Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Putri Handayani
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi dan pengeluaran rumah tangga untuk pangan sumber protein hewani khususnya produk perikanan yang dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesejahteraan rumah tangga masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan model LA/AIDS. Penerapan model AIDS untuk mengetahui pola konsumsi suatu komoditas, dikaitkan dengan harga komoditas itu sendiri, harga komoditas lain, pendapatan kepala rumah tangga, lokasi tinggal, pekerjaan kepala rumah tangga dan status miskin rumah tangga. Penelitian ini dilakukan terhadap 400 rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan yang diambil secara acak, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistika (BPS) serta Direktori Pengembangan Konsumsi Pangan tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, serta didukung oleh publikasi instansi terkait yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan. Pendugaan parameter dilihat dari elastisitas harga, elastisitas harga silang dan elastisitas pendapatan terhadap permintaan pangan protein hewani yang dikelompokkan menjadi tiga (3) komoditas yakni Daging, Telur, dan Ikan, diregresi dengan menggunakan model ekonometri LA/AIDS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi konsumsi protein hewani didominasi komoditas Ikan, elastisitas harga sendiri mempunyai tanda positif untuk semua komoditas, hal ini mengindikasikan bahwa semua komoditas bersifat inelastis terhadap permintaan yakni perubahan permintaan lebih kecil dari perubahan harga. Elastisitas harga silang bernilai lebih dari 0, mengindikasikan bahwa antar komoditas pangan berhubungan saling menggantikan (substitusi). Elastisitas pendapatan untuk komoditas Daging bernilai lebih dari 1, hal ini mengindikasikan bahwa Daging termasuk barang mewah, sedangkan komoditas Telur dan Ikan termasuk barang normal atau pokok sehari-hari (bernilai diantara 0 dan 1). ......This thesis is intended to get information about consumption pattern and household expenditures from animal protein source food especially fish product, furthermore used as indicator for household prosperity level in South Sumatera Province using Model LA/AIDS. This Model AIDS used to find out consumption pattern one commodity, correlation with its own price, correlation with other commodity prices, household leader income, location, household leader job, and household poor status. This research took random data sample as many as 400 unit from population South Sumatera Province, using Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2010 by Badan Pusat Statistika (BPS), with data and publication from Direktori Pengembangan Konsumsi Pangan 2013 by Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, and supported with other publications from related institutions such as Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan. Indicated parameter seen from Price Elasticity of Demand, Cross Elasticity of Demand, and Income Elasticity of Demand toward animal protein food demand which grouped into three categories, Meat, Egg and Fish product, using model econometric LA/AIDS.

The result shows that animal protein consumption proportion dominated by Fish product, Price Elasticity of Demand has positive results for all commodities indicating that quality demanded change is smaller than price change. Cross Elasticity of Demand are more than 0 for Meat and Egg commodity compared to Fish product, indicated a substitional relation between food categories. Income Elasticity of Demand for Meat has value more than 1, which shows that Meat is categorized as luxury goods, meanwhile Egg and Food product are categorized as normal or necessities goods.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Putri Handayani
Abstrak :
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari berbagai suku bangsa (etnis) yang tersebar di seluruh penjuru wilayahnya. Hal ini memberikan pengaruh pada hukum adat yang berbeda-beda yang berlaku di tiap daerah tersebut termasuk dalam bidang hukum kewarisan. Salah satu hukum waris adat yang terdapat di Indonesia adalah sistem kewarisan mayorat perempuan tunggu tubang yang berlaku pada masyarakat hukum adat di daerah Semendo, kabupaten Muara Enim, propinsi Sumatera Selatan. Sistem kewarisan tunggu tubang menentukan bahwa seorang anak perempuan tertua yang masih hidup ketika pewaris meninggal dunia adalah satu-satunya ahli waris yang berhak untuk mewarisi segenap harta peninggalan orang tuanya. Apa yang dimaksud dengan sistem kewarisan adat tunggu tubang tersebut, apakah masih diterapkan di daerah Semendo, bagaimana penerapannya dan apakah terdapat pergeseran nilai atau norma hukum dari adat tunggu tubang tersebut yang disebabkan oleh perkembangan zaman. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan ditambah dengan hasil wawancara kepada beberapa orang narasumber. Dari wawancara diketahui bahwa meskipun sejak tahun 2002 secara administratif daerah Semendo telah terbagi menjadi tiga kecamatan yang terpisah, yakni kecamatan Semendo Darat Ulu, Semendo Darat Laut dan kecamatan Semendo Darat Tengah, namun masyarakat Semendo masih menerapkan sistem kewarisan adat tunggu tubang yang selama ini telah dijalankan secara turun temurun. Perkembangan terhadap kedudukan anak tunggu tubang yakni mulai terdapat penolakan atas kedudukan sebagai tunggu tubang karena ia ingin melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar daerah Semendo. Perkembangan lain adalah adanya perubahan bentuk dan jumlah harta sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga yang baru dibentuk dan bagaimana mereka mempertahankan harta tunggu tubang yang telah diamanatkan kepada mereka.
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2008
S21378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library