Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Herlina
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai analisis kondisi knowledge management di Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi menurut pendekatan 5 enabler Nonaka, kondisi yang seharusnya dimiliki organisasi yang memenuhi persyaratan penerapan knowledge management dan untuk mengetahui strategi organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi dalam mewujudkan kondisi organisasi yang mendukung penerapan knowledge management. Penerapan knowledge management di dalam organisasi merupakan suatu proses mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan pengetahuan bagi organisasi. Dengan demikian organisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, karena berusaha mengungkapkan dan menjelaskan adanya gejala, fakta dan kejadian secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Setjen Mahkamah Konstitusi memenuhi persyaratan diterapkannya Knowledge Management, yaitu intention, autonomy, fluctuation and creative chaos, redundancy dan requisite variety. Motivasi organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi untuk menerapkan manajemen pengetahuan, yaitu: knowledge centric driver, personal driver, structure based organization driver, dan techonology driver. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan penerapan knowledge management adalah budaya sharing knowledge, organisasi/infrastruktur IT yang mendukung, proses pengelolaan pengetahuan yang efektif dan efisien, serta adanya pengukuran keberhasilan yang jelas. Sedangkan organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi sendiri memiliki hirarki rendah, intensitas administrasi cukup serta formalisasi, kompleksitas dan sentralitas organisasi yang tinggi. Untuk itu strategi yang dapat digunakan oleh organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi dalam menerapkan knowledge management adalah strategi pembelajaran organisasi dengan pendekatan spiral SECI dari Nonaka.
The research based-paper discuses about the analysis of knowledge management at Secretariat General of the Constitutional Court of Indonesia. It is aimed to find out the condition of the organization through the 5 enabler Ba Nonaka, a set of condition the organization should have to implement the knowledge management. Knowledge management is a set of processes, practices, and management philosophies that exist to collect, process, store, and make available the organizational knowledge that enables government agencies to be more proficient and competitive in the delivery of public services. The research is qualitative with descriptive design. The qualitative design is to explore and explained the reality descriptively. The result shows that the secretariat general of the Constitutional Court has fulfilled the prerequisites to implement knowledge management, namely intention, autonomy, fluctuation, and creative chaos, redundancy, and requisite variety. The motivations of the organization in implementing knowledge management are knowledge centric driver, personal driver, structure based organization driver, and technology driver. The success defining factors of the implementation are sharing knowledge custom, the infrastructure of information technology, the effective and efficient process of knowledge management, and exact measurement of success. The organization is said to have low hierarchy, medium administration intensity, and high in complexity, formalization, and centralization of the organization. Therefore, the strategy to be applied for the organization in order to implement the knowledge management is the spiral SECI and Nonaka approach.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Herlina
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai analisis kondisi knowledge management di Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi menurut pendekatan 5 enabler Nonaka, kondisi yang seharusnya dimiliki organisasi yang memenuhi persyaratan penerapan knowledge management dan untuk mengetahui strategi organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi dalam mewujudkan kondisi organisasi yang mendukung penerapan knowledge management. Penerapan knowledge management di dalam organisasi merupakan suatu proses mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan pengetahuan bagi organisasi. Dengan demikian organisasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, karena berusaha mengungkapkan dan menjelaskan adanya gejala, fakta dan kejadian secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Setjen Mahkamah Konstitusi memenuhi persyaratan diterapkannya Knowledge Management, yaitu intention, autonomy, fluctuation and creative chaos, redundancy dan requisite variety. Motivasi organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi untuk menerapkan manajemen pengetahuan, yaitu: knowledge centric driver, personal driver, structure based organization driver, dan techonology driver. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan penerapan knowledge management adalah budaya sharing knowledge, organisasi/infrastruktur IT yang mendukung, proses pengelolaan pengetahuan yang efektif dan efisien, serta adanya pengukuran keberhasilan yang jelas. Sedangkan organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi sendiri memiliki hirarki rendah, intensitas administrasi cukup serta formalisasi, kompleksitas dan sentralitas organisasi yang tinggi. Untuk itu strategi yang dapat digunakan oleh organisasi Setjen Mahkamah Konstitusi dalam menerapkan knowledge management adalah strategi pembelajaran organisasi dengan pendekatan spiral SECI dari Nonaka.
The research based-paper discuses about the analysis of knowledge management at Secretariat General of the Constitutional Court of Indonesia. It is aimed to find out the condition of the organization through the 5 enabler Ba Nonaka, a set of condition the organization should have to implement the knowledge management. Knowledge management is a set of processes, practices, and management philosophies that exist to collect, process, store, and make available the organizational knowledge that enables government agencies to be more proficient and competitive in the delivery of public services. The research is qualitative with descriptive design. The qualitative design is to explore and explained the reality descriptively. The result shows that the secretariat general of the Constitutional Court has fulfilled the prerequisites to implement knowledge management, namely intention, autonomy, fluctuation, and creative chaos, redundancy, and requisite variety. The motivations of the organization in implementing knowledge management are knowledge centric driver, personal driver, structure based organization driver, and technology driver. The success defining factors of the implementation are sharing knowledge custom, the infrastructure of information technology, the effective and efficient process of knowledge management, and exact measurement of success. The organization is said to have low hierarchy, medium administration intensity, and high in complexity, formalization, and centralization of the organization. Therefore, the strategy to be applied for the organization in order to implement the knowledge management is the spiral SECI and Nonaka approach.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Herlina
Abstrak :
An F2 rice population developed from a cross between a backcross inbred line (BIO-148) and its recurrent parent (IR64) was used to identify quantitative trait loci (QTL) for awn, panicle exertion and total spikelet number. BIO-148 is a BC2F8 line derived from a cross between IR64 (a high-yielding lowland rice variety) and Gajah Mungkur (an upland tropical japonica rice variety). Two hundred plants were grown in the greenhouse, and their DNAs were isolated for genotyping using SSR markers. Panicle exertion was observed during the grain-filling stage. The awn length of the seed and the total spikelet number per panicle were observed after harvesting. A total of four QTLs were identified using single-marker regression with LOD>3, explaining 8.4-18.1% of phenotypic variation. A QTL for awn was identified on Chromosome 8. A QTL for incomplete panicle exertion was identified on Chromosome 4. Two QTLs for total spikelet number were identified on Chromosome 4, in which the BIO-148 allele contributed to a higher number of spikelets per panicle. The QTLs identified in this study will be useful in the improvement of yield potential for modern lowland indica rice varieties by harnessing the hidden useful alleles from upland tropical japonica rice varieties.

Identifikasi Lokus Sifat Kuantitatif (Quantitative Trait Loci/QTL) untuk Sifat Panjang Sungut, Eksersi Malai dan Jumlah Spikelet pada Populasi F2 Tanaman Padi yang berasal dari Galur Silang Balik antara Bio-148 dengan Tetua Berulangnya, IR64. Populasi F2 dikembangkan melalui persilangan antara galur silang balik inbrida (Bio-148) dan tetua berulangnya (IR64) dan digunakan untuk mengidentifikasi lokus sifat kuantitatif (QTL) untuk sungut (awn), eksersi malai dan jumlah total spikelet per malai. Bio-148 merupakan galur BC2F8 yang berasal dari persilangan antara IR64 (varietas unggul hasil tinggi-dataran rendah) dengan Gajah Mungkur (jenis padi japonica tropis-dataran tinggi). Dua ratus individu tanaman ditanam di rumah kaca dan diisolasi DNAnya untuk digenotip menggunakan marka SSR. Eksersi malai diamati pada fase pengisian bulir. Panjang sungut biji dan jumlah total spikelet per malai diamati setelah panen. Sebanyak 4 QTL berhasil diidentifikasi menggunakan regresi marka tunggal (SMR) dengan LOD>3, yang menjelaskan 8.4-18.1% variasi fenotipik. Sebuah QTL untuk sungut diidentifikasi pada kromosom 8, QTL untuk eksersi malai yang tidak sempurna diidentifikasi pada kromosom 4. Dua QTL untuk sungut diidentifikasi pada kromosom 4, dimana alel dari Bio-148 berkontribusi terhadap tingginya jumlah spikelet per malai. QTL yang diidentifikasi dalam studi ini akan berguna bagi peningkatan potensi hasil varietas padi indica dataran rendah dengan memanfaatkan alel-alel berguna yang tersembunyi yang berasal dari varietas padi tropical japonica dataran tinggi.
Institut Pertanian Bogor, Plant Breeding and Biotechnology., 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library