Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Zulfan Reza
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S3024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zulfan Reza
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan inventori lapor diri tentang memaafkan yang memiliki nilai reliabilitas dan validitas yang memenuhi persyaratan alat ukur yang baik pada sampel mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Alat ukur yang dikembangkan mengacu kepada teori memaafkan dan inventor TRIM dari McCullough. Item-item dalam alat ukur yang dikembangkan bersumber dari item-item Inventori TRIM dan hasil elisitasi respons yang Ie1ah dianalisis isinya. Masalah dalam penentian ini adaIah: 1) Apakah Item-item dan inventori TRIM memiliki nilai validitas item yang memenuhi syarat bila diujikan pada sampel mahasiswa Fakultas Psikologi UI ? 2) Apakah inventori memaafkan yang dibentuk memiliki nilai reilabilitas dan validitas tes yang memenuhi syarat bila diuikan pada sampel mahasiswa Fakulias Psikologi UI ?

Untuk menjawab masalah tersebut diatas dipilih mahasiswa dan mahasiswi program S1 Fakultas Psikologi UI yang 172 orang dengan teknik stratified samping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa item-lem TRIM memenuhi persyaratan validitas item. Hasil uji validitas konstruk dengan Ieknik analisa faktor menemukan adanya tempat faktor dalam inventori memaafkan yakni menghindar, membalas dendam, memperbaiki hubungan dan membianran. Faktor menghindar dan membalas dendam sama dengan faktor dalam inventori TRIM. Maslng-masing faktor memiliki nilai reliabilitas yang cukup tinggi. Semua item yang berasal dari inventori TRIM memiliki nilai validitas item yang memenuhi syarat. Tiga item dari inventori memaafkan tidak memenuhi persyaratan validitas item.

Dari pertanyaan terbuka tentang memaafkan yang terdapat di dalam inventon memaafkan diketahui bahwa 73,3 % subjek memaafkan pelaku yang pernah menyakitinya, 16,9 % tidak memaatkan dan 9.9 % menyatakan mungkin memaafkan. Alasan mereka yang memaafkan adalah karena ajaran agama dan moral, untuk menghilangkan ketidaknyamanan emosi dan ruminasi, karena hubungan dekat dengan pelaku, peristiwa dianggap masa lalu,karena sifat pemaaf korban dan karena pelaku meminta maaf dan berubah. Sementara alasan subjek tidak memaafkan adalah karena masih merasa sakit hati, perbuatan pelaku terlalu berlebihan, pelaku belum meminta maaf, pelaku mengulangi perbuatannya dan pelaku merasa tak bersalah. Alasan subjek yang menyatakan mungkin memaafkan adalah karena ingin melihat perubahan perilaku pelaku terlebih dahulu, masih ada rasa sakit hati meskipun ingin memaafkan,karena peristiwa yang dialami sudah terialu lama. Dari hasil olahan data kontrol diperoleh hasil yang menunjukkan tidak ada hubungan antara memaafkan dengan keikutsertaan dalam organisasi keagamaan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library