Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Liarto
Abstrak :
Perkembangan rancang bangun antena saat ini sangat pesat sekali, hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi perhitungan numerik, yang bertambah maju seiring dengan semakin majunya teknologi komputer. Sehingga berbagai jenis antena dapat dikonversikan kedalam bentuk mikrostrip atau patch. Sistem GPR (Ground Penetrating Radar) pada umumnnya menggunakan jenis antena bow-tie bentuk kawat Antena bow-tie merupakan jenis antena dipole (bersifat balance) dengan penambahan beberapa elemen kawat dengan tujuan mengatur input impedansi antena. Agar antena bow-tie yang bersifat balance dapat dikoneksikan dengan saluran koaksial unbalance rnaka dibutuhkan balun (balance unbalance). Balun yang dipergunakan pada antena bow-tie bentuk kawat adalah balun koaksial.
Pada perkembangan selanjutnya antena bow-tie untuk aplikasi sistem GPR bentuk kawat dikonversikan kedalam bentuk patch. Antena bow-tie bentuk patch memiliki ukuran yang lebih kecil dari antena bow-tie bentuk kawat. Jika pada antena bow-lie bentuk patch digunakan ballot bentuk koaksial akan terjadi ketidaksesuaian dalam ukuran. Ketidaksesuaian ukuran balun koaksial dapat diatasi dengan cara mengkonversikan ke dalam bentuk parch (strip-line). Untuk merealisasikan hal tersebut, maka dalam tesis ini dilakukan pabrikasi antena bow-tie dengan pembebanan dan pengukuran. Perancangan, pabrikasi, dan pengukuran juga dilakukan pada strip-line balun, untuk mendapatkan parameter-parameter dari balun. Antena bow-tie dengan pembebanan R dirancang untuk aplikasi sistem GPR (3 GHz - 10 GHz) dan strip-line balun dirancang untuk dapat mengkoneksikan antena bow-tie dengan saluran koaksial unbalance 50 Ohm.
Dari basil pengukuran yang dilakukan, antena bow-tie memiliki karakteristik impedansi input 100 Ohm. Dari basil simulasi yang dilakukan menunjukan rancangan strip-line balun dapat bekerja pada range frekwensi 3GHz - 10GHz, Setelah dilakukan pengukuran pada strip- line balun dengan kemampuan maksimal dari network analyzer 6 GHz, terbukti dapat bekerja pada range frekwensi 3 GHz - 6 GHz.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16931
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library