Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jonas
London: Office of the deputy Prime Minister, 2003
711.12 JON p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salk, Jonas
New York: Columbia University Press, 1983
128 SAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maspaitella, Marthin Jonas
"Program Pembinaan Kesejahteraan sosial masyarakat terasing (PKSMT), merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada kelompok masyarakat yang rawan sosial karena keterasingan dan atau keterbelakangannya, dengan tujuan untuk menciptakan kondisi sosial masyarakat yang bersangkutan menjadi lebih baik sehingga mereka mampu berkembang dan berpartisipasi dalam pembangunan. Untuk maksud inilah, maka kegiatan PKSMT selalu berorientasikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang karena lokalitasnya terpencil dan terisolasi, mengalami keterbelakngan komunikasi dengan masyarakat lain dan pelayanan Pemerintah sehingga mengakibatkan keterbelaknagan dalam taraf kehidupan dan penghidupan dan tertinggal dalam proses perkembangan kehidupan di bidang keagamaan, ideologi, politik, ekonomi maupun sosial dan budayanya.
Dalam konteks inilah, maka pada tahun 1984/1985 Pemerintah Cq. Departemen Sosial Propinsi Maluku telah melakukan aksi kegiatan PKSMT di Desa Honitetu dengan tujuan ialah untuk memukimkan warga binaan (orang-orang Wemale) ke dalam suatu unit pemukiman baru dan yang menetap. Upaya pemukiman bagi orang-orang Wemale dinilai berhasil dalam pelaksanaannya, hal ini tidak hanya ditunjang oleh aksi PKSMT, namun telah diperkuat oleh adanya Missi keagamaan (Protestan) yang masuk ke daerah pemukiman mereka (tahun 1922). Dari sinilah dapat dilihat bahwa pengaruh sistem keagamaan itu turut memberikan andil dalam upaya pemukiman tersebut yang sekaligus dapat mengintegrasikan mereka ke dalam suatu wilayah pemukiman baru dan yang menetap itu sendiri.
Ada dua sub problematika yang dikaji dalam penelitian ini, yakni : Pertama, Bagaimanakah pengaruh program PKSMT dalam upaya pemukiman menetap, Kedua, Apakah sistem keagamaan yang diyakini saat ini turut mendukung upaya pemukiman menetap bagi suku Wemale, khususnya dari sudut pandang integrasi masyarakat. Sebagai tujuan dari penelitian ini ialah "Untuk menggambarkan tentang pelaksanaan program PKSMT upaya pemukiman menetap, dipandang dari sudut integrasi masyarakat. Kesemuanya akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang bersifat kualitatif.
Adapun konsep pokok yang berkaitan dengan integrasi masyarakat wemale, berhubungan dengan tahap difusi dan tahap evaluasi dari sipenerima program. Program tersebut baik yang bersumber dari sistem keagamaan maupun pelaksanaan program PKSMT bagi masyarakat Wemale. Sebagai hasil yang diperoleh dari penelitian ini memperlihtkan bahwa kehadiran program PKSMT di tahun 1984/1985, dalam kenyataannya cukup berpengaruh terhadap penataan wilayah pemukiman baru dan yang menetap bagi orang-orang wemale. Adanya sarana umum/sosial yang disertai dengan bantuan stimulus berupa beras, gala, teh, uang dan berbagai peralatan teknologi baru (cangkul, linggis, sekop dan sebagainya) merupakan bahagian terpenting dalam rangka memperbaiki tata kehidupan dan penghidupan sosial yang sebaik-baiknya bagi mereka. Walaupun pada sisi lain masih terlihat bahwa hasil pelaksanaan program PKSMT belum tersentuh berbagai dimensi kehidupan di dalam masyarakat setempat. Hal mana dapat dilihat kelemahannya pada dimensi pendidikan anak, kesehatan masyarakat, sistem ekonomi (mata pencaharian hidup), maupun pada bidang administrasi pemerintahan di desa setempat. Kelemahan tersebut pada satu sisi dapat dipengaruhi akibat kuatya ikatan orang-orang wemale yang cenderung mempertahankan pola hidup yang bersifat tradisionalistik.
Kegagalan dari pada belum terealisasikan tahapan bina lanjut, turut mempengaruhi wujud keberhasilan program PKSMT di lapangan. Sedangkan menyangkut dimensi keagamaan memperlihatkan bahwa Sistem Keagamaan yang diyaklni saat ini (protestan) oleh orang-orang wemale di Desa Honitetu berhasil merubah dasar keyakinan agama lama (agama nunusaku) dan menjadikan mereka sebagai umat Tuhan yang percaya kepada Yesus Kristus, terhitung semenjak tahun 1922. Dalam konteks inilah, Agama Protestan melalui peran Gereja Protestan Maluku berhasil menempatkan orang-orang Wemale ke dalam suatu wilayah pemukiman baru dengan sasaran menghindari terjadinya pemukiman yang berpindah-pindah (nomaden). Usaha tersebut sekaligus betujuan untuk membuka keterasingan, keterisolasian dan mengintegrasikan mereka ke dalam wilayah pemukiman menetap, maka jadilah masyarakat Wemale sebagai masyarakat yang paripurna."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T4429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egmose, Jonas
London; New York : Routledge, 2015
333.72 EGM a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gomes, Jonas
New York: Springer-Verlag, 1997
006.6 GOM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salk, Jonas
S.l. s.n. 1982,
573.2 SAL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prager, Jonas
New York: Harper & Row, 1982
332.1 PRA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Timotius Jonas
"Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang cukup pesat di kota Depok menyebabkan adanya tekanan penduduk terhadap pemenuhan kebutuhan lahan perumahan, industri, perdagangan, jasa, rekreasi maupun kegiatan lain yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan. Perubahan tata guna lahan ini akan mempengaruhi proses daur hidrologi yang terjadi khususnya proses peresapan air kedalam tanah (infiltrasi). Dengan menggunakan metode Rasional yang membutuhkan data komposisi tataguna lahan di tiap Bagian Wilayah Kota (BWK) yang ditinjau maka dapat diketahui besar dari air hujan yang melimpas dan menjadi infiltrasi, sehingga dapat ditentukan koefisien infiltrasi yang menggambarkan peresapan air hujan di masing-masing Bagian Wilayah Kota (BWK) yang ditinjau. Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian Bagian Wilayah Kota (BWK) Depok yaitu BWK Beji, BWK Pancoran Mas dan BWK Cinere sudah mencapai koefisien limpasan dan infiltrasi yang harus diwaspadai. Oleh karena itu perlu adanya suatu tindak lanjut dari Pemerintah Daerah Depok dan masyarakat setempat untuk menjaga ruang terbuka hijau yang ada dan mencegah perubahan tata guna lahan yang tidak bijaksana yang tanpa disertai penanganan tindakan konservasi yang dapat menyebabkan terjadinya kelebihan air (banjir) pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.

The development and rapidly growing population in the city of Depok have cause preasure for the people to fulfile their needs of housing, industrial, trade, service, recreation and other activity that can change the use of the land. This changes can affect the hydrology cycle especially infiltration. With using Rational method that needs data of land management in each BWK of Depok, the rainfall that becomes run off and infiltration can be determined. So it could also determine the coeficient of infiltration that could describe the rainfall penetration into land at each BWK of Depok. The result shows that some BWK of Depok that is BWK Beji, Cinere, Pancoran Mas have already reach a run off and infiltration coeficient that should be cautious. Because of it, there should be an action from the regional government of Depok and participation from the people living in Depok to save the open green area that still exist and to stop land management that is not wise that could make changes to the use of land, to prevent flood at rainy season and dry at summer in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timotius Jonas
"Bank Panin merupakan salah satu dari sepuluh bank terbesar di Indonesia. Sebagai Bank yang besar maka Bank Panin selalu berusaha untuk mengembangkan usaha dan jaringan kantornya untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Dengan dikeluarkan skema Arsitektur Perbankan Indonesia (API) oleh Bank Indonesia pada tahun 2004 yang mengatur mengenai klasifikasi bank berdasarkan jaringan kantor dan wilayah operasinya, maka Bank Panin semakin aktif untuk terus menambah jumlah kantor cabangnya di seluruh wilayah Indonesia. Namun setiap tahunnya, dari tahun 2004 hingga 2009, proyek pembangunan cabang baru selalu mengalami keterlambatan dan tidak memenuhi rencana penambahan kantor yang ditetapkan di business plan awal tahun. Untuk tahun 2010, rencana penambahan kantor yang telah ditetapkan dalam business plan 2010 adalah sebanyak 91 cabang. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi target dan tidak mengulangi kegagalan pada tahun-tahun lalu, maka perlu dilakukan suatu langkah untuk dapat meningkatkan kinerja waktu proyek. Langkah tersebut adalah dengan manajemen resiko, yaitu dengan melakukan identifikasi resiko-resiko pada pelaksanaan proyek Bank Panin yang berpengaruh pada kinerja waktu proyek serta melakukan analisa dampak dan penyebabnya. Hasil dari analisa tersebut akan di evaluasi untuk menentukan level dan peringkat masing-masing resiko sehingga dapat ditentukan cara penanganan, tindakan dan rekomendasi terhadap resiko-resiko tersebut. Diharapkan dengan dilakukan proses manajemen resiko, maka kinerja waktu proyek Bank Panin dapat ditingkatkan sehingga tidak ada lagi terjadi keterlambatan proyek dan target pada business plan tahun 2010 dapat tercapai.

Panin Bank is one of the ten biggest bank in Indonesia. As a big bank, Panin Bank always try to develop its business and branches to improve its service to the custumer. In 2004, Bank Indonesia created a scheme to make a bank clasification by its operation area and number of branches, called API (Arsitektur Perbankan Indonesia). With this new scheme, Panin Bank begin more active to add and build more branches all over Indonesia. But every year from 2004 to 2009, project to build more branches always gone late and doesn?t achieve the target that has been schedule in the business plan. In year 2010, base from the 2010 business plan, there are 91 project branches to be build. Because of that, to achieve the target and not to repeat the failure of past year projects, there must be a way to increase time performance of the project. One way is to apply risk management, begining with risk identification to know all the risk that can affect time project time performance. After that, those identified risk are analyze to know their impact and what cause it. The result of the analyze will be evaluate to make risk rank/level or priority to determine the action and recomendation to threat risks. It is expected that with applying risk management , the project time performance can be increased so the target in 2010 business plan can be achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T31371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>