Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Johartono Susilo
"Prinsip Akuntansi Indonesia pada saat ini baru mengatur masalah pengungkapan transaksi anjak piutang dengan recourse; sehingga masalah perlakuan akuntansi anjak piutang diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk menghasilkan praktek akuntansi yang lebih baik, diperlukan suatu perbandingan dengan praktek akuntansi yang lain dan perbandingan dengan teori akuntansi. Hasil perbandingan tersebut dapat menjadi suatu input untuk menghasilkan informasi ekonomis mengenai anjak piutang yang lebih baik. Penulis menggunakan masing-masing lima buah sample perusahaan anjak piutang dan klien anjak piutang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dan studi pustaka. Klien anjak piutang di Indonesia mengidentiftkasikan transaksi anjak piutang dengan recourse sebagai suatu kewajiban, sedangkan untuk anjak piutang tanpa recourse diidentifi kasikan sebagai suatu penjualan. Mereka mengukur piutang yang dijual sebesar nilai nominal piutang. Mereka memberikan pengungkapan untuk anjak piutang dengan recourse dalam dalam laporan keuangan. Perusahaan anjak piutang di Indonesia memperlakukan transaksi anjak piutang dengan dan tanpa recourse sebagai suatu penjulan. Perusahaan anjak piutang tidak memberikan pengungkapan yang spesifik dalam laporan keuangan. Standar akuntansi di Amerika Serikat yang mengatur masalah anjak piutang dengan recourse dari segi klien adalah SFAS No. 77 yang mengatur masalah perlakuan akuntansi, serta SFAS No. 105 yang mengatur masalah pengungkapan. SFAS No 77 mengidentifilcasikan suatu transaksi sebagai suatu penjualan atau suatu kewajiban tergantung pada situasi tertentu. Berdasarkan perbandingan dengan SFAS No. 77, praktek akuntansi anjak piutang di Indonesia berbeda dalam segala hal; ditinjau dari segi identifikasi, dan pengukuran. Perbandingan dengan SFAS No. 105 menunjukkan pengungkapan yang ada di Indonesia masih terlalu sederhana. SFAS No 77 banyak mengandung kelemahan-kelemahan ditinjau dari konsep akuntansi, kekonsistenen dengan standar-standar akuntansi yang lain, dan ruang lingkup yang kurang jelas. Dengan kata lain, SFAS No. 77 sebagai pembanding tidak memiliki dasar teoritis yang baik. Financial Accounting Standards Board seharusnya memperbaiki isi dari SFAS No 77 dan ficatan Akuntan Indonesia seharusnya cepat mengatur transaksi ini; mengingat makin berperannya transasksi ini dalam pembiayaan pembangunan ekonomi nasional. Selain transaksi anjak piutang dengan recourse dari pihak klien, praktek akuntansi yang lain yang ada di Indonesia sudah sesuai dengan praktek akuntansi yang ada di Amerika Serikat dan Teori
Akuntansi. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18633
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Johartono Susilo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketepatan rujukan berdasarkan komponen surat rujukan dengan karakteristik pasien rujukan instalasi gawat darurat RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo bulan Januari-Juni 2014. Penelitian ini memfokuskan pada karakteristik pasien yang mempengaruhi ketepatan rujukan yang dinilai dari komponen surat rujukan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Permasalahan yang terjadi adalah bahwa ketepatan rujukan di instalasi gawat darurat RSCM masih belum optimal dan belum ada data/penelitian khusus yang meninjau tentang informasi pasien rujukan yang terdapat dalam surat rujukan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rujukan yaitu : umur pasien, jenis kelamin pasien, lokasi tinggal pasien, penjamin pembayaran pasien, jenis fasilitas kesehatan perujuk, dan lokasi fasilitas kesehatan perujuk. Penelitian ini dilakukan di unit instalasi gawat darurat RSCM dengan pasien berupa pasien rujukan selama bulan Januari-Juni 2014. Penelitian dilakukan dengan teknik systematic random sampling dan dilakukan pada minggu terakhir bulan November 2014. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel kategorik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan rujukan, dinilai berdasarkan komponen surat rujukan, adalah jenis kelamin pasien dan jenis fasilitas perujuk.
This study aims to determine the relationship of referral appropriateness based on components of a referral letter to the characteristics of the referred patients at emergency department RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo from January to June 2014. This study focuses on patient characteristics that influence the referral appropriateness which assessed of the components of the referral letter. This research is quantitative research with cross sectional study design. The problem that occurs is that the appropriateness of the referral in the emergency department RSCM is still not optimal and there is no data / special studies that review of the information contained in the referred patient’s referral letter. Factors that affect the referral namely: patient's age, sex of the patient, the patient's residence location, payment guarantor patient, the referring health facility location, andtype of health facility referrer. This research was conducted in the emergency department RSCM unit with the sample of referred patients during the month from January to June, 2014. The study was conducted by systematic random sampling technique and performed in the last week of November 2014. The statistical test used is the chisquare test to determine the relationship between categorical variables. The results showed that the factors that affect the referral appropriateness, referral letters assessed based components, is the sex of the patient and the referring facility type."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58108
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library