Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martini
"Keberadaan lembaga penasehat sepertinya hal Dewan Pertimbangan Agung di Indonesia pada dasarnya bergantung kepada kebutuhan negara yang bersangkutan, serta dipengaruhi oleh latar belakang historis dari negara tersebut. Di Indonesia lembaga penasehat ini sudah ada sejak jaman kerajaan dulu. Lembaga penasehat Dewan Pertimbangan Agung di Indonesia sedikitnya banyak diilhami oleh Raad van Nederlandsch Madre pada jaman Hindia Belanda yang berfungsi sebagai penasehat Gubernur Jenderal.
Dewan Pertimbangan Agung sebagai lembaga penasehat dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia kedudukannya adalah sebagai lembaga tinggi negara yang memiliki kedudukan yang sejajar dengan lembaga tinggi lainnya dengan fungsi dan tugasnya memberikan nasehat, pertimbangan dan usul kepada Presiden. Pada waktu berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 lembaga ini dihapus dan baru muncul kembali setelah Dekrit 5 Juli 1959.
Sejak Orde Baru, Lembaga ini terus secara periodik didirikan. Walau dikatakan lembaga ini antara ada dan dada karena begitu kuat kekuasaan eksekutif sehingga tidak kelihatan peran yang telah dilakukan oleh Dewan Pertimbangan Agung ini. Keberadaan Dewan Pertimbangan Agung ini sejak awal kemerdekaan memang sudah mulai dipersoalkan. Hal ini terus berlanjut, apalagi pada masa Orde Baru keberadaan lembaga penasehat ini tidak begitu kelihatan kiprahnya. Setelah reformasi dengan adanya perubahan Undang-Undang Dasar 1945 membawa perubahan pula terhadap sistem ketatanegaran di Indonesia. Dalam hal ini Dewan Pertimbangan Agung juga tidak luput dari perubahan tersebut.
Terjadi perdebatan apakah Dewan Pertimbangan Agung ini terus dipertahankan dengan lebih meningkatkan peran dan fungsinya atau dihapus. Memang diakui banyak kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Dewan Pertimbangan Agung ini sebagai lembaga penasehat, terutama pada rumusan peraturan perundangan yang mengatur tentang Dewan Pertimbangan Agung baik itu dalam Undang-Undang Dasar 1945 maupun peraturan perundangan yang lain tentang Dewan Pertimbangan Agung yang membatasi ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Dewan Pertimbangan Agung serta dibentuknya badan penasehat ekstra konstitusionil oleh Presiden sehingga menimbulkan kesan Dewan Pertimbangan Agung tidak diperlukan.
Akhirnya perdebatan seputar Dewan Pertimbangan Agung ini terjawab sudah pada Sidang Tahunan 2002 dimana disahkannya Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945 yang menghapus keberadaan Dewan Pertimbangan Agung dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia dan menggantinya dengan suatu badan yang disebut Dewan Pertimbangan yang kedudukannya tidak lagi sebagai lembaga tinggi negara tetapi berada dibawah Presiden. Maka berakhirlah tugas konstitusional Dewan Pertimbangan Agung dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Martini
"Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia 228/ 100.000 KH dan AKB 34/1000 KH. Salah satu dari tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah tercapainya Millenium Development Goals (MDG?s) tahun2015, yaitu terjadinya penurunan AKB 23/1000 KH, mengurangi jumlah AKI saat hamil dan melahirkan menjadi 102/100.000 KH, melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan IMD dengan tinggi fundus uteri postpartum hari ketujuh. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen utama IMD dan variabel kontrol (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, mobilisasi dini dan ASI eksklusif 7 hari, variabel dependen adalah TFU. Penelitian kohort prospektif ini menggunakan sampel 78 responden, masing-masing kelompok 39 responden. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi square dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil penelitian, usia terbanyak 20-30 tahun 71,8%, pendidikan responden terbanyak pendidikan tinggi 73%, paritas responden terbanyak primipara 60,3%, status pekerjaan adalah tidak bekerja 82,1%, responden dengan TFU normal 61,5%. Ratarata waktu yang diperlukan bayi untuk IMD adalah 61,1 menit. Hasil analisis multivariat, ibu yang memberikan ASI eksklusif sampai 7 hari mempunyai peluang mendapatkan proses TFU normal 29,8 kali lebih tinggi, dibanding yang tidak menyusui ekslusif (95% CI : 4,921-138,131) setelah dikontrol variabel mobilisasi dini, IMD, pendidikan dan paritas.

Indonesian Health and Demographic Survey 2007 indicate that a high level the point of Maternal Mortality Rate (MMR) is 228/100.000 life births. While Infant Mortality Rate (IMR) of 34/1000 life births. One of the MDG?S purposes 2015 are to increase maternal health and decrease IMR down to ¾ of the MMR for both of pregnant and delivery women to become 102/100.000 life births by Early Initation of Suckling.
This research is purpose to identify the relationship between early initiation and the impact of fundus uteri at a postpartum women in seventh day. The variable of this research consist of independent variable which are early initation and control variable (age, parity, education, work, early mobilization and exclusive breastfeeding up to seventh day). While dependent variable is the high impact fundus of a postpartum women in seventh day. The research of this prospective kohort use 78 responder as a samples, with each group are exsposure group and control group which amount to 39 responder. The data which have been gathered will be analysed by univariate, bivariate analyse use chi square and multivariat with double logistics regression.
From the result of univariate analyse, the most age is around 20-30 year 71,8%, the most responder education is to higher education 73%, the most responder parity is to primipara 60,3%, work status of responder is a housewife 82,15%, women with a normal high uteri fundus counted 61,5%, the avarage time for a baby to do early initation is around 61,1 minute. The Result of multivariate analyse shows that the opportunity of a mother who gives exclusive breastfeeding up to seventh day has a better involution process 29,8 higher times than a mother without exclusive breastfeeding (95% CI: 4,921-138,131) after controlled with early mobilization variable, early initation, parity and education. Sugested to a stakeholder or health worker especially for midwife should be doing this early initation program as a part of professional practice midwifery.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31318
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rus Martini
"Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang menyenangkan bagi ibu, tetapi sarat dengan risiko terjadinya morbiditas dan mortalitas, salah satu penyebabnya adalah persalinan lama, Oleh karenanya perlu persiapan fisik dan mental ibu yang salah satunya melalui senam hamil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan senam hamil terhadap persalinan lama di RSIA Hermina Bekasi dari Desember 2001 sampai Desember 2002.
Metode Studi ini menggunakan desain kasus kontrol berpadanan pada paritas karena kasus persalinan lama merupakan kasus yang jarang (insiden 8%). Kasus adalah kejadian persalinan lama dengan jumlah 124 orang dan kontrol adalah ibu dengan persalinan normal dengan jumlah 124 orang. Data diperoleh dari catatan medik dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan regresi logistik mengunakan kekuatan 80 % dan derajat kepercayaan 95%.
Hasil Persentase kasus yang tidak senam 83;9% (lebih tinggi) dibanding dengan, kontrol 32,3%. Setelah memperhitungkan pengaruh variabel lain, terdapat hubungan bermakna antara senam hamil dengan persalinan lama dengan p 0,047 OR. 3,61 dan 95% CI 1,02-12,79. Pekerjaan merupakan faktor efek modifikasi (berinteraksi) dan sebagai faktor konfonding terhadap hubungan senam hamil dengan persalinan lama. Faktor risiko terbesar yang berpotensi untuk terjadinya persalinan lama adalah faktor umur ibu dengan nilai p 0,011 dan OR 4,26 (95% CT 1,39-12,96). Selain itu pecahnya ketuban p 0,039 dan OR 3,34 serta berat badan bayi p 0,024 dan OR 2,89 (95% CI 1,15 - 7,31).
Kesimpulan ibu yang tidak melakukan senam hamil berisiko secara bermakna untuk mengalami persalinan lama 3,61 kali (CI 1,02 -- 12,79) dibandingkan dengan ibu yang senam hamil. Sedangkan pada ibu hamil yang tidak bakerja dan tidak senam hamil berisiko 7,59 kali untuk menjadi kasus persalinan lama dibandingkan pada ibu yang bekerja dan senam hamil.
Saran Perlu motivasi dari petugas kesehatan kepada ibu hamil agar mau mengikuti kegiatan senam. Bagi ibu hamil yang tidak bekerja dimotivasi untuk melakukan aktifitas fisik lain guna membantu meningkatkan elastisitas otot dan memudahkan persalinan. Perlunya institusi kesehatan pemerintah menyelenggarakan pe]ayanan senam hamil, serta perlunya peran serta Departemen Kesehatan dalam memprornosikan dan menetapkan senam hamil sebagai upaya promotif Adanya penelitian lanjut dengan metodologi prospektif kohort atau eksperimen.
Daftar bacaan ; 49 (1990-2002)

The Relationship between Exercises during Pregnancy towards the Prolonged Labor at RSIA Hermina in Bekasi during the year of 2002The pregnancy and the delivering birth are things that bring about comfort for mothers, but at the same time there is a high risk in morbidity and mortality, one of the factors is prolonged labor. Therefore, they should be ready for both physically and mentally, one of the ways to do that is through exercises during pregnancy. This research is done to find out the relationship between exercises during pregnancy and the prolonged labor.
Methods. The study uses the case-control design that is equivalent with the parities, since the prolonged labor is a case which is rare (8 % insident). The respondents for the cases in prolonged labor is the same as the controls one, that is 124. All the data are taken from the medical records through the questionairs. The data are analysed with conditional logistic regression using the power 80% and 95% level of significancy.
Results. The persentage of the cases that are not exercices is 83,9% higher than the controls which is 32,3%. After considering other variable influence, there is a significant relationship between exercices during pregnancy and prolongred labor with probability 0,0047 odds ratio 3.61 and 95% confidante interval 1,02 - 12,79. Work factors are both have an interaction and confounding towards the relationship between the exercices and the prolonged labor. Other risky factors which are also have correlation towards prolonged labor are the age of mother with probability of 0,011 and odds ratio 4,29 (95% confidence interval 1,39 - 12,96), the breaking of liquor amnii probility is 0,039 and odds ratio 3.34, and the babys weight with probality 0.024 and odds ratio of 2,89 (95% confidance interval 1,15 - 7,31).
Conclusion. There is a significant relationship between exercises during pregnancy and prolonged labor after considering other variable influnce, that are, age, work, the liquor amnii, the baby's weight, and exercises* work interaction variable.
Suggestion. The pregnant mothers should be motivated to do exercises. Those who don't work should do other physical activities in order to increase their muscle elasticity. The government institution should conduct and lead such programs and so do the Health Departement. Further researches on this subject should be done thoroughly.
The reading list: 49 (1990-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati Martini
"Majas personifikasi merupakan bentuk kiasan yang memasangkan sifat-sifat manusia pada benda mati. Penerjemahan majas personifikasi kerap kali menimbulkan banyak permasalahan. Berdasarkan sumber data dari cerpen-cerpen karya Akutagawa Ryunosuke yang berjudul Kappa, Kumo no Ito, dan Imogayu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Bambang Wibawarta dengan judul Kappa, Benang Laba-laba, dan Bubur Ubi ditemukan bahwa majas personifikasi Jepang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk figuratif yang tidak hanya berbentuk personifikasi saja, namun ditemukan juga bentuk hiperbola dan simile. Selain itu majas personifikasi juga dapat diterjemahkan ke dalam bentuk nonfiguratif. Berdasarkan bentuknya, dari 15 data yang terkumpul dapat diuraikan menjadi penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas personifikasi BSa yang berjumlah 9 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas hiperbola BSa yang berjumlah 1 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas simile BSa yang berjumlah 2 data, dan penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi bentuk nonfiguratif BSa yang berjumlah 3 data. Mengacu pada angka-angka tersebut ternyata sebagian besar majas personifikasi Jepang diterjemahkan menjadi majas personifikasi juga. Berdasarkan kesepadanan makna, dari semua data yang terkumpul menunjukkan bahwa penerjemahan majas personifikasi ini semuanya sepadan maknanya. Untuk mencapai kesepadanan makna tersebut dilakukan beberapa prosedur penerjemahan, yakni modulasi, transposisi, pergeseran dalam tataran sintaksis dan pergeseran dalam tataran semanti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Martini
"Bagi kebanyakan negara, penerimaan pajak masih merupakan sumber penerimaan yang besar bagi suatu negara. Indonesia juga masih mengandalkan pajak sebagai sumber penerimaan negara dan membiayai kegiatan negara. Beberapa kinerja perpajakan menunjukkan bahwa penerimaan perpajakan masih rendah, hal ini dapat dilihat dari tax ratio atau rasio penerimaan pajak terhadap Produk domestik Bruto yang menunjukkan prosentase yang masih rndah dibanding negara-negara ASIA Iainnya. Dari hasil perhitungan Tax Coverage Ratio atau perbandingan besarnya pajak yang dapat dipungut dengan besarnya potensl pajak yang semestinya dapat dipungut menunjukkan bahwa tax coverage ratio kita dalam kurun waktu 5 tahun, sejak 1995-2000 sebesar 50%. Artinya, masih ada potensi untuk memungut pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan besarnya penerimaan pajak penghasilan ps 21 orang/pribadi sebagai dampak perubahan permintaan akhir. Alat analisis yang digunakan adalah tabel I-O Indonesia tahun 2000. Tabel I-O dapat memberikan gambaran tentang keterkaitan antar suatu sektor yang digunakan sebagai input untuk menghasiikan output sektor itu sendiri maupun sektor Iainnya. Salah satu manfaat tabel I-O adalah dapat memperkirakan dampak permintaan akhir dan perubahannya terhadap penerimaan pajak. Untuk itu, digunakan data pekerja dan upah pekerja untuk semua sektor yang disurvey dalam Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), Tabel I-O tahun 2000 dan data Produk Domestik Bruto (PDB). Dari upah pekerja dalam SAKERNAS, dapat dihitung upah per pekerja pada masing-masing sektor. Langkah selanjutnya menghitung koefisien pajak dan mengalikan hasil perhitungan koefisien pajak dengan pengganda output serta permintaan akhir.
Dari perhitungan ini akan diperoleh besarnya potensi penerimaan pajak. Dalam perhitungan selanjutnya dilakukan pula perhitungan potensi penerimaan pajak tahun 2001 hingga 2004, dengan nilai PDB yang telah di share pada sektor yang ada. Hasil perhitungan ini dapat dibandingkan dengan data realisasi penerimaan pajak PPh ps.21 orang/pribadi. Dilakukan pula perhitungan proyéksi penerimaan pajak tahun 2005 hingga tahun 2010.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pajak PPh ps 21 besar. Hasil perhitungan potensi penerimaan pajak tahun 2000-2004 dengan realisasi tidak jauh berbeda, artinya model ini dapat digunakan untuk menghitung potensi penerimaan pajak, disisi lain, menujukkan bahwa potensi penerimaan pajak masih mungkin diperoleh, karena dengan model yang penuh keterbatasan datanya diperoleh hasil yang tidak jauh beda dengan realisasinya. SAKERNAS hanya merupakan suatu survey, bukan suatu sensus, sehingga data yang diperoleh belum maksimal dan belum dapat mewakili semua pekerja pada semua Iapangan usaha yang ada. Dengan demikian, data-data dalam SAKERNAS under estimate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T27673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Martini
"ABSTRAK
Penelitian mengenai permintaan penelusuran literatur melalui surat telah dilakukan di Pusat Informasi SEAMEO BI0TR0P, Bogor, pada bulan Juli - Nopember 1994. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah permintaan penelusuran literatur melalui surat cukup efektif dan efisien bagi pemakai di luar lembaga SEAMEO BIOTROP dan tinggal di luar kota Bogor. Keefektifan berkaitan dengan ketepatan sedangkan efisiensi menyangkut biaya dan waktu.
Pengumpulan data dilakukan lewat kuesioner yang dikirimkan dengan bantuan jasa pas kepada responden. Kategori dalam penyusunan kuesioner dan penarikan sampel dijelaskan.
Hasilnya menunjukkan bahwa 58% responden menyatakan literatur basil penelusuran sebagian tepat untuk kebutuhannya, 34% menyatakan tepat dan hanya 8% yang tidak tepat. Biaya yang dikeluarkan oleh 40% responden Rp. 10.000 kurang dari Rp. 20.000, 28% kurang dari Rp. 10.0.00, 22% Rp. 20.000 kurang dari Rp. 30.000, 8% Rp. 30.000 - kurang dari Rp. 40.000 dan hanya 2 % Rp. 40.000 - kurang dari Rp.50.000. Mengenai biaya tersebut, 70 % responden berpendapat sedang, 16% berpendapat murah, dan 14% berpendapat mahal. Jangka waktu antara permintaan sampai basil penelusuran diterima oleh 46% responden adalah 1 - kurang dari 2 bulan, 38% kurang dari 1 bulan, 10% 2 kurang dari 3 bulan, 4% 3 bulan - kurang dari 4 bulan dan hanya 2% lebih atau sama dengan 5 bulan. Mengenai jangka waktu tersebut, 48% responden berpendapat sedang, 34% lama dan 18% cepat.
Permintaan penelusuran literatur melalui surat di Pusat Informasi SEAMED BIOTROP sudah cukup efektif dan efisien bagi pemakai di luar lembaga SEAMEO BIOTROP dan tinggal di luar kota Bogor, tetapi untuk lebih meningkatkan layanannya diperlukan usaha-usaha sebagai berikut: Pemakaian kembali formulir penelusuran literatur yang diantaranya berisi batasan bahasa, periode waktu, dan jenis bahan pustaka pada surat balasan. Penekanan biaya penelusuran dan fotokopi khususnya untuk para mahasiswa. Mempercepat proses penelusuran dan pengiriman surat balasan. Peningkatan kualitas fotokopi literatur hasil penelusuran.

"
1995
S14941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Martini
"Evaluasi terhadap pelaksanaan Guided Reading ini dilaksanakan di SMA Santa Theresia, Jakarta Pusat, pada bulan September 1994 hingga Januari 1995. Tujuannya ialah untuk mendata pendapat siswa tentang Guided Reading, menggambarkan penilaian siswa terhadap Guided Reading, menggambarkan pola pemanfaatan pengetahuan dari Guided Reading dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan ketiga gambaran di atas, ditambah masukan dari wawancara dan pengamatan langsung dibuat kesimpulan sejauh mana keberha_silan pelaksanaan Guided Reading.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara acak kepada 150 siswa kelas II dan kelas III, didukung Pula dengan hasil wawancara dengan kepada perpustakaan dan pengamatan terhadap kegiatan Guided Reading dan keadaan perpustakaan. Hasilnya diolah dengan tabulasi frekuensi berjumlah 19 bush tabel, 4 di antaranya merupakan tabel silang. Setelah data tersaji dalam bentuk tabel, kemudian data dianalisa guna pengambilan kesimpulan dengan menggunakan rumus persentase dan parameter untuk penafsiran nilai persentase.
Hasil penelitian ini ukuran sebagian besar responden belum merasa yakin memasuki perpusta_kaan, walaupun menyatakan bahwa materi pengetahuan. Untuk materi tentang katalog, hampir setengah dari responden menyatakan bahwa katalog itu mudah digunakan, namun sebagian besar dari mereka lebih senang mencari buku langsung ke rak. Hampir semua responden berpendapat bahwa nomor klasifikasi tidak membantu mereka dalam menemukan buku di rak. Hampir semua responden menyatakan bahwa ensiklopedi dan kamus mudah digunakan. Namun untuk pema_kaian atlas sebagian besar responden menyatakan tidak tabu dan tidak pernah menggunakannya. Sebagian besar responden tidak terlalu suka metnbaca, dan sebagian besar responden juga menyatakan bahwa sikap mereka terhadap buku tidak banyak mengalami perubahan.
Untuk cara penyampaian Guided Reading hampir seluruh responden menyatakan cukup balk. Menurut responden media pengajaran selama ini belum memadai. Sebagian besar res_ponden memilih video untuk menambah vaniasi pengajaran.
Dapat dikatakan, bahwa pelaksanaan Guided Reading di SMA Santa Theresia sudah cukup balk dalam cara penyampaian dan waktu pelaksanaan, namun masih sangat kurang dalam hal materi dan media pengajaran. Materi terlalu teoritis, kurangnya praktek/ latihan, serta tidak didukung dengan media pengajaran dan alat peraga yang memadai, seperti audio visual dan koleksi atlas yang up to date, sehingga materi menjadi membosankan. Siswa hanya mengetahui dan mengerti namun belum memahami betul apa manfaat dari materi, yang diberikan, terutama materi tentang katalog, nomor klasifikasi, susunan buku dan atlas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Ruby Martini
"ABSTRAK
Persyaratan tata jurnalisyik ternyata dapat dimanfaatkan oleh Carmiggelt dan menjadi kekuatan gaya penulisnya. Pendekatan semiotes dipakai untuk memperlihatkan segi sintaktis dan semantis karya sebagai usaha penelusuran makana.Beranggapan bahwa gaya bahasa Carmiggelt adalah kekuatannya, maka Oude Mensen dipilih sebagai wakil dari keselurahan karya tulisnya.

"
1996
S15881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>