplikasikan untuk kapasitor. Bahan Karbon ini difungsikan sebagai bahan dielektrik pada kapasitor. Bahan karbon yang memiliki struktur porous, dengan menggunakan teknologi High Energy Milling (HEM) dapat berubah sampai ke ukuran nano porous.
Tujuan dari persiapan bahan nano karbon menggunakan HEM juga sebagai langkah awal untuk memproduksi CNT secara sederhana. Bahan Karbon yang merupakan campuran serbuk Fe dan C hasil milling ini masing-masing ditimbang sebanyak 0,5 gram, kemudian dibuat menjadi bentuk pelet menggunakan mesin press ENERPAC sampai tekanan 5000 psi (400 kg/cm2), yang terdapat di BKAN, PTBIN-BATAN. Pelet yang terbentuk berukuran diameter 1,5 cm dan tebal sekitar 1 mm.
Bahan kapasitor Fe-C yang sudah berbentuk pelet, akan dilakukan pengukuran nilai kapasitansi dan konduktansinya dengan parameter frekuensi antara 1 kHz sampai 100 kHz, pada tegangan potensial V = 1 Volt serta pada temperatur ruang, menggunakan LCR Meter HIOKI yang sudah dikembangkan menjadi sistem instrumentasi pengukur sifat elektrik dengan pemprograman Labview. Data-data hasil pengukuran ini dikirimkan ke komputer melalui GPIB, sehingga didapatkan hasil pengukuran yang cepat, tepat dan akurat. File data pengukuran dapat tersimpan dalam bentuk File SpreedSheet sehingga memudahkan untuk analisa.

Instrumentation Systems has successfully created for testing electric properties of a material.Instrumentation system was developed by linking HiTESTER HIOKI 3522 LCR with a personal computer with LabView as pemprogramannya language. This tool can be used to measure the electrical properties of a carbon material that can be applied to the capacitor. Carbon materials are used as dielectric material in capacitors. Carbon material which has a porous structure, using the technology High Energy Milling (HEM) can be changed up to the size of the nano-porous.
The purpose of the preparation of carbon nano materials using the HEM as well as an initial step to produce CNTs in a simple. Carbon materials which is a powder mixture of Fe and C is the result of milling each weighed as much as 0.5 grams, and then made into pellets using a press machine ENERPAC until pressure 5000 psi (400 kg/cm2), contained in BKAN, PTBINBATAN. Formed pellets 1.5 cm diameter and thickness of about 1 mm.
Capacitor materials Fe-C, which has the form of pellets, will be measured capacitance values and parameters konduktansinya with frequencies between 1 kHz to 100 kHz, the voltage potential V = 1 volt and at room temperature, using HIOKI LCR Meters that have been developed into a system of measuring instruments electrical properties with LabVIEW programming. Measurement result data is transmitted to a computer via GPIB, so we get the measurement results fast, precise and accurate. Measurement data files can be stored in the form of files SpreedSheet making it easier to analyze.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T28845
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wisjnuwati Mashadi
Jakarta: Kakilangit Kencana, 2015
746.662 095 WIS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wisjnuwati Mashadi
Jakarta: Kakilangit Kencana, 2015
R 746.662 095 WIS b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Fa`izah Mashadi
"Kategori feminin dan maskulin sangat melekat dalam masyarakat. Hal ini berpengaruh terhadap penunjukan identitas waria remaja di Jakarta. Untuk mencari nafkah, waria remaja tersebut berusaha menampilkan diri sebagai sosok yang feminin melalui riasan wajah dan modifikasi tubuh. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penunjukan identitas waria remaja melalui pemakaian riasan wajah dan modifikasi tubuh. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion) terhadap 10 orang waria Sanggar SWARA dan 5 orang informan tetap. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penunjukan identitas melalui pemakaian riasan wajah didasari oleh profesi yang digeluti. Waria pekerja seks menonjolkan riasan wajah yang natural dan tidak berlebihan guna menunjukkan diri yang feminin, layaknya perempuan sedangkan, waria pengamen menonjolkan riasan wajah yang norak dan berlebihan sebagai daya jual. Dalam hal modifikasi tubuh, waria mengonsumsi produk hormonal dan non hormonal. Beberapa produk hormonal yang digunakan adalah pil dan suntik untuk keluarga berencana serta hormon suntik. Produk non hormonal yang digunakan, yaitu silikon, suntik vitamin C, dan suntikan pemutih kulit. Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk memperoleh tubuh yang feminin, seperti memiliki payudara layaknya perempuan, urat tidak menonjol, pinggul lebar, kulit halus dan putih, pengurangan rambut pada tubuh (ketiak dan kaki), serta penghilangan kumis dan jenggot.

Categories of feminine and masculine are inherent in society. This affects the young transgenders to show their identity in Jakarta. To earn a living, the young transgenders try to present themselves as feminine through face cosmetics and body modification. In this regard, this study aims at knowing how young transgenders show their identity through the use of face cosmetics and body modification. To achieve these objectives, the method employed a qualitative method. The primary data was collected through in-depth interviews and FGD (Focus Group Discussion) with 10 young transgenders at Sanggar SWARA and five informants. The secondary data was obtained through the study of literature. The results indicate that the young transgenders show their identity by using face cosmetics based on their profession. Transgender sex workers show natural makeup, but not exaggerated in order to show their feminity, like a real woman. Meanwhile, transgenders singers show garish and exaggerated makeup as a selling power. In terms of body modification, young transgenders take hormonal and non-hormonal product. The hormonal products they use are family planning pills and injections as well as hormonal injection. The non-hormonal product they use include silicone, injections of vitamin C, and skin whitening injection. Various attempts are made to obtain feminine body, such as having breasts like woman‟s, veins that do not stand out, wide hips, smooth and fair skin, hair reduction on the body (underarms and legs), as well as removing of mustache and beard."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library