Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leonita
"Di era lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, merek merupakan salah satu aset yang menciptakan diferensiasi dan nilai bagi perusahaan. Merek yang sukses dan terkenal menyediakan jaminan kualitas bagi konsumennya serta mampu melampaui segala atribut dan fitur produk itu sendiri. Banyak perusahaan mencari pertumbuhan melalui produk-produk baru dengan menggunakan nama merek yang sudah ada, salah satunya dengan co-branding. Co-branding diharapkan akan memudahkan konsumen untuk menerima dan memiliki sikap yang baik pada produk baru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap konsumen pada co-branding pada produk Walls Buavita. Hasil pada penelitian ini menunjukkan sikap konsumen pada co-branding Walls Buavita cukup baik.

In the era of highly competitive business environment, brand is one of assets that creating differentiation and value for the company. Successful and familiar brand provide quality assurance for its consumer furthermore can go beyond the attributes and features of product itself. Many companies seek growth through the new products with established brand name, one of the way is with co-branding. Co-branding is expected to facilitate consumer to accept and have good attitude through the new product. This paper aims to know how consumer attitude on co-branding at Walls Buavita product. The result is show that consumer attitude on Walls Buavita co-branding is good enough."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Karina Leonita
"Tesis ini membahas konsep hukum mengenai perlindungan dan kepastian hukum bagi pembeli lelang yang beritikad baik. Perlindungan hukum dan kepastian hukum bagi pembeli lelang di sini, berarti bahwa barang yang dibelinya melalui lelang itu seharusnya bebas dari tuntutan pihak ketiga, pembeli lelang mempunyai hak penuh atau hak absolut atau hak kebendaan atas barang lelang terkait, seperti hak milik atau hak kebendaan lainnya yang dapat dipertahankan terhadap gugatan dari siapapun.
Penelitian ini difokuskan kepada perlindungan hukum bagi PT. Bumijawa Sentosa sebagai pembeli lelang yang beritikad baik dalam sengketa lelang Gedung Aspac dengan PT. Mitra Bangun Griya (sebagai pihak yang merasa berhak atas Gedung Aspac yang dilelang BPPN). Adapun tindakan BPPN yang melakukan penawaran umum (lelang) secara langsung tanpa meminta bantuan Kantor Lelang bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia dan apabila dipermasalahkan secara hukum maka penjualan Gedung Aspac dapat dibatalkan karena penjualan tersebut tidak sah dan cacat hukum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif normatif dengan tipologi penelitian preskriptif.
Hasil penelitian adalah perlindungan hukum dan kepastian hukum bagi PT. Bumijawa Sentosa dalam memperoleh Gedung Aspac yang telah dibelinya ditunjukkan dengan telah dilaksanakannya eksekusi Gedung Aspac oleh PT. Bumijawa Sentosa berdasarkan putusan Hakim Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung baik dalam tingkat Kasasi maupun pada saat Peninjauan Kembali yang semua putusannya telah memenangkan PT. Bumijawa Sentosa dan mengesahkan pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh BPPN.
This thesis discusses about the legal concept of the legal protection and legal certainty for the good faith purchaser in the auction. Legal protection and legal certainty for the purchaser here, mean that goods which was bought through such auction was supposed to be free from any claims of third parties, purchaser has the full rights or absolute rights or rights over auction-related goods, such as property rights or rights of other material that can be defended against a claim from anyone.
This research is focused on the legal protection for PT. Bumijawa Sentosa as the good faith pruchaser in auction disputes of Aspac Building with PT. Mitra Bangun Griya as the party who feels entitled over Aspac Building which has been auctioned by BPPN. BBPN?s action which conduct direct public offering (auction) of Gedung Aspac without asking assistance of the Auction Office is against the prevailing laws and regulations in Indonesia and should this action is disputed from the legal side then such sale may be annuled since such sale is not valid and legally flawed. This research uses normative qualitative research with prescriptive typology research.
The result of this research is legal protection and legal certainty for PT. Bumijawa Sentosa in obtaining Aspac Building which has already been bought as indicated from the executions that have been done by PT. Bumijawa Sentosa based on the decrees that have been rendered by the Panel of Judges in District Court, High Court and Supreme Court both in the Cassation level as well as on the Civil Review, whereby all of the said decrees have been rendered in a favor of PT. Bumijawa Sentosa and ratifying the auction process which has been conducted by BPPN.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27321
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fietrysia Leonita
"Permasalahan kondisi Iingkungan sekitar tidak dapat dipisahkan dari perancangan bangunan karena kondisi dalam ruang juga dipengaruhi oleh Iingkungan sekitar. Perancang berusaha memodifikasi kondisi Iingkungan sekitar untuk menciptakan kondisi dalam ruang yang nyaman. Salah satunya yaitu kenyamanan thermal di dalam ruang. Upaya perancang untuk menciptakan ruang yang nyaman secara thermal adalah dengan melakukan pengolahan elemen bangunan sehingga dapat memanfaatkan faktor iklim pada lingkungan semaksimal mungkin.
Pasar sebagai tempat berkumpulnya banyak orang untuk melakukan kegiatan jual beli, merupakan fasilitas kota yang penting bagi masyarakat. Sebagai tempat berkumpulnya orang banyak faktor kenyamanan thermaI perlu diperhatikan agar orang merasa nyaman saat berada di dalam pasar. Pasar tradisional umumnya menggunakan sistem pengudaraan alami untuk memberikan aliran dalam ruang. Oleh karena itu pengolahan elemen bangunan sangat menentukan pencapaian kenyamanan thermal dalam ruang.
Untuk mengetahui kondisi thermal pada pasar, maka dilakukan pengukuran temperatur dan RH, pencatatan arah aliran angin, dan penyebaran kuesioner pada beberapa pengguna pasar. Proses tersebut akan menghasilkan data-data yang digunakan dasar untuk mengetahui tingkat kenyamanan thermal pada pasar dan faktor apa yang menyebabkannya.
Dari hasil analisis yang diIakukan, penulis membuat studi banding elemen bangunan yang menjadi faktor positif dan negatif pada kedua kasus. Sehingga pada perancangan berikutnya dapat dilakukan perbaikan pada elemen yang kurang menguntungkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Leonita
"Pada penelitian ini limbah fenol didegradasi menggunakan teknik ozonasiadsorpsi dengan GAC (Granular Activated Carbon) dalam reaktor unggun diam berpemutar. Saat penelitian, dilakukan proses penyisihan menggunakan teknik ozonasi tanpa adsorpsi dan adsorpsi tanpa ozonasi sebagai pembanding. Sementara variasi dosis GAC, pH awal fenol dan kecepatan pemutar hanya dilakukan pada teknik ozonasi-adsorpsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik ozonasi-adsorpsi terbukti lebih unggul dalam mendegradasi fenol. Pada kondisi operasi yang sama teknik ozonasi-adsorpsi mampu menyisihkan fenol sebanyak 78,62% dibandingkan ozonasi tanpa adsorpsi (53,15%) dan adsorpsi tanpa ozonasi (36,67%). Peningkatan persentase penyisihan fenol pada teknik ozonasi-adsorpsi berbanding lurus dengan penambahan dosis GAC, pH larutan, dan kecepatan pemutar.

In this study, phenols in liquid waste is degradated using ozonationadsorption technique with GAC (Granular Activated Carbon) in a packed bed rotating reactor. During research, we also use single ozonation and single adsorption techniques for comparison. Meanwhile, variations of GAC dose, initial pH of phenols and packed bed rotator speed is only done on ozonation-adsorption technique.
The results showed that ozonation-adsorption technique proved more superior in degrading phenols. At the same operating conditions ozonationadsorption technique capable of removing 78.62% phenols as compared ozonation without adsorption (53.15%) and adsorption without ozonation (36.67%). The increasing percentage of degradated phenol in ozonation-adsorption technique is proportional to the addition of GAC dose, solution pH, and packed bed rotator speed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sendhi Leonita
"Sebuah metode estimasi persentase dan distribusi lemak tubuh pada anak-anak diperlukan untuk menjadi dasar dalam penentuan program penentuan asupan makan dan aktivitas fisik dalam mengatasi masalah obesitas demi meningkatkan produktivitas dan pencapaian keterampilan pada anak-anak. Analisis regresi berganda dilakukan untuk merancang model matematika persentase lemak tubuh berbasis antropometri. Penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 155 anak laki-laki Indonesia berusia 7-12 tahun ini menghasilkan model regresi, yang dapat digunakan untuk mengestimasi persentase lemak tubuh serta memprediksi distribusi dominan pada anak laki-laki Indonesia.

A method of estimating percentage and distribution of body fat at boys is required to become a basic in designing dietary and physical activity program in order to overcome obesity problem which can increase children’s productivity and skill attainment. Multiple regression analysis was conducted to design mathematical model of body fat percentage based on anthropometry. This cross-sectional study which has a total of 155 boys aged 7 to 12 years old obtained regression model, that can be used to estimate body fat percentage and predict dominant distribution of body fat at Indonesian boys.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Leonita
"Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri penyumbang air limbah, sehingga diperlukan instalasi pengolahan air limbah. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri pulp dan kertas di PT.RAPP terdiri dari beberapa unit, seperti unitbucket screen, primary clarifier, neutralization basin, cooling tower, aeration basin, dan secondary clarifier. Terjadi peningkatan jumlah produksi maka terjadi peningkatan beban air limbah yang dibuang, sehingga harus dilakukan identifikasi dan evaluasi kinerja sistem dan unit pengolahan. Evaluasi yang dilakukan berdasarkan parameter-parameter kinerja berupa TSS, pH, warna, COD, dan BOD yang akan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, kriteria desain IPAL, serta studi literatur. Selain itu, dilakukan perhitungan terhadap proses kondisi bak aerasi pada kondisi eksisting dan pada kondisi perencanaan.
Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa timbulan limbah cair sebesar 330000 m3/hari, dimana masih memenuhi kriteria desain IPAL sebesar 450000 m3/hari. Karakteristik limbah cair industri pulp dan kertas menunjukkan limbah cair tersebut memiliki pH kondisi basa, yaitu 9,0, sedangkan untuk parameter TSS (566 mg/l), warna (1256 PtCo), COD (741 mg/l) dan BOD (338 mg/l). Konsentrasi effluent secara keseluruhan sudah dibawah baku mutu lingkungan, dengan nilai efisiensi pH sebesar 14%, warna sebesar 70%, TSS sebesar 94%, COD sebesar 78% dan BOD sebesar 96%.

Pulp and paper industry is one of the contributors to the wastewater industry, so that the necessary wastewater treatment plant. Waste Water Treatment Plant (WWTP) in the pulp and paper industry PT.RAPP consists of several units, such as units of bucket screen, primary clarifier, neutralization basin, cooling tower, aeration basin and secondary clarifier. Increase the amount of production then increase loads wastewater, so it should be the identification and evaluation of system performance and the processing unit. Evaluation of performance is based on parameters such as TSS, pH, color, COD, and BOD which will be compared with environmental quality standards, design criteria for wastewater treatment, and the study of literature. In addition, the calculation is done on process conditions of the existing conditions of aeration basin and on the conditions of the planning.
From research conducted showed that wastewater generation of 330 000 m3/day, which still meets the design criteria of 450000 m3/day WWTP. Characteristics of wastewater pulp and paper industry showed the effluent pH alkaline conditions, namely 9.0, whereas for the parameters of TSS (566 mg/l), color (1256 PtCo), COD (741 mg/l) and BOD (338 mg/l). Effluent concentration is below the overall environmental quality standards, with a pH value of efficiency by 14%, color by 70%, amounting to 94% of TSS, COD and BOD by 78% at 96%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Leonita
"Pada penelitian ini dilakukan studi kasus proses penyisihan fenol dalam limbah cair dengan teknik ozonasi katalitik menggunakan GAC dan ZAL dalam reaktor unggun diam berpemutar. Perbandingan efektivitas penggunaan katalis pada teknik ozonasi katalitik ditinjau dari kuantitas radikal hidroksil, persesntase penyisihan fenol, neraca massa ozon, perubahan pH, serta karakteristik dan kemampuan adsorpsi katalis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa GAC lebih unggul dari ZAL dalam menyisihkan senyawa fenol di limbah cair, baik melalui proses adsorpsi tunggal maupun dengan teknik ozonasi katalitik. Pada kondisi operasi yang sama, GAC memiliki kemampuan adsorpsi fenol yang lebih baik (persentase penyisihan fenol 60,86% dengan tingkat adsorpsi 1,302 mg/g) dibandingkan dengan ZAL (persentase penyisihan fenol 15,47% dengan tingkat adsorpsi 0,287 mg/g). Dalam larutan limbah bersuasana basa (pH ≈ 10), kombinasi ozon dengan GAC mampu menyisihkan fenol sebesar 88,94% dibandingkan ozonasi katalitik menggunakan ZAL hanya mampu menyisihkan fenol sebesar 50,97%.

In this research, a case study of elimination process of phenol compounds in waste water by catalytic ozonation using GAC and ZAL in rotating packed bed reactor was examined. The effectiveness comparison of catalysts which used in ozonation catalytic is evaluated from quantity of hydroxyl radicals, percentage of phenol degradation, the mass balance of ozone, pH changes, catalyst`s adsorption capacity, and the changes of catalyst characteristics.
The results showed that GAC is better than ZAL to eliminate phenol compounds in waste water, either through a single adsorption process as well as catalytic ozonation technique. At the same operating conditions, GAC has better ability for phenol adsorption (percentage of phenol degradation about 60,86% with the rate of adsorption up to 1,302 mg/g) compared to ZAL (percentage of phenol degradation about 15,47% with the rate of adsorption 0,287 mg/g). In waste water with alkali solution (pH ≈ 10), combination of ozone with GAC capable to remove phenol by 88,94%, compared to use catalytic ozonation using ZAL that only capable to remove phenol by 50,97%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fietrysia Leonita
"Salah satu upaya untuk menghindari jatuhnya korban jiwa pada kebakaran adalah dengan melakukan evakuasi yang efektif dan aman. Namun pada saat bangunan melakukan evakuasi penuh, dapat terjadi penurunan kecepatan turun tangga yang mungkin disebabkan jauhnya jarak tempuh dan kepadatan yang akan memperlama waktu mencapai daerah aman di lantai dasar luar bangunan. Sesuai hasil penelitian Aydin Ӧzkaya [1] tentang pengaruh faktor budaya setempat pada evakuasi, untuk itu pada penelitian ini akan dipelajari karakteristik evakuasi penghuni gedung di Indonesia dan strategi evakuasi yang diharapkan dapat mempercepat waktu perjalanan (travel time) seperti strategi penempatan lif.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dan simulasi. Dari hasil survei latihan evakuasi yang diperoleh sepertinya terlihat adanya penurunan kecepatan saat terjadi pertambahan jarak tempuh dan peningkatan kepadatan. Pada survei dengan kondisi tidak ramai, kecepatan turun tangga dari lantai 4, lantai 9, dan lantai 19 berturut-turut adalah ± 0.70 ? 0.81 m/s, ± 0.62 ? 0.75 m/s, dan ± 0.50 - 0.73 m/s. Sedangkan pada kondisi dimana terlihat adanya antrian pada lantai pengamatan atas, kecepatan yang terjadi dapat lebih rendah dari pengamatan dengan jarak tempuh yang lebih jauh namun dalam kondisi yang tidak ramai. Data kecepatan penghuni yang diperoleh dari survei sesuai dengan literatur pada SFPE Handbook. Perilaku penghuni yang sepertinya menimbulkan antrian adalah perilaku pelaku evakuasi yang berjalan bersisian dengan anggota kelompoknya.
Dari simulasi yang dilakukan, didapat hasil bahwa strategi pengaturan ruang gerak pada tangga eksit dengan pemisahan jalur antara pelaku evakuasi yang bergerak lambat dan berkelompok dengan pelaku evakuasi yang bergerak lebih cepat menghasilkan waktu perjalanan lebih cepat dari kondisi dimana pelaku evakuasi lambat berada pada jalur dalam dan luar tangga dan dari 2 strategi penempatan lif. Penambahan sarana lif secara umum sepertinya dapat mempercepat waktu perjalanan, dengan waktu perjalanan yang paling cepat didapat pada penempatan semua lif di lantai refuge tengah.

One of the way to avoid the loss of life during building fires is by performing effective and safe evacuation. When building has to perform full evacuation, the decrease of downward speed could happen due to the increase of travel distance and density on stairs, that might caused delay to reach safety area that located outside the building on the ground floor. As sugested from Aydin Ӧzkaya [1] reseach about the influence of cultural background on evacution, therefore this paper intended to study the building occupant evacuation characteristic in Indonesia and the evacuation strategy that might improve evacuee travel time, such as elevator placement strategy.
The reseach method are survey and simulation. The result from the evacuation drill survey sugested that the increase of travel distance and density could caused the decrease of downward speed. On the survey that relatively happen in uncrowded condition, the downward speed decending from 4th floor, 9th floor, and 19th floor were ± 0.70 ? 0.81 m/s, ± 0.62 - 0.75 m/s, dan ± 0.50 - 0.73 m/s, respectively. From the survey that queues already seen in the upper observation floor, the downward speed of evacuee can be lower than downward speed of evacuee from farther travel distance, but in relatively not crowded condition. The survey result in good understanding with literature in SFPE Handbook. The behaviour of evacuee that might create queues is the evacuee behaviour that travel side by side with other member of the group.
The arrangement of space for movement in the exit stairs strategy, by separate the pathway of slow-moving evacuees (including travel in group evacuee) and fast moving evacuees, can faster the evacuees travel time. The travel time result are faster than the condition were slow-moving evacuees travel on the inside and outside part of the stairs and from 2 condition of elevator placement strategy. In general, the addition of elevator can faster the travel time. The fastest travel time resulted when all elevator positioned on refuge floor in the middle of building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T42927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Leonita
"Kelompok Pemilih muda merupakan kelompok yang terus mengalami kenaikan jumlah sejak Indonesia memasuki masa reformasi. Kondisi ini membuat kelompok pemilih muda menjadi kelompok yang strategis dalam pemilihan umum, sehingga menarik untuk dilihat hubungan antara wakil dan konstituen pemilih muda. Studi ini meneliti mengenai strategi politik Mohammad Saleh sebagai anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan Provinsi Bengkulu 2019–2024 dalam mengelola konstituen pemilih muda. Sebagai wakil yang bukan berasal dari kelompok umur pemuda, peneliti ingin melihat bagaimana strategi politik yang Mohammad Saleh lakukan untuk memaksimalkan alokasi dana untuk kegiatan yang menyasar kegiatan konstituen pemilih muda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Politik Pork barrel Susan Stokes (2013) dan Konsep Gaya Presentasi Wakil Richard Fenno (2003) untuk menjelaskan strategi politik Mohammad Saleh dalam mengelola konstituen pemilih muda. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder observasi lapangan, artikel berita, dan dokumen resmi kenegaraan. Riset ini menemukan bahwa kegiatan kepemudaan yang dilakukan oleh Mohammad Saleh untuk mengelola hubungan wakil dan konstituen dapat terjadi karena penempatan Mohammad Saleh pada Komisi VIII yang memiliki mitra kementerian dengan program-program yang menargetkan konstituen kelompok pemuda. Hal tersebut akhirnya mempengaruhi gaya presentasi wakil di daerah pemilihan dengan cara presentasi melayani distrik dan berorientasi pada isu pemuda. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi masalah yang muncul saat Mohammad Saleh mengelola hubungan wakil dengan konstituen pemilih muda yaitu tidak dapat berfokus pada semua kelompok pemilih muda di Provinsi Bengkulu, hambatan untuk melakukan pendidikan politik oleh wakil, dan tidak ada jaminan loyalitas dari kelompok pemilih muda kepada Mohammad Saleh.

The group of young voters has continued to experience an increase in numbers since Indonesia entered the reform period. This condition makes young voters a strategic group in general elections, so seeing the relationship between representatives and young voters' constituencies is interesting. This study examines the political strategy of Mohammad Saleh as a member of the DPR RI legislature for the electoral district of Bengkulu Province 2019–2024 in managing young voter constituencies. As a representative not from the youth age group, the researcher wants to see how the political strategy Mohammad Saleh is implementing is to maximize the allocation of funds for activities targeting the activities of young voter constituents. In this study, researchers used Susan Stokes' Pork barrel Political Theory (2013) and Richard Fenno's Representative Presentation Style Concept (2003) to explain Mohammad Saleh's political strategy for managing young voter constituencies. Researchers used qualitative research methods with primary data collection techniques through in-depth interviews and secondary data collection from field observations, news articles, and official state documents. This research found that the youth activities carried out by Mohammad Saleh to manage representative and constituent relations could occur due to the placement of Mohammad Saleh on Commission VIII, which has a ministry partner with programs targeting youth group constituencies. This ultimately influenced the representative's presentation style in the constituency by serving to district and oriented toward youth issues. In addition, the researcher also identified problems that arose when Mohammad Saleh managed representative relations with young voter constituents, namely not being able to focus on all groups of young voters in Bengkulu Province, obstacles to carrying out political education by representatives, and there was no guarantee of loyalty from young voter groups to Mohamad Saleh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>