Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisa Fitriani
Abstrak :
ABSTRAK
Perawat memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan pasien dari efek samping transfusi darah. Namun, di Indonesia masih sangat sedikit penelitian mengenai prosedur transfusi yang dilakukan oleh perawat. Tujuan: hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pemberian transfusi yang dilakukan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random dan consecutive sampling dan didapatkan 106 perawat yang bekerja di ruang rawat inap pasien dewasa. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peniliti dengan jumlah soal 46. Data dianalisis dengan uji korelasi pearson. Hasil: nilai pengetahuan perawat 15,59 SD= 2.77 dan kelengkapan pemberian transfusi 42,19 SD= 3.82 tergolong cukup dan terdapat hubungan yang signifikan di antara keduanya p = 0,049, alfa = 0,05. Hubungan tersebut bersifat positif meskipun keeratannya sangat lemah r =192. Kesimpulan: perlu adanya peningkatan pengetahuan untuk meningkatkan kelengkapan pemberian transfusi darah yang dilakukan perawat. Peningkatan pengetahuan dapat diberikan melalui pelatihan dan evaluasi secara berkala.
ABSTRACT
Background Nurses have a vital role in maintain patient safety from the side effects of blood transfusion. However, there is very little studies on transfusion procedures conducted by nurses in Indonesia. Aim to determine the relation between knowledge and completeness of blood transfusion administration. Methods This study applied correlative analytical with cross sectional design approach and sample technique used is proportional random and consecutive sampling and obtained 106 nurses who work in adult hospitalization. The data were collected using questionnaires developed by the researcher with 46 questions. Data was analyzed using Pearson correlation test. Result a mean knowledge score of 15,59 SD 2.77 and completeness of transfusion 42.19 SD 3.82 are fair and there is significant relationship between variables p value 0,049, 0,05. The relationship is positive despite its very weakness r 192 . Conclusions Increased knowledge is needed to improve the completeness of blood transfusion conducted by nurses. Increased knowledge can be provided through regular training and evaluation.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Fitriani
Abstrak :
Reduksi elektrokimia gas CO2 dengan menggunakan elektroda Cu pada larutan elektrolit anorganik NaHCO3 dan buffer fosfat telah dilakukan. Metode elektrolisis arus tetap dilakukan pada 36mA dengan rentang potensial berkisar dari -6 V sampai -10 V. Produk yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan GC-TCD dan GC-FID setelah elektrolisis selama 30 menit. CH4(g) dan C2H5OH(l) dihasilkan pada percobaan kali ini. Distribusi produk reduksi gas CO2 bergantung pada komposisi dan konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan dimana CH4(g) cenderung terbentuk pada NaHCO3 pekat sedangkan C2H5OH(l) cenderung terbentuk pada NaHCO3 encer. Selektivitas produk juga dipengaruhi oleh ketersediaan hidrogen atau proton pada permukaan elektroda yang dikontrol oleh pH dekat elektroda. Pada pH asam, reduksi H+ (Hydrogen Evolution) lebih dominan terjadi pada permukaan elektroda sedangkan pada pH basa sumber hidrogen untuk reduksi gas CO2 cenderung terbatas. pH optimum untuk reduksi gas CO2 adalah pH 7. Efisiensi faraday tertinggi pada reduksi CO2 ini adalah 48.94 % dimana efisiensi faraday ini sangat dipengaruhi oleh preparasi larutan elektrolit, elektroda dan juga transfer masa. ......Electrochemical reduction of CO2(g) at Cu electrode in aqueous inorganic electrolytes (NaHCO3 and phosphate buffer) was studied. Constant current electrolysis were conducted at 36 mA with potential range from -6 V to -10 V. The electrolysis products were analysed by GC-TCD and GC-FID after 30 minutes electrolysis. CH4(g) and EtOH(l) were produced at ambient temperatures. The product distribution from CO2(g) depended strongly on the composition and concentration of electrolytes employed. The formation of CH4(g) was favoured in concentrated NaHCO3 whereas EtOH(l) is preferentially produced in dilute NaHCO3. The product selectivity depended on the availability of hydrogen or proton on the surface, which is controlled by pH at electrode. In acidic solution, the reduction of H+ (Hydrogen evolution) preferentially occurred whereas in basic solution, hydrogen availability is limited. The optimum condition for CO2(g) reduction is at pH 7. The highest Faradaic efficiency of CO2(g) reduction in this measurement was 49.6%. Faradaic efficiency was greatly affected by the preparation of electrolyte, the kind of electrodes and the mass transport.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1393
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Fitriani
Abstrak :
Meningioma salah satu tumor otak yang cukup sering terjadi. Tumor ini berada di area meninges dan gejala umum yang dihadapi penderita tumor otak yaitu sakit kepala. Perawat memiliki peran penting dalam manajemen nyeri non farmakologi. Salah satu yang umum yaitu teknik relaksasi napas dalam (deep breathing). Tujuan: mengurangi sakit kepala pada penderita meningioma dengan teknik relaksasi napas dalam. Metode: teknik relaksasi napas dalam dimulai dengan menghirup udara dari hidung sampai dada berkembang penuh. Lalu dikeluarkan melalui mulut secara perlahan-lahan. Teknik ini dilakukan sebanyak 6x/menit dan selama 2 menit. Pengukuran nyeri menggunakan numeric rating scale dan pengukuran tekanan darah, nadi, dan napas sebelum dan sesudah tindakan. Hasil: setelah dilakukan 4 hari intervensi teknik ini berhasil menurunkan skala nyeri baik secara subjektif maupun objektif. Dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 1. Hal ini di dukung juga dengan penurunan tekanan darah, nadi, dan kecepatan napas. Kesimpulan: pemberian obat antiedema disertai teknik relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan sakit kepala penderita tumor otak.
Meningioma is one of the brain tumors that is quite common. This tumor is in the area of meninges and a common symptom faced by people with brain tumors is headache. Nurses have an important role in non-pharmacological pain management. One of them is the deep breathing relaxation technique. Aim: to reduce headaches in patients with deep breathing relaxation techniques. Methods: Deep breathing relaxation techniques begin by breathing air from the nose until the chest is expanded full. Then it is released by mouth slowly. This technique is done as much as 6x / minute and for 2 minutes. Pain measurement uses a numeric rating scale, then measurements of blood pressure, pulse, and breath performed before and after the action. Result: after 4 days of intervention, this technique succeeded in reducing the scale of pain both subjectively and objectively. From the scale of pain 4 to 1. This is also supported by a decrease in blood pressure, pulse and respiration rate. Conclusions: the administration of anti-edema drugs accompanied by deep breathing relaxation techniques was effective in reducing headaches of patients with brain tumors.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library