Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Marisa Martiana
"Perkembangan remaja ditandai oleh perkembangan seksualitas yang terdiri dari perkembangan fisik, pengetahuan seksual, dan perilaku seksual (Crooks & Baur, 2005). Dalam pengembangan seksualitasnya, remaja cenderung mencari informasi dari sumber-sumber lain seperti teman sebaya, sekolah, guru, dan media massa, khususnya televisi (TV) (Peterson, 2004). TV menjadi sumber yang penting untuk bersosialisasi yang diandalkan oleh para remaja dan digunakan secara eksklusif (Roberts, Foehr, & Rideout, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh TV terhadap sikap seksual remaja, secara khusus hipotesis pertama studi ini ialah hubungan antara durasi menonton TV dan sikap seksual pada remaja. Hipotesis kedua studi ini ialah perbedaan antara hubungan heavy dan light viewers terhadap sikap seksual remaja. Landasan teori yang digunakan ialah teori seksualitas, perkembangan seksual remaja, sikap, dan teori kultivasi (Gerbner, 1976; Vaughan & Hogg, 2005, Wikipedia, 2007). Alat ukur divalidasikan pada studi ini yang kemudian dipakai untuk pengambilan data pada 71 murid SMA 6 Jakarta. Responden berpartisipasi untuk mengisi kuesioner yang mengukur sikap seksual remaja berdasarkan 3 komponen, yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Korelasi point-biserial menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara durasi menonton TV dan sikap seksual remaja. Independent groups t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hubungan heavy dan light viewers terhadap sikap seksual remaja. Hipotesis pertama diterima sedangkan hipotesis kedua ditolak. Penelitian lanjutan sebaiknya memperhatikan jumlah sampel, teknik pengambilan sampel, desain penelitian, alat ukur, dan variabel lain.

Adolescent development is colored by development of sexuality which consists of physical development, sexual knowledge, and sexual behavior (Crooks & Bau, 2005). As they develop their sexuality, they started to look up and rely on peers, schools, teachers, and mass media especially television (TV) (Peterson, 2004). TV has become an important source of socialization which most of teenagers have been relied on and have been used exclusively (Roberts, Foehr, & Rideout, 2004). Current study is aimed to examine the influence of TV-viewing towards adolescents? sexual attitudes. There are 2 hypotheses to be tested in 71 high school students at SMA 6 Jakarta. First, it is hypothesized that the TV-viewing duration would correlate with sexual attitudes. Second, heavy viewers and light viewers would significantly different in terms of sexual attitudes. The theories of sexuality, adolescent sexual development, attitude, and cultivation theories are used as a theoretical background in this study (Gerbner, 1976; Vaughan & Hogg, 2005, Wikipedia, 2007). The attitude scale is validated and then used in current study. The participants were asked to complete questionnaires which measure the sexual attitudes. Results indicated that there was a significant positive correlation between TV-viewing duration and adolescents? sexual attitudes. An independent group t-test revealed a nonsignificant difference between heavy viewers and light viewers in sexual attitudes. The first hypothesis is supported while the second hypothesis is not supported with current research findings. Further research should carefully and structurally select the sample, and the examination of other research design, attitude scale and TV-viewing habit variables are needed."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri H. Martiana
"ABSTRAK
Klenteng Wan jie si-Jakarta. Klenteng adalah sebuah bangunan suci bagi masyarakat Cina yang menganut kepercayaan agama Buddha, Tao dan Khong Hu Cu. Bangunan klenteng mempunyai bentuk bangunan yang khas dengan ciri-cirinya tersendiri, seperti susunan warna dan motif dekorasi bangunan raya dan menyolok. Begitu puIa dengan konstruksi bangunannya dimana pilar-pilar kayu menopang bawah atap, sudut-sudut atap melengkung ke atas yang pada umumnya dihiasi dengan hewan naga.
Keletakan sebuah klenteng pada saat akan didirikan ditentukan pula oleh perhitungan Feng Sui agar bangunan klenteng terhindar dari pengaruh jahat. Begitu pula mengenai arah hadap klenteng. Di Cina ada anggapan bahwa bangunan yang menghadap ke arah Barat Laut maupun Tenggara adalah arah yang menghadap ke pintu kejahatan.
Dari sejumlah klenteng yang ada di Jakarta, pada umumnya mempunyai ciri-ciri bangunan klenteng yang sesungguhnya. Tapi ada sebuah klenteng yang arsitekturnya sama sekali tidak menunjukkam ciri-ciri bangunan klenteng pada umumnya. Klenteng tersebut adalah klenteng Wan jie si yang terletak di jalao Lautze No. 38 - Jakarta Pusat, klenteng ini berbentuk rumah tinggal dari masa Kolonial.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)untuk mengetahui hal-hal apa yang menyebabkan bangunan rumah tinggal dapat dijadikan sebuah klenteng, (2) untuk menambah kepustakaan'mengenai bangunan klenteng sebagai salah satu peninggalan arkeologi dari masa Kolonial.
Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (1) pengumpulan data mengenai bangunan klenteng mela]ui studi kepustakaan, (2) pendeskripsian terhadap klenteng Wan jie si dan klenteng Jio de yuan sebagai klenteng pembanding, (3) pada tahap eksplanasi dilakukan perbadingan, untuk mengetahui komponen-2 bangunan apa saja yang terdapat pada klenteng Jin de yuan tapi tidak terdapat pada klenteng Wan jie si dan kesamaan-2 komponen yang terdapat pada ke dua klenteng tersebut.
Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah: bahwa arsitektur klenteng dengan segala dekorasi yang raya dan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sebuah klenteng tidak mutlak harus dibuat, tapi ada yang ha1 yang 1ebih yaitu harus mengikuti perhitungan Feng Sui.
Bangunan rumah tinggal tersebut dapat dijadikan klenteng karena bangunan tersebut mempunyai keletakan lokasi dan arah hadap yang sesuai dengan ilmu Feng Sui. Selain itu rumah tinggal ini mempunyai salah satu prinsip utama dalam pembuatan sebuah klenteng yang dikemuakan oleh Evelyn Lipp, yaitu mempunyai halaman terbuka dengan pintu gerbang pada pintu masuk utama.

"
1990
S12050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effin Martiana
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3725
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arintia Diah Martiana
"Beberapa penelitian mengenai budaya fan menunjukkan bahwa demokratisasi kebudayaan tengah terjadi. Demokratisasi kebudayaan adalah proses transformasi perilaku konsumen, keberkuasaan konsumen atas media, juga hubungan hirarkis antara produsen dan konsumen. Selama proses transformasi ini berlangsung, produsen dan konsumen memiliki kekuasaan yang semakin setara terhadap media melalui budaya partisipasi. Fenomena ini juga terpantau pada masyarakat Jepang bilamana hubungan dialogis antara produsen dan konsumen ini mulai terjadi pada beberapa fandom di Jepang. Dengan menggunakan metode projected interactivity, penelitian ini berupaya mendefinisikan hubungan antara produsen dan fan dalam fandom grup musik Jepang, Sound Horizon, sebagai salah satu fandom yang menunjukkan gejala demokratisasi kebudayaan.

Some studies on fan culture indicated that the democratization of culture is taking place. Democratization of culture is a transformation in consumer rsquo s behavior, consumer rsquo s authority upon media, and the hierarchical relationship between producer and consumer of media. During this transformation, producer and consumer are approaching an equal standing in front of media through the participatory culture. This phenomenon is also taking place in Japanese society, where the dialogical producer fan relationship is observable in some Japanese fandoms. By employing the projected interactivity methodology, this research leads to a greater understanding of producer fan relationship within a fandom for the Japanese musical band, Sound Horizon, as one of the Japanese fandoms which show the signs of democratization of culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Martiana
"Pendahuluan: Kelompok LSL merupakan salah satu kelompok beresiko dengan persentase tertinggi dengan peningkatan yang cepat untuk HIV . Terapi satu-satunya yaitu ARV untuk menurunkan mortalitas, mengalami kendala tentang kepatuhan konsumsi obat. Pengetahuan tentang ARV, stigma, dan keterbukaan status HIV pada kelompok LSL dinyatakan sebagai penghalang dari kepatuhan terapi ARV.
Metode : Cross sectional study pada 175 ODHA LSL. Hasil: Mayoritas responden memiliki pengetahuan ARV baik 76,6 , stigma tinggi 51,4 , keterbukaan status HIV rendah 70,9, dan tidak patuh ARV 52. Pada analisis bivariat ditemukan adanya hubungan yang signifikan pada tingkat pengetahuan dan stigma terhadap kepatuhan ARV p=0,010; p=0,043. Pada analisis multivariat, tingkat pengetahuan menjadi faktor paling signifikan OR=2,817 kemudian stigma OR=0,510.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukannya intervensi untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi ARV dan mencegah internalisasi stigma. Keterbukaan status HIV tetap menjadi hal penting untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyebaran HIV.

Introduction The MSM group is one of the highest risk groups with the fastest increase in HIV . The only therapy for HIV, antiretroviral therapy ART to reduce mortality is having difficulty to maintanance the adherence. Knowledge of ART, stigma, and disclosure of HIV status is known as barriers prior ART adherence.
Method Cross sectional study with 175 PLWH MSM. Results The majority of respondents had good ART knowledge 76,6, high stigma 51,4, low disclosure 70,9, and non adherence to ART 52. In bivariate analysis, there was significant correlation in ARV knowledge and stigma to ART adherence p 0,010 p 0,043. In multivariat analysis, knowledge of ARV became the most significant factor OR 2,817 and stigma OR 0,510.
Suggestions from this study are necessary to increase patient rsquo s knowledge about ART and prevent stigma internalization. The disclosure of HIV status remains important part of providing health care and HIV prevention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Martiana
"Abstrak
Men who have sex with men (MSM) comprise a population at risk for HIV infection. Assessing the Quality of Life (QOL) in MSM might be different than other populations. This study showed a secondary analysis from our previous research. It was needed to understand whether peer support and family acceptance had an impact on QOL of MSM living with HIV and ART (Antiretroviral Therapy). A total of 175 respondents were involved in this cross-sectional study that was carried out with purposive sampling. The questionnaires were translated to Bahasa and tested for validity and reliability. Data questionnaires completed were analyzed. Results showed that peer support was positively correlated with QOL (p= 0.023; OR= 2.070), and also, family acceptance was significantly related to QOL (p= 0.001; OR= 2.766). Thus, peer support and family acceptance are important factors affecting the well-being and QOL of MSM living with HIV and ART. This finding can be used for the improvement of QOL in people living with HIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
610 JKI 24:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library