Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Sinu Mundisura
Abstrak :
Di koleksi naskah FSUI terdapat tiga naskah (CS. 18-20) yang berisi catatan atau ringkasan Serat Centhini Jalalen. Ringkasan ini, tiga-tiganya dibuat oleh M. Sinu Mundisura (seorang staf Pigeaud di Panti Boedaja) pada tahun 1932, berdasarkan naskah MSB/L.96 yang diperoleh Pigeaud dari koleksi Suryawinatan, Surakarta. Isinya masing-masing sebagai berikut: (CS.18) Daftar bait pertama dan terakhir tiap-tiap pupuh, mulai dari pupuh 4 (kinanthi) sampai pupuh 20 (dhandhanggula), terdiri atas nama tembang, urutan pupuh dan cuplikan pada-pada yang bersangkutan. (CS.19) Tabel dengan tujuh kolom memuat data tentang pupuh 4-20 dari Centhini Jalalen. Informasi yang dimuat terdiri atas halaman pupuh dimulai dan berakhir, urutan pupuh-pupuhnya, jenis metrum dan jumlah bait. Data ini sangat ringkas, hanya memenuhi satu setengah halaman saja. (CS.20) Ringkasan alur cerita yang dimuat dalam pupuh 21-56, yang diuraikan pupuh per pupuh. Catatan pensil dari Pigeaud sendiri menunjukkan pupuh pada Serat Centhini Kadipaten (Suryawinatan) yang sama atau sejajar dengan masing-masing pupuh dalam Centhini Jalalen ini. Semua catatan ini dibuat Pigeaud dalam rangka menyusun data untuk karyanya De Serat Tjabolang en de Serat Tjentini yang terbit dalam VKI72 pada tahun 1933. Tentang CS.18 ini, di koleksi FSUI terdapat tiga eksemplar (B 31.10a-c), yaitu ketikan asli dan dua tembusan karbon. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm. Unruk informasi dan referensi Serat Centhini selanjutnya lihat keterangan bibliogra-fisFSUI/CS.14.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.18-B 31.10a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sinu Mundisura
Abstrak :
Naskah ini merupakan bendelan pertama dari seri 24 bendel naskah yang berisi catatan Sinu Jayenggeni atau Sinu Mundisura tentang pelbagai aspek kebudayaan Jawa. Catatan dalam seri ini sebagian berupa ketikan asli, sebagian lagi tembusan karbon. Bendel pertama ini mengandung catatan Sinu Jayenggeni yang menguraikan upacara padusan dan megengan di sekitar kota Surakarta. Upacara padusan (sesuci) ini dilakukan pada waktu umat Islam melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Adapun yang harus disucikan adalah tubuh, pakaian, dan tempat tinggal. Pelaksanaan padusan dilakukan pada hari terakhir bulan Ruwah (Saban). Upacara megengan dilaksanakan pada awal bulan puasa. Naskah ini diterima Pigeaud dari Sinu Mundisura pada bulan Januari 1932 di Surakarta. Naskah tidak memuat keterangan penulisan/penyalinan.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.49-W 32.18
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sinu Mundisura
Abstrak :
Naskah ini merupakan bendel keempat belas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Menerangkan tentang syarat-syarat (ila-ila) merawat bayi dari sebelum lahir sampai dengan bayi berumur 1 tahun. Syarat-syarat tersebut di antaranya adalah: 1. Ketika bayi hendak lahir, semua pintu rumah harus dibuka supaya gampang dalam melahirkannya. Sesudah lahir dan dirawat hingga bersih, maka di dekat bayi harus diberi kaca hias, lampu, pisau, dan saji-sajian berupa nasi tumpeng, sayuran, jenang putih, jajan pasar, serta pecel yang ditaruh di daun nyiru; 2. Bila bayi sudah berumur sepasar, dan sudah puput puser, diberikan saji-sajian seperti di atas, ditambah dengan tumbak sewu yang berupa sapu lidi ditancapi empon-empon dan kembang, serta diberikan mainan wayang bila bayi laki-laki, dan payung serta boneka bila bayi perempuan. Di sebelah kiri dan kanan pintu dilengkapi daun nanas yang dihias dengan jelaga, kunir dan dadap srep, alang-alang. Di sekitar rumah dilingkari dengan benang dan dlingo bawang; 3. Anak berumur satu selapan (35 hari), diadakan upacara selamatan. Pada pergelangan tangan anak tersebut diberi gelang kayu; 4. Anak berumur tujuh selapan, diadakan upacara selamatan dengan tumpeng tujuh macam, telur tiga macam, jadah tujuh macam, lompyang tujuh butir. Uapacara selamatan diadakan kembali bila anak tersebut telah berumur satu tahun. Sesudah itu selamatan hanya dilakukan pada hari kelahirannya (metu/wetori). Naskah diterima Pigeaud dari Sinu Mundisura pada bulan Oktober 1934, di Surakarta. Tidak ditemukan keterangan tarikh penulisan/penyalinan naskah.
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.62-W 32.14
Naskah  Universitas Indonesia Library