Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jonardi
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah menilai aplikasi rehidrasi parental secara cepat, sesuai anjuran WHO (1984) dengan pemberian cairan rehidrasi parental secara cepat (70 ml/kgbb/3jam) untuk mengatasi diare akut dehidrasi berat dari segi: lama rawat, keadaan/status hidrasi, kenaikan berat badan, volume tinja, banyaknya cairan yang diberikan, keseimbangan air dan elektrolit serta biaya perawatan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, meskipun tidak menggunakan kontrol sebagai perbandingan, namun berdasarkan gambaran pemeriksaan klinis dan laboratoris yang diperoleh, cara pengobatan diare akut dehidrasi berat dengan metode WHO memberikan hasil yang efektif dan lebih praktis, karena observasi ketat yang lebih singkat, serta penyediaan cairan yang hanya semacam/tunggal ialah cairan Ringer laktat. Dengan berkurangnya waktu perawatan dari rata-rata 5 hari menjadi 2,76 hari dan jumlah cairan RL yang digunakan yang lebih sedikit maka biaya perawatannyapun dapat ditekan.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prinnisa A. Jonardi
Abstrak :
Kejang demam, riwayat keluarga dan pencitraan merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi klasifikasi epilepsi berdasarkan ILAE 1989. Penentuan jenis klasifikasi berguna untuk penatalaksanaan pasien. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data rekam medis tahun 1995-2010 Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Data diolah dengan multivariat regresi logistik. Dari hasil penelitian ini, didapat sampel sebanyak 99 orang dengan rincian laki-laki 53,4%, perempuan 46,5%. Pasien terbanyak pada kelompok umur 0-2 tahun 12 bulan (37,4%). Terdapat kebermaknaan yang signifikan pada hubungan antara pencitraan dengan klasifikasi epilepsi (p < 0,001). Tidak terdapat kebermaknaan yang signifikan terhadap hubungan antara riwayat epilepsi keluarga (p = 0,393) dan riwayat kejang demam ( p = 0,161) dengan klasifikasi epilepsi. Pencitraan merupakan faktor yang berpengaruh paling besar (OR = 16,725) terhadap penentuan jenis klasifikasi epilepsi bila dibandingkan dengan riwayat epilepsi keluarga dan riwayat kejang demam. ......Febrile seizure, family history, and imaging are factors that determine the classification of epilepsy based on ILAE 1989. The classification is important to patient's treatment.This study used medical record from Pediatric Department of RSCM in 1995-2010. This study is a cross-sectional analytic. The data was proceed with multivariate logistic regression. There are 99 sample, 53.4% are male and 46.5% female. The most distribution of patient's age is in 0-3 years (37.4%). There is significant results in correlation between imaging with epilepsy classification (p<0.001) and there are less significant results between family history (p=0.393) and febrile seizure (p=0.161) with epilepsy classification. Imaging is the most powerful factor (OR = 16.725) that contribute to determine classification of epilepsy compared to family history and febrile seizure.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library