Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lovina Aisha Malika Putri
"Sejak Pasca Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan dua program pembangunan berbasis masyarakat yaitu Program Pengembangan Kecamatan dan Program Kemiskinan Perkotaan untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kondisi ekonomi, dan memperkuat institusi lokal. Dampak program pembangunan berbasis masyarakat terhadap modal sosial masih kurang diteliti di Indonesia, terlepas dari pentingnya modal sosial sebagai salah satu aspek yang relevan dalam pembangunan ekonomi. Program pembangunan berbasis masyarakat dapat meningkatkan atau memperburuk modal sosial, karena akan mendorong perilaku pro-sosial atau tidak meningkatkan proses pembangunan ekonomi karena faktor institusional yang kurang memadai. Penelitian ini melihat dampak program pembangunan berbasis masyarkat di Indonesia terhadap modal sosial jangka panjang dan partisipasi dalam kegiatan masyarakat. Melalui estimasi menggunakan data IFLS 2007 & 2014 dan Susenas 2009 & 2012, dengan metode Propensity Score Matching dan Difference-in-differences, kami menemukan bahwa program pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia memiliki hasil yang beragam terkait perubahan hasil modal sosial dan partisipasi dalam jangka panjang. Kedua program memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap modal sosial dan partisipasi, meskipun Program Kemiskinan perkotaan memiliki dampak positif terhadap modal sosial yang bersifat menjembatani.

Since the post-Asian Financial Crisis in 1997, Government of Indonesia launched two Community Driven Development (CDD) programs namely Kecamatan Development Program and Urban Poverty Program to alleviate poverty, increased livelihood, and strengthen the local institution. The impact of CDD Programs to social capital still tend to be understudied in Indonesia, regardless the importance of social capital as one relevant aspect in development economics. CDD Programs can improve or deteriorate the social capital, since it will induce pro-social behaviour or not developing the livelihood because of obstructive institutional factor. This paper assesses the impacts of Indonesia's CDD Programs on long-term social capital and participation in community activities. Using the IFLS 2007 & 2014 and Susenas 2009 & 2012 data, with Propensity Score Matching and Difference-in-differences Method, we found that CDD Programs in Indonesia had mixed results regarding changes in the outcome of social capital and participation over time. KDP and UPP Programs have a negative and significant impact on social capital and participation, albeit UPP Program has a positive impact on bridging social capital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library