Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairunisa Fathonah
Abstrak :
Tesis ini membahas modal sosial pada masyarakat daerah rawan konflik kaitannya dengan ketahanan daerah, adapun studi kasusnya di wilayah Kecamatan Johar Baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi demografi yang meliputi asal-usul, latar belakang, pendidikan terkait dengan heterogenitas dan kebudayaan pada masyarakat Johar Baru; kondisi sumber nafkah atau kesempatan kerja yang ada di Johar Baru dapat menampung masyarakat setempat dan sumber konflik; pola kepemimpinan yang ada pada masyarakat Johar Baru; dan efektifitas modal sosial dalam penataan ketertiban bermasyarakat baik dalam lingkungan maupun antar lingkungan sosial yang terlibat, kaitannya dengan ketahanan daerah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik antar kelompok warga disebabkan oleh kelangkaan atau keterbatasan sumber daya yang ada pada masyarakat daerah rawan konflik. Modal sosial masyarakat daerah rawan konflik masih pada tahap pengikat (bonding) saja, modal sosial ada namun dalam lingkup kelompok dan wilayah sehingga belum efektif digunakan untuk penanggulangan konflik atau masalah bersama lainnya sehingga dapat melemahkan ketahanan daerah.
This thesis discusses social capital in the conflict-prone areas related to regional resilience, while the case studies in Kecamatan Johar Baru. The purpose of this study was to determine the demographic composition that includes the origin, background, education and culture associated with the heterogeneity in the Johar Baru; conditions livelihood or employment opportunities that exist in Johar Baru can accommodate the local community and a source of conflict; patterns of leadership Johar Baru of the community, and the effectiveness of social capital in structuring social order both within and between the social environment involved, related to regional resilience. This research is a qualitative descriptive design. The results showed that the conflict between the people caused by environmental scarcity that exist in most public areas prone to conflict. Social capital of the conflict-prone areas are still at the stage of binder (bonding) alone, there is social capital, but within the groups and regions that have not been effectively used for the prevention of conflict or other joint problems that could undermine regional resilience.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunisa Fathonah
Abstrak :
Judul penelitian ini adalah Usaha Perpustakaan Umum dalam menciptakan Modal Sosial di tengah Masyarakat Pasca Konflik : studi kasus Perpustakaan Nasional Provinsi Maluku. Permasalahan penelitian ini adalah mengenai perpustakan umum sebagai ruang netral dalam menciptakan modal sosial di tengah melemahnya rasa percaya di antara dua komunitas di Maluku sebagai implikasi konflik sosial yang mereka alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami fungsi sosial perpustakaan sebagai ruang netral dalam menciptakan modal sosial di tengah masyarakat pasca konflik dikaitkan dengan kearifan lokal yang dimilikinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode penelitian etnografi, yang meliputi aktivitas observasi, wawancara dan penelitian etno_historis atau dokumen. Sumber data berjumlah 13 orang yang terdiri dari pustakawan, pengguna dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan perpustakaan dalam menciptakan modal sosial di tengah masyarakat pasca konflik adalah dengan membangun kepercayaan masyarakat, menanamkan norma dan nilai, serta membentuk jaringan sosial. Usaha tersebut termanifestasikan dalam bentuk program kerja dan kegiatan rutin yang dibangun oleh perpustakaan. Dalam membangun kepercayaan masyarakat perpustakaan mnyelenggarakan kegiatan dimana masyarakat dari dua komunitas melakukan pembauran, mengalihkan perhatian masyarakat agar tidak terobsesi konflik sehingga tumbuh rasa saling percaya di antara mereka. Usaha menanamkan norma sosial dilakukan dalam bentuk atau kemasan bercerita mengenai kearifan lokal sehingga mudah dipahami dan menyenangkan. Terakhir dalam membentuk jaringan sosial perpustakaan melakukannya melalui pembentukan pos layanan perpustakaan keliling di banyak desa. Perpustakaan keliling dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk bertukar informasi dan gagasan serta menciptakan jaringan sosial. Namun, usaha yang dilakukan perpustakaan belum optimal, karena usaha yang dilakukan tidak bersifat kesinambungan mengingat kondisi masyarakat yang masih tersegregasi dan rawan konflik. Untuk itu usaha yang dilakukan perpustakaan dalam menciptakan modal sosial perlu bersifat kesinambungan dengan disinergikan oleh layanan yang diberikan pustakawan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15473
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library