Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukmanul Hakim
Abstrak :
Nineteen Eighty-Four merupakan salah satu karya George Orwell, seorang sastrawan terkenal Inggris. Novel ini menggambarkan suatu kondisi kehidupan yang mengerikan yang diciptakan oleh suatu penguasa totaliter. Penguasa semacam itu mengontrol setiap aspek kehidupan tiap anggota masyarakat, termasuk juga aspek seksualitas. Melalui analisis yang mempergunakan teori Foucault diperlihatkan bagaimana penguasa mengontrol wacana seksualitas. Penguasa membentuk pemahaman tertentu mengenai seksualitas. Bagi penguasa, seksualitas diperbolehkan hanya sebagai bentuk pengabdian. Penguasa membentuk seksualitas negatif pada proles. Penguasa menciptakan seksualitas negatif tersebut untuk memperkokoh seksualitas positif mereka. Winston Smith, tokoh utama novel ini, menolak seksualitas positif tersebut dengan melakukan hubungan gelap bersama Julia. Melalui analisis nada, dapat dilihat nada pesimis dalam pemberontakan Winston. Nada pesimis ini terlihat dalam penggambaran Winston, penggambaran partai, serta kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang didapatkan oleh Winston.
Nineteen Eighty-Four is one of the best works by the famous English writer, George Orwell. The novel pictures a horrible living condition created by a totalitarian authority. This authority controls members of the society in every aspects of their life, including sexuality. By applying Foucault's theory on discourses, it is seen how sexuality are formed and used by the authority to control the society. Foucault's theory is used to analyze the power relation occurred in the discourses. The authority created a certain way of saying about the people's sexuality. According to the government, sexuality is permitted only as a way of servitude. The authority created a negative sexuality in the low class society called proles. They created this to strengthen the positive image of their sexuality. Winston Smith, the lead character in the novel, rejected this positive image of sexuality by making a secret relationship with Julia. Through tone analysis, we can see a pessimist tone in Winston's rebellion. The pessimist tone is seen in the way Winston presented, the authority presented, and the contrast between what he expected to what he got in the end.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
Abstrak :
ABSTRAK Salbutamol sulfat adalah beta-adrenoreceptor agonist yang digunakan sebagai bronkodilator pada penyakit asma, bronkitis, dan penyumbatan saluran udara. Obat ini memiliki waktu paruh biologis yang singkat hanya sekitar 4-6 jam dan bioavailabilitasnya yang rendah, sehingga harus diberikan berulang kali untuk memperoleh efek terapeutik yang diharapkan. Konsumsi yang berulang kali ini dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan atau sistem dalam penghantaran zat terapeutik ke tempat target melalui mode pelepasan obat terkontrol yang berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mengembangkan sistem ini yaitu dengan melakukan mikroenkapsulasi salbutamol sulfat menggunakan polimer biocompatible dan biodegradable berupa polipaduan poli(D,L-asam laktat) dan polikaprolakton (PDLLA 60 : PCL 40 % w/w) dengan metode penguapan pelarut minyak dalam air (m/a) dan menggunakan Span 80-Tween 80 sebagai pengemulsi yang akan menghasilkan mikrokapsul. Berdasarkan optimasi mikrosfer diperoleh kecepatan pengadukan emulsi yang optimal sebesar 700 rpm selama 1 jam dan kecepatan ppengadukan dispersi selama 1 jam dengan konsentrasi Span 80-Tween 80 0,1420 mol/L (2% v/v) dengan perbandingan 70:30. Efisiensi enkapsulasi salbutamol sulfat tertinggi sebesar 84,48%, sementara hasil uji disolusi mikrokapsul salbutamol sulfat dengan penyalut polipaduan PDLLA-PCL yang dilakukan secara in-vitro diperoleh sebesar 3,18% dalam larutan HCl pH 1,2 dengan volume 125 mL dan  1,59% dalam larutan buffer fosfat pH 7,4 dengan volume 125 mL. Sementara pada volume masing-masing 900 mL diperoleh berturut-turut sebesar 32,21% pada pH 1,2 dan 17,18% pada pH 7,4. Mekanisme pelepasan obat dari matriks polimer terjadi melalui difusi terkontrol yang mampu menahan laju pelepasan obat. Berdasarkan karakterisasi mikrosfer menggunakan PSA ditemukan ukuran yang ideal sebagai pengantar obat salbutamol sulfat dan hasil analisis menggunakan FTIR menunjukkan interaksi antara kedua polimer adalah interaksi secara fisika, begitupun juga interaksi antara mikrosfer dan obat. Sementara hasil pengamatan menggunakan SEM dan MO menunjukkan bentuk mikrosfer dan mikrokapsul yang cukup bulat, kecil dan seragam. Setelah melalui uji disolusi terlihat mikrokapsul rusak yang ditandai dengan porinya terlihat lebih terbuka, selain itu tekstur permukaannya yang terlihat lebih kasar dibandingkan sebelum didisolusi.
ABSTRACT Salbutamol sulfate is beta-adrenoreceptor agonist that used as a bronchodilator in asthma, thoracic bronchi and airway obstruction . This drug has a short biological half-life of only 4-6 hours and a low bioavailability, so it must be given repeatedly to obtain the expected therapeutic effect. Repeated consumption can cause side effects. Therefore, an approach or system is needed in the delivery of therapeutic substances to the target site through a continuous controlled drug release mode. One effort to develop this system is by microencapsulating salbutamol sulfate using biocompatible and biodegradable polymers in the form of poly (D,L-lactic acid) and polycaprolactone (PDLLA 60 : PCL 40 % w/w) using oil in water (o/w) emulsification and using Span 80 -Tween 80 as an emulsifier will produce microcapsules. Based on the optimization of the microspheres obtained by the stirring speed optimal emulsion of 700 rpm for 1 hour and speed of stirring dispersion for 1 hour with a concentration of Span 80-Tween 80% 0,1420 mol/L (2% v/v) in ratio of 70:30. The highest encapsulation efficiency of salbutamol suphate is 84.48%, while the dissolution test results of salbutamol sulfate microcapsules coated with the PDLLA-PCL polyblend was carried out in-vitro obtained at 3.18% in HCl solution at pH 1.2 with a volume of 125 mL and amounted to 1.59% in phosphate buffer solution at pH 7,4 with a volume of 125 mL. While with the volume of 900 mL was obtained respectively 32.21%  at pH 1.2 and 17.18% at pH 7.4. The mechanism of drug release from the polymer matrix occurs  through controlled diffusion which is able to sustain the rate of drug release . Based on the characterization of the microsphere using PSA found the ideal size as an salbutamol sulfate drug delivery carrier and the results of analysis using FTIR showed the interaction between the two polymers is the physical interaction, as well as the interaction between microspheres and drugs . While the results of observations using SEM and optical microscope show the shape of microspheres and microcapsules that are quite round, small and uniform with smaller pores. After going through the dissolution test, it was seen that damaged microcapsules marked with the pores seem more open, besides the surface texture that seem rougher than before it was dissolved.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Lukmanul Hakim
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
Abstrak :
Penelitian ini berupa business coaching yang dilaksanakan di UMKM JEE Ballroom Group & Exhibitor yang berlokasi di Grand Galaxy Park, Bekasi. Tujuan dari pelaksanaan business coaching ini adalah untuk mengembangkan proses sumber daya manusia dengan merumuskan format selection, penyusunan uraian pekerjaan dan penyusunan sistem penilaian kinerja. Hasil dari wawancara terstruktur dianalisis menggunakan analisis SWOT, STP, Business Model Canvas, PESTEL, Marketing Mix, Porters 5 Forces, Gap Analysis, dan Pareto Analysis. Temuan menunjukkan bahwa terdapat tiga masalah utama yang dihadapi UMKM, yaitu:  1) Belum memiliki format selection untuk calon karyawan, 2) Belum memiliki uraian pekerjaan yang baku, 3) Belum memiliki sistem penilaian kinerja karyawan (Performance Appraisal). Proses business coaching ini diharapkan dapat membantu JEE Ballroom Group & Exhibitor dalam meningkatkan kinerjanya. ...... This thesis research is in form of business coaching conducted at SME JEE Ballroom Group & Exhibitor, located in Grand Galaxy Park, Bekasi. The purposes of this study is to develop the human resource management process with the formulation of employees selection, forming of job description and forming of performance appraisal systems. The results of structured interviews were analyzed using SWOT, STP, Business Model Canvas, PESTEL, Marketing Mix, Porters 5 Forces, Gap analysis, and Pareto Analysis. The finding shows that there were three main problems faced by the SME, which were: 1) Not having prospective employee selection format, 2) Not having a standard job description, 3) Not having performance appraisal system. This business coaching process is expected to help JEE Ballroom Group & Exhibitor to improve their performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
Abstrak :
Belum optimalnya produktivitas kerja pegawai negeri sipil (PNS) akan berdampak pada upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, disamping terjadinya inefisiensi sumber daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan dan hubungan kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja karyawan baik sendiri mauprm bersamaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan responden penelitian adalah karyawan Dinas Kesehatan Kab. Tabalong dengan jumlah sampel sebesar 65 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan hasil ukur berupa skor. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong berdasarkan skor yang dicapai sebesar 7l,3% dengan nilai di atas rata-rata sebesar 55,4%. Temuan penelitian menunjukkam bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja baik secara mandiri maupun bersama. Hasil ini sesuai dengan model yang diduga mempunyai hubungan dengan produktivitas yakni kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi. Sesuai hasil yang ditemukan, maka agar produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong lebih meningkat maka kepada pihak manajemen secara berjenjang perlu memperhatikan, mengelola dan memuaskan motivasi karyawannya. Di samping itu pula, perlu melakukan intervensi terhadap kepemimpinan dan iklim organisasi yang ada. ......The optimum productivity that not yet reached among civil servants should be alfecting good governance effort amd national development, besides the inediciently use of resources. The objective of this study is to find out work productivity of staffs by personal or group and its relation between leadership, motivation and organizational atmosphere. This study using cross sectional method and respondents are 65 staffs in Health Office of District of Tabalong, data collecting instrument of this study is questionnaire with measurement output is score. The results of this study shows that productivity level of Health Once staffs in score has reached 7l,3% with average is 55,4%. Base on this result there is significant relationship by personal or group between leadership, motivation, and organizational atmosphere with productivity whether by partial correlation or multiple. Based on these results, to improve the productivity of staffs in Health Office, the management should be focusing on staffs motivation gradually and intervention to leadership and organizational atmosphere.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34009
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Lukmanul Hakim
Abstrak :
Penelitian ini membahas perancangan dan pengujian sistem ekonomi dengan asumsi yang diambil dari 2 dua perspektif yaitu dengan metode penyedia jasa dan metode asumsi pembelian besi tua borongan. Penutuhan kapal ship recycling telah dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mengatasi masalah akan usia kapal yang sudah tidak produktif lagi. Saat ini teknologi untuk penutuhan di Indonesia sendiri tidak begitu maju ketimbang negara yang sudah menjalankan seperti Turki. Jika dibandingkan dengan Bangladesh maka kita bisa dikatakan mirip, hanya saja untuk jangkauan pasar masih kurang. Pengembangan galangan juga diperlukan sebagai bentuk dukungan akan sarana dan prasaran yang memadai untuk menjalankan industri ini. Selain itu juga pemerintah juga harus memberi dukungan karena akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan dikerjakan nantinya pada industri ini. Selain itu juga sistem kerja dan sistem ekonominya juga harus ditinjau dan diperbaharui agar industri ini layak untuk dikembangkan di Indonesia. ...... The focus of this study is about design and economical system testing with some assumes from two perspectives. The two perspectives is shipyard as service seller and shipyard as buyer of old scrap metal whole sale. Ship recycling has been considered the best alternative to solve problem about ageing ship to dispose of obsolete. For this time the technology of ship recycling in Indonesia is not good if we compared with country that has been running this industry for along time ago, as an example Turkey. But, if we compare with Bangladesh we have similarity about the work system and technology. About the market scope, we one step behind them. Development of shipyard also necessary as support of facilities and infrastructure to running this industry. Beside of them, the government also give their support, because will be affected for the future of this industry. Work system and economical system should more observating in order that this industry is feasible to develop in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
Abstrak :
Nanoteknologi telah menjadi harapan dan tumpuan masyarakat dunia untuk menunjang teknologi masa depan. Material nanopartikel biasanya menunjukkan sifat elektrik, optik, magnetik dan kimia yang sangat unik yang tidak diperoleh pada material bulknya. Terutama besi oksida dan ferrite memperlihatkan sifat yang sangat menarik karena kepentingan teknologinya dalam nanoteknologi pada pasar informasi, agen kontras MRI, dan ferrofluida. Akan tetapi nanopartikel memiliki kecenderungan untuk saling beragregasi. Sehingga diperlukan senyawa tertentu untuk melapisinya. Dalam penelitian ini, nanopartikel besi oksida disintesis menggunakan asam oleat dan asam laurat sebagai molekul pelapis. Pembuatan nanopartikel besi oksida menggunakan metode dekomposisi termal dengan prekursor besi(III) asetilasetonat, Fe(acac)3. Garam Fe(III) terlebih dahulu direduksi oleh alkohol menjadi Fe(II) yang kemudian diikuti dengan dekomposisi pada suhu tinggi. Asam oleat dan asam laurat bertindak sebagai molekul pelapis (capping reagent) yang berfungsi untuk melapisi permukaan nanopartikel dan mencegah agregasi nanopartikel besi oksida. Spektra fourier transform infrared (FTIR) menunjukkan bahwa molekul asam oleat teradsorbsi pada permukaan nanopartikel magnetite. Analisis dengan scanning electron microscopy (SEM) menggambarkan asam oleat melapisi partikel dengan isolasi dan memiliki dispersibilitas yang baik. Pengukuran dengan particle size analyzer menghasilkan nanopartikel besi oksida dengan ukuran 23.3 nm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmanul Hakim
Abstrak :
Kebutuhan energi umumnya di dunia dan khususnya di Indonesia semakin hari semakin meningkat, sedangkan pemasok utama energi tersebut berasal dari energi fosil. Energi fosil adalah energi yang tidak dapat diperbaharui, sehingga akan mengakibatkan kehabisan dikemudian hari. Untuk itu perlu ada upaya untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya dengan memanfaatkan energi alternatif. Energi alternatif dengan potensi yang sangat besar salah satunya adalah energi angin (dengan potensi sebesar 9 GW). Pemanfaatan energi angin tersebut dengan menggunakan teknologi turbin angin. Untuk di Indonesia, teknologi turbin angin menemui kendala berupa kecepatan angin yang rendah, khususnya di wilayah pemukiman. Solusi masalah tersebut adalah dengan penambahan suatu selubung (shroud) diantara rotor turbin angin. Motede yang dipakai pada penelitian ini adalah berupa numerikal dan ekperimental. Dengan berbagai variasi geometri (dengan dan tanpa penambahan flanged) , selubung disimulasikan sehingga didapat model selubung yang mampu meningkatkan kecepatan tertinggi. Setelah itu, dengan perbandingan bilangan Reynolds dibuat sebuah model uji yang diuji pada sebuah wind tunnel. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kecepatan pada model selubung flanged lebih besar dibanding tanpa flanged. ......The world's demand of energy, especially in the case of Indonesia, is increasing significantly. The high energy usage can create scarcity in the future as most of the energy used is based on non-renewable resources. Therefore it requires solutions to solve this problem; one of it is benefiting the presence of alternative energy. One of the most potential forms of alternative energy is the wind energy (with potential of 9 GW).The wind turbine technology can be used to harvest wind energy. But the wind has low velocity in Indonesia, especially in the suburban areas, and it becomes an obstacle for the wind turbine technology to be applied. The solution is the addition of shroud between the wind turbine rotors. Methods used in this research are numerical and experimental. With two varied models (with and without adding flanged), the shrouds are simulated in order to reach the highest speed. Using the Reynolds number comparison, a test model is constructed and tested to a wind tunnel. The result is the shroud with flanged gives more speed than the non-flanged model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aal Lukmanul Hakim
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia with its majority Moslem population and even the biggest Moslem nation in the world has obligations to its citizens to assure the halal products (halal) for consumption and/or use as a constitutional obligation to be enforceable and applicable. The constitutional obligation is granted in the form of legal certainty covering the halalness of all products either to those useable, consumed and/or utilized by the society. Upon the legalization and enactment of Law of the Republic of Indonesia Number 33 year 2014 regarding Halal Product Assurance is the evidence of constitutionally protection commitment. Having this Halal Product Assurance Law, the people may consume and/or use any products safely, pleasantly, securely and healthy, in addition to the increase of added value for Business Entities to product and sell Halal Products. Step to be taken now is how to prepare this Halal Product Assurance Law to become an effective law applicable and acceptable either by the community, business persons, or relevant institutions, or the correlation with the international community and business persons. Whereas, the presence of this LAW-HPA will generate rahmatan lil alamin (blessing for the universe) pursuant to the Islam characteristic and behavior and not create the chaotic or difficulties in the application.

Indonesia, dengan mayoritas berpenduduk Muslim, bahkan menjadi negara Muslim terbesar di dunia, memiliki kewajiban terhadap warga negaranya guna memberikan jaminan produk yang halal untuk dapat dikonsumsi dan/atau dipergunakan sebagai sebuah kewajiban konstitusional yang harus dilaksanakan. Kewajiban konstitusional tersebut diberikan dalam bentuk kepastian hukum berupa jaminan kehalalan semua produk, baik yang dipakai, digunakan, dan/atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Disahkan dan diundangkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal sebagai bukti komitmen perlindungan secara konstitusional tersebut. Dengan Undang-undang Jaminan Produk Halal ini, masyarakat dapat mengkonsumsi dan/atau menggunakan produk apapun dengan nyaman, aman, selamat, dan sehat. Juga, meningkatkan nilai tambah bagi Pelaku Usaha untuk memproduksi dan menjual Produk Halal. Langkah yang harus ditempuh adalah bagaimana menyiapkan undang-undang Jaminan Produk Halal ini menjadi sebuah undang-undang yang efektif dapat berlaku dan diterapkan serta diterima, baik oleh masyarakat, pelaku usaha, lembaga-lembaga terkait, begitu juga kaitannya dengan masyarakat dan pelaku usaha internasional. Bahwa hadirnya UU-JPH ini harus mendatangkan rahmatan lil alamin sesuai dengan sifat Islam bukan malah mendatangkan kekisruhan dan kesusahan dalam penerapannya.
University of Indonesia, Faculty of Law, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>