Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kery Anindita Wakman
Abstrak :
Keandalan suatu sistem listrik pada suatu operasi kilang sangatlah penting untuk mendukung produksi. Pada kilang Tangguh LNG, peralatan esensial untuk mendukung operasi terhubung pada sistem emergency switchgear. Konfigurasi emergency switchgear saat ini merupakan single bus dan hanya disuplai dari satu sisi (couple normal at one end). Dengan kondisi seperti ini, saat terjadi kegagalan pada bus switchgear atau jika akan dilakukan pemeliharaan, maka mengharuskan sistem dipadamkan. Tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan dengan konfigurasi yang ada, dikarenakan kilang akan mengalami shutdown serta kehilangan proses operasi emergency yaitu safe shutdown dan blackstart. Oleh karena itu diperlukan studi untuk menganalisa nilai keandalan dari konfigurasi sistem emergency switchgear yang ada. Tesis ini akan memaparkan analisa keandalan berdasarkan nilai unavailability dari konfigurasi emergency switchgear yang ada dan membandingkan dengan usulan desain yang baru dan kemudian dikaji dari sisi manajemen risiko finansial. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, diperoleh bahwa dengan konfigurasi sistem emergency switchgear yang baru, waktu pemeliharaan dapat dilakukan tanpa menghentikan operasi kilang. Selain itu saat terjadi gangguan pada bus switchgear, operasi dari safe shutdown dan blackstart dapat tetap berfungsi. Nilai unavailability juga menurun dari 155.93 menit/tahun menjadi 11.6 menit/tahun. Selain itu, berdasarkan analisis manajemen risiko, nilai kerugian finansial juga dapat diturunkan. ......The reliability of an electrical system in a refinery operation is very important to support production. At Tangguh LNG plant, the essential equipments to support operations is connected to the emergency switchgear system. The current emergency switchgear configuration is a single bus and is only supplied from one side (normal couple at one end). Under these conditions, when a switchgear bus fails or when maintenance is to be carried out, the system must be shutdown. However, this is not possible with the existing configuration, because the refinery will experience shutdown and lose the emergency operation process, which are safe shutdown and blackstart. Therefore, a study is needed to analyze the reliability value of the existing emergency switchgear system configuration. This thesis will describe a reliability analysis based on the unavailability value of the existing emergency switchgear configuration and compare it with the new design proposal and then be reviewed from the side of financial risk management. Based on the results of the analysis carried out, it was found that with the configuration of the new emergency switchgear system, maintenance time can be carried out without stopping the operation of the refinery. In addition, when there is a disturbance in the switchgear bus, the operation of safe shutdown and blackstart can still function. The unavailability value also decreased from 155.93 minutes/year to 11.6 minutes/year. In addition, based on risk management analysis, the value of financial losses can also be reduced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kery Anindita Wakman
Abstrak :
ABSTRAK PLTMG Bontang II Kaltim merupakan salah satu unit pembangkit yang baru yang di miliki oleh PT. Bumi Bayu Gemilang . PLTMG Bontang II Kaltim mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas 4 x 2 MW. pembangkit listrik ini menyuplai daya listrik pada beban utama pada Priority Customer. Selain itu sistem pembangkit ini juga tersambung dengan jaringan PLN untuk memberikan kelebihan daya pada beban utama. Sebagai sistem pembangkitan yang baru, diperlukan pemodelan sistem yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja secara keseluruhan sistem. Pada tugas akhir ini analisa yang dilakukan adalah analisa kestabilan transien pada saat sistem beroperasi dengan 4 generator pararel island mode dan ketika 4 generator pararel terhubung jaringan PLN. Analisa di lakukan dengan melihat pengaruh gangguan-gangguan yang mungkin terjadi, dimana gangguan terebut berupa gangguan hubung singkat, motor starting, dan lepasnya generator. Dari hasil analisis dapat disimpulkan saat sistem beroperasi dengan mode 4 generator pararel island mode sistem dapat dikatakan stabil. Selain itu saat sistem beroperasi mode 4 generator pararel terhubung jaringan PLN, terjadi penurunan nilai sudut rotor melebihi batas normal yaitu ±90, sehingga dibutuhkan skema pelepasan generator. sedangkan saat starting motor dengan kapasitas terbesar, sistem menjadi tidak stabil dan membuat nilai tegangan tiap bus menjadi tidak normal untuk kedua jenis mode operasi pembangkitan, oleh karena itu di perlukan penambahan kapasitor bank untuk memperbaiki nilai tegangan pada tiap bus.
ABSTRACT PLTMG II Bontang East Kalimantan is one of the new generating unit which is owned by PT. Bayu Earth Gemilang. Bontang, East Kalimantan PLTMG II operates power plants with a capacity of 4 x 2 MW. The power plant supplies electrical power to the main load on a Priority Customer. Besides generating system is also connected to the grid to provide excess power to the main load. As a new generation system, the necessary modeling system that can be used to analyze the overall performance of the system. In this final analysis was performed on the transient stability analysis of the current operating system with 4 parallel generator island mode when the 4 generators and grid connected in parallel. The analysis is done by looking at the effect of disturbances that may occur, where the disturbances stretcher a short circuit, motor starting, and the loss of the generator. From the analysis it can be concluded when the system is operating with a generator mode 4 modes island parallel system can be said to be stable. Additionally when the system is in operation mode 4 parallel connected generators of electricity networks, a decline in the value of the angle of the rotor exceeds the normal range is ± 90, so it takes a generator release scheme. while when starting the motor with the largest capacity, the system becomes unstable and make the value of each bus voltage becomes abnormal for both types of operation modes of generation, therefore in need of additional capacitor banks to correct the value of the voltage at each bus.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library