Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lena
Abstrak :
Pailit merupakan upaya akhir bagi debitor yang berada dalam keadaan insolven dimana ia tidak lagi mampu melakukan kewajiban kepada para kreditornya. Undang-Undang Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004 merupakan peraturan terakhir yang diamandemen Indonesia namun masih memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan Jepang, Malaysia, dan Singapura tentang insolvency test yang dijadikan tolak ukur pengajuan pailit. Hukum yang seyogyanya dijadikan sandaran demi memenuhi nilai keadilan bagi debitor dan kreditor secara proporsional, dalam hal ini akan dibahas dengan membandingkan hukum kepailitan dan insolvency test. Dengan melihat Undang-Undang Kepailitan Jepang, Malaysia, dan Singapura, tulisan ini dibuat untuk mengambil kelebihan yang ada pada hukum Negara lain serta melihat kekurangannya untuk dijadikan pegangan dalam memperbaiki Hukum Kepailitan Indonesia kearah yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan hukum dapat memenuhi perannya sebagai pedoman dalam memberikan nilai keadilan, serta utilitas pengadilan dalam memutus perkara dengan waktu yang efisien dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bankrupt ought to be last resort for debtor who could not pay his debt to his creditors as it became due and payable and he has been stated as insolvent. Bankruptcy Act Number 37 of 2004 is the last amended statute in Indonesia. This Act has fundamental difference with Bankruptcy Law of Japan, Malaysia, and Singapore concerning about insolvency test which is used as legal task for bankruptcy petition. Justice for both of debtors and creditors should rely on Bankruptcy Law in such case as mentioned. In this matter, insolvency test is an important point to be considered in bankruptcy law. Discussion between Japan, Malaysia, Singapore, and Indonesia Bankruptcy Law is purposed to analyze law and to compare insolvency matters in each laws. Through this analytic discussion, taking excess points and also to prevent short points of law is the priority to improve Indonesia Bankruptcy Law. Thus law can fulfill its duties as reference to produce just norm, show utility of court in deciding case, and also give an efficient proceedings to support economic growth.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lena
Abstrak :
Tingginya angka penggunaan media elektronik pada anak tipikal dan autism spectrum disorder (ASD) di Indonesia sudah tergolong pada level mengkhawatirkan. Hal ini berkontribusi terhadap penurunan performa executive function (EF). Meskipun demikian, sejumlah penelitian terkini menemukan hubungan yang positif antara penggunaan media elektronik dan performa EF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kondisi perkembangan anak (tipikal dan ASD) dan durasi penggunaan media elektronik terhadap performa EF, dengan sebelumnya melakukan uji regresi antara kondisi perkembangan anak dan durasi penggunaan media elektronik. Partisipan terdiri dari 24 anak tipikal dan 9 anak ASD yang berusia 48-96 bulan dan memiliki tingkat inteligensi ≥ 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perkembangan anak yang mengalami gangguan ASD berasosiasi secara signifikan dengan peningkatan durasi penggunaan media elektronik dan penurunan performa EF, namun durasi penggunaan media elektronik tidak berkontribusi dengan performa EF. Penelitian ini menekankan pentingnya mengatur penggunaan waktu media elektronik pada anak, baik tipikal maupun ASD, untuk mengoptimalkan EF mereka. ......The high rate of electronic media usage in typical and autism spectrum disorder (ASD) children in Indonesia were highly concerning, which could contribute to the lowering executive function (EF) performance. However, recent studies found positive association between the use of electronic media and childrens EF performance. This study aims to determine of the contribution of childrens development state (typical and ASD) and duration of electronic media use in childrens EF performance, with prior measurement using regression analysis for childrens development state and their duration of electronic media use. The participants of this study were 24 typical children and 9 children with ASD, which were 48-96 months of age and had IQ score of ≥ 70. The results showed that childrens development state with ASD significantly associated with increasing in duration of electronic media use and decreasing in childrens EF performance. However, the duration of electronic media use was not contributed in childrens EF performance. This study emphasized in the importance of managing the duration of electronic media use in typical and ASD children, to promote optimum EF development.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Lena
Abstrak :
Salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan upaya sistematis untuk pembebasan yang permanen dan bermacam-macam keterbelengguan (terbelengguan oleh kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, kesengsaraan, dan lain-lain). Sumber daya manusia yang dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh sumber daya pendidikan (instrumental input) yang terdiri atas kurikulum, guru, admisistrasi, laboratorium, perpustakaan dan saranalpras.arana, dan masukan lingkungan (inveromental input) seperti potensi alam yang ada. Kita ketahui bahwa 213 wilayah Indonesia adalah laut. Dengan kekayaan sumber daya laut yang beraneka ragam dan melimpah memungkinkan Negara kita menjadi Negara yang makmur, bila laut ini dikelola oleh sumber daya manusia yang berkuatitas. Potensi kelautan dan perkanan yang ada di Negara kita dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan, dengan didirikannya SMK Perikanan dan Kelautan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang diharapkan mampu bersaing di pasar global pada level menengah. Pembangunan SMK Kelautan dan Perikanan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang pengelolaan sumber daya kelautan dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dapat menjadi tumpuan bagi ketahanan pribadi/keluarga khususnya ketahanan keluarga di bidang ekonomi. Mengacu pada kenyataan diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan SMK Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan Sumber daya manusia dalam kaitannya dengan ketahanan keluarga. (studi kasus SMKN 36 Jakarta) Untuk memperoleh informasi tentang peranan SMK Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan sumber daya manusia bidang kelautan, dilakukan penelitian dengan metode analisis deskriptif analitik kualitatif terhadap tamatan SMKN 36 Jakarta yang bekerja di bidang kelautan dan perikanan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa lulusan SMK Kelautan dan Perikanan Studi kasus SMKN 36 Jakarta) dapat diterima dengan mudah dan mampu bekerja dibidang tersebut, karena hasil dari instrumental input dan inviromental input yang mendukung. Kualitas lulusan yang cukup baik sangat mempengaruhi keberadaan mereka pada saat mereka bekerja. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pribadi/keluarga para lulusannya yang pada akhirnya dapat menuju ke ketahanan wilayah dan ketahanan nasional.
One of many ways to develop human resources is through education. Education is a systematic way to permanently release human from barriers such as poverty, stupidity, misery and many others. Human resources created by an educational institution is affected by educational resources called instrumental input which consists of curriculum, teacher, administration, laboratory, library and facility/infrastructure and environmental input such as the existing natural resources. We are already known that 2/3 (two third) of Indonesian region is covered by waters. With our richness in various and abundant marine resources, it makes the country possible to become a prosperous country, if only it is managed by qualified human resources. The marine and fishery potential in our country may be developed through educational effort, by the establishment of SMK Perikanan dan Kelautan (Marine and Fishery Vocational School) that this kind of school is expected to be able to compete in global market in medium level. The establishment of this Marine and Fishery Vocational School is one of the efforts to improve people's ability in marine resources management with an expectation to improve people's welfare, that can be a corner stone for private/family resilience particularly family's defense in economy field. Referring to the above fact, this research has a purpose to know the role of Marine and Fishery Vocational School in improving the human resources in relation with family resilience, a case study of SMKN 36 Jakarta. In order to get information on the school's role in improving the human resources in marine field, a research with analysis of analytical descriptive qualitative method was performed to the graduates of SMKN 36 Jakarta who are working in marine and fishery industry. From the research, it is known that the graduates of Marine and Fishery Vocational School, a case study of SMKN 36 Jakarta, are easily recruited and able to work in the industry since as viewed from instrumental input and environmental input it s supporting. The quality of graduates that is considered good affect their existence in the field when they work. This may improve their welfare and eventually will enhance the graduate's private/family resilience and then moving toward the regional and national resilience.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Lena
Abstrak :
Apabila investor asing ingin menanamkan modal di Indonesia tentu membutuhkan suatu badan hukum untuk digunakan sebagai tempat memberikan perlindungan hukum dan membatasi ruang geraknya agar tetap berada dalam pengawasan dan tidak keluar dari jalur yang telah diatur oleh UU No.1 Tahun 1967 tentang PMA dan UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Badan hukum tersebut dapat ditempuh melalui pendirian PT.PMA dengan rangkaian prosedur yang harus dilaksanakan. Diantara rangkaian prosedur tersebut, prosedur pertama yang harus dilaksanakan adalah pengajuan permohonan PMA ditujukan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan memperhatikan persyaratan yang diberlakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Berkaitan dengan hal ini, tugas notaris membantu pemerintah memberikan penyuluhan hukum bagi para pihak yang melakukan pendirian tersebut, membuatkan Joint Venture Agreement yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sebagai bentuk kesepakatan para pihak dan membuatkan akta pendirian PT. PMA. Metode penulisan tesis ini bersifat deskriptif, normatif dan empiris, terhadap prosedur yang diberlakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam pendirian PT. PMA, tugas notaris dalam hal ini adalah pemberian penyuluhan hukum, pembuatan Joint Venture Agreement dan pembuatan akta pendirian PT. PMA. Namun perlu diketahui juga bahwa pembuatan Suatu Joint Venture Agreement tidak mérupakan suatu keharusan karena pendirian PT. PMA dapat diajukan permohonannya secara langsung oleh para pihak dengan disertai dokumen yang diwajibkan saja, oleh karena itu pembuatan suatu Joint Venture Agreement hanya merupakan suatu pilihan bagi para pihak. Sedangkan tugas notaris dalam hal ini adalah memberikan saran kepada para pihak untuk membuat Joint Venture Agreement agar memudahkan pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam memberikan persetujuan terhadap pendirian tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 18939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Masra Lena
Abstrak :
Latar belakang: Kejadian aterosklerosis pada pasien artritis reumatoid (AR) dilaporkan semakin lama semakin meningkat. Penyebab aterosklerosis pada AR tidak hanya disebabkan oleh faktor risiko tradisional, akan tetapi antibodi anti-CCP yang merupakan autoantibodi spesifik pada AR juga berperan dalam patogenesis aterosklerosis. Data prevalensi aterosklerosis dan penelitian mengenai hubungan antara antibodi anti-CCP dengan aterosklerosis belum pernah dilakukan pada populasi pasien AR di Indonesia. Tujuan: Mengetahui prevalensi aterosklerosis pada pasien AR dan menentukan asosiasi antara antibodi anti-CCP dengan aterosklerosis pada pasien AR. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive. Subjek penelitian adalah pasien AR dewasa berusia diatas 18 tahun yang didiagnosis sesuai kriteria ACR/ EULAR 2010 yang datang berobat ke Poliklinik Reumatologi RSCM pada bulan September 2012 sampai Maret 2013. Antibodi anti-CCP diperiksa dengan metode ELISA. Adanya aterosklerosis ditentukan melalui pemeriksaan USG karotis bilateral yang dilakukan oleh satu orang operator dan tidak mengetahui latar belakang klinis pasien. Hubungan antara anti-CCP dengan aterosklerosis dinilai dengan menghitung crude odds ratio (OR) disertai interval kepercayaan (IK) 95%-nya. Peran variabel perancu dinilai dengan menggunakan analisis regresi logistik untuk mendapatkan adjusted OR. Hasil: Dari 86 subjek penelitian didapatkan 90,7% berjenis kelamin perempuan dengan median usia 49,5 (rentang 20 sampai 70) tahun. Prevalensi aterosklerosis didapatkan sebesar 50% (IK95% 0,39 – 0,61). Proporsi aterosklerosis pada kelompok subjek dengan antibodi anti-CCP positif (51,5%) tidak jauh berbeda dengan kelompok antibodi anti-CCP negatif (49,1%). Setelah disesuaikan dengan beberapa variabel perancu, tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara antibodi anti-CCP dengan aterosklerosis (adjusted OR 1,197; IK95% 0,43 - 3,29). Simpulan: Prevalensi aterosklerosis pada pasien AR sebesar 50% (IK95% 0,39 - 0,61). Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara antibodi anti-CCP dengan aterosklerosis pada pasien AR. ......Background: Atherosclerosis is markedly increased in patients with rheumatoid arthritis (RA). Traditional risk factors not only account for atherosclerosis but also autoantibodies in RA especially anti-cyclic citrullinated peptides (anti-CCP) is the one of autoantibody highly specific for RA play a role in the pathogenesis of atherosclerosis. However, in Indonesia there was no data regarding the prevalence of atherosclerosis in RA patients. Objectives: The aim of this study was to described the prevalence of atherosclerosis and to determine the association of anti-CCP antibodies with atherosclerosis in RA patients. Methods: A cross sectional study was conducted in Rheumatology outpatient clinic Department of Internal Medicine, Cipto Mangunkusumo Hospital with consecutive sampling. Study subjects were recruited from September 2012 to March 2013 that RA patients diagnosed according to American College of Rheumatology (ACR)/ European League Againts Rheumatism/ (EULAR) 2010 criteria. Anti-CCP antibodies was determined by enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA) test. Carotid intima-media thickness represent of atherosclerosis was measured by using Ultrasound (USG B-mode) and it was done by one independent operator without knowing clinical background of the patients. Association of anti-CCP with atherosclerosis was performed by chi-square test in order to get crude odds ratio (OR) with CI95% and logistic regression test was assigned to obtain adjusted OR. Results: Out of eighty six RA patients aged 20 to 70 years old revealed in this study with median age 49.5 years and female gender as the commonest (90.7%). Fourty three (50%; CI95% 0.39 to 0.61) RA patients had carotid atherosclerosis. Atherosclerosis in RA patients with anti-CCP positive was seen in 51.5% and 49.1% in anti-CCP negative. After a set of adjustment towards the confounding factors, there was no significant association between anti-CCP antibodies and atherosclerosis (adjusted OR 1.197; CI95% 0.43 to 3.29). Conclusion: This study demonstrates that the prevalence of atherosclerosis in RA patient is 50% (CI95% 0.39 to 0.61). The role of anti-CCP antibodies and atherosclerosis in patients with RA did not hold in this study.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Masra Lena
Abstrak :
Latar belakang. Bakteremia yang disebabkan oleh kuman resisten antibiotik Escherichia coli (E. coli) penghasil Extended-Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) dipengaruhi beberapa faktor risiko. Kondisi ini dapat berlanjut menjadi sepsis yang dapat meningkatkan tingginya morbiditas dan mortalitas. Prevalensi bakteremia yang disebabkan E. coli penghasil ESBL cukup tinggi mencapai 57,7%. Pentingnya melakukan penelitian untuk mengevaluasi faktor risiko pada terjadinya bakteremia E. coli penghasil ESBL yang dapat menyebabkan tingginya biaya perawatan dan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai di awal sebagai antisipasi terhadap kejadian mortalitas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko bakteremia E. coli penghasil ESBL dan menentukan faktor risiko terhadap mortalitas. Metode. Penelitian kohort retrospektif menggunakan data rekam medis pasien kultur darah positif E. coli yang di rawat pada dua Rumah Sakit Rujukan di Jakarta yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan periode Januari sampai Desember 2019. Faktor risiko terjadinya ESBL yang dicari sesuai dengan kepustakaan adalah usia, komorbiditas berdasarkan indeks Charlson, pemakaian alat medis, riwayat terapi antibiotik dan riwayat perawatan sebelumnya serta faktor risiko terhadap mortalitas. Uji bivariat perbedaan dua kelompok kategorik (Chi-square atau Fisher) dan uji regresi logistik multivariat dilakukan untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap bakteremia ESBL dan mortalitas. Hasil. Total 116 subjek dalam kurun waktu penelitian dengan usia ≥18 tahun sebanyak 81% subjek, didominasi 52,6% berjenis kelamin laki-laki. Sumber lokasi infeksi terbanyak berasal dari saluran cerna dan intra abdomen yang ditemukan pada 43 subjek (37,1%) dan sebanyak 54 subjek (46,6%) memiliki komorbiditas keganasan. Faktor risiko yang bermakna secara statistik pada seluruh subjek adalah riwayat terapi antibiotik (adjusted OR 2,78; IK95% 1,20–6,45; p=0,017) dan pemakaian alat medis (adjusted OR 3,21; IK95% 1,10–9,34; p=0,033), sementara pada pasien ≥18 tahun (94 subjek) hanya faktor riwayat terapi antibiotik yang bermakna (adjusted OR 2,77; IK95% 1,13 – 6,81; p= 0,027). Tidak terdapat perbedaan mortalitas antara bakteremia E.coli penghasil ESBL dan non-ESBL (p=0,059). Proporsi mortalitas bakteremia E. coli penghasil ESBL adalah 55,7% dan faktor risiko mortalitas yang bermakna adalah usia (adjusted OR 15,0; IK95% 1,54–146,0; p=0,020) dan sepsis (adjusted OR 6,5; IK95% 1,91–22,16; p=0,003). Simpulan. Faktor risiko terjadinya bakteremia E. coli penghasil ESBL adalah riwayat terapi antibiotik dan pemakaian alat medis. Lebih dari separuh pasien mengalami mortalitas dan faktor risiko yang berhubungan adalah usia dan sepsis. ......Background. Bacteremia caused by the Extended-Spectrum Beta-Lactamase (ESBL)-producing Escherichia coli (E. coli) causing septicaemia and lead to high morbidity and mortality. Factors to ESBL bacteremia are important to recognize soon as patient admitted to hospital since the prevalence of ESBL bacteremia is as high as 57,7% among admitted patient to hospital. The understanding of the risk factors ESBL-producing E. coli bacteremia give the opportunity to provide costs effective treatment costs and antibiotics use to save the lives. This study aims to identify and analyze the risk factor in bacteremia patients with ESBL producing E. coli and its mortality. Methods. A retrospective cohort study based on medical record data on all patients with a confirmed positive E. coli blood culture examinations were collected from January to December 2019 at two referral hospital in Jakarta, Cipto Mangunkusumo National Hospital and Persahabatan Hospital. Identified risk factors for ESBL-producing E. coli bacteremia were age, comorbidities based on the Charlson index, medical devices, history of hospitalization and history of antibiotics therapy including risk factors on mortality. Bivariate analysis of categorical group differences (Chi-square or Fisher test) and multivariate analysis with logistic regression tests were performed to identify the correlation of these factors to ESBL bacteremia and mortality. Results. A total of 116 subjects E. coli bacteremia were included, eighty one percent of subjects ≥18 years old and 52.6% was male. The common site of infection was gastrointestinal tract 37.1% (43 subjects) and 54 subjects (46.6%) had malignancy comorbidity. History of antibiotic therapy (adjusted OR 2.78; 95%CI 1.20–6.45; p=0.017) and medical devices (adjusted OR 3.21; 95%CI 1.10–9.34; p=0.033) were associated with ESBL bacteremia. Among patients ≥18 years old (94 subjects) marely the history of antibiotics (adjusted OR 2.77; 95% CI 1.13 – 6.81; p= 0.027) was associated with ESBL-producing E. coli bacteremia. Mortality among bacteremia ESBL and non-ESBL-producing E. coli were not significantly different (p=0.059). Mortality was found 55,7% among ESBL-producing E. coli bacteremia and associated independent risk factors were age (adjusted OR 15.0; 95%CI 1.54–146.0; p=0.020) and sepsis (adjusted OR 6.5; 95%CI 1.91–22.16; p=0.003). Conclusion. The risk factors for ESBL-producing E. coli bacteremia patients were a history of antibiotic therapy and medical devices. High mortality was found in patient with ESBL-producing E.coli bacteremia and the risk factors was associated with mortality were age and sepsis.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa April Lena
Abstrak :
Penelitian ini melakukan valuasi PT Bukalapak (BUKA) yang merupakan perusahaan e-commerce pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui Electronic Initial Public Offering (e-IPO). Penelitian ini berkontribusi terhadap literatur yang ada dengan menyajikan alternatif metode valuasi yang tepat untuk menganalisis nilai wajar BUKA. Metode valuasi saham yang umumnya digunakan adalah metode arus kas diskonto (Discounted Cash Flow, DCF). Namun metode ini sulit diterapkan pada perusahaan berbasis teknologi tinggi yang masih memiliki arus kas yang negatif. Studi literatur menawarkan penggunaan metode valuasi berbasis penilaian relatif (relative-valuation) dengan ukuran sales multiplier. Perusahaan yang menjadi pembanding adalah 9 (sembilan) perusahaan e-commerce yang sudah melakukan IPO. Perusahaan pembanding tersebut berasal dari negara Amerika Serikat, Argentina, Kanada, Nigeria, Singapura, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Periode valuasi dilakukan pada saat IPO tanggal 6 Agustus 2021 dan setelah IPO sampai bulan Mei 2022. Literatur sebelumnya menyimpulkan bahwa metode relative valuation ini adalah metode yang paling cocok untuk menilai perusahaan e-commerce yang belum menghasilkan laba. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harga BUKA pada saat IPO adalah terlalu tinggi (overprice) dibandingkan perusahaan-perusahaan pembandingnya. Kesimpulan ini didukung oleh dinamika jangka panjang harga BUKA yang terus turun pasca IPO dan dalam jangka panjang memperlihatkan nilai relatif yang konvergen dengan perusahaan-perusahaan pembandingnya. ......This research conducted valuation of PT. Bukalapak (BUKA) which was the first e-commerce company listed on the Indonesia Stock Exchange through an Electronic Initial Public Offering (e-IPO). This research contributes to the existing literature by presenting alternatives to the appropriate valuation methods for analyzing the fair value of BUKA. The stock valuation method that is commonly used is the Discounted Cash Flow (DCF) method. However, this method is difficult to apply to high-tech-based companies because their cash flow are still negative. The literature study offers the use of a relative valuation method with a sales multiplier measure. The comparison companies are 9 (nine) e-commerce companies that have conducted IPOs. The comparison companies are from the United States, Argentina, Canada, Nigeria, Singapore and the People's Republic of China (PRC). The valuation period is carried out at the time of the IPO on August 6, 2021 and after the IPO until May 2022. The previous literature concluded that relative valuation method is the most suitable method for assessing e-commerce companies that have not yet made a profit. This study concluded that the price of BUKA at the time of the IPO was too high (overprice) compared to the comparison companies. This conclusion is supported by the long-term dynamics of PT. Bukalapak price which continues to fall after the IPO and in the long run shows a convergent relative value with its comparison companies.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Hidayat Lena
Abstrak :
Salah satu masalah utama untuk dipecahkan ketika membangun sistem multiakses (multi-accessible systems), seperti aplikasi web, adalah menentukan identitas seseorang. Sistem yang melindungi informasi rahasia menempatkan tuntutan keamanan yang tinggi pada identifikasi. Biometri memberikan cara yang bersahabat (user-friendly) untuk identifikasi ini dan kian menjadi salah satu pesaing mekanisme identifikasi yang ada sekarang, terutama dalam transaksitransaksi elektronis. Teknologi biometri dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang dengan memasangkan ciri perilaku (behavioural) atau fisiologis (physiological) seseorang dengan informasi yang menguraikan identitas orang tersebut. Hampir mustahil kehilangan atau melupakan ciri biometri, karena hal tersebut adalah bagian hakiki setiap orang, dan ini adalah salah satu keuntungan yang dimiliki biometri jika dibandingkan dengan kunci, kata sandi (passwords) atau kode. Teknologi ini, yang meliputi antara lain, sidik jari, adalah dasar sistem identifikasi baru yang lebih baik (new strong identification systems). Pengenalan sidik jari (fingerprint recognition) adalah salah satu teknik biometri utama untuk identifikasi pribadi (personal identification). Di dalam skripsi ini, akan diuraikan secara mendalam disain, operasi, implementasi, evaluasi, dan uji coba sistem otentikasi untuk aplikasi web yang menggunakan sidik jari dalam mengotentikasi identitas individu secara otomatis. Saat ini, kegunaan utama sistem ditunjukkan untuk otentikasi pemakai (user authentication). Sebagai contoh, sistem ini dapat digunakan untuk menggantikan otentikasi kata sandi (password authentication) selama sesi login (login session) dalam lingkungan komputer multi-pemakai (multi-user computing environment). Untuk menetapkan penilaian yang obyektif atas sistem, uji skenario terhadap lebih dari 35 orang dengan 70 sampel sidik jari telah digunakan dalam memperkirakan nilai kinerja sistem. Hasil pengujian mengungkapkan bahwa sistem ini dapat mencapai kinerja yang baik terhadap subyek uji (FTE: 55.5%, FMR: 0%, FNMR: 11.5%). Hasil evaluasi juga telah menunjukkan bahwa sistem ini memenuhi persyaratan waktu respon (response time requirement). Prosedur otentikasi yang sempurna, rata-rata, memerlukan waktu sekitar 3.975 detik pada komputer notebook Pentium IV 2.4 GHz.
One of the main problems to solve when building multi-accessible systems, such as web applications, is to determine the identity of a person. A system protecting confidential information puts strong security demands on the identification. Biometric provides a user-friendly means for this identification and fast becoming a competitor for current identification mechanisms, especially for electronic transactions. Biometric technologies can be used to identify people by pairing physiological or behavioural features of a person with information which describes the subject?s identity. It is almost impossible to lose or forget biometrics, since they are an intrinsic part of each person, and this is an advantage which they hold over keys, passwords or codes. These technologies, which include amongst others, fingerprint, are the basis of new strong identification systems. Fingerprint recognition is an important biometric technique for personal identification. In this paper, the design, operational methodology, implementation, evaluation and testing of an authentication system for web application which uses fingerprints to authenticate the identity of an individual automatically will be described in depth. Currently, it is mainly intended for user authentication. For example, this system can be used to replace the password authentication during the login session in a multi-user computing environment. To establish an objective assessment for the system, scenario testing on more than 35 people with 70 fingerprint samples have been used to estimate the performance numbers. The experimental results reveal that the system can achieve a good performance on these test subjects (FTE: 55.5%, FMR: 0%, FNMR: 11.5%). Evaluation results have also demonstrated that this system satisfies the response time requirement. A complete authentication procedure, on average, takes about 3.975 seconds on an Intel Pentium IV 2.4 GHz workstation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christensen, Lena
New York: Routledge, 2008
811.4 CHR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dominelli, Lena
Cambridge: Polity Press, 2012
363.32 DOM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>