Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Larasati
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan suatu hubungan yang paradoksal antara kebijakan imigrasi yang berlaku umum dan kebijakan keamanan nasional dan nilai-nilai inti dalam masyarakat Amerika yang terbuka, khususnya imigran ilegal Meksiko di California. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana upaya-upaya pemerintah Amerika Serikat membendung kedatangan para imigran ilegal dari Meksiko masuk ke negara bagian California, khususnya kebijakan-kebijakan represif unilateral. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis-interpretatif. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Kebijakan imigrasi Amerika Serikat terhadap para imigran ilegal Meksiko di California pasta tahun 1900-an sampai dengan awal tahun 2000-an menunjukan bahwa masalah imigran ilegal Meksiko tidak akan dapat dicegah selama ada hubungan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko. Argumentasi-argumentasi yang mendukung kebebasan imigrasi atau kebijakan pintu terbuka membuktikan bahwa ketakutan akan identitas nasional dan kultural Amerika adalah berlebihan. Pemerintah Amerika Serikat secara aktif memainkan kebijakan imigrasi terutama terhadap para imigran-imigran dari Meksiko, dan mengikuti hukum permintaan dan penawaran. Pemberlakuan "The Anti Terrorism and Effective Death Reality Act of 1996 (AEDPA), The Illegal Immigration Reform and Immigrant Responsibility Act of 1996 (IIRIRA), The USA Patriot Act of 2001, dan The Homeland Security Act of 2002", mengakibatkan Undang-Undang Imigrasi dan prosedurnya telah mengalami perubahan yang penting.
The research is aimed at indicating a paradoxical relationship between a generally applicable immigration policy and the national security policy and the core values of an open American society, specifically illegal immigrants from Mexico. The research problem lies in the question of what efforts the American government has made to entry of illegal immigrants from Mexico into the state of California, specifically unilateral repressive policy. The research has been conducted employing the qualitative methodology in an analytical-descriptive manner. Data has been gathered through library research. The American immigration policies on illegal immigrants from Mexico in California from the period following the 1990s to the beginning of the 2000s, inclusive, indicate that the entry of these immigrants would not be capable of being prevented so long as there were economic relationships between the USA and Mexico. Arguments in favor of immigration freedom or open-door policy prove that fear of the loss of American national identity and culture has been exaggerated. The American government has actively modified immigration policies on Mexican immigrants and followed the law of supply and demand. The adoption of the "The Anti Terrorism and Effective Death Reality Act of 1996 (AEDPA), The Illegal Immigration Reform and Immigrant Responsibility Act of 1996 (IIRIRA), The USA Patriot Act of 2001, and The Homeland Security Act of 2002", has resulted in significant changes in the Immigration Act and the relevant procedures.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi yang berjudul Model Pencegahan Terorisme di Indonesia oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini berupaya untuk mengkaji bagaimana konsep kerja Multi Lembaga dan kemitraan dalam organisasi pemerintahan yang bertujuan untuk pencegahan terorisme di Indonesia, melalui BNPT dapat terealisasi dengan baik. Perbedaan struktur dan budaya antar organisasi yang bermitra tentunya tidak secara otomatis berjalan efektif hanya karena ada peraturan perundang-undangan yang mengharuskan mereka bergabung menjadi satu dalam badan baru. Dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah pengumpulan data yaitu: pertama, mengidentifikasi dan menspesifikasi masalah yang berkembang di lingkungan penelitian. Kedua, penulis merancang pedoman wawancara dengan menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan variabel yang diamati atau masalah yang akan diselesaikan melalui wawancara mendalam kepada informan terpilih yang telah diidentifikasi. Ketiga, hasil dari wawancara mendalam ini kemudian diolah dan dikategorisasikan untuk mengidentifikasi temuan dalam penelitian lapangan. Keempat, hasil dari identifikasi ini kemudian disusun menjadi pedoman untuk Focused Group Disscussion (FGD). Kesimpulan disertasi ini antara lain: (1) Dalam berperan sebagai badan koordinasi Multi Lembaga, BNPT masih banyak mengalami hambatan; (2) Dalam internal organisasinya, hambatan-hambatan dikelompokkan ke dalam Aspek Instrumental, Struktural dan Kultural; (3) Secara eksternal, dalam berhubungan dengan berbagai Kementerian/Lembaga terkait, BNPT cenderung menganggap dirinya sebagai Badan Nasional bentukan baru yang ?mengambil alih? tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang sudah ada sebelumnya; (4) Sesungguhnya pencegahan akar penyebab dan pemicu terorisme sangat beragam, sehingga implementasinyapun tersebar di berbagai urusan yang menempel di dalam berbagai Kementerian/Lembaga yang dalam khasanah kriminologi dikenal dengan tipologi pencegahan primer, sekunder dan tersier. Dalam disertasi ini, penulis juga menghasilkan Model Alternatif Pencegahan Terorisme Berpendekatan Multi Kausa-Multi Lembaga.
ABSTRAK
The dissertation entitles Terrorism Prevention Model in Indonesia by The National Counter Terrorism Agency (BNPT) tries to assess how the work concept Multi Agency and partners within the governmental organization that aims to prevent terrorism in Indonesia, by BNPT, can be well realized. The difference of structure and culture between the partnership organizations certainly not automatically running effectively just because there are laws and regulations those require them to merge into a new entity. In this dissertation, the author performs the data retrieval steps within: first, to identify and specify the problems occur at the research environment. Second, the author designs the interview guidance by arranging the questions based on the observed variable or the problem which is going to be solved through in depth interview towards the chosen informant who has identified. Third, the result of the in depth interview then processed and categorized to identify research findings in the field. Fourth, the identified result then compiled into guidance for Focused Group Discussion (FGD). The conclusion of this dissertation among others: (1) In capability as a Multi Agency coordinating body, BNPT still faces many obstacles; (2) In its internal organization, the obstacles classified within Instrumental, Structural, and Cultural aspect; (3) Externally, in relationship with various Ministry and related Institution, BNPT tends to consider itself as a new National Agency who ?takes over? the duty and authority of the existing Ministry and Institution; (4) Indeed the prevention of the root causes and trigger of terrorism are very diverse, thus the implementation are spreading in various following business towards various Ministry and Institution which in criminological term are known as primary, secondary, and tertiary prevention typology. In this dissertation, the author also obtains the Alternative Model of Terrorism Prevention Multi Causes-Multi Agency Approach
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1942
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
Perkembangan perekonomian Indonesia pada tahun 1983 tidak menguntungkan, karena besarnya defisit pada neraca pembayaran, turunnya nilai ekspor migas, serta tidak berkembangnya mobilisasi dana perbankan, akibat adanya pagu kredit dan tingkat suku bunga. Hal ini mendorong Pemerintah untuk menyesuaikan variabel-variabel ekonomi melalui serangkaian deregulasi agar lebih sesuai terhadap perubahan-perubahan kegiatan perekonomian, baik perubahan perekonomian Dalam Negeri, maupun perubahan perekonomian Luar Negeri. Pengaruh penyesuaian ini terhadap variabel-variabel ekonomi tertentu, dilihat melalui pengujian secara ekonometris, dengan metode pangkat dua terkecil yang biasa, atas model Donald J. Mathieson. Adapun datadata yang dipergunakan merupakan data sekunder yang di peroleh dari Bank Sentral, Biro Pusat Statistik dan International Monetary Fund. Hasil nyata dari berbagai deregulasi pada periode tahun 1983 sampai tahun 1990 adalah adanya perkembangan perbankan yang cukup pesat, baik jumlah mau responsnya terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi yang terkait. Pengujian atas data-data yang tersedia juga memperlihatkan penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan atas permintaan akan pinjaman bank, deposito berjangka, maupun permintaan akan uang luas dilakukan cukup cepat. Demikian pula pada sektor perbankan, penyesuaian pada jumlah deposito berjangka berlangsung cukup cepat pula. Meskipun demikian, masih diperlukan waktu yang cukup/lebih lama untuk menilai apakah fleksibilitas variabel-variabel ekonomi tersebut benar-benar cukup baik, akibat berbagai deregulasi yang dilakukan Pemerintah.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
Sebelum Berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) terjadi dualisme hukum tanah di Indonesia. Dalam arti diakuinya Hukum Tanah Adat yang bersumber pada Hukum Adat dan peraturan-peraturan mengenai tanah yang didasarkan pada Hukum Barat. Setelah berlakunya UUPA maka berakhirlah masa dualisme hukum tanah yang berlaku di Indonesia menjadi suatu unifikasi. Hukum Tanah Nasional. Dalam Hukum Tanah Nasional, Hukum Adat mempunyai peranan sebagai sumber utama pembangunan Hukum Tanah Nasional dan juga sebagai pelengkap dari ketentuan-ketentuan. Hukum Tanah yang belum ada peraturannya agar tidak terjadi kekosongan hukum karena hukumnya belum diatur. Peralihan hak milik khususnya jual beli tanah tidak secara tegas dan khusus diatur dalam UUPA, namun dengan menggunakan penafsiran yang berdasarkan konsideran UUPA dan Pasal 5 UUPA maka pengertian jual beli tanah hak milik menurut UUPA tidak lain adalah pengertian jual beli tanah hak milik menurut Hukum Adat. Hanya saja Hukum Adat disini merupakan Hukum Adat yang sudah di saneer yang disempurnakan dan dihilangkan sifat-sifat kedaerahannya dan diberi sifat nasional. Hukum Adat yang sesuai dengan jiwa, asas, dan tafsiran UUPA sendiri, serta tidak bertentangan dengan kepentingan Nasional dan Negara.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S20882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini mengevaluasi tentang perhitungan kinerja bank yang disebut sebagai ?efisiensi nilai pemegang saham (shareholder valuen efficiency)?. Efisiensi nilai pemegang saham mengukur seberapa efisien return saham yang diciptakan oleh perusahaan bagi pemegang saham yang diwakili oleh Economic Value Added (EVA). EVA adalah suatu pengukuran kinerja yang menjadi dasar penciptaan nilai di tingkat perusahaan. EVA dihitung sebagai laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal atas investasi tahun sebelumnya. Dalam penelitian ini menemukan bahwa efisiensi biaya berpengaruh secara postif terhadap EVA sementara ukuran bank berpengaruh secara negatif. Selain itu bank milik pemerintah mencatat EVA yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang bukan milik pemerintah sementara tidak terdapat perbedaan EVA antara bank syariah dengan konvensional.
ABSTRACT
This paper evaluates the bank's performance that is called as "efficiency of shareholder value". It measure how efficient stock returns created by the companies for its shareholders, represented by Economic Value Added (EVA). EVA is a performance measurement which the value creation at the firm level. EVA is calculated as net operating profit after tax minus cost of previous year invested capital. This study find that the cost efficiency is positively relate to EVA while size of banks negatively related. Further more government owned banks record higher EVA while there is no difference in EVA between islamic and conventional banks.
2013
S44554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini berfokus kepada tindakan konsumsi film bajakan yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelas Menengah sebagai bentuk pengambilan keputusan rasional. Kasus konsumsi film bajakan menjadi menarik untuk diteliti pada kalangan Mahasiswa Kelas Menengah mengingat adanya kemampuan untuk mengakses informasi yang lebih luas dan juga kondisi ekonomi yang memungkinkan mereka untuk mengonsumsi film secara resmi. Peneliti beranggapan bahwa kegiatan mengonsumsi film bajakan terjadi akibat adanya pertimbangan keputusan rasional yang dilakukan oleh individu. Keputusan rasional tersebut merupakan pertimbangan mengenai pengorbanan yang harus dilakukan oleh individu serta keuntungan yang mungkin ia dapat. Idealnya, individu akan memilih opsi yang menuntutnya memberikan pengorbanan seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Pertimbangan mengenai keuntungan dan kerugian mencakup hal-hal materiel-seperti uang atau kepemilikan barang-namun juga termasuk hal imateriel-seperti rasa kepuasan pribadi dan juga penerimaan dalam lingkungan pergaulan. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil temuan data menunjukkan bahwa Mahasiswa Kelas Menengah mengonsumsi film berdasarkan Selera yang dibentuk oleh kelompok sosialnya. Tidak seluruh bioskop dan layanan video-on-demand dapat menyediakan pilihan film sesuai dengan Selera Mahasiswa Kelas Menengah. Hal tersebut mendorong Mahasiswa Kelas Menengah untuk menggunakan situs bajakan sebagai metode alternatif mengonsumsi film.
ABSTRACT
This study focuses on the act of consuming pirated films conducted by Middle Class Students as a form of rational decision making. The case of consumption of pirated films is interesting to study among Middle Class Students given the ability to access broader information and also economic conditions that allow them to consume films legally. Researchers assume that the activity of consuming pirated films is affected by rational decisions made by individuals. The rational decision is an individuals consideration of the sacrifices and the benefits that he or she might gained. Individuals will ideally choose options which require minimum sacrifices to get the maximum benefit. Considerations of profits and losses include materiel things-such as money or ownership of goods-but also include immateriel matters-such as a sense of personal satisfaction and also acceptance in a social environment. The research data was collected using qualitative methods by conducting in-depth interviews. The findings of the data show that Middle Class Students consume films based on the Taste-constructed by their social groups. Not all cinemas and video-on-demand services can provide movie choices in accordance with Middle Class Students Taste. This encourages Middle Class Students to use pirated sites as an alternative method of consuming films.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati
Abstrak :
Pesatnya pertumbuhan media sosial dan e-commerce membuka sebuah era baru yaitu social commerce, dimana orang didorong untuk terlibat dalam berbagai interaksi sosial yang kondusif. Sociolla merupakan social commerce yang menyediakan produk skincare terpopuler di Indonesia, penelitian ini akan mengukur pengaruh technology attractiveness pada social involvement dan engagement dengan mempertimbangkan personal interest yang berperan sebagai moderasi untuk mengetahui bagaimana technology attractiveness dan community involvement berpengaruh pada social commerce, Sociolla. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling pada 165 responden yang didapatkan melalui kuisioner secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa community involvement berpengaruh secara signifikan terhadap social commerce engagement, task dan social attractiveness berpengaruh signifikan terhadap community involvement, sedangkan physical attractiveness tidak berpengaruh signifikan terhadap community involvement. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa personal interest tidak memoderasi antara task, social, dan physical attractiveness pada community involvement, serta community involvement pada social commerce engagement. ......Growth in social media and e-commerce are opening a new era, namely social commerce, where people are involved in engaging in various conducive social interactions. Sociolla is social commerce that provides the most popular skincare products in Indonesia, this study will measure the influence of technology attractiveness on social involvement and engagement by considering personal interests that act as moderating to find out how the attractiveness of technology and community involvement affect social commerce, Sociolla. This study uses a quantitative approach with a purposive sampling technique on 165 respondents obtained through an online questionnaire. The results showed that community involvement had a significant effect on social commerce engagement tasks and social attractiveness had a significant effect on community involvement, while physical attractiveness had no significant effect on community involvement. This study also revealed that personal interest did not moderate between task, social, and physical attractiveness on community engagement, as well as community involvement on social trading engagement.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Rossa Larasati
Abstrak :
Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas dari peranan para pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan pelanggan agar terus menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanannya. Akan tetapi, mempertahankan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan nilai yang lebih dari penawaran yang ditawarkan, sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan dapat terus berkelanjutan. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu sebuah perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mampu memenuhinya secara lebih efektif dan eiisien dibandingkan pesaing. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, maka perusahaan senantiasa harus menerapkan strategi jitu yang disusun berdasarkan pasar dan pelanggan untuk menciptakan superior customer value. Seorang pemasar harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen, ternama pada restoran cepat saji yang semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat. Pada persaingan restoran cepat saji yang sangat ketat ini, produsen berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai bagi pelanggannya, sehingga produsen berupaya untuk rnencari tahu apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai pelanggan unggul. Pada penelitian ini akan ditelaah dan dianalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap nilai pelanggan unggul pada restoran cepat saji Mc Donald?s. Sampel yang diteliti berjumlah 120 orang, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei di restoran Mc Donald?s di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu McDonald's Cibubur (Jakarta Timur), Mc Donald's Pondok Indah (Jakarta Selatan), Mc D0nald?s Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Mc Donald's Plaza [indonesia (Jakarta Pusat) dan Mc Donald's Kelapa Gading (Jakarta Utara). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai pelanggan unggul dipengaruhi secara positif oleh produk. Produk diwakili oleh lima indikator penelitian, yaitu variasi menu beragam, makanan matang dan panas, citarasa enak, tempat penyajian bersih dan harga terjangkau. Kelima indikator penelitian ini memiliki korelasi yang kuat dengan variabel produk, dan ditunjukkan dengan nilai muatan faktor yang cukup tinggi. Hasil penelitian lainnya memperlihatkan bahwa aspek pelayanan, yang diuraikan menjadi responsiveness, emphaty, tangible, assurance dan reliability, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pelanggan unggul.
Customers play an important role in the success of a company. They have to be earned over and properly maintained so that they will keep using the products or services offered by the company. However, eaming and maintaining customers is not easy, and the cost incurred tends to increase ever. One way to do it is to make the customers feel getting value more than expected from what is being offered by the company. Marketing concepts propose that the attaimnent of organizational target depends on how well a company can understand customers? needs and wants, and satisfy them better than the competitor. To gain and maintain market share, a company has to apply the appropriate strategy to create superior customer value. 'I`his is especially so in fast food restaurant business, which expand progressively. To outdo the competitors one has to offer products perceived to be of more value by the customers and, therefore, it is the marketer?s job to rind out things that influence their perception in this regard. In this research, we seek to identify and analyze various factors that influence this perception of superior customer value at Mc Donald?s fast food restaurant. A purposive sample of 120 McDonald?s customers were interviewed at tive of the restaurant?s outlets in DKI Jakarta : McDonald?s Cibubur (Jakarta Timur), Pondok Indah (Jakarta Selatan), Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Plaza Indonesia (Jakarta Pusat) and Kelapa Gading (Jakarta Utara). The result conclude that the factor ?product? was dominant in influencing the ?superior customer value", while the other factors of ?responsiveness", "empathy", "tangible", ?assurance? and "reliability" showed no significant effect over it. The ?product? is conceptually defined to include tive indicators : (1) variety of the menu, (2) well cooked food, (3) taste, (4) cleanliness of the sewing area, and (5) price. All tive items correlated highly with ?product? as evidenced by the high factor load values.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asmaningrum Larasati
Abstrak :
Dua puluh persen dari operasi tumor tulang membutuhkan tranfusi darah Packed Red Cell (PRC) intraoperatif, dengan volume tranfusi rata-rata 1200 ml.1,2. Kelebihan permintaan darah menimbulkan kerugian biaya. Selama januari-juli 2017, RSCM mengalami kerugian Rp 5,381,100,000 akibat terbuangnya 7972 kantung darah. Penelitian ini bertujuan membuat model prediksi kebutuhan tranfusi PRC peribedah pada operasi tumor tulang berdasarkan faktor-faktor letak, ukuran, karakteristik keganasan tumor, nilai Hb prabedah dan nilai ASA prabedah. Penelitian ini memiliki desain kohort retrospektif dan dilakukan pada pasien dewasa yang menjalani pembedahan tumor pada tahun 2015-2017. Analisis dilakukan pada 82 data yang didapat dari rekam medis. Uji bivariat menunjukkan letak tumor, ukuran tumor, karakteristik keganasan tumor, nilai Hb prabedah dan nilai ASA prabedah memiliki hubungan bermakna terhadap kebutuhan tranfusi PRC perioperatif. Analisis multivariat regresi linier menunjukan hanya letak tumor dan nilai Hb prabedah yang merupakan prediktor bermakna. Model alternatif hasil regresi logistik dan analisis tambahan dibuat untuk menentukan probabilitas tranfusi PRC perioperatif.
Twenty percent of bone tumor surgery requires intraoperative blood tranfusion, mostly Packed Red Cell (PRC). Approximately 1200ml or 4-6 unit of PRC transfusion is given in a bone tumor surgery.1,2Less accurate estimation of the need of transfusion caused excessively wasted blood requests and led to high expense loss. In January-July 2017 there were 7972 wasted bags of blood product, resulting in a loss of Rp. 5,381,100,000 in Cipto Mangunkusumo Hospital. This study aimed to develop a prediction model for the need of perioperative red blood cell transfusion in bone tumor surgery. This is a retrospective cohort study of adults patients underwent bone tumor surgery between 2015 to 2017. Data was retrieved from the medical records and 82 subjects were included. The bivariate analysis showed that tumor location, size, malignancy, preoperative hemoglobin level and ASA physical status were significantly correlated with perioperative needs of red blood cell transfusion. However, the linear regression showed that only tumor location and preoperative hemoglobin level were considered as significant predictors. Therefore we obtained an alternative model from logistic regression to determine the probability of the need for perioperative PRC transfusion and add additional factors in the analysis.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Anindita Larasati
Abstrak :
Peralihan hak atas tanah dapat dilakukan dengan cara jual beli. Dalam proses jual beli diperlukan akta autentik sebagaialat bukti untuk mewujudkan kepastian hukum terhadap peralihan hak atas tanah. Dalam hal ini yang berwenang untuk membuat akta autentik adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). PPAT memiliki tugas pokok untuk membuat akta autentik di bidang pertanahan, salah satunya adalah akta jual beli. Proses pembuatan akta jual beli harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Salah satu syarat dalam pembuatan akta jual beli adalah penyerahan sertipikat asli hak atas tanah kepada PPAT untuk dilakukan pengecekan ke Kantor Pertanahan setempat. Jika syarat untuk pembuatan akta jual beli belum terpenuhi tetapi PPAT telah membuat akta jualbelidanmenyerahkan lembar salinan akta jual beli kepada para pihak, maka akta tersebut dapat dibatalkan. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka masalah yang diteliti adalah terkait prosedur penyerahan salinan akta jual beli yang dilakukan oleh PPAT serta proseduruntuk mengubah akta jual beli yang dapat dilakukan oleh PPAT. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berbentuk yuridis-normatif. Hasil dari penelitianini adalah PPAT tidak melakukan pengecekan terhadap sertipikat asli hak atas tanah. Jika sertipikat asli hak atas tanah tidak diserahkan, maka PPAT tidak dapat membuat akta jual beli. Dengan tidak dapat dibuatnya akta jual beli, maka PPAT tidak dapat mengeluarkan lembar salinan akta jual beli kepada para pihak. Proses untuk mengubah akta yang dapat dilakukan oleh PPAT adalah dengan melakukan perubahan atau renvoi.Renvoi dilakukan pada saat akta belum ditandatangani. Jika akta telah ditandatangani, maka notaris berwenang melakukan pembetulan terhadap akta tersebut.
The transfer of land rights can be done by buying and selling. In the buying and selling process, authentic certificates are neededas evidence to realize legal certainty regarding the transfer of land rights. In this case the authorized person to make an authentic deed is the Official Certifier of Land Deed(PPAT). PPAT has the main task of making authentic certificates in the land sector, one of which is a sale and purchase deed. The process of making a sale and purchase deed must meet the conditions that have been determined. One of the requirements in making a sale and purchase deed is the submission of the original certificate of land rights to the PPAT to be checked at the local Land Office. If the conditions for making a sale and purchase deed have not been fulfilled but the PPAT has made a sale and purchase deed and submitted a copy of the sale and purchase deed to the parties, then the deed can be canceled. Based on the explanation, the problem studied was related to the procedure for submitting a copy of the sale and purchase deed carried out by PPAT and the procedureto change the sale and purchase deed that could be done by PPAT. This study uses juridical-normative research methods. The result of this research is that PPAT does not check the original certificate of land rights. If the original certificate of land rights is not submitted, PPAT cannot make a sale and purchase deed. By not being able to make a sale and purchase deed, PPAT cannot issue a copy of the sale and purchase deed to the parties. The process to change the deed that can be done by PPAT is to make changes or renvoi. Renvoi is done when the deed has not been signed. If the deed has been signed, the notary is authorized to make corrections to the deed.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T52254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>