Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Lia Andriyah
"Paduan Al-7wt%Si merupakan salah satu jenis paduan aluminium silikon yang memiliki aplikasi dalam dunia pengecoran khususnya proses die casting. Perhatian utama pada industri die casting adalah pada die soldering yaitu ketika aluminium cair menempel pada permukaan material cetakan dan ada bagian benda casting yang tersisa ketika dikeluarkan dari cetakan. Die soldering merupakan hasil dari reaksi permukaan antara aluminium cair dengan material cetakan. Karena afinitas aluminium terhadap besi tinggi menyebabkan besi dari cetakan terdifusi ke dalam aluminium cair dan membentuk lapisan intermetalik dari fasa biner Fe-Al dan ternary Fe-Al-Si di permukaan baja. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari morfologi dan karakteristik yang terdiri dari ketebalan dan kekerasan lapisan intermetalik AlxFeySiz yang terbentuk selama proses pencelupan. Benda uji yang digunakan yaitu baja perkakas H13 hasil annealing, yang dicelup pada Al-7%Si dengan temperatur tahan 710_C dengan kandungan besi yang berbeda-beda, yaitu 1.68%Fe, 1.765%Fe, dan 1.798%Fe. Dalam penelitian ini dihasilkan dua lapisan intermetalik pada permukaan baja H13 yang merupakan compact intermetallic layer dan broken intermetallic layer. Hasil penelitian menunjukkan nilai ketebalan lapisan intermetalik AlxFeySiz yang terbentuk pada pencelupan baja H13 ke dalam paduan Al-7%Si pada temperatur tahan 710_C dengan kandungan Fe yang berbeda-beda, yaitu 1.68%Fe, 1.765%Fe, dan 1.798%Fe, berturut-turut sebesar 85,71 _m; 81,495 _m; dan 77,49 _m. Dengan meningkatnya kandungan Fe dalam paduan alumunium dapat menurunkan total ketebalan dari lapisan intermetalik. Nilai kekerasan lapisan intermetalik AlxFeySiz yang terbentuk pada pencelupan baja perkakas H13 ke dalam paduan Al-7%Si pada temperatur tahan 710_C dengan kandungan Fe yang berbeda-beda, yaitu 1.68%Fe, 1.765%Fe, dan 1.798%Fe, berturut-turut sebesar 269,14 HVN; 217,89 HVN; dan 487,58 HVN. Nilai kekerasan dalam setiap lapisan intermetalik tergantung dari kandungan Fe yang berdifusi dari substrat baja H13. Nilai tersebut memperlihatkan prediksi model yang mendekati hasil pengamatan yang dilakukan.
Al-7wt%Si is one of aluminum silicon alloys which have application in the world of casting, especially in die casting process. A major concern in the die casting industry is die soldering when molten aluminum sticks to the surface of the die material and remains there after the ejection of the part. Die soldering is the result of an interface reaction between the molten aluminum and the die material.Due to the high affinity that aluminum has for iron causes the iron from the steel diffuses into the aluminum melt resulting in the formation of intermediate layers of binary Fe-Al and ternary Fe-Al-Si phases on the die surface. This research is done to study the morphology and the thickness and hardness characteristic formation of the AlxFeySiz intermetallic layer formed during dipping test. The sample is as-anneal H13 tool steel that dipped into the molten Al-7%Si at holding temperature 710_C with different iron content that is 1,68%Fe, 1,765%Fe, and 1,798%Fe. The investigation resulted two intermetallic layers in the surface of H13 tool steel, compact intermetallic layer containing AlxFey phase and broken intermetallic layer containing AlxFeySiz phase. The results show the total thickness of the intermetallic layer in the process of H13 tool steel immersion in molten Al-7%Si at holding temperature 710_C with different iron content that is 1,68%Fe, 1,765%Fe, and 1,798%Fe, are 85,71 _m; 81,495 _m; and 77,49 _m, and that a higher iron content reduces the total thickness of intermetallic layer. The hardness of the AlxFeySiz intermetallic layer in the process of H13 tool steel immersion in molten Al-7%Si at holding temperature 710_C with different iron content that is 1,68%Fe, 1,765%Fe, and 1,798%Fe, are 269,14 HVN; 217,89 HVN; and 487,58 HVN. The hardness value in the intermetallic layer depends on the content of the iron diffuse from H13 substrate. These values shows similar model to results of research that has been done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41771
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lia Andriyah
"
ABSTRAKEkstraksi kasiterit dari Indonesia menggunakan dekomposisi basa telah
dilakukan. Dekomposisi basa yang digunakan pada penelitian ini adalah natrium karbonat (Na2CO3). Kasiterit merupakan mineral oksida dari timah (SnO2) yang mempunyai komposisi berkisar 73,4% dan masih mengandung banyak pengotor seperti kwarsa, ilmenit, monazit, rutil dan zirkon. Proses pendahuluan untuk menghilangkan pengotor pada kasiterit adalah pencucian dan pemisahan high magnetic separator (HTS). Percobaan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah kasiterit dari lokal area Indonesia yang menggunakan dekomposisi basa untuk membentuk natrium stannat (Na2SnO3). Hasil percobaan menunjukkan bahwa kasiterit dari Indonesia dapat membentuk natrium stannat (Na2SnO3) yang dapat larut dengan air pada proses leaching. Semakin lama waktu dekomposisi menyebabkan fasa natrium stannat yang terbentuk makin banyak. Hasil optimum dicapai ketika proses dekomposisi dilakukan pada suhu 870 oC selama 4 jam dengan persentase produk mencapai 61%. High score plus (HSP) digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisa berat natrium stanat dan SnO2. Analisa HSP menunjukkan bahwa berat fasa natrium stannat (Na2SnO3) yang terbentuk > 70 wt % dan produk akhir SnO2 sebesar 100 wt %.
ABSTRACTExtraction of cassiterite from Indonesia using alkaline decomposition has
done. The alkaline decomposition that used in this research is natrium carbonate (Na2CO3). Cassiterite is a mineral oxide from tin (SnO2) that has a composition about 73.4% and many impurities such as quartz, ilmenite, monazite, rutile and zircon. Preliminary processes to remove the impurities in cassiterite are washing and separation of high magnetic separator (HTS). Aim of this research is to increase the added value of cassiterite from local area Indonesia that using alkaline decomposition to form natrium stannate (Na2SnO3). The result shows that cassiterite from Indonesia can form natrium stannate (Na2SnO3) which soluble with water in leaching process. The longer the time for decomposition, the more phases of natrium stannate that will be formed. Optimum result reached when the decomposition process was done in 870 ÂșC for 4 hours with the percentage of yield is 61%. High Score Plus (HSP) was used in this research to analyze the mass of natrium stannate (Na2SnO3) and SnO2. HSP analysis showed that mass of natrium stannate (Na2SnO3) is more than 70 wt% and mass of SnO2 product is 100 wt%."
2016
T46459
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library