Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jamal
Abstrak :
Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar, baik perikanan laut maupun perikanan darat. Perkembangan ekspor komoditas perikanan Indonesia berfluktuasi. Volume ekspor tahun 1996 sebesar 291.514 ton menjadi 324.978 ton tahun 1997 atau naik sebesar 11,48% . Nilai ekspor terjadi penurunan yaitu dari $ 762.625.000; tahun 1996 menjadi $. 743. 376.000 pada tahun 1997 atau turun sebesar 2,50%. Permasalahannya : (1) Bagaimana trend ekspor komoditi industri hasil perikanan Indonesia, (2), Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan ekspor, (3), Bagaimana pengaruh harga, produksi, kurs rupiah/dollar AS, kurs importir, pendapatan negara importir, trend waktu dan kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya terhadap ekspor komoditas industri basil perikanan Indonesia. Diduga, kuantitas ekspor ini dipengaruhi oleh harga, kurs importir, pendapatan riil negara importir, kurs domestik, produksi dalam negeri, kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya dan trend waktu.Penelitian dilakukan di tiga negara tujuan ekspor yaitu AS, Jepang dan Singapura. Analisis dilakukan secara agregat dan parsial terhadap masing-masing negara. Faktor harga ekspor, harga dalam negeri, nilai kurs importir, pendapatan riil (GNI) negara importir, nilai kurs domestik, produksi dalam negeri, total kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya dan trend waktu sebagai variabel independen, total ekspor sebagai variabel dependen. Data yang dianalisis tahun 19774997 (n = 21), dengan model matematika fungsi logaritma, menggunakan program SPSS serta uji statistik (uji-F dan uji-t) serta nilai koetiisien determinasi (R2) sebagai pembuktian hipotesis. Hasil analisis secara agregat maupun parsial menunjukkan, permintaan ekspor udang dan tuna beku Indonesia di tiga negara tersebut dipengaruhi oleh ; harga (P), nilai kurs importir (E2), Pendapatan riil (GNI) importir, trend waktu (T) dan kuantitas permintaan satu tahun sebelumnya (Qd t.1). Secara parsial komoditi, faktor harga, nilai kurs dan pendapatan riil mempunyal pengaruh yang konsisten terhadap permintaan ekspor udang dan tuna Indonesia. Dari sisi penawaran, ekspor perikanan di tiga negara dipengaruhi oleh harga (P), nilai kurs domestik (E1), produksi dalam negeri (Q), trend waktu (T) dan kuantitas penawaran satu lalu (Qs t.1). Secara parsial, faktor harga, nilai kurs domestik dan produksi dalam negeri berpengaruh secara konsisten terhadap penawaran ekspor. Terkecuali secara parsial penawaran tuna di AS dan Singapura, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan, baik dilihat dari nilai F - hitung, t - hitung maupun koefisien determinasi (R2).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamal
Jakarta : Grasindo, 2003
I 899.232 J 33
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarjaini Jamal
Abstrak :
ABSTRAK
Thesis ini berusaha menunjukkan deskripsi penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta, disamping menelusuri juga faktor-faktor yang berpengaruh pada penggunaannya.

Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku dengan mengambil ?PRECEDE frame work" dari Green (1980) sebagai dasar kerangka konsepsional.

Penelitian ini dilakukan pada awal 1989 dengan mewawancarai 231 orang dokter praktek dengan rincian 120 orang dokter umum, 44 orang dokter spesialis dan 67 orang dokter gigi yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah diuji sebelumnya. Tiap dokter/dokter gigi yang terpilih sebagai responden didatangi oleh peneliti. Responden yang tak berhasil diwawancarai setelah dikunjungi tiga kali diganti dengan responden cadangan yang telah disiapkan sebelumnya.

Thesis ini menunjukkan 15 macam obat DOPB yang banyak digunakan oleh dokter praktek di DKI Jakarta, antara lain adalah:
Antalgin 500 mg tablet, Ampisillina 500 mg kaplet, Tetrasiklin 250 mg kapsul dan CTM 4 mg tablet. Disamping itu juga diketahui bahwa tingkat penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta masih sangat rendah,yaitu baru meliputi kurang dari 9 orang pasien sebulan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta adalah:
1.Pengetahuan dokter tentang program obat DOPB
2.Kepercayaan dokter terhadap kualitas obat DOPB
3.Kebiasaan dokter menuliskan obat paten dan generik dalam resep
4.Status kepegawaian dokter
5.Tempat kerja dokter pagi hari
6.Kelas sosial pasien

Disamping itu thesis ini mengemukakan pula beberapa saran untuk peningkatan penggunaan obat DOPB dimasa yang akan datang, yaitu:
1.Agar obat DOPE ditambah sehingga mencakup spektrum penyakit yang lebih luas
2.Agar obat-obat itu disediakan di seluruh apotek
3.Agar diberikan informasi yang lebih luas tentang obat-obat tersebut kepada dokter praktek dan masyarakat lain.

Dalam upaya memasyarakatkan obat DCPB telah disusun suatu konsep ?sosial marketing'' obat DOPB, yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor perilaku yang berkaitan dengan penggunaan obat DOPB oleh masyarakat, baik yang menghambat maupun yang mendorong serta cara mengatasinya.

1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Badrul Jamal
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai terjadinya KTT antar Korea Juni 2000 dari sudut Korea Utara serta dampaknya terhadap proses dialog antar Korea dan stabilitas keamanan di Semenanjung Korea. Dalam kaitan ini penulis ingin melihat faktor apa yang mendasari Korea Utara sehingga mau mengadakan KTT tersebut di Pyongyang tahun 2000. Dialog reunifikasi telah lama dilakukan yang membahas proposal-proposal masing-masing. Namun karena dialog tersebut harus selalu mengakomodasi kepentingan negara~negara besar AS, Rus, Cina, dan Jepang, maka hasil yang diinginlcan selalu menemui kegagalan. Kemajuan penting yang dicapai dalam dialog tersebut adalah penandatanganan Joint Communique tahun 1972 dan Basic Agreement tahun 1992 yang didalamnya :nemuat upaya-upaya penyelesaian konilik antar Korea dengan prinsip independen, cara-cara damai dan co-eksistensi bersama Apa yang telah dicapai tersebut akhirnya mentah lagi oleh politik provokasi Korea Utara melalui program pengembangan nuklir dan senjata pemusnah massalnya (WMD). Tahun 1994, dengan melalui engagement policy-nya presiden Clinton, isu nuklir Korea alchimya bisa diatasi. Dengan naiknya Presiden Kim Jong Il, kita melihat perkembangan positif dalam dialog antar Korea yang dicapai melalui kebijakan sunshine policy-nya, KTI' antar Korea yang pertama akhimya dapat dilaksanakan pada 13-15 Juni 2000 di Pyongyang. Pembahasan permasalahan di atas dilakukan secara deskriptif analitis dengan menggunakan teori Morrison yang melihat kebijakan luar negeri suatu negara pada dasamya dilandasi oleh kepentingan ekonomi. Selanjutnya lima variabel yang mempengaruhi pembuatan politik luar negeri, dalam tesis hanya tiga variabel yaitu ideosinkretik, nasional, dan sistemik, digunakan untuk mengalisis kebijakan luar negeri Korea Utara. Ketiga variabel tersebut dipilih karena dapat menggambarkan situasi di Korea Utara dan semenanjung Korea. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kebijakan luar negeri Korea utara untuk mengadakan KTT dengan Korea Selatan adalah dipengaruhi oleh krisis ekonomi dan upaya-upaya Korea Utara menormalisasi hubungannya dengan AS supaya sanksi ekonorni dapat dicabut. Pencabutan sanksi ekonomi ini diharapkan mendatangkan bantuan ekcnomi dari negara-negara barat. Di samping itu, falctor Kim Jong Il sebagai pemimpiri tertinggi Korea Utara juga mempengaruhi keputusan Korea Utara untuk mengadakan KTT antar Korea tahun 2000. Menurunnya legitimasi Kim Jong Il menyebabkannya harus mengambii kebijakan yang lebih pragmatis, yaitu untuk mempertahankan kekuasaannya. KTT antar Korea juga berhasil memperkuat dialog reunifikasi dan stabilitas keamanan di Semenanjung Korea. Namun dialog antar Korea dan stabilitas keamanan di kawasan ini kembali terganggu dengan naiknya presiden Bush menggantikan Bill Clinton. Kebijakan AS terhadap Korea Utara berubah dari engagement menjadi hardline posture.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Jamal
Abstrak :
Multimodal analgesia adalah rekomendasi teknik manajemen nyeri akut pascaseksio sesarea. Teknik yang paling sering dipakai adalah dengan menggunakan analgesik intravena diikuti dengan penggunaan analgesik oral. Analgesik oral dalam teknik multimodal analgesia untuk manajemen nyeri pascaseksio sesarea masih belum dikaji lebih jauh. Penelitian ini menggunakan metode uji klinis prospektif acak tersamar ganda pada 58 pasien yang menjalani operasi seksio sesarea dengan anestesi spinal. Pasien dibagi menjadi dua kelompok sama besar untuk penanganan nyeri pascabedah. Kelompok O sebanyak 29 orang diberikan oksikodon controlled release 10 mg oral setiap 12 jam dan parasetamol 1000 mg oral setiap 8 jam sedangkan kelompok T sebanyak 29 orang diberikan terapi tramadol 50 mg oral tiap 6 jam dan parasetamol 1000 mg oral tiap 8 jam. Penilaian nyeri pascabedah menggunakan Numerical Rating Scale (NRS) dalam posisi dan interval waktu yang berbeda yaitu jam ke-1, 6, 12, 18 dan 24 pascapemberian obat pertama. Seluruh sampel menyelesaikan penelitian dan didapatkan tidak ada perbedaan secara karakteristik antar kelompok. Oksikodon controlled release 10 mg dan parasetamol 1000 mg lebih efektif dibandingkan tramadol 50 mg dan parasetamol 1000 mg dalam mengatasi nyeri pascaseksio sesarea dengan NRS kelompok O lebih rendah signifikan dibandingkan kelompok T pada tiap posisi pengukuran. ......Multimodal analgesia is recommended technique for pain management after cesarean section. The most commonly used technique is by using intravenous analgesics, followed by oral analgesics. However, the use of oral analgesics in multimodal analgesia techniques has not been extensively studied for managing pain after C-Section. This study is a double-blind randomized clinical trial on 58 patients undergoing cesarean section under spinal anesthesia. The sample was divided into two equal groups, each consisting of 29 patients, for the treatment of postoperative pain. Group O was given 10 mg oral controlled-release oxycodone 12-hourly and 1000 mg oral paracetamol 8-hourly, while Group T was given 50 mg oral tramadol 6-hourly and 1000 mg oral paracetamol 8-hourly. The postoperative pain was assessed using Numerical Rating Scale (NRS) at different positions and time intervals; 1, 6, 12, 18 and 24 hours after analgesic administration. The study showed no differences in the characteristics of these two groups. At every measurement on each different position, Analgesics given on group O was more effective in relieving after cesarean pain than group T with significantly lower NRS score (p<0.001). The combination of 10 mg oral oxydocone and 1000 mg oral paracetamol was significantly more effective in relieving pain after cesarean delivery, compared with the combination of 50 mg oral tramadol and 1000 mg oral paracetamol.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Jamal
Abstrak :
Properti untuk kegiatan belanja merupakan salah satu produk Real Estat yang menarik, yang tidak sama dengan properti lainnya seperti perumahan dan perkantoran. Walaupun menarik, tetapi ternyata banyak unit toko di dalam bangunannya yang kosong, yang mengakibatkan unit toko lain yang terisipun tidak laku dan propertinya tidak ramai dikunjungi. Sementara dapat dikatakan bahwa properti ritel berjalan baik apabila unit toko didalamnya buka, tidak ada unit toko yang kosong, ruang sebagian besar atau semua terpakai, dan ramai akan pengunjung. Dalam penulisan tesis ini dilakukan suatu analisis mengenai hubungan antara jenis kemilikan, yaitu sewa dan strata dengan tingkat pemanfaatan pada properti untuk kegiatan ritel. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan lingkup yang dibatasi atas properti untuk kegiatan ritel yang terdiri dari banyak unit toko dalam suatu bangunan di Jakarta. Pengumpulan data berupa data primer yang didapat melalui penelitian lapangan langsung, wawancara dan kuisioner; dan berupa data sekunder yang didapat melalui tinjauan teori-teori. Untuk mendukung dan menambah bukti dalam menjawab pertanyaan, data juga diperoleh dari dokumen dan rekaman seperti agenda hasil seminar, laporan, dokumen administratif, penelitian resmi, kliping dan artikel dari media. Data yang diperoleh, dipilah-pilah, dikelompokkan dan dikompilasi sesuai dengan kerangka konseptual atau urutan meneliti. Variabel yang ditinjau untuk keberhasilan suatu properti ritel adalah berupa jenis dan bentuk usaha, hubungan antara pihak terkait, terutama pengembang, pemilik, penyewa dan pengunjung, hubungan kerja, operasional, analisis market ritel, investasi, penilaian atas properti, periode waktu dan pengelolaan. Dari variabel-variabel tersebut yang menjadi variabel utamanya adalah operasional, pemasaran dari masing-masing jenis kemilikan yang diolah dengan membuat tabel sehingga diketahui hubungannya dengan tingkat pemanfaatan dalam unit toko didalamnya. Hasil analisis menunjukkan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing jenis kemilikan serta mengetahui pentingnya pengelolaan, operasional dan pemasaran sehingga dapat mengantisipasi permasalahan yang ada, yaitu masalah kekosongan pada unit toko dan dapat mengetahui kecenderungan perkembangan properti ritel nantinya. Kesimpulan penelitian ini adalah memperlihatkan hubungan yang jelas dan sangat erat antara tingkat pemanfaatan dengan jenis kemilikan pada properti untuk kegiatan ritel. Jenis pemilikan sewa merupakan yang terbaik karena sudah pasti unit toko yang disewa digunakan sebagai tempat usaha, sedangkan untuk jenis kemilikan strata, terdapat kemungkinan dibeli untuk investasi yang dibiarkan kosong dengan harapan mendapatkan keuntungan dengan berjalannya waktu. Dengan mengetahui adanya hubungan tersebut diharapkan akan menjadi masukan yang bermanfaat dalam pengembangan properti ritel agar dapat berjalan dengan baik. Selain itu penelitian ini memberikan gambaran berupa usulan dalam membuat peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan properti untuk kegiatan ritel, yang mendukung semua pihak yang terkait.
Property for expense activity is one of the interesting Real Estate products. It?s difference from other property, such as residesial and offices. Although it?s interesting, in fact, there are many store unit in the building is empty and not many people are visited. In the other word, that the retail property is affective if the inside of store unit is opened, no one is empty. Most of the room is effective and many people are visiting. In this thesis, the writer would like to analyzed about the relationship about the kind of the ownership, that are rental retail and strata title retail with the usefullness level on property for the retail activity. The method using is qualitative methode description which the scope limited by the property for retail activities that are consist on many store units in one building in Jakarta. Collecting data consist on primer data with the research range activity, interview and questioner. Secondary data uses theories observation. To support and added the evidence to answere these question, the data achievement from document and notes like result agenda of seminar, report, administrative document, formal research, clipping, article from media. The achievement data are classified, collected, make a compilation, base on conceptual framework or well organized research. The research variable for making retail property running well are the kind and type of retail property, the relation between suitable institution, particularly for developer, owner, leases and visitor, job relationship, operational, market analyses, retail market, investation, valuation and time periode. The important thing, are the managerial, operational and marketing from each kind of ownership, organized by making table or lists correlation with the occupancy rate on store unit inside. The analyses result shows the benefit and weakness from each kind of ownership and know the important for managerial, operational and marketing. So, we can anticipate the problems, which are empty space problem on store unit and know the inclined development of next retail property. The conclusion of this research is to show the relationship between the kind of ownership and occupancy rate on property for retail activity clearly. The rental retail is better than strata title retail, that?s because the store unit conducted as a rental effort places. For the strata title retail, there is possibility to be bought for investation, to get benefit for anytime which the store unit can be empty. With understanding the relationship, become the input to developing retail property better and the input for making regulation and wisdom that are correlated with property for retail activity and support the suitable element.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ode Jamal
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi ini merupakan studi tentang peran organisasi Barisan Merah Putih dalam memperjuangkan salah satu kebijakan afirmasi, yang diamanatkan dalam Undang-Undang Otonomi Khusus Papua. Pembahasan terutama difokuskan pada perjuangan Barisan Merah Putih terhadap kuota tambahan satu perempat anggota DPR-Papua bagi orang asli Papua pada pemilu 2009 dan 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji: 1 kepentingan Barisan Merah Putih dalam memperjuangkan kuota anggota DPRP bagi orang asli Papua; 2 strategi Barisan Merah Putih dalam memperjuangkan kuota anggota DPRP bagi orang asli Papua, baik pada pemilu 2009 maupun pemilu 2014; 3 faktor-faktor yang menyebabkan kuota anggota DPRP bagi orang asli Papua sulit direalisasikan.Teori utama yang digunakan sebagai kerangka analisis adalah: teori kelompok kepentingan dari Gabriel A. Almond, Janda, Berry dan Golman. Teori negara korporatis dari Malloy dan Anna Batta serta teori negara neopatrimonial dari James C. Scot. Sedangkan teori pendukung adalah: 1 teori hubungan pusat ndash;daerah desentralisasi dari Brian C. Smith; 2 teori etnisitas dari Dwight Vick, Max Weber dan Fredik Barth; 3 teori konflik politik dari Maswadi Rauf.Metode penelitian terdiri dari: pendekatan kualitatif, dan studi kasus. Data primer yang digunakan diperoleh dari wawancara mendalam in-depth interview kepada sejumlah narasumber. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian pustaka dan dokumen.Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa: 1 peran organisasi BMP, dilatarbelakangi oleh kepentingan: masyarakat adat Papua, kepentingan negara, dan kekuasaan. 2 lobi lobby , menjadi cara utama yang digunakan BMP; 3 hambatan direalisasikan kursi afirmasi ini, disebabkan rendahnya political will dari elit politik serta adanya pro-kontra antara aktor.Temuan studi ini, menunjukkan bahwa perjuangan yang dilakukan BMP Papua tidak semata mempengaruhi keputusan politik, tapi juga ingin memperoleh kekuasaan. Di sisi lain, dalam mempengaruhi direalisasinya kursi afirmasi ini, BMP Papua cukup menghindari tindakan mobilisasi massa dan kekerasan.Implikasi dari teori utama, yaitu: teori kelompok kepentingan yang menjelaskan, bahwa kelompok kepentingan, hanya mempengaruhi kebijakan politik tanpa berkehendak memperoleh jabatan politik, perlu dilihat kembali, sebab studi ini menemukan bahwa BMP selaku kelompok kepentingan memiliki tendensi kuat untuk berkuasa. Sedangkan teori negara korporatis dan neopatrimonial, meskipun lebih tepat menjelaskan politik di negara otoriter, namun dalam kasus tertentu, bagi negara demokrasi, teori ini masih relevan digunakan sebagai kerangka analisis.
ABSTRACT
This dissertation is a study on the organizational role of Barisan Merah Putih BMP in defending one of the affirmative policies that is mandated in the Special Autonomy Law in Papua. Accentuated in this study is BMP rsquo s fight for theaddition of one fourth of the indigenous Papuans rsquo quota, or number of seats, in the legislative body during the 2009 and 2014 elections. This research discusses three important matters 1 the role of BMP in defending the quota for indigenous Papuans in the legislative body 2 BMP rsquo s strategy in defending the quota during both the 2009 and 2014 elections and 3 the factors that causedthe addition of one fourth of the indigenous Papuans difficult to be realized. The main theories that are used as the analytical framework of this dissertation are the theory of advocacy groups by Gabriel A. Almond, Janda, Berry dan Golman, the theory of corporate state by Malloy and Anna Batta, and the theory of state neopatrimonialism by James C. Scott. In addition, the theory of decentralization by Brian C. Smith, the theory of ethnicity by Dwight Vick, Max Weber, and Fredik Barth, as well as the theory of political conflict by MaswadiRauf are used as the supporting theories. This research uses a qualitative approach and case study. The primary data is collected through in depth interviews with several sources, while the secondary data is attained through various literary sources and documents. The result of this research leads to three conclusions. First, the organizational role of BMP is based on the interest of the indigenous people of Papua, the state, and power. Second, lobbying became BMP rsquo s main strategy. Third, low political will of the political elite and pro contra between the actors results in the obstacle to realize the addition of the indigenous people rsquo s number of seats in the People rsquo s Representative Council. The principal findings of this research show that BMP rsquo s fight for Papua is not only for the purpose of gaining a voice in political decisions, but also for the purpose of gaining power. On the other hand, BMP avoids mass mobilization and conflict in its fight for the addition of the number of seats. The theoretical implication of the main theory, which is the theory of advocacy groups that explains advocacy groups only influence political policies without the desire to gain political standing, while BMP has a tendency to gain authority and power. The theory of corporate state and the theory of state neopatrimonialism as supporting theories, explains the political in authoritarian countries, but in this case, in democratic countries. This theory is still relevant to be used as an analytical framework for this dissertation.
2016
D1710
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anhar Jamal
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu dampak positif dari Perang Dunia I adalah berkembangnya pola hubungan berdimensi, baru antara. Indonesia dan Australia. Peristiwa ini telah mernpertemukan dua kelompok masyarakat yang sebelumnya tidak saling berhubungan. Puncak dari interaksi ini melahirkan satu kerja sama yang padu, antara kedua kelompok masyarakat.

Satu hal yang menarik dari interaksi ini adalah terja_linnya kerja sarna antara kelompok masyarakat pendatang dan kelompok masyarakat Australia (kaum buruh). Peristiwa ini menjadi menarik mengingat dalam sejarah hubungan kaum buruh Australia dengan buruh pendatang, selalu memperlihatkan pola permusuhan. Dalarn skripsi ini penulis mencoba mencari sebab timbulnya pola lain ini.

Seperti diketahui bahwa nilai dasar kaum buruh Australia adalah konsep mateship, yaitu hubungan persaudaraan yang akrab dan dekat antar sesama buruh. Nilai dasar ini mempunyai dua sisi yang kontradiktif yaitu sifat egaliter dan rasis. Kedua nilai inilah yang akan menentukan pola hubungan kaum buruh Australia dengan masyarakat pendatang.

Sifat rasis akan muncul seandainya buruh pendatang dinilai akan menggangu sistem kerja (pola penggajian dan pemberian fasiltas lainnya) yang sejauh ini berlaku. Sebalik_nya kalau indikasi di atas tidak tampak, maka bentuk interak_si akan dilandasi oleh nilai egaliter.

Dalam berhubungan dengan masyarakat pendatang dari Indonesia, nilai egaliterlah yang paling membersit. Munculnya sisi egaliter ini disebabkan para pendatang tidak menggangu sistem kerja buruh setempat. Para pendatang sudah mempunyai lapangan pekerjaan sendiri, sehingga tidak menyerobot kesem_patan kerja buruh Australia. Sehingga ketika bangsa Indonesia mengadakan perlawanan terhadap pemerintah (Hindia) Belanda, maka usaha mereka ini dengan mudah mendapat simpati dan ban_tuan dari kaum buruh Australia.
1990
S12140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Jamal S.
Abstrak :
Mineral liat seperti bentonit dapat dimodifikasi dengan memasukkan hidroksikation ke dalam ruang antar lapisannya membentuk pilar, yang membuat struktur liat tersebut terbuka secara permanen. Pilarisasi dilakukan pada bentonit alam Tapanuli, Sumatera Utara. Agen pemilar adalah polikation Al tipe keggin [Al13O4(OH)24(H2O)12]7+ yang dibuat dengan mencampurkan larutan AlCl3 dengan NaOH hingga mencapai rasio molar OH-/Al3+ sebesar 2,2. Setelah dikalsinasi pada 400oC selama 6 jam, karakteristik bentonit terpilar memperlihatkan terjadinya peningkatan jarak ruang basal dari 7,19 ? (B) menjadi 15,49 ? (B4) dan 16,05 ? (B10). Uji daya serap bentonit terhadap ion Co2+, Ni2+, dan Cd2+ dilakukan pada konsentrasi ion logam 100, 150, dan 200 mg/L., konsentrasi ion yang tersisa diukur dengan alat AAS. Terjadi perbedaan urutan adsorpsi ion logam, dimana pada bentonit alami urutannya adalah Ni2+>Co2+>Cd2+ sedangkan pada bentonit terpilar urutannya Co2+>Cd2+>Ni2+. Dibuat bentonit teraktivasi terpilar, yaitu bentonit terpilar yang proses pemilarannya dilakukan setelah bentonit diaktivasi terlebih dahulu. Aktivasi dilakukan dengan pemanasan pada 200oC (seri BP) dan dengan H2SO4 0,025 M (seri BA). Ternyata, daya serap bentonit teraktivasi terpilar ini lebih baik dari sebelumnya, dan BP10 merupakan bentonit terpilar dengan daya serap paling besar. Uji pengaruh pH terhadap daya serap bentonit terpilar (B4, BP4, dan BA4) dilakukan dengan buffer fosfat pH 4, 5, dan 6. Bentonit terpilar yang diuji menyerap lebih baik pada pH 6. Kata kunci : bentonit, pilarisasi, polikation Al. x + 49 hal ; gbr ; tab ; lamp
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiba Jamal
Abstrak :
Tuntutan akademik yang tinggi dan kesulitan integrasi pembelajaran teori dengan praktik membuat mahasiswa keperawatan rentan mengalami stress akademik. Stress akademik mengganggu kondisi fisik, emosi, perilaku, dan kognitif, seperti menurunnya kinerja akademik, depresi, dan keinginan menyakiti diri. Mahasiswa membutuhkan dukungan sosial melalui hubungan pertemanan yang berkualitas sebagai sumber daya koping dalam penanggulan stress yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pertemanan dengan tingkat stress akademik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional pada 242 mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia ini menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan MFQ dan SLSI dengan uji korelasi Pearson. Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kualitas pertemanan dengan stress akademik mahasiswa keperawatan reguler Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). Kesimpulan penelitian ini adalah ketidakefektifan kualitas pertemanan sebagai pemberi keamanan emosional dalam penanggulangan stress akademik disebabkan karena penurunan interaksi dan media komunikasi online yang berpotensi pada ketidakpuasan dan kesepian dalam pertemanan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meninjau faktor kepuasan dalam pertemanan terhadap stress akademik pada populasi lainnya. ......High academic pressure and challenges in integrating theoretical and practical learning lead nursing students vulnerable to academic-related stress. Academic stress interferes with physical, emotional, behavioral, and cognitive conditions, such as decreased academic performance, depression, and self-harm. Nursing students require good quality friendships as a coping resource to have effective stress management. The study’s purpose determined the correlation between friendship quality and academic stress levels in nursing student at Universitas Indonesia. The cross- sectional study of 242 participants used simple random sampling techniques using MFQ and SLSI as data collectors with Pearson correlation test. This study has passed the faculty ethics test with registration number SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. The results showed no significant corellation between the quality of friendship and academic stress of undergraduate nursing students of Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). This study concludes that the ineffectiveness of the quality of friendship as a provider of emotional security in dealing with academic stress is due to a decrease in online interactions and communication media which have the potential to cause dissatisfaction and loneliness in friendships. Further research could find the satisfaction factor in friendships to academic stress in other populations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>