Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karsono
Abstrak :
Tesis ini membahas hubungan harga properti residensial dan kredit perbankan 14 provinsi di indonesia menggunakan pendekatan panel VAR. Penelitian ini menggunakan pendekatan Panel VAR dikarenakan berdasarkan kajian teoritis dan empiris, terdapat hubungan yang timbal balik atau kausalitas antara harga properti residensial dan kredit perbankan di mana model VAR merupakan alat analisis yang sangat berguna untuk estimasi adanya hubungan timbal balik di antara variabel-variabel ekonomi. Untuk data panel 14 Provinsi dan Pulau Jawa, memperlihatkan adanya hubungan satu arah antara Kredit Perbankan dengan Harga Properti Residensial, di mana kredit dipengaruhi oleh Harga Properti Residensial. Hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD) menunjukkan bahwa sampai periode ke 10, respon yang diberikan oleh variabel harga properti residensial terhafdap impulse yang diberikan kepada variabel kredit perbankan untuk Panel 14 provinsi dan pulau Jawa masing-masing hanya sebesar 0,8% dan 1,18%. Sebaliknya, sampai periode ke 10, impulse yang diberikan kepada variabel harga properti di 14 provinsi dan pulau Jawa mampu menjelaskan masing-masing 5,58% dan 14,60% fluktuasi variabel kredit perbankan. Untuk data panel Pulau Sumatera menunjukkan hasil yang sama di mana variabel kredit perbankan dipengaruhi oleh variabel harga properti residensial namun tingkat signifikansinya rendah. Untuk data panel Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali bahkan memperlihatkan tidak adanya hubungan antara variabel kredit perbankan dan variabel harga properti residensial. Hasil ini memiliki implikasi di mana untuk tingkat nasional dan Jawa, kebijakan yang dikeluarkan yang berdampak mengurangi fluktuasi harga properti residensial akan menyebabkan dampak yang cukup besar kepada penyaluran kredit perbankan. Sementara untuk regional Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera, fluktuasi harga properti dan perubahan kredit perbankan tidak mempunyai dampak yang signifikan karena perkembangan kredit dan harga properti residensial lebih disebabkan perubahan dalam variabel makroekonomi yaitu PDRB sehingga kebijakan yang lebih tepat adalah melalui upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi regional. ......This Thesis discussed residential property price and banking credit relationships of 14 provinces in Indonesia using a panel VAR approach. This study uses a Panel VAR approach because based on theoritical and empirical study there is a reciprocal relationship or causality between residential property prices and banking credit in which teh VAR Model is a very useful analytical tool to estimate the existence of reciprocal relationship between economic variables. For panel data of 14 Provinces and Java Island, shows a one-way relationship between Banking Credit and Residential Property Prices, where credit is affected by Residential Property Price. The Impulse Response Function (IRF) and Variance Decomposition (VD) estimates show that up to the 10th period, the response given by the residential property price variable to the impulse given to the banking credit variable for Panel 14 of the provinces and the island of Java is only 0,8% and 1,18% respectively. Conversely, up to the 10th period, the impulse given to the property price variables in 14 provinces and the island of Java was able to explain about 5,58% and 14,60% the fluctuations in the banking credit variables. For Sumatra Island panel data shows the same result in which the variable of bank credit is influenced by residential property price variable but the level of significance is low. For panel data of Kalimantan Island, Sulawesi and Bali even showed no relation between banking credit variable and residential property price variable. These results have implications for which for the national and Java levels, the policies issued that have an impact on reducing fluctuations in residential property prices will have a substantial impact on bank lending. As for Sumatra, Kalimantan, Sulawesi and Sumatra regions, fluctuations in property prices and changes in bank lending do not have a significant impact as the development of credit and residential property prices is more due to changes in macroeconomic variables ie GRDP so that more appropriate policy is through increased regional economic growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewo Karsono
Abstrak :
ABSTRAK
Terjadinya multi krisis di Indonesia pada medio tahun 1997 yang lalu membawa akibat langsung kepada dunia perbankan dan dunia usaha khususnya, yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah kredit macet (Non Performing Loan) di bank-hank umum di Indonesia. Bagi dunia perbankan meningkatnya kredit macet berakibat buruknya performance bank tersebut dan menyebabkan ratio kecukupan modal bank semakin berkurang (CAR). Sedangkan bagi dunia usaha macetnya kredit menyebabkan terhentinya roda usaha. Untuk itu diperlukan suatu kajian untuk mencari jalan keluar yang terbaik dan bermanfaat bagi kedua belah pihak, dunia perbankan dan dunia usaha apakah dengan rnerestrukturisasi hutang perusahaan ataukah melakukan penjualan asset.

Mengambil studi kasus PT.SBN, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan perumahan, sebagai salah satu nasabah Bank XMl, yang mempunyai kredit sebesar Rp. 84.550.000,000,-, untuk mencari alternatif penyelesaian kredit bermasaah di bank tersebut.

Bagaimanakah kinerja PT SBN, proyeksi pendapatannya serta kebijakan restrukturisasi apakah yang akan diambil oleh Bank XMl merupakan hal ? hal yang diteliti oleh penulis dalam karya akhir ini.

Analisa rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio rentabilitas dan analisa investasi dengan menggunakan alat ukur Net Present Value dan analisa sensitivitas adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai kemungkinan PT.SBN untuk dapat direstrukturisasi hutang-hutangnya ataupun tidak.

Pemilihan alternatif restrukturisasi oleh Bank XMl adaLah Convert debt to equity, yaitu upaya menyehatkan struktur keuangan perusahaan melalui perubahan status pinjaman menjadi penyertaan. Perubahan ini dapat bersifat sementara atau tetap, tergantung dari kesepakatan antara peminjam dengan pemberi Pinjaman atau Divestment/Asset Settlement yaitu upaya menyehatkan keuangan perusahaan melalui penyerahan/penjualan asset.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi arus kas perusahaan dengan alternatif penyelesaìan konversi Debt to Equity ini didapatkan nilai NPV Restrukturisasi sebesar arus kas bersih proyek investasi. Berdasarkan rencana restrukturisasi semula, maka diperoleh WACC proyek investasi semula sebesar 20,27 %. Hal ini didasarkan bahwa besarnya biaya modal sendiri mencerminkan juga besarnya tingkat pengembalian yang dipersyaratkan atas modal sendiri yang digunakan untuk investasi. Selanjutnya diasumsikan pula bahwa risiko proyek sama dengan risiko perusahaan. Berdasarkan besarnya tingkat bunga Pinjaman, biaya modal sendiri, tarif pajak pendapatan dan risiko proyek, maka dapat ditentukan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) sebagai faktor diskonto terhadap arus kas bersih tahunan proyek investasi dalam analisis ini. estimasi urus kas dilakukan selama 11 tahun, di luar tahun nol maka diperoleh nilai sekarang bersih (NPV) sebesar Rp 117.856.495.491,-.

Dalam analisis restrukturisasi hutang ini, diasumsikan bahwa besarnya biaya modal sendiri harus lebih tinggi dari tingkat bunga pinjaman yang diperkirakan akan berlaku selama periode investasi, yaitu sebesar 30 %.

Adanya perubahan eksternal dan dalam usaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka hal tersebut secara finansial dapat mempengaruhi kelayakan proyek dalam rangka restrukturisasi hutang PT. SBN, terutama melalui mekanisme perubahan tingkat bunga pinjaman dan proporsi struktur pembiayaan, sehingga ekspektasì PT. SBN terhadap proyek investasi tersebut harus disesuaikan pula.

Alternatif penyelesaian lain dengan menggunakan penjualan asset (divesilture), cara perhitungannya adalah menggunakan nilai asset yang telah dinilai oleh perusahaan penilai independen, kemudian nilai tersebut dicari nilai likuidasinya. Nilai likuidasi tersebut dianggap sebagai nilai pengembalian ke bank XMl.

Adapun nilai pasar dari hasil penilaian independen tersebut adalah Rp. 100.731.529.788,-. Nilai likuidasinya adalah 75% dari nilai pasar atau sebesar Rp. 75.548.647.341,- yang merupakan nilal NPV-likuidasinya. Perhitungan analisa IRR didapat sebesar -10,65% (minus 10,65%). Hal tebut disebabkan karena dengan modal yang sebesar Rp. 84.550.000.000 hanya dapat dikembalikan sebesar Rp.75.548.647.341,-.

Analisa Sensitivitas dari nilai NPV dengan cara convert debt to equity, dengan melakukan perubahan dan rencana semula pada proporsi struktur pembiayaan anlara modal sendiri dengan pinjaman bank dengan tingkat bunga pinjaman yang tetap (23% per tahun), ternyata NPV terbesar berada pada proporsi struktur pembiayaan dengan modal sendiri sebesar 10 % dan pinjaman bank sebesar 90 %, yaitu dengan nilai sebesar Rp. 137.888.349.692,-.

Adanya perubahan tingkat bunga pinjaman bank terutama pada akhir-akhir ini yakni adalah 28 % per tahun, maka bila rencana restrukturisasi semula jadi dilaksanakan NPV proyek akan menjadi lebih kecil yaitu sebesar hutang sebesar 60 %.

Salah satu komponen yang cukup berpengaruh dalam penghitungan NPV adalah komponen weighted average cost of capital (WACC), yang berfungsi sebagai faktor diskonto. Komponen WACC memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Pada proporsi antara modal sendiri dengan pinjaman bank tetap, maka setiap kenaikan tingkat bunga pinjaman akan menyebabkan kenaikan nilai WACC yang berfungsi sebagai faktor diskonto, sehingga nilai NPV akan semakin rendah.

2) Pada tingkat buriga pinjaman tetap, maka setiap kenaikan modal sendiri pada proporsi struktur pembiayaan akan meningkatkan nilai WACC, yang berarti juga akan memperkecil nilai NPV.

Dengan demikian, setiap kenaikan tingkat bunga pinjaman atau proporsi modal sendiri terhadap pinjaman bank, Secara bersama-sama atau sendiri, akan meningkatkan nilai WACC sebagai faktor diskonto. Namun kenaikan tingkat bunga pinjaman sebesar 1 % akan menyebabkan kenaikan WACC yang lebih kecil dibandingkan kenaikan proporsi modal sendiri sebesar 10 %. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan proporsi modal sendiri terhadap pinjaman bank akan lebih memberatkan, perusahaan dibanding dengan kenaikan tingkat bunga pinjaman.

Berdasarkan hasil perhitungan analisa sensitivitas dan nilai NPV-Restrukturisasi ternyata dari ketiga skenario di atas masih lebih tinggi nilai NPV-nya dibandingkan dengan alternatif penjualan asset (divestment) yang hanya sebesar Rp. 75.548.647.341,-.

Dengan demikian dapat disimpuilcan bahwa alternatif penyelesaian kredit bermasalah studi kasus PT SBN pada Bank XMl dapat menggunakan cara restrukturisasi kredit/hutang dengan metode convert debt to equty dengan hasil kembalian yang tertinggi bagi bank. Dengan direstrukturisasi kredit PT. SBN yang berperan terhadap portofolio kredit sektor properti sebesar 15,49 %, maka apabila dengan membaiknya performance kredit PT. SBN dapat memperbaiki kualitas aktiva produktif Bank XMl sebesar persentase tersebut di atas khususnya di sektor properti dan selanjutnya cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) Bank XMl menjadi berkurang sebesar pokok kredit PT. SBN yang semula 100 % menjadi hanya sebesar maksimal 5 %. Dengan demikian dapat meningkatkan laba bank XMl di masa mendatang.
2001
T3548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raimundus R Karsono
Abstrak :
ABSTRAK
Pengukuran terhadap karakter individu sudah dilakukan sejak lama. Beragam alat ukur dan metode telah dikembangkan. Salah satu pendekatan dalam pengukuran karakter individu adalah dengan menggunakan skala dengan format forcedchoice. Akan tetapi, penggunaan skala dengan format forced-choice ini mengalami sejumlah kesulitan ketika harus diuji secara psikometris. Kesulitan ini berhasil diatasi dengan menggunakan pendekatan perbandingan berpasangan (paired comparison) dari Thurstone sehingga bisa diuji dengan menggunakan teori psikometri modern.

Pengembangan alat ukur sendiri kembali marak dalam tiga dekade terakhir, setelah ada penelitian yang membuktikan bahwa gaya kepribadian dapat memprediksi kinerja, termasuk di Indonesia. Salah satu alat ukur dikembangkan adalah GPQ, yang menggunakan pola forced-choice item yang menghasilkan data sebagaimana pengukuran ipsatif. Alat ukur ini yang diuji dengan menggunakan model Thurstonian IRT.

Menggunakan data yang berasal dari 119 blok (aslinya, GPQ memiliki 120 blok pernyataan) penelitian ini melakukan uji kecocokan model (model fit) dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa estimasi terhadap data GPQ tidak fit dengan model Thurstonian IRT (χ2=18347.435, df= 6663, p = 0.000, p <.001). Sementara pengujian dengan RMSEA menunjukkan model tergolong fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Selanjutnya, hasil estimasi parameter item dan trait GPQ berhasil dilakukan dengan menggunakan model Thurstonian IRT. Meskipun demikian tidak semua estimasi parameter item dan trait fit dengan model Thurstonian IRT.
ABSTRACT
Individual character measurement have been done long ago. Various instruments and methods have been developed. One of the approach in individual characters measurement by using forced-choice item. However, using forced-choice item scale is facing a number of difficulties when statistically tested. These difficulties were overcome by using a comparative judgement approach (paired comparison) of Thurstone so that it can be tested using modern psychometric theory.

Research on instrument development emerged in the last three decades, after the research provided evidence that personality can predict job performance, including in Indonesia. One of new developed instruments is GPQ, which uses forced-choice item that produced data as ipsative measurement. This instrument is tested using Thurstonian IRT model.

Using data from 119 block of statement (originally, GPQ has 120 block of statements), this research focused on model fit testing using the chi-square test. The result of chi square testing showed that GPQ data does not fit with the Thurstonian IRT model (χ2=18347.435, df= 6663, p = 0.000, p <.001). RMSEA testing showed that showed model were fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Furthermore, Thurstonian Model IRT managed to generate item and trait parameter. However, not all the items fit with this model.
2016
T46589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Heru Karsono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasta Demon Karsono
Abstrak :
Skripsi ini memuat tentang perubahan dari sistem kanban press part pada outer panel Kijang yang dilakukan secara manual menjadi suatu sistem kanban yang terkomputerisasi. Tujuan utamanya yaitu guna mendeteksi urutan prioritas pada gendongan kanban dan pada akhirnya dapat memberikan informasi yang akurat pada sistem produksi di stamping plant. Guna mencapai tujuan di atas, maka dilakukan pengukuran waktu baku pada masing-masing proses. Pengukuran terhadap waktu baku ini menjadi penting karena akan menentukan waktu pesanan produksi. Pengukuran waktu ini diambil dari perputaran kanban transpor dan kanban produksi. Waktu pada kanban transport meliputi waktu persiapan keberangkatan, waktu transportasi, serta waktu bongkar muat. Sedangkan waktu untuk kanban produksi meliputi waktu pengambilan material, palet, dies, waktu produksi serta waktu penanganan material dari store komponen ke bagian delivery. Berdasarkan perhitungan dan analisa waktu pesanan produksi di atas, kemudian dibuatlah program komputer dengan menggunakan software AS / 400 versi 4.1. Dengan bantuan program ini maka dilakukan penyusunan urutan produksi berdasarkan urutan batas kanban yang lebih dulu turun dari store komponen. Selain itu dengan program ini meminimalkan hilangnya kanban transpor diperjalanan serta mengefisienkan proses inventori dan pembuatan surat jalan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nonoy Karsono
Abstrak :
Transportasi memegang peranan penting dalam menunjang manusia melakukan kegiatan dan pergerakannya. Berkembangnya transportasi berarti meningkat pula tingkat kemudahan penduduk untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa, tumbuhnya usaha-usaha pelayanan dan memudahkan pengangkutan serta pemasaran hasilproduksi pertanian. Dengan adanya peningkatan kernudahan tersebut, maka akan mempengaruhi perkembangan penduduk, tingkat pendidikan tenaga kesehatan, lapangan usaha dan kegiatan usaha. Sehubungan dengan itu, tujuan dari tulisan ini ingin mengetahui pengaruh perkembangan transportasi di jalur Utara dan Selatan Jakarta-Bandung terhadap perkembangan wilayah di sekitar jalur jalan tersebut.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazaruslie Karsono
Abstrak :
Social Engineering atau dalam Bahasa yaitu rekayasa sosial, merupakan suatu teknik dalam memanipulasi kesalahan yang dilakukan oleh manusia baik disengaja maupun tidak disengaja. Teknik manipulasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pribadi, penting dan berharga, serta untuk mendapatkan kunci untuk akses masuk terhadap suatu sistem. Dalam dunia kejahatan siber, rekayasa sosial yang memicu terhadap kejahatan peretasan manusia (human hacking) memiliki maksud untuk mengekspos data yang didapat, menyebarkan malware, serta memberikan akses ke dalam suatu sistem yang tidak sah. Serangan rekayasa sosial dapat dilakukan atau terjadi secara online, secara langsung, serta secara interaksi-interaksi lainnya. Salah satu cara untuk melakukan serangan rekayasa sosial, yaitu dengan menggunakan teknik penyerangan phishing (pengelabuan). Dengan melakukan penyamaran seperti orang yang berpura-pura kenal terhadap korban, lalu menggunakan pesan yang dikirim melalui berbagai platform seperti platform sosial media, email, dan bahkan SMS. Ketika pada saat korban melakukan suatu hal pada pesan tersebut seperti mengeklik tautan yang terdapat pada pesan tersebut, maka korban telah berhasil mengekspos data yang dimilikinya kepada penyerang. Dalam skripsi ini, penulis akan membahas mengenai Analisis Metode Penyerangan dan Eksploitasi Web browser dengan Menggunakan Browser Exploitation Framework (BeEF) serta Langkah-langkah dalam Mencegah Penyerangan Eksploitasi Situs Web. ...... Social Engineering or in Bahasa, namely rekayasa sosial, is a technique in manipulating mistake made by humans, both intentional and unintentional. This manipulation technique aims to obtain personal, important, and valuable information, as well as to obtain keys for access to a system. In the world of cybercrime, social engineering that triggers the crime of human hacking has the intent to expose obtained data, spread malware, and provide access to an unauthorized system. Social engineering attacks can be carried out occur online, in person, as well as in other interactions. One way to carry out social engineering attacks is by using phishing attack techniques (deception). By impersonating someone who pretends to know the victim, then using messages sent via various platforms such as social media platforms email and even SMS. When the victim does something to the message, such as clicking on a link in the message, the victim has successfully exposed the data they has to the attacker. In this thesis, the author will discuss the Analysis of Attack Methods and Web Browser Exploitation Using the Browser Exploitation Framework (BeEF) and Steps in Preventing Website Exploitation Attacks.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Karsono
Jakarta: Grasindo, 1999
320.12 DED k (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library