Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Lusia Handayani
"Pangan merupakan hak mendasar setiap manusia. Masyarakat atau bangsa yang tidak terpenuhi kecukupan pangannya akan berpotensi menimbulkan tidakstabilan ekonomi bahkan dapat menjatuhkan sebuah pemerintah. Ketergantungan terhadap beras sebagai pangan pokok dapat mengancam stabilitas ekonomi dan politik manakala pangan tersebut tidak tercukupi dengan baik. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menghindari ancaman tersebut adalah beralih ke berbagai pangan sumber karbohidrat lainnya yang banyak tumbuh di Indonesia, antara lain ubi jalar, singkong, garut, dan ganyong. Namun demikian, aneka pangan lokal tersebut masih dianggap pangan kelas dua, karena masih kuatnya budaya pangan berbasis nasi dari beras. Karena itu, perlu kampanye pangan lokal di media internet. Internet saat ini berkembang menjadi media yang mampu menjangkau seluruh kalangan secara cepat dan tepat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan sumber data sekunder berupa buku, dokumen, dan jurnal terkait bela negara dan ketahanan pangan. Hasil kajian ini menunjukkan belum maksimalnya pemanfaatan internet sebagai media kampanye pangan lokal ke masyarakat baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun non-pemerintah. Sejalan dengan perkembangan pesat internet dan pentingnya melakukan bela negara di semua aspek, kampanye pangan lokal melalui media internet perlu dilakukan oleh semua pihak."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lusia Handayani
"Food is the fundamental right of every human being. Communities or nations that are not satisfied with food sufficiency will have the potential to cause economic instability and even to bring down a government. Dependence on rice as a staple food can threaten economic and political stability when food is not adequately covered. One alternative that can be done to avoid the threat is to switch to other food sources of other carbohydrates that grow in Indonesia, including sweet potato, cassava, arrowroot, and ganyong. However, the local food variety is still considered second class food, due to the still strong food culture based on rice from rice. Therefore, it needs a local food campaign in the internet media. The Internet is now growing into a medium that is able to reach all circles quickly and precisely. This descriptive study used secondary data such as books and journals related to state defense and food security. The results of the study showed that the use of the internet as a medium of local food campaign to the community has not been implemented maximally, both implemented by the government and non-government. In line with the rapid development of the internet and the importance of defending the country in all aspects, local food campaigns through internet media require the participation of all stakeholders."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library