Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Sukamto
"Tesis ini membahas tentang penghuni dan ruang hunian dengan kasus bahasan penggunaan ruang hunian di rumah susun Kemayoran. Tulisan ini mendefinisikan kebudayaan sebagai blue print. Kebudayaan digunakan sebagai acuan bertindak untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia secara universal yang meliputi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan integratif. Setiap tindakan memerlukan ruang yang wujudnya bisa fixed feature space, semi fixed feature space, dan informal space sesuai dengan kebudayaannya.
Secara sadar maupun tidak sadar manusia sering menciptakan dan mengubah ruang. Salah satu cara penciptaan ruang dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat perkotaan golongan ekonomi lemah dilakukan dengan peremajaan kampung dengan rumah susun. Tindakan ini merupakan tindakan perubahan ruang dan lingkungan secara menyeluruh dan mendadak yang menyebabkan pudarnya pedoman penggunaan ruang, dan memerlukan pedoman baru. Masalahnya adalah bahwa ruang-ruang dirumah susun tidak cocok dengan kebudayaan warga, hal ini terlihat pada sebagian besar penghuni meninggalkan rumah susun barunya dan yang bertahan mengubah fungsi ruangnya.
Bertahannya sebagian penghuni di rumah susun menunjukkan ada sebagian warga yang bisa merubah lingkungan fisik menjadi lingkungan budaya. Lingkungan rumah susun dirubah menjadi lingkungan tempat tinggalnya sehingga ruang ruang menjadi cocok dengan kehidupannya. Dengan demikian penataan dan penggunaan ruang di rumah susun merupakan cermin model acuan interpretasi dan model tindakan pemenuhan kebutuhan yang dikembangkan oleh penghuni dalam menghadapi kondisi lingkungan rumah susunnya. Apa yang dibahas dalam tesis ini adalah bersumber pada pertanyaan pokok bagaimana penghuni menggunakan ruangnya dan seperti apa bentuk-bentuk ruangnya.
Pendekatan metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dengan metoda tersebut saya mencari informasi mengenai prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan hubungan penghuni dan ruang huniannya. Hipotesa saya terbukti bahwa rumah susun tidak cocok. Hal ini terlihat pada penggunaan ruang dengan fungsi majemuk dan banyaknya klaim ruang publik menjadi ruang sosial. Tindakan klaim ruang publik menjadi ruang sosial terjadi diberbagai tempat mulai dari tempat parkir, halaman, dan hampir semua ruang tangga sehingga menjadi gejala umum. Karena umum sifatnya dan diterima sebagai solusi ruang secara meluas maka bisa saya nyatakan gejela ini sebagai kebudayaan baru di rumah susun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sukamto
"Pengaruh additive polimer guar gum pada pipa kasar terhadap koefisien gesek telah dipelajari. Eksperimen ini menggunakan pipa PVC berdiameter 25,4 mm dan 18 mm, pipa tersebut dikasarkan menggunakan pasir dengan nilai kekasaran (k) 0,34. 0,8 dan 1,59 mm. Setiap pipa tersebut diuji dengan konsentrasi polimer guar gum sebesar 0, 250, 500 dan 1000 ppm. Hasil uji menunjukkan bahwa karakteristik aliran dipengaruhi oleh penambahan polimer dan tingkat kekasaran permukaan. Pada aliran transisi dan turbulen tanpa additive kenaikan koefisien gesekan timbul semata-mata karena akibat dari kondisi dinding itu sendiri. Penambahan additive ke dalam air terlihat efektif pada permukaan kasar. Sebagai contoh, penambahan 1000 ppm additive polimer guar gum pada bilangan Reynolds sebesar 2 x 10^4 dapat menurunkan gesekan pada pipa kasar (k/D = 0,04) sebesar 37,5 %, sedangkan dengan penambahan 250 ppm additive guar gum penurunan gesekannya sebesar 15,63 %.

The influence of polymer (latex) addition in rough pipes has studied. This experiment use in 25.4 mm and 18 mm of diameter pipe (PVC) which roughened by (k) 0,34. 0,8 dan 1,59 mm.rougheness value of sand grain and 0, 250, 500 and 1000 ppm for additive concentration. The resulted showed that flow property are influenzed by polymer addition and surface roughness. In the transition and turbulent flow regime without additive, the increasing of friction coefficient appeared to be effected by wall condition alone. Addition of polymer to water is effective for rough pipe. For example with addition of 1000 ppm of polymer reduced drag in k/D = 0,04 rough pipe by 37.5 percent at Reynolds number 2 x 10^4 where in 250 ppm addition tested drag was reduced only 15.63 percent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library