Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Kamilia
Abstrak :
Telaah terhadap sebuah drama karya Bertolt Brecht yang dilakukan melalui penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan dari telaah ini adalah memperlihatkan secara kongkrit pengaruh negatif kekuasaan totaliter terhadap ilmuwan dan dunia ilmu pengetahuan. Sesuai dengan tujuannya, pembahasan drama ini dititikberatkan pada aspek sosial politik yang melatarbelakangi kon_flik antara ilmuwan dengan pemerintahan totaliter. Kesimpulan yang dapat diambil menunjukkan bahwa sistem pemerintahan totaliter (totaliterisme) menghalangi keberha_silan ilmuwan dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan ilmu pengetahuan. Kegagalan ilmuwan ini ter_utama disebabkan oleh kuatnya tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah totaliter terhadap masyarakatnya, termasuk para ilmuwannya. Padahal secara mutlak, ilmuwan mem_butuhkan kebebasan ilmiah untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Peristiwa Galilei menunjukkan bahwa totaliterisme tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan serta tidak akan pernah memberikan masa depan yang baik bagi umat manusia. Oleh sebab itu satu-satunya usaha untuk menanggulangi hal ini adalah menghapuskan segala bentuk totaliterisme dan menghindari segala hak yang menjurus ke arah totaliterisme.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilia
Abstrak :
Dalam penggambaran di layar, seringkali agama dan horor ditempatkan pada sisi yang berlawanan. Agama dalam film adalah antitesis dari horor, jarang sekali yang berani masuk ke dalam konsep agama itu sendiri sebagai sumbernya. Misa Tengah Malam Netflix (2021) oleh Mike Flanagan mengeksplorasi topik ini dengan cara yang lebih dalam namun halus. Karena serial ini dirilis kurang dari dua tahun sebelum artikel ini ditulis, sebagian besar artikel yang ditemukan berfokus pada aspek sinematik dan penampilan para aktor. Artikel ini mengkaji penggunaan religiusitas yang terang-terangan untuk memajukan narasi horor, khususnya sifat malaikat dan vampir yang dapat dipertukarkan. Dengan menggunakan metode analisis tekstual, penulis menyimpulkan bahwa horor hanya dapat dikontekstualisasikan kembali ke dalam perspektif suci karena agamalah yang menjadi cikal bakal horor tersebut. ......When it comes to on-screen depictions, oftentimes religion and horror are placed at opposing sides. Religion in film is the antithesis of horror, rarely does it venture into the concept of religion itself as the source. Netflix's Midnight Mass (2021) by Mike Flanagan explores this topic in a deeper yet subtle manner. Since the series was released less than two years before this article was written, most of the articles found are focused on the cinematic aspect and the performance of actors. This article examines the use of overt religiousness to push forward the horror narrative, particularly the interchangeable nature of angels and vampires. By using textual analysis as a method, the writer concludes that horror can only be recontextualized into a holy perspective because religion is the origin of said horror.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Perlita Kamilia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan subjektif mata kering dan gangguan komponen air mata (lipid, akuos, mucin) pada pasien thalassemia mayor dengan riwayat transfusi darah jangka panjang, serta menganalisis hubungan antara kadar feritin serum, durasi, dan frekuensi transfusi darah dengan masing-masing parameter penilaian komponen lapisan air mata. Penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross sectional) pada pasien thalassemia mayor yang sudah berusia dan mengalami transfusi darah selama minimal 10 tahun. Penilaian mata kering terdiri dari pengisian kuesioner OSDI untuk menilai keluhan subjektif, pemeriksaan biomikroskopi lampu celah dan nilai tear break up time (TBUT) untuk menilai tingkat keparahan mata kering, pemeriksaan Schirmer basal, Ferning, dan sitologi impressi konjungtiva untuk menghitung jumlah sel goblet. Data perhitungan tingkat keparahan mata kering, nilai uji Schirmer basal, TBUT, dan jumlah sel goblet dianalisis dan dicari hubungannya dengan kadar feritin serum, durasi dan frekuensi transfusi. Pada 77 subyek, mata kering terjadi sebanyak 14.3%, penurunan nilai TBUT (39%), nilai Schirmer basal (37.7%), nilai Ferning (24.7%), dan jumlah sel goblet (45.5%). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat keparahan mata kering, nilai TBUT, nilai Schirmer basal, nilai Ferning, dan jumlah sel goblet dengan kadar feritin serum, durasi, dan frekuensi transfusi. Namun, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat keparahan mata kering dan usia (p = 0.014), serta nilai TBUT (p = 0.012) dan Schirmer (p = 0.014) dengan jenis kelamin. Penelitian ini memperlihatkan 14.3% subyek thalassemia mayor mengalami mata kering berdasarkan kriteria DEWS 2007. Kejadian mata kering pada thalassemia mayor tidak dipengaruhi oleh faktor transfusi dan kadar feritin serum, melainkan dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. ......This study is aimed to understand subjective complaints for dry eyes and disruption of component of tear fluid (lipid, aqueous, mucin) in patients with major thalassemia with a history of long-term blood transfusions and to analyse the correlation between serum ferritin level, duration and frequency of blood transfusion. This study is a cross-sectional study. The subject of this study is patients with major thalassemia age minimum of 10 years old and have had blood transfusion for at least 10 years. OSDI questionnaire, slit-lamp biomicroscopy examination, tear break up time (TBUT), and basal Schirmer test was used to assess dry eyes severity. Ferning and conjunctiva impression cytology examination was used to assess mucin quality and count the amount of goblet cells. The correlation analysis between the result of these assessments and serum ferritin level and duration and frequency of blood transfusion was done. In 77 subjects, the prevalence of dry eyes is 14.3%. There is a decrease in TBUT (39%), basal Schirmer (37.7%), Ferning (24.7%), and goblet cells (45.5%). There is no significant correlation between dry eyes severity and TBUT, basal Schirmer, Ferning, and the amount of goblet cells with serum ferritin level, duration, and frequency of blood transfusion. There is a significant correlation between dry eyes severity and patient s age (p = 0.014); TBUT (p = 0.012), as well as, Schirmer (p = 0.014) with sex. This study showed that 14.3% of patients with major thalassemia suffer from dry eyes with severity level grade 2 according to DEWS 2007. The incidence of dry eyes is not influenced by transfusion and serum ferritin level but is influenced by age and sex.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Kamilia
Abstrak :
Tesis ini membahas makna wanprestasi dan eksekusi dalam Putusan Mahkamah Konsitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 untuk memahami implikasinya terhadap pelaksanaan eksekusi objek jaminan fidusia di Indonesia. Serta, pengaruh terhadap para notaris yang berperan dalam pelaksanaan jaminan fidusia. Permasalahan dalam tesis ini adalah makna wanprestasi dan eksekusi objek jaminan pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 dan impilkasi yuridis dari putusan tersebut terhadap pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia. Tesis ini menggunakan bentuk yuridis-normatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder dan alat pengumpulan data dengan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan ialah kualitatif sehingga bentuk penelitian yang dihasilkan ialah deskriptif-analitis. Hasil analisis yang pertama ialah bahwa makna wanprestasi dan eksekusi pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 berarti cidera janji (wanprestasi) harus ditentukan atas dasar kesepakatan debitur (pemberi fidusia) dan kreditur (penerima fidusia), serta parate eksekusi tidak dapat dilakukan tanpa adanya kesepakatan mengenai wanprestasi dan kesukarelaan penyerahan objek jaminan dari debitur. Kedua, implikasi yuridis dari putusan tersebut ialah kesepakatan mengenai wanprestasi dilakukan dengan pembenahan (review) perjanjian pokoknya; kreditur atau penerima fidusia tetap memiliki kedudukan sebagai kreditur separatis; parate eksekusi tetap dapat dijalankan jika tidak ada sengketa atau masalah; serta bentuk alternatif dari parate eksekusi ialah eksekusi titel eksekutorial dengan mengikuti pelaksanaan yang diatur dalam Pasal 196 HIR yaitu dengan meminta fiat eksekusi ke ketua pengadilan negeri. Saran yang Penulis berikan ialah kepada pelaku usaha (kreditur) untuk memastikan debitur memahami isi perjanjian pokok khususnya mengenai cidera janji (wanprestasi) dan kepada notaris untuk memastikan debitur dan kreditur memahami implikasi dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 ini. ......This aftergraduate thesis discusses the enforcement of fiducia security objects after Constitutional Court handed down a decision on the constitutionality of Fiducia Security Law. The problem in this thesis is the meaning of default and execution of collateral objects after the Constitutional Court Decision Number 18/PUU-XVII/2019 and the juridical implication of the decision on the implementation of execution of fiduciary security objects. This thesis uses a juridical-normative form which is descriptive by using secondary data and data collection from library studies. The analytical method used is qualitative hence the form of research produced is descriptive-analytical. The first analysis result is that the meaning of default and execution after the Constitutional Court Decision Number 18/PUU-XVII/2019 means that the parate executie cannot be carried out without any agreement regarding the default and voluntary submission of the object of collateral from the debtor. Second, the juridical implication of the decision is that an agreement on default is done by revamping the main agreement; the fiduciary creditor or recipient retains his position as a separatist creditor; parate execution can still be run if there are no disputes or problems; and alternative form of execution other than parate execution that can be used is the execution of an executorial title by requesting executions from the head of the district court. The advice given by the author is for creditor to ensure the debtor understands the contents of the main agreement, especially regarding breach of contract and to the notary to ensure the debtor and creditor understand the implications of the Constitutional Court Decision Number 18/PUU-XVII /2019.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalva Abigail Kamilia
Abstrak :
Skripsi ini membahas eksistensialisme pada sepuluh buah puisi pilihan dalam buku Временное Место/Vremennoje Mesto/Persinggahan Sementara karya Aleksey Davidovich Alyokhin. Teori Eksistensialisme dan strukturalisme genetik digunakan untuk membuktikan adanya eksistensialisme melalui tema-tema puisi tersebut. Analisis dalam karya ilmiah akan dilakukan dengan melihat fakta kemanusiaan diluar struktur karya puisi untuk menemukan tema puisi dengan ide eksistensialisme. Hasil analisis membuktikan bahwa eksistensialisme tercermin di dalam karya-karya puisi Aleksey Davidovich Alyokhin dengan lima tema yaitu subjektivitas, kebebasan, kegagalan, keterasingan dan kematian. ......This thesis discusses existentialism in ten selected poems in the book Временное Место/Vremennoje Mesto/A Temporary Sojourn by Alyokhin Aleksey Davidovich. Existentialism and structuralism genetic theories are used to prove the existence of existentialism through the themes of the poem. Analysis of the scientific work will be done by looking at the facts of humanity outside the structure of the poem with the idea of finding a theme of existentialism. The results of the analysis show that existentialism is reflected in the works of the poet Aleksey Davidovich Alyokhin with five themes, namely subjectivity, freedom, failure, alienation and death.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Kamilia
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penerapan doktrin volenti non fit injuria/assumption of risk dalam tindakan medis, sebagai salah satu upaya perlindungan hukum yang dapat membela hak dokter dalam kasus dugaan malpraktik. Doktrin ini diterapkan karena sering kali dokter menjadi satu-satunya pihak yang disalahkan ketika terjadi kegagalan pengobatan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah pengertian dan ruang lingkup dari doktrin volenti non fit injuria/assumption of risk, penerapan doktrin volenti non fit injuria/assumption of risk dalam tindakan medis, dan analisis Putusan No. 417/Pdt.G/2012/Pn.Mdn berdasarkan doktrin volenti non fit injuria/assumption of risk. Penulisan skripsi ini menggunakan bentuk yuridis-normatif dengan tipe deskriptif dan dianalisis secara kualitatif. Kesimpulan yang dicapai ialah penerapan dari doktrin tersebut dibuktikan dengan adanya informed consent dari pasien, sehingga dokter tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban atas terjadinya kerugian yang timbul dari risiko medis, kecuali dokter terbukti melakukan kelalaian medis. Dalam Putusan No. 417/Pdt.G/2012/Pn.Mdn, doktrin volenti non fit injuria/assumption of risk dapat diterapkan karena adanya informed consent sebagai bukti bahwa pasien telah mengetahui dan menyetujui tindakan dan risiko medis, serta dokter telah tidak melakukan kelalaian medis, dengan telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan antisipasi atas risiko medis tersebut sesuai dengan standar prosedur. Berdasarkan permasalahan yang Penulis temukan, dapat terlihat bahwa pemahaman terhadap hukum kesehatan di Indonesia masih kurang. Adapun saran yang disampaikan ialah hukum kesehatan untuk lebih dikenalkan kepada para akademisi, praktisi, dan ahli hukum, dengan memasukkannya ke dalam kurikulum wajib dalam fakultas hukum, mengadakan workshop atau pelatihan khusus mengenai hukum kesehatan. ...... This thesis discusses the application of doctrine volenti non fit injuria assumption of risk in medical action, as one of the legal protection that can defend the right of doctor in case of malpractice allegation. It is because, most of the times, doctor would be the only one to blame whenever failure treatment happened. The issues in this thesis are the definition and the scope of volenti non fit injuria assumption of risk doctrine, the implementation of volenti non fit injuria assumption of risk doctrine in medical action, and analysis of Verdict No. 417 Pdt.G 2012 Pn.Mdn based on the volenti non fit injuria assumption of risk doctrine. This thesis uses normative with descriptive data analysis methods so that the conclusion obtained in the form of a qualitative description. From doing this research, it is known that the implementation of doctrine can be proved by the informed consent from the patient, therefore doctors can rsquo t be responsible of damage that comes from medical risk, except except it can be proved that the damage happened because doctors did medical negligence. In verdict No.417 Pdt.G 2012 Pn.Mdn case, doctrine of volenti non fit injuria assumption of risk can be applied because there is informed consent as a proof of acknowledgement and approval of medical risk from the patient. Furthermore, it was not medical negligence case and the doctor has been taken precautionary measures and has anticipated the medical risks in accordance with standard procedures. Based on the problems that the author found, it can be seen that the understanding of health law in Indonesia is still lacking. Therefore, health law is expected to be more introduced to scholars, law enforcers, and lawyers by incorporating it into the curriculum in law school, organizing workshops or special training.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perlita Kamilia
Abstrak :
Blastocystis hominis adalah parasit usus yang cukup banyak di negara-negara tropis dan diduga menyebabkan diare kronik pada individu immunokompromais. Pada usia balita sampai anak-anak diare ini berpotensi menurunkan status nutrisi pada populasi tersebut. Hubungan antara infeksi B. hominis dengan kejadian diare tersebut masih menjadi kontroversi, sehingga banyak pendapat yang masih meragukan apakah parasit ini merupakan penyebab diare pada balita atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara infeksi B. hominis dengan kejadian diare pada populasi balita di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain crosssectonal dan menggunakan uji hipotesis chi-square. Sebanyak 401 sampel balita yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari 489 data hasil survei di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, didapatkan: 37 orang diare dengan B. hominis positif (15,7%); 22 orang diare dengan parasit usus negatif (13,3%); 199 orang tidak diare dengan B. hominis positif (84,3%); dan 143 orang tidak diare dengan parasit usus negatif (86,7%). Dari hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,514, dan dapat diinterpretasikan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara infeksi B. hominis dengan kejadian diare pada balita di wilayah tersebut. ......Blastocystis hominis is a intestinal parasite that infects so many people in tropical countries and is guessed to cause chronic and watery diarrhea in immunocompromised person. During toddler until children years old, the diarrhea has a potential to depress immune state. A relationship between B. hominis infection and the diarrhea have been controversial, because of that, so many argumentations is still doubt, if the parasite can cause diarrhea or not. A purpose of this research is analyses the relationship between B. hominis infection and the diarrhea prevalences on toddler population in Jatinegara Subdistrict, East Jakarta. The research used secondary data with cross-sectional design and uses chi-square hypothesis. The research resulted, that 401 toddlers sample which was selected base on inclusion and exclution criteria from 489 data got from survey result in Jatinegara Subdistrict, East Jakarta: 37 persons were affected diarrhea with B. hominis positive (15,7%); 22 persons were affected diarrhea, with intestinal parasites totally negative (13,3%); 199 persons were affected diarrhea with B. hominis positive (84,3%); and 143 persons were not affected diarrhea with intestinal parasites totally negative. (86,7%). From this results, by chi-square hypothesis test, p score is 0,514, and the researcher can interpretation, that was no significant association between B. hominis infection and diarrhea onset on toddler years old in Jatinegara Subdistrict, East Jakarta.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Khanza Kamilia
Abstrak :
Penyimpanan dan transportasi gas alam merupakan tantangan utama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Adsorbed Natural Gas (ANG) adalah suatu metode potensial untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan gas alam. Pada penelitian ini, digunakan adsorben dari limbah botol polietilena tereftalat (PET) sebagai potensi pemanfaatan limbah plastik dalam sumber energi terbarukan. Pembuatan karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pre-treatment bahan baku, karbonisasi, aktivasi kimia dengan KOH 4 M, dan aktivasi fisika dengan aliran gas N2. Karbon aktif yang diperoleh kemudian dimodifikasi melalui proses impregnasi logam NiO dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2% untuk mengetahui kemampuannya sebagai adsorben. Berdasarkan karakterisasi melalui metode uji bilangan iodin, SEM, dan EDS, diketahui bahwa sampel karbon aktif yang terimpregnasi NiO 2% menunjukan hasil terbaik dengan luas permukaan 997,65 m2/g. Kemudian, dilakukan uji kapasitas adsorpsi dan desorpsi gas alam pada sampel nonimpregnasi dan sampel terimpregnasi untuk mengetahui peningkatan kapasitas penyimpanan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif terimpregnasi NiO 2% pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 138,9 g/kg. ......Storage and transportation of natural gas has become a major challenge in optimizing the use of renewable energy. Adsorbed Natural Gas (ANG) is a potential method to increase natural gas storage capacity. In this research, adsorbents from waste polyethylene terephthalate (PET) bottles were used as a potential of plastic waste as a renewable energy source. The preparation of activated carbon is carried out through several stages, namely pre-treatment of raw materials, carbonization, chemical activation with KOH 4 M, and physical activation with N2 gas flow. The activated carbon obtained was then modified through a NiO metal impregnation process with varying concentrations of 0.5%, 1% and 2% to determine its ability as an adsorbent. Based on characterization using the iodine number test method, SEM, and EDS, it is known that the activated carbon sample impregnated with 2% NiO showed the best results with a surface area of 997,65 m2/g. Then, natural gas adsorption and desorption capacity tests were carried out on non- impregnated samples and impregnated samples to determine the increase in natural gas storage capacity. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by 2% NiO impregnated activated carbon at a temperature of 28 oC and a pressure of 9 bar which was able to reach 138,9 g/kg.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Kamilia
Abstrak :
Skripsi ini membahas implementasi kebijakan pada aktivitas pemerintah pusat dalam mempersiapkan pemungutan Pajak Rokok. Pajak Rokok merupakan pajak daerah baru sebagai bentuk local taxing power. Pajak Rokok dipungut dengan model Piggyback Tax System yang jarang diterapkan di Indonesia sehingga membutuhkan persiapan dalam mekanisme pemungutan dan penyetorannya. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Charles O Jones tentang tahapan aktivitas dalam implementasi kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma post positivist melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pada aktivitas pemerintah pusat dalam mempersiapkan pemungutan Pajak Rokok dilakukan melalui dua tahap, yaitu aktivitas organisasi dan aktivitas interpretasi serta terdapat enam kegiatan utama penunjang aktivitas ini sejak tahun 2010 hingga tahun 2013. Secara keseluruhan implementasi kebijakan pada aktivitas pemerintah pusat dalam mempersiapkan pemungutan Pajak Rokok telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, meskipun terdapat kendala dalam aktivitasnya. ...... This thesis discusses the implementation of policy in central government activities on preparing Cigarette tax collection. Cigarette tax is a local tax as a new form of local taxing power. Cigarette taxes levied by Piggyback tax system models are rarely applied in Indonesia and thus require preparation in the collection and remittance mechanism. This study uses the theory proposed by Charles O Jones on stage in policy implementation activities. This study was performed using a post positivist paradigm through in-depth interview and literature study. The results showed that the implementation of policy in central government activities on preparing Cigarette tax collection has done in two stages, activity of organization and activity of interpretation and also there are six main activities supporting this stages since 2010 to 2013. Overall, the implementation of policy in central government activities on preparing Cigarette tax collection has done as expected, although there are some constraints in execution.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Kamilia
Abstrak :
Munculnya inovasi transportasi menggunakan sistem online memberikan berbagai reaksi di masyarakat, baik pro ataupun kontra. Dukungan diberikan oleh masyarakat dengan anggapan bahwa keberadaan taksi online memberikan kemudahan, sedangkan kontra muncul karena adanya kecemburuan sosial antara pengemudi taksi online dengan taksi konvensional akibat tidak adanya hukum terkait taksi online. Pada akhirnya, pemerintah membuat kebijakan untuk memberikan hukum bagi keduanya, akan tetapi, terdapat penolakan dari beberapa aktor yang mendorong pemerintah untuk membuat formula baru terkait kebijakan ini, namun, kebijakan baru yang diberikan tidak dapat menyelesaikan penolakan dan masalah yang ada pada kebijakan sebelumnya. Skripsi ini membahas bagaimanakah formulasi peraturan menteri No 26 Tahun 2017 tentang Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam TrayekS. Kemudian masalah tersebut dibahas menggunakan teori Sidney 2007 yang membagi tahap tersebut menjadi dua dimensi, dimensi identifikasi masalah dan dimensi pemilihan instrumen, menggunakan metode post-positivist dan analisis perbandingan dengan tipe ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses formulasi Peraturan Menteri Perhubungan masih belum baik, hal ini dikarenakan masih kurangnya beberapa kajian yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan, seperti, cost benefit analysis, perhitungan output dari instrumen, dan masih kurangnya perbandingan dengan nilai-nilai masyarakat serta perbandingan dengan negara berkembang lainnya yang telah berhasil memilih alternatif pada masalah yang serupa, selain itu waktu perumusan alternatif dan pemilihannya dilakukan dengan sangat singkat, hal ini mempengaruhi kualitas dari peraturan yang dibuat.
The emergence of transportation innovations using the online system provides various reactions in the community, whether pro or contra. Support is provided by the public with the assumption that the existence of an online taxi provides convenience, while the cons arise due to social jealousy between the online taxi drivers by conventional taxis due to the absence of a tax related online law. In the end, the government made a policy to give the law to both, however, there was resistance from some actors who encouraged the government to create a new formula related to this policy, however, the new policy given could not solve the rejection and problems that existed in the previous policy. This thesis discusses how the formulation of ministerial regulation of transportation No. 26 of 2017 about Public Transport which is Not In Route. Then the problem is discussed using the theory of Sidney 2007 which divides the stage into two dimensions, problem identification dimension and instrument selection dimension, using post positivist method and comparison analysis with ideal type. The result of the research shows that the process of formulation of the Minister of Transportation Regulation is still not good, because there are still some studies that need to be done by the Ministry of Transportation, such as cost benefit analysis, calculation of output from instrument, and still lack of comparison with community values and comparison with state other developers who have succeeded in choosing alternatives on similar issues, other than that the time of alternative formulation and the selection is done very briefly, it affects the quality of the rules created.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library