Khairunnisa Liummah
Abstrak :
Sebuah ruang dianggap baik tidak hanya dari keindahan bentuknya saja, tetapi dari caranya memicu imajinasi penggunanya. Dalam arsitektur, imajinasi adalah hasil dari pengalaman ruang yang dialami oleh manusia. Walaupun imajinasi adalah hal yang bersifat personal karena melibatkan memori manusia, imajinasi dapat dipicu melalui pemberian rangsangan visual, salah satunya melalui cahaya. Cahaya khususnya cahaya buatan merupakan variabel yang dapat diubah untuk mencapai suatu kualitas dan pengalaman ruang tertentu. Sehingga imajinasi dapat diarahkan oleh perancang ruang melalui kualitas cahaya.
Tulisan ini bertujuan untuk membahas peran cahaya dalam memicu imajinasi manusia melalui pengamatan terhadap seni pertunjukkan dan adegan-adegan di dalamnya.Melalui pembahasan terhadap studi kasus, cahaya memiliki peran sebagai elemen pendukung dari objek lain atau konteks maupun menjadi objek imajinasinya sendiri. Artinya untuk memicu imajinasi, cahaya perlu berkaitan dengan objek lain. Untuk mendukung imajinasi, cahaya dapat dimodifikasi melalui kualitas-kualitasnya yaitu intensitas, tingkat kecerahan, warna, difusi, dan arah.
......A space considered as a good space not only by the beauty of its shape, but also by the way it triggers user rsquo s imagination. In architecture, imagination is a result of human rsquo s space experience. Although imagination is a personal thing because there is human rsquo s memory involved, imagination can be triggered by visual stimulation and one of the visual elements is light. Light, especially artificial light is a changeable variable to achieve a certain quality, hence users can feel a certain space experience. Then, imagination can be directed by the space designer through the quality of light.
This thesis will explain light rsquo s role that triggers imagination through an observation of a theatre and its scenes. The result of the case study is that light can be a supporting element for imagination object and it can be an imagination object itself. Then, light should be related to another object to trigger imagination. Light should also be modified to trigger imagination through its qualities such as intensity, brightness, color, diffusion and direction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67702
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library