Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukmannul Hakim
Abstrak :
Meningkatnya penggunaan dan pemanfaatan sinar-x serta bahan radioaktif pada bidang medis serta melihat hasil penelitian yang berhubungan dengan radiasi yang dapat menimbulkan dampak kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja radiasi maka peneliti ingin memperoleh gambaran penggunaan alat pelindung diri serta diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja radiasi dalam penggunaan alat pelindung diri di beberapa rumah sakit di wilayah kota Palembang tahun 2004. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan "cross sectional" mengunakan teknik analisis data kuantitatif. Populasinya adalah seluruh pekerja radiasi yang bekerja pada medan radiasi di instalasi radiologi rumah sakit. Sampel adalah seluruh populasi sebanyak 53 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi langsung pada pekerja radiasi yang bekerja pada instalasi radiologi rumah sakit. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan teknik analisis distribusi frekwensi, uji chi square serta analisis regresi logistik. Dari hasil penelitian ini diperoleh lebih dari separuh pekerja radiasi (58,5%) tidak menggunakan APD. Hasil analisis statistik didapatkan pengetahuan, sikap, pelatihan dan penyuluhan tidak ada hubungan dengan perilaku penggunaan APD sedangkan fasilitas APD, kebijakan serta pola pengawasan secara statistik rnenunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan perilaku penggunaan APD. Dari basil analisis ini pula dapat diketahui variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap pengunaan APD yaitu pola pengawasan, dimana pekerja radiasi yang menyatakan pola pengawasan baik berpeluang untuk menggunakan APD 5,370 kali dibandingkan dengan pekerja radiasi yang menyatakan pola pengawasan tidak baik. Dengan melihat basil dari penelitian tersebut sebaiknya fasilitas APD disediakan yang sesuai dengan standar, serta dilakukan sosialisasi masalah kebijakan tentang penggunaan APD dan meningkatkan pola pengawasan terutama personil pengawasanya agar pekerja radiasi termotivasi untuk menggunakan APD pada saat mereka bekerja pada medan radiasi_ Oleh karenanya perlu dipikirkan keseimbangan antara pemberian sanksi dengan penghargaan yang bersifat individu terhadap pekerja radiasi.
The X-ray utilization and exploitation increase and radioactive material in medical realm along with research purposes correspond with radiation could be obtain an healthy and safety impact to its worker, so researcher expect to gain a utilization description, self protection tools and factors related to radiation worker's behavior in self protection tools utilization at several hospital in Palembang region, 2004. This is a research as non-experimental with `cross sectional' approach, used quantitative analyze techniques data. Subject (population) is all of radiation worker in radiation installation hospital area. Samples are 53 workers, with data collection on interviews questioners' technique and direct observation to radiation workers in radiology installation in hospital. Data result the process it statistically used frequency - distribution analyze technique, chi-square test also logistic regression analyzes. From this result of research gained more than half of radiation workers (58,5%) use no APD (self protection tools). Statistically, result of analyze found knowledge, attitude, training and illumination that not correlation to APD utilization behavior, if meanwhile APD facilities, policies and monitoring type statistically indicate there are useful correlation on utilization behavior of APD. From this result also known that variables which Its the biggest impact to APD are; illumination type, which workers who said that a good illumination of APD utilization 5, 370 times than radiation worker who said that illumination type is no good. In sign as result of research, it should be better to facilitate APD as proper with standardized, and doing socialization on policy issues about API) utilization and increase monitoring model mainly observers personnel in order to radiation workers has motivated on APD utilization at time there do the job in their radiation area, also it need to equal between sanction conferral and reward as individual to radiation worker.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukmannul Hakim
Abstrak :
Islam di Indonesia berdasarkan bukti arkeologi diperkirakan telah muncul sejak abad sebelas masehi (M). Penemuan makam tertua di Indonesia ditemukan di Leran, Gresik yang berangka tahun 475 Hijriah (I-1) (1082 M). Makam atau kuburan adalah tempat dikuburkannya jasad manusia yang telah meninggal dunia. Makam Islam di Indonesia biasanya berbentuk persegi panjang dengan arah lintang utara_ selatan dan terdiri dari bangunan bawah dengan nama kijing atau jirat dan bangunan atas dengan nama nisan. Bentuk nisan bermacam-macam sesuai dengan agama dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan, atau sistem klasifikasi sosial yang berlaku di masyarakat pembuatnya. Nisan dianggap penting karena sering mencantumkan jati diri orang yang dimakamkan, seperti: nama, hari, tanggal , informasi kelahiran dan kematian. Nisan di Indonesia, mendapat pengaruh lokal seperti masa prasejarah, Hindu-Buddha, juga pengaruh dan luar, seperti Gujarat, Cambay dan Persia, bahkan tidak mungkin ada nisan yang diirnpor dilihat dari bahan dan gaya. Nisan kubur sebuah makam dapat dijadikan data untuk mengetahui keberadaan Islam di suatu daerah. Penelitian nisan di Situs Kulantung-Jasinga, Bogor bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri bentuk dan motif bisa serta mengetahui kronologi penanggalan. Hasil berupa tipologi akan diketahui bentuk seperti apa yang dominan digunakan masyarakat sekitar Situs Kulantung pada waktu itu dan menunjukkan waktu keberadaan Islam di situs tersebut. Tujuan tersebut dicapai dengan pengumpulan data kepustakaan, dengan cara menelusuri sumber-sumber tertulis tentang penelitian nisan. Dilanjutkan pengumpulan data di lapangan, dilakukan dengan cara mengukur, menggambar dan memfoto nisan-nisan. Data-data tersebut kemudian diolah dengan melakukan klasifikasi taksonomi dan perbandingan dengan situs Islam terdekat. klasifikasi yang dilakukan dihasilkan bahwa Situs Kulantung terdapat 11 tipe nisan, yaitu Tkl, A1B1C1D1 berjumlah 4 nisan; Tk2, A1B1C1D2 berjumlah 1 nisan; Tk3, AlB2C1D1 berjumlah 13 nisan; Tk4, A1B2C1D2 berjumlah 1 nisan; Tk 5, A1B2C1D3 berjumlah 1 nisan; Tk6, A1B3C1D1 berjumlah 1 nisan; Tk7, A1B3C1D2 berjumlah 1 nisan; Tk8, A2B4C2D2 berjumlah 3 nisan; Tk9, A2B4C3D2 berjumlah 8 nisan; Tk10, A2B5C2D2 berjumlah 1 nisan; T1C11, A2B5C3D2 berjumlah 9 nisan. Hasil perbandingan angka tahun menunjukkan di situs Kulantung menggunakan dua sistem penanggalan, yaitu masehi (M) dan hijriah (H). Penanggalan masehi terlihat pada nisan dengan angka tahun 1886 dan 1893, sementara nisan dengan angka tahun 1242, 1264, 1332 menggunakan penanggalan hijriah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library