Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M.F. Christiningrum
Abstrak :
ABSTRAK Sejak digulirkannya Paket Deregulasi Pasar Modal (Keputusan Presiden No. 80 Tahun 1988) dan adanya fenomena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan Asia Tenggara, mengakìbatkan perkembangan dan aktivitas Pasar Modal meningkat dengan sangat pesat. Perkembangan ini juga menyebabkan semakin banyaknya alternatif investasi yang ditawarkan kepada pemilik dana, dan salah satunya yang sangat populer ditawarkan adalah saham yang merupakan salah satu komoditas yang mewakili kelompok ?Surat Berharga?. Alasan investor menanamkan dananya pada komoditas tertentu adalah ekspektasinya terhadap tingkat pengembalian yang maksimal yang dapat diperolehnya pada akhir masa investasi setelah memperhitungkan resiko yang harus dibadapinya. Pada saham selain pembagian dividend, pemilik saham juga mempunyai kesempatan mendapatkan penghasilan dan Capital Gain yang merupakan selisih harga jual diatas harga belinya. Namun sebelum seorang investor yang sukses (Intelligent Speculation) menanamkan dananya, terlebih dahulu harus melakukan analisa yang mendalam dengan menggunakan fakta serta informasi untuk menseleksi berbagai sekuritas yang ditawarkan, Terdapat berbagai pendekatan untuk melakukan proses ini, tetapi dalam karya akhir ini penulis menekankan pada analisa fundamental saja, dimana analisa ini mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi fundamental perusahaan. Karena pada dasarnya nilai saham mencerminkan nilai perusahaan (value of the firm) tidak hanya pada satu saat tertentu tetapi juga meliputi harapan (ekspektasi) akan kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Bank XYZ sebuah perusahaan yang telah go publik, dalam penulisan ini dipilih sebagal perusahaan yang akan dipakai sebagai obyek penelitian, dengan pertimbangan kondisi fundamentalnya yang baik dan tergolong sehat menurut penilaian Bank Indonesia. Tahap analisa yang dilakukan diawali dengan pembuatan proyeksi laba bersih dua tahun kedepan dengan melihat kondisi masa lalu dan asumsi-asumsi terhadap prediksi masa yang akan datang, dilanjutkan dengan analisa pesaing terhadap lima bank yang dianggap menjadi pesaing utamanya. Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk membuat penilaian atas nilai itrinsik saham Bank XYZ. Hasil analisa Price Earning Ratio dua tahun kedepan yang cukup baik, Price to Book Value (PBV) yang moderate serta Deviden Yield yang tidak terlampau tinggi namun harga saham tetap stabil diatas rata-rata harga pesaingnya memberi indikasi bahwa saham bank XYZ masih diminati dan dinilai tinggi oleh investor. Hal ini ditunjang oleh kondisi perusahaan yang tetap menerapkan konsep prudent banking dengan tetap menjaga kualitas aktìva produktifnya Pada tingkat pertumbuhan yang konservatif namun hasil yang maksimal, mengembangkan sumber daya yang dimilikinya, serta meminimalisasi resiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) yang dimilikinya melalui diversifikasi usaha ke bentuk jasa pembiayaan antan lain seperti Leasing, anjak piutang, asuransi, melakukan joint venture dengan Sumitomo Bank seria rnenjatankan usaha perdagangan sekuritas. Setelah melalcukan analisa atas saham Bank XYZ rekomendasi yang diberikan bagi calon investor terhadap saham ¡ni adalah BELI (BUY) karena PER yang tinggi dimasa depan memberikan indikasi bahwa Estimated Value dimasa yang akan datang masih lebìh tinggi dari Market Price masa sekarang, sangat besar kemungkinan bahwa investor alcan memperoleh Capital Gain dari transaksi saham ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.F. Christiningrum
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh strategi diversifikasi, tingkat penggunaan utang leverage , dan set kesempatan investasi IOS terhadap kinerja dan kualitas laba perusahaan multi segmen. Selain itu, akan diuji pula dampak keberadaan pelaporan segmen berdasarkan PSAK No.5 revisi 2000 dan kepemilikan keluarga terhadap hubungan antara strategi diversifikasi, leverage dan IOS terhadap kualitas laba perusahaan multi segmen. Pengukuran kinerja menggunakan excess value proksi kinerja pasar dan ROA proksi kinerja akuntansi . Kualitas laba diukur menggunakan manajemen laba akrual, manajemen laba transaksi riil dan koefisien respon laba. Ukuran tingkat diversifikasi menggunakan indeks herfindahl dan jumlah segmen perusahaan. Strategi diversifikasi terbagi atas diversifikasi related dan unrelated terhadap bisnis inti. Penelitian menggunakan sampel 120 perusahaan multi segmen 1320 firm years yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2000 ndash; 2010. Hasil uji menemukan semakin kecil jumlah segmen dan related dengan bisnis inti, semakin baik kinerja pasar dan kinerja akuntansi. Pengujian menemukan hubungan kuadratik antara strategi diversifikasi dan kinerja, yaitu bertambahnya jumlah segmen, setelah mencapai titik optimal tertentu akan menimbulkan efek diskon kepada nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan strategi multi segmen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba akrual, namun berpengaruh positif terhadap manajemen laba transaksi riil melalui diskresi biaya produksi dan arus kas operasi abnormal . Pilihan untuk melakukan manajemen laba transaksi riil dipengaruhi oleh peningkatan jumlah segmen dan tingkat penggunaan utang serta kesempatan investasi.Pelaporan segmen menurunkan manajemen laba akrual dan transaksi riil di perusahaan dengan IOS tinggi. Namun pelaporan segmen tidak mampu menekan praktik diskresi biaya produksi dan arus kas operasi di perusahaan dengan banyak utang. Hasil ini menunjukkan pelaporan segmen berperan meningkatkan kualitas laba perusahaan multi segmen dengan kesempatan pertumbuhan tinggi, namun tidak pada perusahaan dengan utang yang tinggi.Kepemilikan keluarga menekan manajemen laba akrual di perusahaan yang meningkat jumlah segmennya. Sebaliknya, pada perusahaan dengan IOS tinggi, kepemilikan keluarga justru dapat mendorong diskresi akrual. Sebagian bukti menunjukkan adanya respon positif pasar terhadap pelaporan segmen di perusahaan dengan tingkat utang yang meningkat, namun respon negatif pasar pada perusahaan dengan IOS tinggi dengan kepemilikan keluarga yang mendominasi. ...... This study examines the impact of diversification strategies, the level of use of debt leverage and the investment opportunity set IOS on the performance and earnings quality of diversified firms. This research also examines the impact of segment reporting based on PSAK 5 revised 2000 and family ownership as moderating factors of the relationship between diversification strategy, leverage and IOS on the earnings quality of multi-segment corporations. Performance measurements using excess value a proxy of market performance and ROA a proxy of accounting performance are also discussed. Earnings quality is measured by accrual earnings management, real earnings management and earnings response coefficients. Diversification level is measured by Herfindahl index and number of corporate segments. The diversification strategies in this study are divided into 2 groups, namely related and unrelated diversification. Samples of this study are 120 multi-segment companies 1,320 firm years listed in Indonesia Stock Exchange for an 11-year period from 2000 to 2010.The test results indicate that the smaller the number of segments related to the core business, the better the market performance and accounting performance. The study also indicates that there is a quadratic relationship between diversification strategy and performance, i.e. increasing the number of segments, after reaching a certain optimum point will discount the value of the company. The results of the study also find that multi-segment strategy does not affect the accrual earnings of the firm, but a positive effect on real earnings transactions via discretionary costs of production and abnormal operating cash flow . The option to perform transactions in real earnings management is significantly influenced by the increase in the number of segments and the level of debts as well as the use of investment opportunities set IOS .Segment-reporting reduce the accrual earnings management and real earnings management in companies with high IOS. However, the segment reporting is not able to reduce the practice of discretionary of production costs and operating cash flow of the company with high indebtedness level. These results indicate that the segment reporting take an active part in improving the earnings quality of multi-segment companies with high growth opportunity, instead of companies with high level of indebtedness. The family ownership able to reduce accrual earnings management in companise with higher number of segments. In contrast, in companies with high IOS, family ownership is actually able to encourage discretionary accruals. The are some evidence of a positive market response to the segment reporting in companies with increasingly indebtedness level , but indicate a negative response of market for family-ownership-dominated companies with high IOS.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D2512
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library