Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lailani
Abstrak :
Sebagian besar pembangunan nasional ditunjang oleh sumber pendapatan dalam negeri yang berasal dari pendapatan pajak. Oleh karena itu diperlukan adanya kesadaran membayar pajak atas penghasilan yang diterima wajib pajak perorangan maupun perusahaan sebagai wajib pajak badan. Untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak secara jujur dan bertanggung jawab harus disertai dengan peningkatan pelayanan yang baik. Tidak dipungkiri bahwa masih ada perusahaan yang menganggap pajak sebagai biaya yang dapat merugikan ataupun mengurangkan jumlah pendapatan perusahaannya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dapat dilakukan suatu tindakan manajemen pajak secara legal. Manajemen pajak ditujukan untuk upaya meminimalkan pajak, pada umumnya manajemen pajak adalah suatu tindakan atau pemikiran yang merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya berada dalam jumlah minimal dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loopholes) tanpa melanggar ketentuan perpajakan yang ada untuk tujuan mengurangi beban pengeluaran perusahaan yang tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. Dengan demikian wajib pajak dapat meminimalkan pajak yang terutangnya tanpa harus melanggar undang-undang perpajakan yang ada. Dalam hal ini manajemen dalam perusahaan berusaha agar bagaimana caranya melakukan penghematan atau pengurangan pajak secara lawfull dan sensible. Usaha penghematan pajak ini dapat dilakukan antara lain dengan cara penggelapan pajak (tax evasion) dan penghindaran pajak (tax avoidance). Penggelapan pajak merupakan pengurangan pajak yang dilakukan dengan jalan melanggar peraturan perpajakan, seperti memberikan data keuangan yang palsu atau menyembunyikan data. Sedangkan penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi pajak yang terutang, namun tetap mematuhi ketentuan-ketentuan peraturan perpajakan, seperti memanfaatkan perkecualian-perkecualian ataupun potongan-potongan yang diperkenankan maupun memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam Undang-undang perpajakan yang berlaku (lawfull dan sensible). Rekayasa angka laba masih menjadi kontroversi, sebagian orang mempertanyakan etika dibalik perilaku manajemen laba, apakah etis atau tidak etis. Sementara disisi lain ada yang berpendapat bahwa sejauh yang dilakukan manajer keuangan itu tidak bertentangan dengan standar akuntansi yang berlaku, maka dapat dikatakan manajemen laba sah dan bukan suatu hal yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh rekayasa akrual dalam meminimalkan pajak. Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian regresi dan korelasi dengan melibatkan 22 perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta periode 2001-2005. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan kemudian dibuat tabulasi untuk memudahkan dalam pengelompokan antar variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni uji korelasi, regresi sederhana (uji-t) dan uji regresi berganda (uji-f) yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel perubahan depresiasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap rekayasa akrual dengan nilai koefisien regresi ? 0,499 dan nilai koefisien determinasi r² 0,80. Hasil ini menunjukan bahwa perubahan depresiasi berpengaruh negatif terhadap rekayasa akrual, atau dengan kata lain setiap kenaikan depresiasi akan mengakibatkan penurunan nilai total akrual. Metode depresiasi yang dianut dalam perpajakan kita adalah metode straight line dan double declining balance. Pajak bukan salah satu-satunya alasan bagi perusahaan untuk merekayasa laba. Ada faktor-faktor lain yang menjadi insentif bagi perusahaan untuk merekayasa laba, seperti keinginan untuk mendapatkan pinjaman, keinginan untuk mendapatkan harga pasar saham yang wajar. Perusahaan tidak memiliki kebebasan penuh untuk memilih kebijakan akuntansi guna menurunkan laba. Pemilihan kebijakan akuntansi, terutama pemilihan kebijakan akuntansi untuk pelaporan penyusunan laporang keuangan fiskal, sangat dipengaruhi oleh Peraturan Perpajakan. Sebagai contoh, dalam penyusunan laporan keuangan fiskal, perusahaan hanya diijinkan untuk menggunakan metode rata-rata dan LIFO dalam menilai persediaan. Jadi, keterbatasan kebijakan yang dapat dipilih barangkali mengakibatkan tidak banyak perusahaan yang dapat memanfaatkan momen penurunan tarif pajak untuk meminimalkan pajak yang harus dibayar.
Most of national development is supported by domestic revenue sources coming from tax revenues. Therefore it requires the awareness to pay tax upon the income received by individual tax payers and company as entity taxpayers. In order to improve the awareness of taxpayers in paying their tax honestly and responsibly it should be accompanied with good services. It is undeniable that there are still some companies considering taxes as the costs which may adversely affect or reduce their company revenues. In order to anticipate the matter, tax management measures can be taken legally. Tax management is addressed for the efforts to minimize taxes, generally the tax management is a measure or thought refer to business manipulation process and taxpayer transaction such so that their tax debts are in minimal amount by taking advantages of loopholes without violating available tax provisions in order to reduce company costs which may not exceed the exact amount. So the taxpayers may minimize indebted tax without breaching the existing taxation regulation. In this case management in the company seeks how to conduct to efficiency or tax reduction in lawful and sensible manner. These tax reduction efforts can be conducted among them with tax evasion and tax avoidance. Tax evasion is a tax reduction conducted by breaching the taxation regulation, such as providing fake financial data or concealing data. While tax avoidance is an effort to reduce indebted tax, but still complies with taxation regulations such taking advantage from the exemptions or reductions allowed or taking advantages of the things governed in applicable taxation law (lawful and sensible). Profit number manipulation still a controversy, some people question ethic behind the profit management behavior, whether it is ethical or unethical. While on the contrary, there is an opinion as far what the financial managers do is not in violation with applicable accounting standards, then it can be said that the profit management is lawful and not wrong matter. This research aims to reveal accrual manipulation impact in minimizing taxes. In order to achieve this purpose it uses regression research design and correlation by involving 22 banking companies at Jakarta Stock Exchange of 2001-2005 period. Data collection conducted by using financial statement then tabulation made to facilitate the grouping among the variables. Further the obtained data to be analyzed by using statistics formula, namely correlation test, simple regression (t test) and multiple regression test (f test) which its calculation conducted by means of SPSS program version 12. The partial testing results indicate that the depreciation change variable has negative and significant impact toward accrual manipulation with regression coefficient value ? 0,499 and determination coefficient value r2 0,080. This result indicates that depreciation change has negative impact toward accrual manipulation, or in other words each depreciation increase will result in reduction in actual total value. Depreciation method adopted in our taxation are straight line and double declining balance methods. The advantage from depreciation method as an operational cost so the depreciation cost will have high impact toward net profit before tax/earning before tax (EBT). The amount of EBT will impact the obligation to pay taxes. Tax is not the only reason for company to manipulate profit. There are other factors becoming an incentive for a company to manipulate profit, such as intention to obtain loan, a whish to obtain reasonable market price. A company which does no have full freedom to choose accounting in order to reduce profit. The selection of accounting policy, primarily accounting policy selection for reporting and arranging fiscal report, highly influenced by Taxation Regulation. For example, in making fiscal statement, the company only allowed to use average method and LIFO in assessing stock. So, the policy limitation which can be selected probably result in not many companies which can take advantages moment of tax rate reduction minimize tax which should be paid.
2007
T22924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Lailani
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibuat PMCs (Polymer Matrix Composites), menggunakan polipropilena (PP) sebagai matriks dan serat kenaf sebagai penguat. Polipropilena dan serat kenaf memiliki sifat permukaan yang berbeda, sehingga kompatibilitas antara keduanya buruk. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi permukaan serat kenaf dengan metode alkalinisasi. Proses alkalinisasi dilakukan dengan merendam serat kenaf pada larutan NaOH 6% selama 8 jam. Selanjutnya pencampuran PP dan serat kenaf menggunakan metode hot melt mixing. Pengaruh komposisi serat, temperatur pencampuran, dan waktu pencampuran pada pembuatan komposit PP-kenaf dianalisa pada penelitian ini. Hasil pengujian menunjukan bahwa kekuatan tarik komposit PP-5%kenaf lebih baik dibanding kekuatan tarik PP. Namun, pada komposisi serat 15% fraksi massa mulai terjadi penurunan kekuatan tarik komposit. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah void dan fenomena fiber pull out seiring penambahan komposisi serat kenaf. Peningkatan komposisi serat juga menurunkan kristalinitas dan kestabilan termal pada komposit. Temperatur pencampuran divariasikan 170oC, 180oC, dan 190oC. Peningkatan temperatur pencampuran akan menghasilkan distribusi dan dispersi serat yang baik. Sehingga dengan temperatur pencampuran 190oC dihasilkan kekuatan tarik, kristalinitas, dan kestabilan termal optimal pada komposit. Waktu pencampuran divariasikan 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Semakin lama proses pencampuran akan semakin optimal pula distribusi dan dispersi serat pada matriks, sehingga kekuatan tarik komposit makin meningkat.
ABSTRACT
In this research PMCs (Polymer Matrix Composites) was made, using polypropylene as matrix and kenaf fiber as reinforcement. PP and kenaf fiber have different surface properties, so that the compatibility between the two gets worse. Therefore, modification of kenaf fiber surface is carried out with alkaline treatment. The process of alkaline treatment is done by soaking the kenaf fiber in 6% NaOH solution for 8 hours. Then do the mixing process between PP and kenaf fiber using hot melt mixing method. The influence of fiber composition, temperature mixing, and time mixing on manufacture of composites were analyzed on this research. The test results showed that the tensile strength of PP-5%kenaf composite better than the tensile strength of PP. However, the composite with 15% fiber mass fraction decreased tensile strength. This was caused by the growing number of voids and fiber pull out phenomena over the addition of kenaf fiber composition. The increase of fiber composition also lowers the crystallinity and thermal stability on the PP-kenaf composite. Mixing temperature varied 170oC, 180oC, and 190oC. The increase of temperature mixing will produce good distribution and dispersion of fiber. So that on 190°C mixing temperature resulting composite with optimal tensile strength , crystallinity , and thermal stability. The mixing time varied for 10 minutes, 15 minutes, and 20 minutes. The longer the mixing process will resulting good dispersion and distribution, so that the composite tensile strength was increased.
2015
S58212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library