Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jemmy
Abstrak :
Latar Belakang: Pasta gigi merupakan bahan semi-aqueous yang digunakan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada umumnya, zat aktif yang dikandung dalam pasta gigi terbuat dari bahan sintetik. Namun, bahan tersebut dapat menimbulkan efek samping sehingga dibutuhkan bahan dengan efek samping yang lebih sedikit. Propolis merupakan suatu substansi resin yang memiliki sifat antibakterial dan aman terhadap tubuh sehingga dapat digunakan sebagai pengganti bahan sintetik yang dapat meminimalkan efek samping yang terjadi. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh paparan pasta gigi ekstrak propolis dan pasta gigi non-propolis terhadap pertumbuhan biofilm S. mutans ATCC 25175. Metode Penelitian: Pembentukan biofilm dilakukan dengan kultur S. mutans ATCC 25175 ke dalam well yang telah berisi pelikel. Pasta gigi ekstrak propolis dan non-propolis dimasukkan ke dalam well, serta diinkubasi selama 3 jam dan 18 jam. Uji kristal violet dan uji OpenCFU dilakukan untuk mengevaluasi total biomassa. Hasil Penelitian: Pada inkubasi 3 jam, tidak terlihat adanya penurunan biomassa baik pada pasta gigi ekstrak propolis maupun non-propolis. Namun, penurunan biomassa terlihat pada kedua jenis pasta gigi setelah inkubasi 18 jam. Kesimpulan: Paparan pasta gigi ekstrak propolis dalam durasi yang lama mampu menurunkan biomassa S. mutans ATCC 25175 dan menghambat pembentukan biofilm. ......Background: Toothpaste was a semi-aqueous material that is used to maintain dental and oral hygiene. Commonly, the active ingredients contained in toothpastes were made from synthetic ingredients. However, these ingredients may causes several adverse effect, therefore a biocompatible ingredient is required to minimize the adverse effect. Propolis is a resin substance that has antibacterial properties and non-toxic to the body. Thus, propolis can be used as an active substance in toothpaste to minimize the adverse effects caused by synthetic toothpaste. Aim: To analyze the effect of propolis extract and nonpropolis toothpaste exposure toward S. mutans biofilm ATCC 25175 growth. Method: S. mutans ATCC 25175 culture was added to the well that already contained pellicle to make biofilm. Both toothpaste was added into the well and incubated for 3 h and 18 h. Crystal violet and OpenCFU method was used to measure total biomass of S. mutans ATCC 25175 biofilm. Result: After 3 hours incubation, there was no reduction in biomass in both toothpaste. However, biomass reduction was seen in both toothpaste after incubation of 18 hours. Conclusion: Long duration of exposure to propolis extract toothpaste may reduce biomass of S. mutans ATCC 25175 and inhibit biofilm formation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haensri Jemmy
Abstrak :
Tesis ini membahas gejala overreaction di Bursa Efek Indonesia secara khusus terhadap 38 saham sektor industri dasar dan kimia selama periode 2006-2011. Metode yang digunakan adalah metode komparatif antara portofolio winner dan loser. Periode penelitian dibagi menjadi 2, yaitu 6 bulan dan 12 bulan. Penelitian ini menemukan beberapa gejala overreaction, baik pada observasi 6 bulan maupun 12 bulan, namun secara statistik tidak signifikan. Selain itu juga ditemukan bahwa gejala overreaction bersifat asimetris, yaitu lebih terlihat pada salah satu portofolio. Hasil penelitian menunjukkan Bursa Efek Indonesia efisien dalam bentuk lemah, sehingga penerapan strategi kontrarian diperkirakan akan merugikan untuk diterapkan pada segmen pasar ini.
The purpose of this study is to examine the indication of overreaction in Indonesian Stock Exchange with case study Basic Industry and Chemical sector during 2006-2011. Methods employed in this thesis is comparative method which comparing between winner and loser portfolios. Time horizons in this research were separated into two periods, 6 and 12 months. As result, the research found that overreaction indications were evidence, but no significance statistically. The research also found that overreaction is asymmetrical, which seems more often appear in the loser portfolios. This result may support that Indonesian Stock Market is efficient in weak form, thus contrarian investing strategy would consider as not profitable to implement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library