Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lathifatul Awalin
"Pengetahuan dapat mempengaruhi efikasi diri seseorang dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan BHD dengan efikasi diri memberikan BHD pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian yaitu 352 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) Universitas Indonesia yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Responden mengisi kuesioner pengetahuan BHD untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kuesioner Basic Resuscitation Skills Self-Efficacy Scale (BRS-SES) untuk mengukur tingkat efikasi diri responden dalam melakukan BHD. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji pearson chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang berarti antara tingkat pengetahuan BHD dengan efikasi diri melakukan BHD (p value < 0,001, α = 0,05). Untuk meningkatkan pengetahuan, mahasiswa RIK perlu memperbaharui pengetahuan secara rutin mengenai pertolongan pertama sesuai dengan perkembangan jaman. Penyebarluasan informasi di masyarakat mengenai prosedur pertolongan  pertama juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat melakukan pertolongan pertama jika menemukan kasus henti jantung.

Knowledge can affect self-efficacy to provide Basic Life Support (BLS). This study aimed to identify the relationship between knowledge and self-efficacy for doing Basic Life Support (BLS) among health sciences students. The study design used quantitative study with cross-sectional approach. A stratified random sampling 352 students from health sciences cluster were recruited in this study. Questionnaires were used to measure the level of knowledge and Basic Resuscitation Skills Self-Efficacy Scale (BRS-SES). The data was analyzed using univariate and bivariate analysis with pearson chi square test. The result showed there was significant correlation between knowledge and basic life support self-efficacy among health sciences cluster students (p value < 0,001, α = 0,05). In order to improve level of knowledge, health sciences cluster students need to update their first aid's knowledge regularly. Dissemination of first aid information in the community also needs to be improved so people as bystander can do first aid if they find a case of cardiac arrest."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifatul Awalin
"Pasien COVID-19 derajat berat sangat bergantung pada terapi oksigen yang diberikan. Pasien COVID-19 yang dirawat di ICU menggunakan High Flow Nasal Canula (HFNC), Non Invasive Ventilation (NIV), atau Ventilator Mekanik sebagai alat bantu pemberian terapi oksigen. Penggunaan alat bantu terapi oksigen tersebut menyebabkan pasien mengalami tirah baring lebih dari 7 hari sehingga berpotensi terjadinya kelemahan otot pada pasien yang mengalami tirah baring lama. Untuk mencegah dan mengatasi kelemahan otot yang dialami pasien, perlu dilakukan intervensi keperawatan latihan Range of Motion (ROM) secara rutin. Studi kasus ini akan menggambarkan penerapan ROM untuk meningkatkan kekuatan otot pasien COVID-19 derajat berat dengan tirah baring lama di ruang ICU Non Ventilator RSUI Depok, pasien laki-laki usia 53 tahun dengan kelemahan otot ekstremitas bawah diberikan intervensi Range of Motion selama 2 kali sehari selama 6 hari dengan durasi 15-20 menit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekuatan otot mengalami peningkatan pada ekstremitas bawah yang semula skor kekuatan otot 5444/5444 menjadi 5555/5555. Kesimpulan: latihan Range of Motion efektif dalam meningkatkan kekuatan otot pasien COVID-19 dengan tirah baring lama.

Patients with severe COVID-19 are depend on oxygen therapy. High Flow Nasal Canula (HFNC), Non Intensive Ventilator (NIV), and Mechanical Ventilator are devices to deliver oxygen therapy. Application of oxygen therapy devices causes the patient have to be bed rest for more than 7 days so there is potential risk muscle weakness in patients. Range of Motion exercise maintains patient’s muscle strength. This case report will describe application of Range of Motion exercise to improve muscle strength of severe COVID-19 patient in ICU non ventilator RSUI Depok, a 53-years-old male patients with severe COVID-19 with muscle weakness in his lower extremity received Range of Motion exercise twice a day for 6 days with 15-20 minutes duration each exercise. The results showed there is an improvement of lower extremity muscle strength from 5444/5444 to 5555/5555. Conclusion: Range of Motion exercise can improve muscle strength of severe COVID-19 patients with bed rest."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library