Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lang, T.
London: Architectural Press, 1971
005.262 LAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Conway, Barbara Lang
St. Louis, Missouri: Mosby, 1977
618.92 CON p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Leav, Lang
Abstrak :
Schoolgirl Audrey starts suffering from panic attacks after a lie she told left one of her classmates dead, but she finds hope in the form of Rad, a boy who could turn her life around, but their romance may be ill-timed and push her closer to the edge.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2019
823 LEA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Archipas Sumbung La`lang
Abstrak :
Keberhasilan Gerakan KB Nasional dalam mengajak PUS menjadi peserta KB memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Akan tetapi, keberhasilan ini masih menghadapi kendala. Salah satunya masih ada PUS yang tidak ingin anak lagi tetapi tidak memakai kontrasepsi modern. Sejalan dengan hal tersebut, maka peneliti ingin mengetahui faktor apa yang mempengaruhi sehingga timbulnya unmet need akan kontrasepsi di Sulawesi Tengah. Faktor itu dilihat dari segi demografi, sosial ekonomi serta faktor hubungannya dengan program. Penelitian ini merupakan penelitian secara cross sectional dengan menganalisa data sekunder SDKI 1994. Pengambilan data yang berasal dari SDKI 1994 dilakukan dengan merujuk pada daftar pertanyaan sesuai dengan kerangka konsep. Dari jumlah sampel sebanyak 725 PUS, dilihat PUS yang tidak pakai kontrasepsi modern, yang sedang hamil tapi tidak diinginkan/tidak disengaja dan yang subur tapi tidak ingin anak lagi atau ingin tapi 2 tahun kemudian. Data tersebut kemudian diolah secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 26,3 % responden dengan unmet need. Variabel yang berhubungan bermakna dengan unmet need adalah aktivitas seksual dan kunjungan petugas KB. Pada analisa ini juga dilakukan interaksi dan hasilnya menunjukkan ada interaksi antara jumlah anak hidup dengan pendidikan dan jumlah anak hidup dengan kunjungan petugas KB. Dari hasil penelitian tersebut, disarankan untuk dilakukan pendekatan baru dengan menambahkan kegiatan dari program yang selama sudah ada. Hal tersebut penting artinya karena program yang selama ini telah ada belum dapat menurunkan angka unmet need. Disamping itu ketersediaan dana, tenaga, sarana dan metoda juga diperlukan. Perlu ditingkatkan kerjasama dengan instansi terkait khususnya dalam upaya peningkatan pendidikan bagi PUS. Semakin dimantapkan institusi masyarakat yang selama ini telah ada. Peningkatan kunjungan petugas KB terutama PUS dengan jumlah anak banyak serta yang berpendidikan rendah. Pembentukan kelompok KB baru lebih ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan peserta KB. ......Factor that Influence Unmet Need of Family Planning in Central Sulawesi (Secondary Analitical Data SDKI 1994) The success of the National Family Planning Program in persuading fertile couples to participate in Family Planning has proven to be successful. However this success still face same problem among time their are still fertile couples how are going true an a result of not using modern contraception method. The another in this cases has riset influence the factor of Unmet Need of contraception in central Sulawesi. This factor have been recorded by statically demographi (age, sexual activity, number of children, living condition), Social Economic (education and work status), the relationship with Family Planning Program (knowledge of contraception, National Family Planning employ visit, active participation in the program). The riset has been conducted using cross sectional analysis with SDKI 1994. Data was taken from questioner survey SDKI 1994. From total of 725 fertile couples survey, the data was categories to does how that not using modern contraception method, does how are carrying un wanted pregnancy and does do not was to have another child or are planning to have another child with in 2 years. Data in process univariat, bivariat and multivariat. From the riset it has been show there are 26,3 % respondent with unmet need. Variable there is significant relationship between unmet need are sexual activity and national family planning employ visit. Analysis has been conducted with conform their is an interaction between number of children with education level and number of children with national family planning employ visit. From the riset result it is advisable to try new approached and intensity current program. This is because current event has not lower unmet need. Thus operational fund and power and facilities need to be provide. The need to be corporation with another sector to increase education of fertile couples. The number outlet of Sub PPKBD, need to be increase to a level of 1 in each RW. Visit by national family planning employ must be increase ini corelation with the number of children and education level of an area. Formation of additional family planning group need be to increase to improve family welfare and increase number of participation in the program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Paulina Zully Lang
Abstrak :
Berdasarkan penelitian, didapatkan rokok tembakau dapat mengakibatkan peningkatan laju pernapasan. Merokok tembakau menyebabkan kematian sejumlah 5 juta orang setiap tahunnya di Indonesia. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka jumlah kematian akan meningkat dua kali mencapai 10 juta orang per tahun pada 2020. Jika merokok 1-2 tahun, pada perokok usia muda akan terjadi perubahan pada saluran pernapasan kecil yaitu inflamasi atau reaksi peradangan dan sumbatan saluran napas kronis. Merokok adalah penyebab utama dari penyakit paru obstruksi kronik. Merokok selama 20 tahun akan menyebabkan perubahan patofisiologi paru secara signifikan sesuai dengan intensitas dan lama merokok. Penelitian ini meneliti tentang perbedaan frekuensi pernapasan pada pria perokok dan bukan perokok tembakau usia 20-60 tahun di Salemba tahun 2009-2010. Data dari 24 orang pria perokok dan 24 orang pria bukan perokok yang didapatkan secara consecutive sampling dan diperoleh dari pengisian angket dan pengukuran frekuensi pernapasan. Pengukuran dilakukan dengan cara melihat pergerakan dada dan perut disertai dengan palpasi atau meletakkan telapak tangan di atas perut pasien. Hasilnya, nilai rerata frekuensi pernapasan pada yang bukan perokok adalah 16,4 (IK95% 15,1;17,6) kali/menit, sedangkan rerata frekuensi pernapasan pada perokok adalah 19,7 (IK95% 18,3;21,1) kali/menit. Dengan demikian, dapat dikatakan terdapat perbedaan bermakna frekuensi pernapasan antara perokok dan bukan perokok tembakau yaitu (p=0,001). ...... Several studies have shown cigarette tobacco can cause an increase in respiratory frequency. Smoking has caused the death of as many as 5 million people per year in Indonesia. If this can not be prevented, then the number of deaths will increase two times approaching 10 million people per year in 2020. Within 1-2 years of smoking, at a young smokers will be changes of inflammation or inflammatory reaction in the respiratory tract of small, until there chronic airway obstruction. Smoking is the major cause of chronic obstructive pulmonary disease. After 20 years of smoking on lung pathophysiology changes proportionally along with the intensity and duration of smoking. This study examines the respiratory frequency differences in men tobacco smokers and nonsmokers aged 20-60 years in Salemba 2009-2010. Data from 24 male smokers and 24 male non-smokers who were taken by consecutive sampling from filling the questionnaire and assessment of respiratory frequency by means of inspection or see the movement of the chest and abdomen accompanied by palpation or put his hands on the patient's stomach. average value of respiratory frequency in the group of non-smokers was 16.4 (95% CI 15.1, 17.6) times / min, whereas the mean frequency of respiration in the group of smokers was 19.7 (95% CI 18.3, 21.1) times / min. Thus, there are significant differences in respiratory frequency group of tobacco smokers and nonsmokers (p = 0.001).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library