Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komang Tattya Lokhita Adnyaswari Kartika
Abstrak :
Sustainability pada industri manufaktur sedang menjadi pusat perhatian. Diperlukan usaha untuk mengukur sustainability sehingga perlu adanya penilaian untuk pengembangan yang berkelanjutan di suatu Negara, khusunya Negara berkembang. Indonesia memiliki dua program penilaian yaitu PROPER dan Industri Hijau. Bockstaller (2009) menjelaskan apabila terdapat penilaian indikator keberlanjutan antara dua atau lebih, yang memiliki tujuan serta lingkup yang sama atau tidak jauh berbeda, namun memiliki hasil penilaian yang berbeda, maka validitas dari penilaian tersebut dapat diragukan, diperlukan penelitian yang dapat menggabungkan kriteria penilaian yang direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan membandingkan dan mengevaluasi hasil yang didapat dari penilaian PROPER dan Industri Hiijau dengan menggunakan metode Coverage Analysis serta merancang program penilaian yang direkomendasikan dengan mendapatkan kriteria dan subkriteria berbobot dengan metode AHP yang dapat digunakan sebagai dasar program penilaian yang direkomendasikan dengan memasukan aspek ekonomi secara lebih jelas. Berdasarkan hasil penelitian, PROPER dan Industri Hijau memiliki kesamaan pada ruang lingkup. Telah diambil studi kasus terhadap tiga perusahaan manufaktur yang melaksanakan PROPER dan Industri Hijau namun memiliki hasil yang berbeda. Terdapat delapan kriteria dan 15 subkriteria yang dapat digunakan sebagai program penilaian keberlanjutan yang direkomendasikan. ...... Business sustainability is one of the most critical issues facing manufacturers today. It is necessary to have sustainability assessment in a country. especially developing countries. Indonesia has two sustainability assessment namely PROPER and Industri Hijau. Bockstaller (2009) explains that if there is an assessment of sustainability indicators between two or more, which have the same objectives and scope, but have different results, then the validity of the assessment may be in doubt, research is needed that may incorporate the assessment. This study aims to compare and evaluate the results obtained from the assessment of PROPER and Indstri Hijau by using the Coverage Analysis method and proposing a new sustainability assessment tools by obtaining weighted criteria and subcriteria that can be used as the basis of the recommended sustainability assessment by incorporating the economic aspects more clearly. Based on the results of the research, PROPER and Green Industry have similarity in scope. There have been case studies of three manufacturing companies implementing PROPER and the Green Industry but have different results. There are eight criteria and 15 subcriteria that can be used as the recommended sustainability assessment program.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Tattya Lokhita Adnyaswari Kartika
Abstrak :
Kualitas udara di dalam ruangan merupakan masalah yang sangat penting sehingga mulai mendapat perhatian dari masyarakat. Pencemaran udara dalam ruangan menempati peringkat kelima dalam masalah kesehatan di dunia. Salah satu polutan udara di dalam ruang yaitu bakteri dan jamur, yang dapat dipengaruhi oleh suhu, kelembaban udara, cahaya matahari dan kecepatan angin. Tingkat kelembaban 25-75% dapat meningkatkan pertumbuhan jamur. Ruang Senat Gedung Rektorat Universitas Indonesia diduga memiliki konsentrasi yang tinggi karena hanya digunakan pada waktu-waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi jumlah bakteri dan jamur yang terdapat di udara di ruang senat di lantai sembilan, serta membandingkan kualitas udara di lantai tersebut dengan lantai dibawahnya yaitu lantai delapan. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan Single Stage Multi Orifice Bioaerosol Sampler berdasarkan beberapa pedoman dari American Industrial Hygiene Association (AIHA) dan menggunakan media agar Tryptic Soy Agar untuk bakteri dan Malt Extract Agar untuk jamur sebagai tempat tumbuhnya. Dari penelitian ini didapatkan konsentrasi bakteri dan jamur di lantai Sembilan berturut-turut, yaitu pada rentang 301-3481 CFU/m3 dan 336-1944 CFU/m3. Untuk konsentrasi bakteri dan jamur di lantai delapan yaitu pada rentang 212-778 CFU/m3 dan 248-460 CFU/m3. Oleh karena itu diperlukan adanya pembersihan ruangan setiap harinya secara keseluruhan untuk mengurangi konsentrasi bakteri dan jamur. ...... Indoor air quality is a very important problem that began to receive attention from the public. Indoor air pollution is ranked fifth in the world in health problems. One of the indoor air pollutants is bacteria and fungi, which can be affected by temperature, humidity, sunlight and wind speed. Approximately, 25-75% humidity levels can increase fungal growth. The Senate Room, in the University of Indonesia Rector Building is suspected of having high levels bacteria and fungi concentration because it is only used at certain times. This study was conducted to determine the concentration levels of bacteria and fungi in the air contained in the nine floor, and compare the quality of it with the floor below. The method is the Single Stage Multi Orifice bioaerosol sampler based on a few guidelines from the American Industrial Hygiene Association (AIHA) and using the media of Tryptic Soy Agar for bacteria and Malt Extract Agar for fungi to test growth. From this study, the concentration of bacteria and fungi on the ninth floor, is in the range of 301-3481 CFU/m3 and 336-1944 CFU/m3. And the concentration of bacteria and fungi on the eighth floor is in the range of 212-778 CFU/m3 and 248-460 CFU/m3. Therefore, it is necessary to clean the whole room each day as to reduce the concentration of bacteria and fungi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library