Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lendriadi Agung
Abstrak :
Ekstraksi dan injeksi fluida di sumur-sumur lapangan geothermal Kamojang pada fase eksploitasi, menyebabkan terjadinya perubahan massa di reservoir. Time-lapse microgravity monitoring dilakukan untuk memantau kesetimbangan massa yang terjadi di reservoir akibat dari proses operasi dan produksi geothermal di Kamojang. Dengan periode monitoring yang optimal, time-lapse microgravity monitoring yang rutin dilakukan setiap tahun di Kamojang sejak tahun 2016 hingga tahun 2021 mampu menggambarkan dinamika perubahan massa fluida secara periodik di reservoir Kamojang. Daerah KWK menjadi daerah yang mengalami kehilangan massa paling besar, dengan area natural recharge di sekitar Barat Laut – Selatan - Tenggara dari tepi reservoir Kamojang. Masuknya fluida natural recharge dan sumur injeksi yang menyebar di area produksi Kamojang, menyebabkan defisit massa yang terjadi di Kamojang tidak sebesar dari yang diperkirakan, rata-rata 4 MTon fluida natural recharge masuk ke reservoir tiap tahunnya, yang menyebabkan kehilangan massa tahunan nya hanya sekitar -7 Mton per tahun. Namun strategi penambahan sumur injeksi di area KWK perlu segera dilakukan untuk menghindari kehilangan massa yang lebih besar yang dapat menyebabkan penurunan produksi yang lebih cepat. Penambahan kuantitas fluida injeksi sekitar 450 ton per jam dapat dilakukan untuk meningkatkan rasio injeksi dari 23% menjadi 58%, sehingga keberlangsungan dan kontinuitas operasi produksi geothermal di Kamojang dapat lebih terjaga dalam jangka panjang ......Fluid extraction and injection in the wells of Kamojang geothermal field during exploitation causes mass changes in the reservoir. Time-lapse microgravity monitoring is carried out to monitor the mass balance that occurs in the reservoir as a result of geothermal operations and production in Kamojang. With an optimal monitoring period, time-lapse microgravity monitoring routinely conducted every year in Kamojang from 2016 to 2021 are able to describe the dynamics of fluid mass changes in the Kamojang reservoir.The KWK area is the area that has highest deficit mass loss, with natural recharge areas around the Northwest - South - Southeast from the edge of the Kamojang proven reservoir. The natural recharge fluids and injection wells which spread in the Kamojang production area, causes the mass deficit that occurs in Kamojang less than expected, an average of 4 MTons of natural recharge fluid enters the reservoir each year, which causes an annual mass loss of only approximately -7 Mton per year. However, the strategy of adding injection wells in the KWK area needs to be implemented immediately to avoid greater mass loss which can lead to a faster decline production. The addition of an injection fluid quantity around 450 tons per hour can be done to increase the injection ratio from 23% to 58%, so that the sustainability and continuity of geothermal production in Kamojang can be maintained for the long term production.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lendriadi Agung
Abstrak :
Area prospek geothermal Tawau, Sabah, Malaysia salah satu daerah prospek di Malaysia yang terbentuk karena proses tektonik di daerah Sulu, dengan formasi batuan kuarter. Area prospek geothermal ini memiliki mata air panas tipe klorida, mata air panas tipe steam-heated, dan mata air panas tipe bikarbonat yang keseluruhannya tersebar di sekitar area prospek. Dari hasil perhitungan geotermometri diperoleh area prospek geothermal Tawau memiliki temperatur 190-236 0C, yang dapat dikategorikan sebagai moderate to high temperature geothermal system. Untuk mengetahui mengenai batas, kedalaman, dan geometri dari reservoir yang ada, dilakukan pengukuran dengan metode Magnetotellurik (MT) dan Time Domain Electromagnetic (TDEM). Pengukuran dilakukan dengan desain gridding agar dapat diketahui penyebaran resistivitas dari arah Utara-Selatan maupun Barat-Timur. Data MT tersebut dikoreksi terlebih dahulu terhadap efek statik dan noise dengan menggunakan TDEM dan Remote Reference sebelum nantinya siap diinterpretasi. Pemodelan sistem geothermal dari data magnetotellurik dengan menggunakan analisa 2-dimensi dan visualisasi 3-dimensi. Diperoleh hasil area prospek geothermal ini memiliki luas reservoir sekitar 15 km2, dan potensi untuk dikembangkan menjadi pembangkit listrik mencapai 84 MW, dengan rekomedasi pengeboran yang berada di dekat gunung Maria di bagian Utara Tawau.
Geothermal prospect area in Tawau, Sabah, Malaysia is one of the prospect area developed by tectonic process in Sulu, with quaternary formation. This geothermal prospect area has chloride, steam-heated, and bicarbonate hot springs. Based on geothermometry calculation the geothermal prospect area of Tawau has temperature 190-236 0C which is categorized as a moderate to high temperature geothermal system. To estimate the boundary, depth, and geometry of the reservoir, Magnetotelluric (MT) and Time Domain Electromagnetic (TDEM) methods were used. Data acquisition was designed gridding method to delineated resistivity distribution in North-South or West-East orientation. MT data was then corrected for static effect and possible noise using TDEM and remote reference before comprehensive interpretation. Modeling of the geothermal system was carried out by using 2-dimensional MT resistivity and 3-dimensional visualization. As a result we could delineated the geothermal prospect area is about 15 km2 with its potential of up to 84 MWe. In addition, the with drilling recommendation is proposed is the promising zone (close to Mt. Maria flank).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library