Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Jordan L. Budiyono
Abstrak :
Kecenderungan meninggalkan Tema dan bentuk-bentuk tradisional dan mengadakan berbagai eksperimen merupakan fenomena menyolok dalam perkembangan puisi modern Di Inggris misalnya, William Butler Yeats (1865-1939) ikut memenuhi tuntutan perubahan selera atas bahasa puisi dengan memanfaatkan teknik penulisan epigram (epigramme) yaitu penggunaan kalimat-kalimat ringkas tetapi terpilih ketat dan hemat, dalam bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah di pahami. Di Prancis, Guillaume Apollinaire {1880-1918) kembali kepada bentuk-bentuk sajak berpola (calligramme), yaitu teknik penulisan sajak konkrit dengan memanfaatkan unsur-unsur lihatan (visue]) untuk menunjang bentukan citra yang memperkuat makna tematik sajak. Sajak-sajak konkrit ini pada umuinnya merupakan un_taian kata bermakna yang disusun sedemikian rupa, menyerupai obyek-obyek tertentu. Sajak-sajak Coeur couronne et miroir. (Jantung Bermahkota dan Cermin) , La Cravate et la montre (Dasi dan Jam), II pleut (Hujan) dan Jet d'eau (Air Mancur) dalam kumpulan Celligrammes, masing_-masing memiliki tipografik yang menyerupai bentuk-bentuk jantung, mahkota dan cermin; dasi dan jam; Tetes-tetes air hujan; dan air mancur (Apo11inaire, 1925:46-70).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14123
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library